Anda di halaman 1dari 18

Anatomi Histologi dan Fisiologi Sistem Urinaria

Sistem urinaria terdiri dari 2 ginjal, 2 ureter, 1 vesika urinaria dan 1 uretra. Sistem ini mempunyai 4
fungsi yaitu filtrasi, sekresi, absorbsi, ekskresi. Dimana ke empat fungsi ini berperan penting dalam
homeostasis tubuh melalui pengaturan keseimbangan ion darah, volume cairan tubuh, pH darah,
tekanan darah, produksi hormon serta pembentukan dan pengeluaran urin. Di antara organ pada
sistem urinaria, ginjal memiliki peran utama dalam mengatur homeostasis dengan unit fungsional
terkecilnya disebut nefron. Ginjal merupakan organ retroperitoneal yang terletak setinggi vertebra
thorakal 12. Urin yang telah diproduksi oleh ginjal akan dialirkan melalui ureter untuk ditampung di
vesika urinaria. Ureter dan vesika urinaria dilapisi mukosa yang tersusun atas epitel transisional
(urothelium). Epitel tersebut dapat berubah bentuk sesuai volume urin. Saat volume urine di vesica
urinaria melebihi 200 ml, maka akan mencetuskan reflek berkemih. Produksi normal urin per hari
0,5-1 cc/kg BB/ jam, namun kondisi ini masih dipengaruhi oleh berbagai faktor. Allah telah
mendesain struktur organ pada sistem ini dengan sangat sempurna sesuai dengan fungsinya, maka
nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?

1. Apa saja organ yang Menyusun dari system urinaria dan manakah yang termasuk organ
ekstraperitonial dan organ intraperitonial?
Organ yang Menyusun: sepasang ren, sepasang ureter, vesika urinaria, uretra
2. Bagaimana anatomi, fisiologi, dan histologi dari system urogenital?

Anatomi

Susunan sistem perkemihan terdiri dari:

a) dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin,

b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih), c) satu
vesika urinaria tempat urin dikumpulkan, dan
d) satu uretra urin dikeluarkan dari vesika urinaria (Panahi, 2010)

1.Ginjal (Ren)

Ginjal terletak pada dinding posterior di belakang peritoneum pada kedua sisi
vertebra torakalis ke-12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang.
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dextra yang
besar.

FISIOLOGI

Fungsi Utama ginjal :

Fungsi Eskresi

 mempertahankan osmolalitas plasma dengan mengubah ubah ekresi air


 mempertahankan volume ECF dan tekanan darah dengan mengubah ubah ekresi
Natrium
 mempertahankan konsentrasi plasma masing masing elektrolit individu dalam
rentang normal
 mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan kelebihan H+ dan
membentuk kembali HCO3-
 mengekresikan produk akhir nitrogen dan metabolisme protein ( terutama urea,
asam urat dan kreatinin)
 bekerja sebagai jalur eskretori untuk sebagian besar obat

Fungsi non ekresi

Menyintesis dan mengaktifkan hormon :

 renin : penting dalam pengaturan tekanan darah


 eritropoietin : merangsang produksi sel darah maerah oleh sumsum tulang
 1,25 dihidroksivitamin D3 : hidroksilasi akhir vitamin D3 menjadi bentuk yang
paling kuat
 Prostaglandin : sebagian besar adalah vasodilator, bekerja secara lokal, dan
melindungi dari kerusakan iskemik ginjal
 Degradasi hormon polipeptida
 Insulin, glukagon, parathormon, prolaktin, hormon pertumbuhan, ADH, dan
hormon gastrointestinal (Gastrin, polipeptida intestinal vasoaktif)

Ada tiga tahap pembentukan urine :


Proses Filtrasi
Terjadi di glomeroulus karena permukaan afferent lebih besar dari permukaan efferent.
Sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan
yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air, sodium,
klorida, sulfat, bikarbonat dan lain-lain diteruskan ke tubulus ginjal.

Proses Reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida,
fosfat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan
obligator reabsorbsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian
bawah terjadi penyerapan kembali sodium dan ion bikarbonat. Bila diperlukan diserap
kembali kedalam tubulus bagian bawah. Penyerapan terjadi secara aktif dikenal dengan
reabsorbsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papila renalis.
Proses Sekresi
Sisanya penyerapan kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan pada ginjal
selanjutnya diteruskan keluar.
Peredaran darah

2. Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria.
Panjangnya ±25-34 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada
rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis. Lapisan dinding ureter
menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik yang mendorong urin masuk ke dalam
kandung kemih.

