Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ADIPALA I
Jalan Ahmad YaniNomor 165 Adipala
Telp. (0282) 5264266 E-mail :uptpuskesmasadipala1cilacap@gmail.com
CILACAP
Kode Pos 53271

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS ADIPALA I


NOMOR : 440 / / SK / I / 2023
TENTANG
PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)) DI UPTD
PUSKESMAS ADIPALA I

KEPALA UPTD PUSKESMAS ADIPALA I,

Menimbang : a. bahwa fasilitas pelayanan kesehatan termasuk Puskesmas


merupakan tempat kerja yang memiliki risiko terhadap
keselamatan dan kesehatan sumber daya manusia fasilitas
pelayanan kesehatan, pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun masyarakat di sekitar lingkungan
fasilitas pelayanan kesehatan;
b. bahwa dalam rangka pengelolaan dan pengendalian risiko
yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja
untuk menciptakan kondisi fasilitas pelayanan kesehatan
yang sehat, aman, selamat, dan nyaman, perlu disususun
program Manajemen Fasilltas dan Keselamatan (MFK) yang
bertujuan untuk menjamin terselenggarakanya keselamatan
dan kesehatan kerja di fasilitas pelayanan kesehatan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudd
alam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Kepala UPTD Puskesmas Adipala I tentang Program
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan di UPTD Puskesmas
Adipala I;

Mengingat : 1. Undang-UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2019 tentang
Penerapan Manajemen Resiko Terintegrsasi di Lingkungan
Kementrian Kesehatan;
7. Peraturan Menteri KesehatanNomor 43 tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
8 Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Cilacap (Lembaran Daerah Kabupaten
CilacapTahun 2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten CilacapNomor 134);
9. Peraturan Bupati Cilacap Nomor 88 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta
Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap;
10. Peraturan Bupati Cilacap Nomor 166 tahun 2020 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS ADIPALA I TENTANG


PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
(MFK)) DI UPTD PUSKESMAS ADIPALA I.
KESATU : Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat mempunyai kewajiban
untuk mematuhi peraturan perundangan yang terkait dengan
bangunan, prasarana, peralatan Puskesmas dan menyediakan
lingkungan yang aman bagi pasien, pengunjung, petugas, dan
masyarakat.
KEDUA : Puskesmas melaksanakan program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan yang merupakan bagian dari komponen
keselamatan dan keamanan lingkungan fisik yang berupaya
untuk mengelola semua resiko-resiko yang mungkin terjadi di
dalam pelayanannya dan mempertahankan kondisi aman
bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung.
KETIGA : Program Manajemen fasilitas dan Kes elamatan di UPTD
Puskesmas Adipala I sebagaimana tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagiat tidak terpisahkan dari keputusan ini. .
KEEMPAT : Keputusan iniberlakusejaktanggalditetapkan,

Ditetapkan di : Adipala
Pada tanggal : Januari 2023

Kepala UPTD PUSKESMAS ADIPALA I,

EDI SUCIPTO
LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
ADIPALA I
NOMOR : 440//SK/I/2022
TANGGAL :
TENTANG : TIM MANAJEMEN FASILITAS DAN
KESELAMATAN (MFK)) DI UPTD
PUSKESMAS ADIPALA I

PROGRAM
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN PUSKESMAS
KABUPATEN CILACAP

TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN

Manajemen sarana (bangunan), prasarana, peralatan Puskesmas, dan keselamatan


dan keamanan lingkungan Puskesmas dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan
perundangan-undangan. Sarana (bangunan), prasarana, peralatan Puskesmas, dan
keselamatan lingkungan dikelola dalam Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan dan dikaji dengan
memperhatikan manajemen risiko
Puskesmas yang merupakan suatu Unit Pelaksana Pelayanan Teknis Dinas
Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan, memantapkan, dan mempertahankan
jangkauan dan pemerataan serta mutu pelayanan kesehatan dasar melalui Upaya
Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan menuju peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
Salah satu sasaran yang hendak dicapai adalah terwujudnya Puskesmas sebagai
penggerak masyarakat agar mampu melindungi, memelihara, dan meningkatkan
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.
Dalam upaya menyediakan pelayanan yang bermutu maka Puskesmas merumuskan
salah satu misinya yaitu mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan menjamin
keselamatan pasien dan menjadi pusat pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas
dan beretika.
MFK di Puskesmas melaksanakan program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
yang merupakan bagian dari komponen keselamatan dan keamanan lingkungan fisik
yang berupaya untuk mengelola semua resiko-resiko yang mungkin terjadi di dalam
pelayanannya dan mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf dan
pengunjung.
Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang memberikan
pelayanan kepada masyarakat mempunyai kewajiban untuk mematuhi peraturan
perundangan yang terkait dengan bangunan, prasarana, peralatan Puskesmas dan
menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, pengunjung, petugas, dan
masyarakat.

