Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPEAWATAN KELUARGA PADA Ny.

J DENGAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN RESIKO KETIDAKEFEKTIFAN
PERFUSI JARINGAN DI RW 11 KELURAHAN SEKELOA

Disusun untuk memenuhi tugas stase keluarga

Disusun Oleh :
Mulyanto
D522129

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG

2023
Form Pengkajian Keperawatan Keluarga

A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. A
2. Alamat dan telepon : Kelurahan Sekeloa - RT02/RW11
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Karyawan swasta
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
5. Komposisi Keluarga :
No Nama JK Hubungan Umur Pendidikan
1 Apandi L Kepala Keluarga 65 tahun SD
2 Jubaedah P Ibu 64 tahun SMP
3 Imas P Anak ke-1 43 tahun SMP
4 Adi S L Anak ke-2 39 tahun SMA/Sederajat

Genogram :

Laki-laki Tinggal Serumah

Perempuan Meninggal Dunia

Klien Hubungan keluarga


Tipe Keluarga :
Tipe keluarga yang dikaji yakni keluarga campuran/blended family, keluarga terdiri
dari suami istri lanjut usia yang tinggal bersama anak pertama dan dua orang
cucunya.

6. Suku bangsa :
Keluarga adalah orang Indonesia asli yang berasal dari suku Sunda.

7. Agama :
Klien dan keluarga beragama Islam. Apabila shalat tiba maka klien dan suami klien
segera melaksanakan shalat sebagaimana mestinya. Pada bulan suci Ramadhan,
klien melaksanakan shalat sunat Tarawih di mesjid terdekat.

8. Status Sosial ekonomi keluarga :


Status sosial ekonomi keluarga yakni dalam tahap Keluarga Sejahtera II yaitu
keluarga disamping telah dapat memenuhi kebutuhan dasasrnya, juga telah dapat
memenuhi kebutuhan pengembangannya seperti kebutuhan untuk menabung dan
memperoleh informasi. Pada Keluarga Sejahtera II kebutuhan fisik dan sosial
psikologis telah terpenuhi dimana keluarga telah memenuhi indikator berikut :
 Mempunyai upaya untuk meningkatkan agama.
 Sebagian dari penghasilan dapat disisihkan untuk tabungan keluarga.
 Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan ini
dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga.
 Ikut serta dalam kegiatan masyarakat dilingkungan keluarga.
 Mengadakan rekreasi bersama di luar rumah paling kurang 1 kali perbulan.
 Dapat memperoleh berita dan surat kabar, radio, televisi atau majalah.
 Anggota keluarga mampu menggunakan sarana trasportasi sesuai kondisi
daerah.

9. Aktifitas rekreasi keluarga :


Keluarga menyempatkan waktu untuk menonton televisi bersama apabila malam
menjelang dan di waktu yang luang. Selagi menonton terkadang keluarga selalu
melakukan diskusi terkait kabar erbaru dari anggota keluarga.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga berada pada tahap keluarga dengan anak usia dewasa. Dimana dalam
tahap ini keluarga memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar, mepertahankan
keintiman dengan pasangan, membantu orang tua/istri yang seang sakit dan
memasuki masa tua, membantu anak untuk mandiri di masyarakat, dan menata
kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :


Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yakni keluarga belum bisa
memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar mengingat pernikahan anaknya
tidak berjalan dengan baik.

3. Riwayat keluarga inti :


Ny. J adalah penderita Hipertensi yang cukup lama, selain Ny J, suaminya Tn. A
memiliki masalah kesehatan lainnya yakni rematik pada kedua lengannya. Keluarga
selalu kontrol ke posbindu selama sebulan sekali. Beberapa bulan kebelakang suami
selalu kontrol terkait penyakit suaminya ke RS Borromeus, karena tidak ada
perubahan maka keluarga memutuskan untuk menghentikan pengobatan. Apabila
Ny. J merasakan sakit pada kepala selalu di ajak oleh anaknya untuk berkunjung ke
klinik praktik dokter terdekat. Akan tetapi karena pasien mengetahui obat yang
diberikan oleh dokter terkait penyakitnya, maka ketika timbul kembali gejalanya
pasien hanya membeli obat yag sama ke apotik terdekat.
4. Riwayat keluarga sebelumnya :
Ny. J mengatakan bahwa almarhum kakanya memiliki masalah kesehatan yang
sama dengan yang ia alami saat ini.