Lapisan dinding ureter terdiri dari:

a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)

b. Lapisan tengah lapisan otot polos

c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

3. Vesika urinaria (kandung kemih)


Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti buah pir
(kendi). Letaknya di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Vesika urinaria
dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.

4. Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi
menyalurkan air kemih ke luar. Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri
dari:

a. Uretra pars prostatika

b. Uretra pars membranosa

c. Uretra pars spongiosa.

Uretra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm. sphincter uretra terletak di sebelah
atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan uretra disini hanya sebagai saluran ekskresi
(Panahi, 2010).

3. Apa saja komponen dari nefron?


4. Sebutkan bagian-bagian dari uretra!

Uretra pada wanita berukuran pendek dan lurus, berjalan langsung dari leher kandung
kemih ke luar (Gambar 14-2a; lihat juga Gambar 20-2, h. 776). Pada pria uretra jauh lebih panjang
dan berjalan melengkung dari kandung kemih ke luar, melewati kelenjar prostat dan penis (lihat
Gambar 14- la dan 14-2b; lihat juga Gambar 20-1, h. 775). Uretra pria memiiiki fungsi ganda, yaitu
menjadi saluran untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih dan saluran untuk semen dari organ-
organ reproduksi. Kelenjar prostat terletak di bawah leher kandung kemih dan melingkari uretra
secara penuh.Pembesaran prostat, yang sering terjadi pada usia pertengahan hingga lanjut, dapat
menyumbat uretra secara parsial atau total sehingga menghambat aliran urine.

Bagian-bagian sistem kemih setelah ginjal hanya berfungsi sebagai saluran untuk
mengangkut urine ke luar. Setelah terbentuk di ginja, urine tidak mengalami perubahan komposisi
atau volume sewaktu mengalir ke hilir melalui sistem kemih sisanya.

5. Bagaimana perbedaan uretra laki-laki dan perempuan?

Uretra pada wanita berukuran pendek dan lurus, berjalan langsung dari leher kandung
kemih ke luar (Gambar 14-2a; lihat juga Gambar 20-2, h. 776). Pada pria uretra jauh lebih panjang
dan berjalan melengkung dari kandung kemih ke luar, melewati kelenjar prostat dan penis (lihat
Gambar 14- la dan 14-2b; lihat juga Gambar 20-1, h. 775). Uretra pria memiiiki fungsi ganda, yaitu
menjadi saluran untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih dan saluran untuk semen dari organ-
organ reproduksi. Kelenjar prostat terletak di bawah leher kandung kemih dan melingkari uretra
secara penuh.Pembesaran prostat, yang sering terjadi pada usia pertengahan hingga lanjut, dapat
menyumbat uretra secara parsial atau total sehingga menghambat aliran urine.

Bagian-bagian sistem kemih setelah ginjal hanya berfungsi sebagai saluran untuk
mengangkut urine ke luar. Setelah terbentuk di ginja, urine tidak mengalami perubahan komposisi
atau volume sewaktu mengalir ke hilir melalui sistem kemih sisanya.

6. Apa saja fungsi dari ginjal?

Fungsi utama ginjal terbagi menjadi :


1. Fungsi ekskresi

 Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar 285 mOsmol dengan mengubah ekskresi air.
 Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan kelebihan H +dan membentuk
kembali HCO3ˉ
 Mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma dalam rentang normal.
 Mengekskresikan produk akhir nitrogen dan metabolisme protein terutama urea, asam urat
dan kreatinin.

2. Fungsi non ekskresi

 Menghasilkan renin yang penting untuk mengatur tekanan darah.


 Menghasilkan eritropoietin yaitu suatu faktor yang penting dalam stimulasi produk sel darah
merah oleh sumsum tulang.
 Memetabolisme vitamin D menjadi bentuk aktifnya.
 Degradasi insulin.
 Menghasilkan prostaglandin