B. LATAR BELAKANG

Selama ini Puskesmas telah melaksanakan program Manajemen Fasilitas dan


Keselamatan, terutama pemeliharaan gedung, pemeliharaan peralatan, pemeriksaan
kesehatan karyawan, kesehatan lingkungan, penanggulangan kebakaran, penanganan
bahan dan limbah B3 dan lain-lain namun belum optimal dan pada umumnya tidak
diawali dengan identifikasi risikonya.

Pelaksanaan pemeliharaan fasilitas/peralatan sudah dilaksanakan, belum didasarkan


kepada pelaksanaan dan analisis resiko. Pemeriksaan fasilitas, uji fungsi dan
identifikasi resiko belum dilaksanakan secara optimal. Sehubungan hal-hal seperti di
atas dirasakan perlu untuk menyusun program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
dengan melaksanakan program MFK yang lebih komprehensif, mengutamakan
identifikasi resiko untuk keselamatan dan safety dari fasilitas yang dimiliki Puskesmas
sesuai standar-standar yang ditetapkan akreditasi.

Puskesmas perlu menyusun program manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK)


untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan
masyarakat.Program untuk keselamatan dirancang untuk mencegah terjadinya cedera
bagi pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat akibat Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3 /pmk 52 th 2018), seperti tertusuk jarum, tertimpa bangunan, kebakaran,
gedung roboh, dan tersengat listrik.

Program keselamatan bagi petugas terintegrasi dengan program keselamatan dan


kesehatan kerja. Area-area yang berisiko keamanan dan kekerasan fisik perlu
diidentifikasi dan dibuatkan peta, dipantau untuk meminimalkan terjadinya insiden dan
kekerasan fisik baik bagi pasien, petugas, maupun pengunjung yang lain . Program
untuk keamanan dengan menyediakan lingkungan fisik yang aman bagi pasien,
petugas, dan pengunjung Puskesmas perlu direncanakan untuk mencegah terjadinya
kejadian kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik yang tidak aman
seperti penculikan bayi, pencurian, dan kekerasan pada petugas. Agar dapat berjalan
dengan baik, maka program tersebut juga didukung dengan penyediaan anggaran,
penyediaan fasilitas untuk mendukung keamanan dan fasilitas seperti penyediaan
Closed Circuit Television (CCTV), alarm, APAR, jalur evakuasi, titik kumpul, rambu-
rambu mengenai keselamatan dan tanda- tanda pintu darurat.

Bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 perlu diidentifikasi dan dikendalikan
secara aman. WHO telah mengidentifikasi bahan berbahaya dan beracun serta
limbahnya dengan kateori sebagai berikut: infeksius, patalogis dan anatomi, farmasi,
bahan kimia, logam berat, container bertekanan, benda tajam,, genotoksik/sitotoksik,
radioaktif. Puskesmas perllu menginventarisasi B3 meliputi lokasi, jenis, dan jumlah
serta limbahnya disimpan. Dafar inventarisasi ini selalu Mutahir (di-uodate) sesuai
dengan perubaan yang terjadi di tempat penyimpanan. Penyediaan TPS limbah B3
dan IPAK sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.

Potensi terjadinya bencana di daerah berbeda antara daerah yang satu dan yang lain.
( Identifikasi bencana). Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP)
ikut bertanggung jawab untuk berperan aktif dalam upaya mitigasi dan
penanggulangan bila terjadi bencana baik internal maupun eksternal. Strategi dan
rencana untuk menghadapi bencana perlu disusun sesuai dengan potensi bencana
yang mungkin terjadi berdasarkan hasil penilaian kerentanan bahaya (Hazard
Vulnerability Assesment).