C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah :
Luas rumah Ny. J dan keluarga kurang lebih 8 m2. Tiper rumah yang dihuni yakni
rumah modern. Didalam rumah terdapat 5 ruangan lengkap beserta dapur, ruang
tidur, ruang tamu dan kamar mandi. Semua rumah sudah menggunakan lantai
sebagai alasnya, rumah disertai pintu, jendela, dan ventilasi udara. Sumber air
berasal dari pdam, jarak septik tank kurang dari 10 meter dari rumahnya.
Denah rumah :

Halaman Depan

Kamar 1
Ruang Keluarga

Jemuran Baju
Lt. 2
Dapur dan Kamar 2
ruang makan

WC

Tangga Tangga

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :


Lingkungan rumah umumnya mayoritas penduduk asli dengan budaya sunda.
Masyarakat ramah dan mudah diajak berkomunikasi apabila ada kesulitan.
Kebiasaan keluarga dan tetanga dalam menjaga kebersihan cukup baik terlihat dari
tetangga dapat aktif dalam mengelola sampah yang ada.
3. Mobilitas geografis keluarga :
Keluarga sudah cukup lama menetap di sana. Rumah keluarga cukup jauh dari jalan
raya, sehingga apabila mencari transportasi umum cukup kesulitan. Sehingga
apabila ada keperluan selalu berjalan terlebih dahulu mencari ojek atau mengubungi
anaknya untuk di jemput.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Keluarga Ny. J dikenal karena usianya sudah cukup tua di lingkungan tersebut
sehingga sebagian penduduk memanggilnya nenek. Keluarga sering berkomunikasi
dengan tetangga sekitar rumah. Apabila ada waktu senggang, Ny. J selalu
berbincang di saung dekat perkebunan yang tidak jauh dari rumahnya.