Ginjal melakukan fungsi - fungsi spesifik berikut, yang sebagian besar di antaranya membantu
mempertahankan stabilitas lingkungan cairan internal:
 Mempertahankan keseimbangan air (H20) di tubuh (lihat Bab 15).
 Mempertahankan osmolaritas cairan tubuh yang sesuai, terutama melalui regulasi
keseimbangan H20. Fungsi ini penting untuk mencegah fluks-fluks osmotik masuk atau
keluar sel, yang masing-masing dapat menyebabkan pembengkakan atau penciutan sel yang
merugikan (lihat Bab 15).
 Mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian besar ion CES, termasuk natrium (Na+), ldorida
(C1-), kallum (K+), kalsium (Ca2+), ion hidrogen (H+), bikarbonat (HCO3-), fosfat (P043-),
sulfat (S042-), dan magnesium (Mg2+). Fluktuasi kecil konsentrasi sebagian elektrolit ini
dalam CES bahkan dapat berpengaruh besar. Sebagai contoh, perubahan konsentrasi K+ CES
dapat menyebabkan disfungsi jantung yang dapat mematikan .
 Mempertahankan volume plasma yang tepat, yang penting dalam pengaturan jangka-
panjang tekanan darah arteri. Fungsi ini dilaksanakan melalui peran regulatorik ginjal dalam
keseimbangan garam (NaC1) dan H20 (lihat Bab 15).
 Membantu mempertahankan keseimbangan asam-basa tubuh yang tepat dengan
menyesuaikan pengeluaran H+ dan HCO3- di urine (lihat Bab 15).
 Mengeluarkan (mengekskresikan) produk-produk akhir (sisa) metabolisme tubuh, misalnya
urea (dari protein), asam urat (dari asam nuldeat), kreatinin (dari kreatin otot), bilirubin (dari
hemoglobin), dan hormon metabolit. Jika dibiarkan menumpuk, banyak bahan-bahan sisa ini
bersifat toksik, terutama bagi otak.
 Mengekskresikan banyak senyawa asing, misalnya obat, aditif makanan, pestisida, dan
bahan eksogen non-nutritif lain yang masuk ke tubuh.
 Menghasilkan eritropoietin, suatu hormon yang merangsang produksi sel darah merah (lihat
Bab 11).
 Menghasilkan renin, suatu hormon enzimatik yang memicu suatu reaksi berantai yang
penting dalam konservasi garam oleh ginjal.
 Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya (lihat Bab 19).

Fungsi dasar nefron adalah membersihkan atau menjernihkan plasma darah dan substansi yang
tidak diperlukan tubuh sewaktu darah melalui ginjal. Substansi yang paling penting untuk
dibersihkan adalah hasil akhir metabolisme seperti urea, kreatinin, asam urat dan lain-lain. Selain itu
ion-ion natrium, kalium, klorida dan hidrogen yang cenderung untuk berakumulasi dalam tubuh
secara berlebihan.
Mekanisme kerja utama nefron dalam membersihkan substansi yang tidak diperlukan dalam tubuh
adalah :

1. Nefron menyaring sebagian besar plasma di dalam glomerulus yang akan menghasilkan
cairan filtrasi.
2. Jika cairan filtrasi ini mengalir melalui tubulus, substansi yang tidak diperlukan tidak akan
direabsorpsi sedangkan substansi yang diperlukan direabsorpsi kembali ke dalam plasma
dan kapiler peritubulus.

Mekanisme kerja nefron yang lain dalam membersihkan plasma dan substansi yang tidak diperlukan
tubuh adalah sekresi. Substansi-substansi yang tidak diperlukan tubuh akan disekresi dan plasma
langsung melewati sel-sel epitel yang melapisi tubulus ke dalam cairan tubulus. Jadi urine yang
akhirnya terbentuk terdiri dari bagian utama berupa substansi-substansi yang difiltrasi dan juga
sebagian kecil substansi-substansi yang disekresi.

Price, Sylvia A, 1995 Patofisiologi :konsep klinis proses-proses penyakit, ed 4, EGC: Jakarta.
Lauralee, Sherwood. 2017. Fisiologi Manusia. EGC: Jakarta