Program persiapan bencana disimulasikan (disaster drill) setiap tahun secara internal
atau melibatkan komunitas secara luas, terutama ditujukan untuk menilai kesiapan
sistem program manajemen bencana /disaster. ( strategi komunikasi jika terjadi
bencana, manajemen sumber daya, penyediaan pelayanan dan alternatifnya,
identifikasi peran dan tanggung jawab tiap karyawan, dan manajemen konflik yang
mungkin terjadi pada saat bencana).

Setiap karyawan wajib mengikuti pelatihan/ lokakarya dan simulasi dalam pelaksanaan
program tanggap darurat agar siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana yang
diselenggarakan minimal setahun sekali. Debriefing adalah sebuah review yang
dilakukan setelah simulasi bersama peserta simulasi dan observer yang bertujuan
untuk menindaklanjuti hasil dari simulasi. Hasil dari kegiatan debriefing
didokumentasikan.

Setiap fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas mempunyai risiko terhadap terjadinya


kebakaran. Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran perlu disusun
sebagai wujud kesiagaan Puskesmas terhadap terjadinya kebakaran. Jika terjadi
kebakaran, pasien, petugas, dan pengunjung harus dievakuasi dan dijaga
keselamatannya. Yang dimaksud dengan system proteksi adalah penyediaan proteksi
kebakaran baik aktif mau pasif. Proteksi kebakaran aktif, contohnya APAR, sprinkler,
detector panas, detector asap, sedangkan proteksi kebakaran secara pasif, contohnya
jalur evakuasi, pintu darurat, tangga darurat, dan titik perkumpulan.

Merokok berdampak negatif terhadap kesehatan, dan dapat menjadi sumber terjadinya
kebakaran. Puskesmas harus menetapkan larangan merokok di linggkungan
Puskesmas baik bagi petugas, pasien, dan pengunjung. Larangan merokok wajib
dipatuhi oleh petugas, pasien, dan pengunjung, dan dilakukan perbaikan terhadap
pelaksanaannya.

C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS

1. Tujuan Umum

Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi pasien dan karyawan
dalam lingkungan Puskesmas .
2. Tujuan Khusus
a. Menyediakan fasilitas yang aman, efektif, dan efisian.
b. Mengendalikan secara aman bahan dan limbah berbahaya yang ramah
lingkungan.
c. Menanggapi bila terjadi kedaruratan komunitas, wabah dan bencana.
d. Menjamin seluruh penghuni di Puskesmas aman dari kebakaran, asap atau
kedaruratan lainnya.
e. Menjamin ketersediaan dan berfungsi/layak pakainya peralatan medis.
f. Melindungi penghuni Puskesmas dari kejadian terganggunya, terkontaminasi
atau kegagalan system pengadaan air minum dan listrik.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan besar Manajemen Fasilitas dan Keselamatan yang melaksanakan


program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan dibuat dengan rincian kegiatan
sebagai berikut :
1. Keselamatan dan Keamanan
a. Melaksanakan identifikasi daerah yang berisiko dari aspek Gedung dan
fasilitas.
b. Melaksanakan pemberian identitas kepada staf, pengunjung, vendor dan
area beresiko.
c. Melakukan pencegahan kejadian cedera pada pasien, keluarga, staf dan
pengunjung.
d. Melkasanakan pengendalian lingkungan selama masa pembangunan dan
renovasi.
e. Melaksanakan pemeriksaan seluruh Gedung pelayanan pasien.
f. Melaksanakan proteksi kehilangan dan kerusakan dari fasilitas.
g. Memastikan bahwa Puskesmas sebagai Kawasan tanpa rokok.
h. Memastikan bahwa badan independent dalam fasilitas pelayanan
mematuhi program keselamatan dan keamanan, bahan berbahaya,
manajemen keadaan darurat, pengamanan kebakaran.
2. Perlindungan Kesehatan Karyawan
a. Memeriksa kesehatan karyawan baru
b. Melakukan monitoring efek radiasi
c. Melakukan pemeriksaan tenaga kerja area pelayanan klinikal dan
keperawatan
d. Melakukan imunisasi dan vaksinisasi
e. Menangani kesehatan akibat kerja :
1) Kecelakaan akibat benda tajam
2) Kecelakaan akibat B3
3) Kecelakaan akibat lainnya
f. Menangani kesehatan lingkungan tempat kerja
1) Mengelola lingkungan tempat kerja beresiko terhadap
pencahayaan, kebisingan, kualitas udara, dan sarana fisik
penunjang kerja
2) Menyusun rencana dan anggaran untuk meningkatkan atau
mengganti sistem, bangunan atau komponen untuk fasilitas fisik.
3) Bahan Beracun dan Berbahaya ( B3).