7. Bagaimana fisiologi dari system urinaria dalam pengaturan tekanan darah?


TINDAKAN KONTROL JANGKA-PENDEK UNTUK MEMPERTAHANKAN TEKANAN DARAH
1. Refleks baroreseptor mengubah curah jantung dan resistensi perifer total untuk
menyesuaikan tekanan darah dalam arah yang benar melalui efek sistem saraf autonom
pada jantung dan pembuluh darah. Curah jantung dan resistensi perifer total meningkat
untuk meningkatkan tekanan darah ketika tekanan turun terlalu rendah, dan sebaliknya,
keduanya berkurang untuk mengurangi tekanan darah ketika tekanan naik terlalu tinggi.
2. Perpindahan cairan berlangsung secara temporer dan otomatis antara plasma dan cairan
interstisium akibat perubahan keseimbangan tekanan hidrostatik dan osmotik yang bekerja
melintasi dinding kapiler yang timbul ketika volume plasma menyimpang dari normal.
Penurunan volume plasma dikompensasi secara parsial oleh perpindahan cairan keluar dari
kompartemen interstisium menuju pembuluh darah, memperbesar volume plasma dengan
mengorbankan kompartemen interstisium. Sebaliknya, ketika volume plasma terlalu besar,
banyak dari kelebihan cairan ini ber-pindah menuju kompartemen interstisium.

TINDAKAN KONTROL JANGKA-PANJANG UNTUK MEMPERTAHANKAN TEKANAN DARAH


Kontrol keseimbangan garam sangat penting untuk mengatur volume CES. Natrium dan
anion penyertanya menentukan lebih dari 90% aktivitas osmotik CES. Ketika menahan
garam, ginjal secara otomatis menahan H2O karena H2O mengikuti Na+ secara osmotik.
Larutan garam yang ditahan ini isotonic. Semakin banyak garam terdapat di CES, semakin
banyak H20 di CES. Konsentrasi garam tidak berubah dengan mengubah jumlah garam di
tubuh karena H2O selalu mengikuti garam untuk mempertahankan keseimbangan osmotik
yaitu, untuk mempertahankan konsentrasi normal garam. Berkurangnya jumlah garam
menyebabkan menurunnya retensi H2O sehingga CES tetap isotonik, tetapi dalam volume
yang lebih kecil. Karena itu, massa total garam Na+ di CES (yaitu, beban Na+) menentukan
volume CES dan, karenanya, regulasi volume CES terutama bergantung pada pengendalian
keseimbangan garam Untuk mempertahankan keseimbangan garam pada ketinggian
permukaan laut, pemasukan garam harus sama dengan pengeluaran garam sehingga tidak
terjadi akumulasi atau defisit garam di tubuh. Kita sekarang melihat jalur dan kontrol
pemasukan dan pengeluaran garam.
Fisiologi Sherwood

8. Bagaimana fisiologi dari system urinaria dalam pengaturan keseimbangan ion darah?(ginjal)

Fungsi ginjal :
- Ultrafiltrasi
Filtrasi adalah proses ginjal dalam menghasilkan urine. Filtrasi plasma terjadi ketika
darah melewati kapiler dari glomerulus. Dari proses ultrafiltrasi ini, filtrat glomerular
kira-kira 180 liter per hari. Dan volume ini, 99% direabsorpsi oleh ginjal.
-
Oleh karena kemampuan ginjal yang luar biasa untuk mengabsorpsi, rata-rata haluaran urine
per hari (orang dewasa) hanya 1-2 liter dari volume filtrat glomerular yang berjumlah 180 liter
per hari.

Ultrafiltrasi diukur sebagai laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate, GFR). Secara klinis,
GFR diartikan sebagai jumlah filtrat glomerular yang dihasilkan dalam satu menit. GFR pada
orang dewasa kira-kira 125 ml per menit (7,5 liter per jam).

Kedua ginjal menerima sekitar 20% dari curah jantung yang dapat membuat kecepatan aliran
darah ginjal sebanyak 1.200 ml per menit. Aliran darah yang sangat cepat ini memang
melampaui kebutuhan oksigen dan metabolik ginjal, tetapi diperlukan karena memperlancar
ekskresi sisa metabolik.

Oleh karena itu, gangguan curah jantung yang berat atau berlangsung lama, atau gangguan
perfusi ginjal dapat memengaruhi pembentukan urine dan kelangsungan hidup sel yang
berfungsi mempertahankan keseimbangan Iingkungan internal tubuh.

Kemampuan ginjal untuk mempertahankan air dan elektrolit (melalui reabsorpsi) juga sangat
penting dalam kelangsungan hidup seseorang. Tanpa kemampuan ini, seseorang dapat meng
alami kekurangan air dan elektrolit dalam 3-4 menit.

Tubulus kontortus proksimal mereabsorpsi 85-90% air yang ada dalam ultrafiltrat, 80% dari
natrium; sebagian besar kalium, bikarbonat, klorida, fosfat, glukosa, dan asam amino.
Tubulus kontortus distal dan tubulus koligentes menghasilkan urine.Mekanisme lain yang dapat
mencegah berkurangnya air dan elektrolit adalah endokrin atau respons hormonal/

Hormon antidiuretik (ADH) adalah contoh klasik bagaimana hormon mengatur keseimbangan
air dan elektrolit. ADH adalah hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus, disimpan dan
dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis sebagai respons terhadap perubahan dalam osmolalitas
plasma.

Osmolaritas adalah konsentrasi ion dalam suatu larutan. Dalam hal ini, larutannya adalah
darah. Apabila asupan air menjadi kurang atau air banyak yang hilang, ADH akan dikeluarkan
sehingga membuat ginjal menahan air. ADH memengaruhi nefron bagian distal untuk
memperlancar permeabilitas air sehingga lebih banyak air yang direabsorpsi dan dikembalikan
ke dalam sirkulasi darah.

Ginjal mempertahankan keseimbangan fisiologis dengan mengatur komposisi cairan dan


pelarut dalam darah.
Patofisiologi volume 2 edisi 6, Sylvia & Wilson, EGC

9. Bagaimana mekanisme kerja ADH?

10. Bagaimana fisiologi system urinaria dalam pengaturan volume darah dan ph darah?
Pemeliharaan Keseimbangan Asam-Basa
Agar sel dapat berfungsi normal, perlu juga dipertahankan pH plasma 7,35 untuk darah vena
dan pH 7,45 untuk darah arteria. Keseimbangan ini dapat dicapai dengan mempertahankan
rasio darah bikarbonat dan karbon dioksida pada 20:1. Ginjal dan paru-paru bekerja lama untuk
mempertahankan rasio ini. Paruparu bekerja dengan menyesuaikan jumlah karbon dioksida
dalam darah. Ginjal menyekresi atau menahan bikarbonat dan ion hidrogen sebagai respons
terhadap pH darah.
Patofisiologi volume 2 edisi 6, Sylvia & Wilson, EGC

11. Bagaimana fisiologi dari system urinaria dalam mengontrol produksi hormone?(ginjal)
Hormon antidiuretik (ADH) adalah contoh klasik bagaimana hormon mengatur
keseimbangan air dan elektrolit. ADH adalah hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus,
disimpan dan dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis sebagai respons terhadap perubahan dalam
osmolalitas plasma.
Osmolaritas adalah konsentrasi ion dalam suatu larutan. Dalam hal ini, larutannya adalah
darah. Apabila asupan air menjadi kurang atau air banyak yang hilang, ADH akan dikeluarkan
sehingga membuat ginjal menahan air. ADH memengaruhi nefron bagian distal untuk
memperlancar permeabilitas air sehingga lebih banyak air yang direabsorpsi dan
dikembalikan ke dalam sirkulasi darah.

Ginjal mempertahankan keseimbangan fisiologis dengan mengatur komposisi cairan dan


pelarut dalam darah.
Patofisiologi volume 2 edisi 6, Sylvia & Wilson, EGC

12. Jelaskan mengenai mekanisme reflex berkemih!


miksi
Refleks diawali dengan peregangan VU waktu terisi urine sebanyak 300-500ml  impuls
afferent berjalan menuju n. splanicus pelvicus dan msk ke segmen sacralis 2,3,4 medulla
spinalis  impuls effern meninggalakan medulla spinalis, dari segmen yg sama dan berjalan
melalui serabut saraf preganglion parasimpatis  ke n. splanicus pelvicus dan plexus .
hypogastricus inferior menuju dinding VU , dimana mereka bersinaps di postganglion 
Otot detrusor berkontraksi dan sphingter vesicae dibuat melemas impuls eferen berjalan
ke sfingter urethra melalui n. pudendus sacral 2,3,4 dan impuls afferent berjalan ke medulla
spinalis dari urethra dan memperkuat refleks
Sumber : Buku Ajar Fisiologi , Guyton and Hall, Ed. 11. EGC
Refleks miksi bersifat regenerasi sendiri
Refleks miksi dapat dihambat/difasilitasi oleh pusat di otak 1) di batang otak terutama pons
2) beberapa pusat pada cortex cerebri.
1. Pusat yg lebih tinggi menjaga agar refleks miksi terhambat sebagian, kecuali bila miksi
diinginkan
2. Pusat yg lebih tinggi dapat mencegah miksi hingga saat yg tepat datang
3. Jika waktu bermiksi tiba, pusat kortikal dapat memfasilitasi pusat miksi sakral utk
memulai refleks miksi
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Guyton & Hall Edisi 11, 2008