3. Melaksanakan identifikasi resiko bahan dan limbah berbahaya (B3).

a. Melaksanakan pengendalian bahan dan limbah berbahaya B3


(penanganan, penyimpanan dan penggunaan).
b. Melaksanakan pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan dan
insiden lainnya.
c. Menyiapkan alat dan prosedur perlindungan yang benar dalam
penggunaan.

4. Manajemen Emergency/Kewaspadaan Bencana

a. Melaksanakan identifikasi bencana internal dan eksternal

b. Melaksanakan uji coba/pelatihan penanggulangan bencana/disaster.

5. Pengamanan Kebakaran
a. Melaksanakan identifikasi pengurangan resiko kebakaran.

b. Melaksanakan pencegahan kebakaran terhadap bahan mudah terbakar.

c. Melaksanakan pelatihan penanggulangan kebakaran.

d. Melaksanakan pemeriksaan,uji fungsi peralatan kebakaran dan


pemeliharaan peralatan.
6. Peralatan Medis

a. Melaksanakan identifikasi resiko dari peralatan medis.

b. Melaksanakan pemeriksaan dan uji fungsi peralatan medis.

c. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis.

7. Sistem Utilitas

a. Melaksanakan identifikasi terhadap resiko kegagalan listrik dan air.

b. Melaksanakan uji fungsi dari sumber alternatif dan sistem utility lainnya.

c. Melaksanakan pemeriksaan dan perbaikan peralatan sistem pendukung


lainnya.

3. CARA MELAKASANAKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN


PROGRAM
CARA
NO PROGRAM MELAKSANAKAN INDIKATOR
Keselamatan dan
1 Keamanan
a. Melaksanakan gedung, fasilitas dan area
identifikasi daerah yang Monitoring beresiko teridentifikasi resikonya
berisiko dari aspek gedung
dan fasilitas
b. melaksanakan monitoring pelaksanaan semua staf, pasien, keluarga yang
pemberian identitas berkunjung menggunakan
kepada staf, pengunjung identitas
c. melakukan pencegahan menyiapkan rambu-
kejadian cedera pada rambu peringatan dan rambu-rambu peringatan dan
pasien, keluarga, staf dan peta di area beresiko, peta, tanda-tanda khusus B3 telah
pengunjung tanda-tanda khusus B3 terpasang di area beresiko
d. melakukan pengendalian
lingkungan selama masa monitoring tata udara meminimalisir kebisingan dan
pembangunan dan dan kebisingan tata udara di area sekitar lokasi
renovasi yang terdekat dari renovasi
e. melaksanakn pemeriksaan seluruh menurunkan angka kehilangan di
pemeriksaan seluruh gedung dalam ruangan pelayanan
gedung
f. melaksanakan proteksi memonitoring
kehilangan dan kerusakan kehilangan
dari fasilitas
tidak ditemukannya putung rokok
g.memastikan bahwa pemeriksaan seluruh dan orang yang merokok di dalam
Puskesmas sebagai gedung area puskesmas
kawasan tanpa rokok
h. memastikan bahwa
badan independen dalam
fasilitas pelayanan
mematuhi program
keselamatan dan mengadakan pelatihan, semua staf penyewa atau badan
keamanan, bahan simulasi, peragaan pada independen telah mengikuti
berbahaya, kesiapan 4 aspek tersebut pelatihan tersebut
menghadapi bencana,
pengamana kebakaran
i. Pelayanan Kesehatan, rapid test, help B dan C Negatif,
Memeriksa kesehatan Penyakit paru negatif, sehat
karyawan baru pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohani
j. melakukan imunisasi dan
vaksinisasi pemeriksaan berkala a. titer anti HbsAg
pemantauan,
k. menangani kesehatan pencatatan. Pelaporan. nihil kejadian kecelakaan kerja
akibat kerja Kecelakaan
l. menyiapkan APD dan
prosedur perlindungan
yang benar dalam pemantauan penggunaan kepatuhan penggunaan APD
penggunaan dan APD 100%
terpelihara
pemeriksaan kesehatan
m. pengendalian Mutu berkala, pemeriksaan
Sanitasi dapur, makanan sampel makanan, swab
dan penjamah makanan alat masak dan alat saji
BAHAN BARANG
2 BERBAHAYA (B3)
a. melaksanakan monitoring B3
identifikasi bahan dan jenis, dampak dan lokasi
limbah B3 teridentifikasi