urin sekitar 300-400ml  peregangan otot VU  impuls afferen medulla spinalis segmen
sacral 2,3,4  otak saraf parasimpatis (melalui N.splanchnicus pelvicus)  dinding VU.
Diafragma dan dinding anterior abdomen kontraksi  pningkatan tek.intraabdomen 
M.Pubococcygeus relaksasi  cervix vesicae turunM.Detrussor vesicae
kontraksimemendekkan urethra  melebarkan&membuka OUIurin keluar.
Diktat anatomi sistem urogenitalia dan reproduksi.fk-unissula.edisi 2019

13. Apa yang terjadi pada epitel transisional Ketika terjadi pengisian dan pengosongan di saluran
kemih?

14. Bagaimana mekanisme pembentukan urin?


Filtrasi : 20% plasma yang masuk ke glomerulus akan tersaring, sedangkan 80% tidak
difiltrasi dan keluar melalui arteriol eferen. Jika semua yang difiltrasi keluar sebagai
urine, semua plasma akan menjadi urine dalam waktu kurang dari setengah jam. Namun
hal ini tidak terjadi karena tubulus ginjal dan kapiler peritubulus berhubungan erat
diseluruh panjangnya, sehingga bahan – bahan dpt dipertukarkan antara cairan didalam
tubulus dan darah didalam kapiler peritubulus.

Reabsorbsi : Sewaktu filtrat mengalir melaiui tubulus, bahan-bahan yang bermanfaat


bagi tubuh dikembalikan ke plasma kapiler peritubulus. Perpindahan selektif bahan-
bahan dari bagian dalam tubulus (lumen tubulus) ke dalam darah ini disebut reabsorpsi
tubulus. Bahan-bahan yang direabsorpsi tidak keluar dari tubuh melalui urin tetapi
dibawa oleh kapiler peritubulus ke sistem vena dan kemudian ke jantung untuk
diresirkulasi. Dari 180 liter plasma yang disaring per hari,sekitar 178,5 liter direabsorpsi.
Sisa 1,5 liter di tubulus mengalir ke dalam pelvis ginjal untu dikeluarkan sebagai
urin.Secara umum, bahan-bahan yang perlu dihemat oleh tubuh secara selektif
direabsorpsi, sementara bahan-bahan yang tidak dibutuhkan dan harus dikeluarkan
tetap berada di urin.

Sekresi : Proses ginjal ketiga, sekresi tubulus, adalah pemindahan selektif bahan-bahan
dari kapilel peritubulus ke dalam lumen tubulus. Proses ini merupakan rute kedua bagi
masuknya bahan ke dalam tubulus ginjal dari darah, sedangkan yang pertama adalah
melalui filtrasi glomerulus. Hanya sekitar 20% dari plasma yang mengalir melaiui kapiler
glomerulus difiltrasi ke dalam kapsul Bowman; sisa 8070 mengalir melalui arteriol eferen
ke dalam kapiler peritubulus. Sekresi tubulus merupakan mekanisme untuk
mengeluarkan bahan dari plasma secara cepat dengan mengekstraksi sejumlah tertentu
bahan dari 80% plasma yang ddak terfiltrasi dikapiler peritubulus dan memindahkannya
ke bahan yang sudah ada di tubulus sebagai hasil filrrasi.
Ada tiga tahap pembentukan urine :
Proses Filtrasi
Terjadi di glomeroulus karena permukaan afferent lebih besar dari permukaan efferent.
Sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang
tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida,
sulfat, bikarbonat dan lain-lain diteruskan ke tubulus ginjal.

Proses Reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida,
fosfat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan
obligator reabsorbsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah
terjadi penyerapan kembali sodium dan ion bikarbonat. Bila diperlukan diserap kembali
kedalam tubulus bagian bawah. Penyerapan terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorbsi
fakultatif dan sisanya dialirkan pada papila renalis.

ProsesSekresi
Sisanya penyerapan kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan pada ginjal
selanjutnya diteruskankeluar.
Peredarandarah
Patofisiologi volume 2 edisi 6, Sylvia & Wilson, EGC

15. Apa saja factor yang mempengaruhi produksi urin?


16. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi volume urin?
17. Bagaimana ciri-ciri dari urin yang normal?

Anda mungkin juga menyukai