b. melaksanakan
pengendalian bahan dan Limbah Cair :
1. BOD : 75 ppm
limbah berbahaya B3 pemeriksaan limbah B3
2. COD : 100 ppm
3. TSS : 100 ppm 4. pH :
6,0-9,0
5. Suhu : 30o C
6. TDS : 1000 ppm
7. DHL : 1.5625 µmhos/cm
c. Melaksanakan pelaporan Pemantauan B3 Pelaporan ;
dan investigasi dari 1. Perencanaan
tumpahan, paparan dan 2. Pengadaan
3. Penyimpanan
4. Distribusi
insiden lainnya 5. Pemakaian/
penggunaan
6. Kecelakaan kerja akibat
B3
3 MANAJEMEN EMERGENCY
a. Melaksanakan Identifikasi bencana Jenis bencana internal dan
identifikasi bencana internal dan eksternal eksternal terindentifikasi
internal dan eksternal

b. Melaksanakan uji Pelatihan bencana


coba/pelatihan erupsi dan Staf Puskesmas siaga sesuai
penanggulangan penanggulangan kondisi tanggap darurat
bencana/disaster kebakaran

PENGAMANAN
4 KEBAKARAN
a. Melaksanakan Identifikasi
identifikasi pengurangan resiko
pengurangan resiko kebakaran. Pengaman kebakaran
kebakaran terindentifikasi resikonya

- Identifikasi bahan Data bahan-bahan yang


b. Melaksanakan yang mudah mudah terbakar
pencegahan terbakar
kebakaran - Membuat SOP
terhadap bahan penyimpanan
mudah terbakar bahan mudah Ada SOP
terbakar
Pelatihan, simulasi,
c. Melaksanakan peragaan
Semua staf Puskesmas telah
pelatihan penanggulangan
mengikuti pelatihan tersebut
penanggulangan kebakaran
kebakaran

d. Melaksanakan Pemeriksaan dan - Pemeriksaan dan


pemeriksaan,uji fungsi pemeliharaan pemeliharaan terlaksana
peralatan kebakaran peralatan kebakaran sesuai jadwal
dan pemeliharaan - Fungsi alat deteksi dini
peralatan kebakaran, APAR berjalan
baik di semua gedung
5 PERALATAN MEDIS
a. Melaksanakan
identifikasi resiko dari Identifikasi resiko Peralatan medis terindetifikasi
peralatan medis peralatan medis resikonya

b. Melaksanakan
pemeriksaan dan uji fungsi Melakukan Uji Fungsi, Indikator kelayakan kalibrasi
peralatan medis Uji Kinerja Alat dan sesuai alat masing-masing
Sertifikasi

c. Melaksanakan
pemeliharaan dan Melakukan pemeliharaan Pemeliharaan terlaksana sesuai
perbaikan peralatan medis dan perbaikan jadwal

d. Pelatihan cara Teori dan praktek Seluruh staf pengguna alat


penggunaan peralatan (uji fungsi alat medis) medis tahu cara menggunakan
medis
peralatan medis
6 sistem utilitas
a. Melaksanakan Monitoring Sumber listrik dan air
identifikasi terhadap bersih teridentifikasi
resiko kegagalan listrik resikonya
dan air

Memeriksa sumber Data kelaikan


b. Melaksanakan uji alternatif dan sistem sumber alternatif
fungsi dari sumber utiliti lainnya dan sistem utiliti
alternatif dan lainnya
sistem utiliti lainnya

c. Melaksanakan
pemeriksaan dan Membuat SOP Uji
perbaikan peralatan Fungsi Pemantauan Ada SOP
sistem pendukung Air Bersih
lainnya

7 PELATIHAN
Seluruh staf dan pengguna
Melakukan pendidikan dan pelayanan telah mengikuti
Sosialisasi
pelatihan seluruh program pelatihan
MFK ke seluruh staf dan
pengguna pelayanan RS
lainnya sesuai kebutuhan

4. SASARAN

Sasaran umum program manajemen fasilitas dan keselamatan adalah semua area
pelayanan pasien, area wilayah kerja staf, dan lingkungan puskesmas.

Sasaran pelaksanaan kegiatan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan adalah:

1. Meningkatkan keterlibatan para karyawan, pasien, dan pengunjung puskesmas


terhadap program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan

2. Meningkatkan kepedulian terhadap tanggap darurat bencana dan darurat


penangana medis

3. Menurunkan angka kejadian resiko kebakaran menjadi nihil kejadian

4. Menurunkan angka kejadian kecelakaan kerna <10%

5. JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM MFK

N Program Cara K
o Melakuka Rencana Kegiatan Tahunan E
n
T
Bulan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12
1

1 KESELAMATAN DAN
KEAMANAN
a. Melaksanakan
identifikasi daerah
yang berisiko dari
aspek gedung dan
fasilitas
b. Melaksanakan
pemberian identitas
kepada staf,
pengunjung
c. Melakukan
pencegahan
kejadian cedera
pada pasien,
keluarga, staf dan
pengunjung
d. Melaksanakan
pengendalian
lingkungan selama
masa
pembangunan dan
renovasi
e. Melaksanakan
pemeriksaan
seluruh gedung
f. Melaksanakan
proteksi kehilangan
dan kerusakan dari
fasilitas
g. Memastikan bahwa
Puskesmas
sebagai kawasan
tanpa rokok
h. Memastikan bahwa
Pasien ,
Masyarakat /
independen dalam
fasilitas pelayanan
mematuhi program
keselamatan dan
keamanan, bahan
berbahaya,
kesiapan
menghadapi
bencana,
pengamanan
kebakaran

i. Menangani
kesehatan
lingkungan tempat
kerja terhadap
pencahayaan,
kebisingan, kualitas
udara, dan sarana
fisik penunjang
kerja
j. Menyiapkan APD
dan prosedur
perlindungan yang
benar dalam
penggunaan dan
terpelihara

2 Bahan Berbahaya
Beracun (B3)

a. Melaksanakan
identifikasi bahan
dan limbah
berbahaya B3

b. Melaksanakan
pengendalian
bahan dan limbah
berbahaya B3

c. Melaksanakan
pelaporan dan
investigasi dari
tumpahan,
paparan, dan
insiden lainnya

3 Manajemen
Emergency
a. Melaksanakan
identifikasi bencana
internal dan
eksternal.
b. Melaksanakan uji
coba/pelatihan
penanggulangan
bencana/disaster

4 Pengamanan
Kebakaran
a. Melaksanakan
identifikasi
pengurangan resiko
kebakaran
b. Melaksanakan
pencegahan
kebakaran terhadap
bahan mudah
terbakar
c. Melaksanakan
pelatihan
penanggulangan
kebakaran
d. Melaksanakan
pemeriksaan, uji
fungsi peralatan
kebakaran dan
pemeliharaan
peralatan
5 Peralatan Medis
a. Melaksanakan
identifikasi resiko dari
peralatan medis
b. Melaksanakan
pemeriksaan dan uji
fungsi peralatan
medis
c. Melaksanakan
pemeliharaan dan
perbaikan peralatan
medis
d. Pelatihan cara
penggunaan
peralatan medis

6 Sistem Utilitas
a. Melaksanakan
identifikasi
terhadap resiko
kegagalan listrik
dan air
b. Melaksanakan uji
fungsi dari sumber
alternatif dan sitem
utility lainnya
c. Melaksanakan
pemeriksaan dan
perbaikan
peralatan
7 Pelatihan
Melakukan pendidikan
dan pelatihan seluruh
program MFK ke
seluruh staf dan
pengguna pelayanan
Puskesmas lainnya
sesuai kebutuhan

6. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


a. Melakukan pemantauan kesesuaian waktu pelaksanaan kegiatan terhadap
pelaksanaan kegiatan berdasarkan jadwal yang direncanakan

b. Melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap hasil pelaksanaan kegiatan


(berupa data hasil Tabulasi dan Analisis Data) minimal satu tahun 1 kali

c. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut dari hasil laporan dan Analisa data
bersama seluruh tim MFK minimal satu tahun 1 kali

7. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

a. Melakukan pencacatan dan pelaporan dari seluruh hasil evaluasi dan tindak lanjut
program kegiatan MFK

b. Melakukan evaluasi seluruh kegiatan program MFK bersama direksi minimal satu
tahun satu kali

Cilacap, ……Januari 2023

Kepala

UPTD Puskesmas Adipala I

EDI SUCIPTO

Anda mungkin juga menyukai