D. Struktur Keluarga
1. Sistim pendukung keluarga :
Ny. J tinggal bersama anak pertamanya dan kedua cucuya. Kondisi anak
pertamanya sehat tanpa ada penyakit yang menyertainya saat ini. Fasilitas
pendukung kesehatan yang tersedia di rumah hanya adaya obat herbal yang didapat
dari kebun yang dikelola oleh suaminya. Selain itu untuk menjaga keluarga dari suhu
dingin Ny. J dan keluarga memiliki baju tebal dan sandal yang digunakan khusus
untuk di rumah. Keluarga aktif di posbindu dan mengenal baik kader keehatan di
lingkungan rumahnya.
2. Pola komunikasi keluarga :
Komunikasi yang dilakukan oleh Ny. J dan keluarga cukup baik tanpa adanya
hambatan selain kesibukan di waktu-waktu tertentu. Apabila waktu sore menjelang
atau waktu bekerja suaminya selesai maka Ny. J dan suami terkadang bercakap-
cakap didalam rumah atau di area kebun yang dikelola oleh suaminya.
3. Struktur kekuatan keluarga :
Apabila ada masalah, maka keputusan diambil oleh kepala rumah tangga. Akan
tetapi terkadang keputusan selalu di diskusikan dengan anggota keluarga lainnya.
4. Struktur peran :
Tn. A sebagai kepala keluarga telah menjalankan perannya dengan baik. Walau
tidak memiliki pekerjaan yang menetap, tapi masih bertangun jawab dengan
mengelola kebun yang dititipkan padanya. Ny J sebagai ibu rumah tangga juga
mendukung suaminya dengan cara menemaninya di kebun. Selain itu sebagai ibu
rumah tangga, Ny J selalu menyiapkan makanan dan kebutuhan lainnya untuk
suaminya. Anak pertamanya memiliki seorang anak yang sudah kuliah dan balita.
Terkadang Ny. J merawat cucunya yang masih balita selagi ibunya bekerja.
Sedangkan Tn. Ad sudah bekerja dan memiliki keluarga.
5. Nilai atau nama keluarga :
Ny. J apabila sakit terasa selalu di antar oleh anaknya untuk konsultasi kedokter
praktik. Apabila penyakitnya masih bisa di tangani oleh keluarga maka keluarga
membeli obat ke apotek terdekat.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif :
Keluarga menyadari penyakit yang diderita oleh Tn. A dan Ny. J, maka dari itu
keluarga selalu memeriksakan dirinya ke posbindu bersama-sama.
2. Fungsi sosialisasi :
Keluarga yakni seorang muslim yang taat beribadah. Sebagai kepala keluarga Tn. A
adalah sosok yang disiplin dan mempertahankan norma-norma yang diterapkan bagi
seorang muslim.
3. Fungsi perawatan kesehatan :
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan :
Keluarga mengenal penyakit yang dialami oleh klien, Ny. J hanya mengetahui
bahwa penyakit yang dimiliki olehnya yakni darah tinggi/hipertensi. Akan tetapi
tidak mengerti pengertian dari darah tinggi/hipertensi, tanda dan gejala khas
hipertensi, penyebab terjadinya hipertensi. Keluarga memiliki persepsi bahwa
penyakit hipertensi hanya disebabkan oleh makanan asin.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang
tepat :
 Keluarga mengetahui sifat masalah akan tetapi tidak mengetahui seberapa
luasnya masalah yang dihadapi.
 Masalah kesehatan hanya dirasakan oleh klien dan tidak mempengaruhi
anggota keluarga lainnya.
 Klien mengatakan bahwa klien ingin sembuh dari penyakit yang dialaminya
saat ini, akan tetapi suami klien yang memiliki masalah kesehatan tidak
kooperatif dengan pengobatan yang seang dijalaninya saat ini.
 Keluarga tidak menjadikan masalah kesehatan sebagai ancaman di masa
yang akan datang
 Keluarga menerima masalah kesehatan yang sedang dihadainya dengan
positif
 Keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang tersedia dengan mudah
 Keluarga percaya dengan tenaga medis, hanya saja kepala keluarga tidak
tampak percaya dengan tenaga medis karena penyakit yang dialami
sebelumnya.
 Keluarga mendapatkan informasi yang benar terhadap penyakit yang
dialaminya.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, termasuk
kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan fasilitas kesehatan yang
ada di masayarakat :
 Keluarga mengetahui sifat penyakit, akan tetapi tidak mengetahui
perkembangan perawatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi masalah
kesehatannya.
 Keluarga memiliki sumber daya dan menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia di lingkungan masyarakat dengan rutin datang ke Posbindu.
 Keluarga cukup terampil mengenai perawatan yang bersifat tradisional dan
herbal untuk melakukan perawtaan dasar.
 Keluarga tidak memiliki pandangan negatif terhadap perawatan yang
dilakukan.
 Keluarga dapat melihat keuntungan dalam memelihara lingkungan seperti
rutin membersihkan rumah.
 Keluarga mengetahu upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
 Keluarga tidak banyak mengetahui terkait tindakan medis dan efek samping
yang ditimbulkannya, maka tidak ada ketakutan yang muncul terkait
diagnostik, pengobatan, dan penegahan.
 Keluarga memandang bahwa tidak semua pengobatan kimia akan berhasil,
akan tetapi pencegahan penyakit sesuai pengetahuan keluargalah yang
harus di pertahankan.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
 Keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki
 Keluarga mengetahui keuntungan dan manfaat besar dalam memelihara
lingkungannya.
 Keluarga mengetahui betapa pentingnya hygene dan sanitasi di rumahnya.
 Keluarga hanya sedikit mengetahui upaya pencegahan penyakit secara dasar
terhadap penyakit-penyakit yang ringan.
 Keluarga memandang hygene dan sanitasi adalah salah satu bagian yang
penting untuk dilakukan
 Keluarga memiliki kesibukan masing-masing. Tn. A dan Ny. J terkadang
dalam waktu luang selalu mempersiapkan makanan untuk dihidangkan
secara bersama-sama.

e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di


masyakarat
 Keluarga mengetahui bahwa lingkungannya cukup dekat dengan fasilitas
kesehatan pertama sehingga memudahkan keluarga untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan.
 Keluarga memahami keuntungan besar yang dirasakan dengan mudahnya
akses dari fasilitas kesehatan
 Ny. J percaya dengan petugas kesehatan dan aktif dalam kegiatan kesehatan
yang diadakan di lingkungan rumahnya, akan tetapi Tn. A sebagai suaminya
kurang percaya dengan tenaga kesehatan karena penyakit yang dialaminya
tidak kunjung sembuh.
 Tn. A sebagai kepala keluarga memiliki pengalaman yang tidak baik terhadap
tenaga kesehatan karena penyakitnya tidak kunjung sembuh pada saat
dilakukan terapi pengobatan yang cukup lama.
 Fasilitas kesehatan terdekat yang ada dilingkungan rumah klien mudah
diakses dan terjangkau oleh keluarga.

4. Fungsi reproduksi :
Tn. A dan Ny. J memiliki 2 anak, keluarga tidak berkeinginan menambah umlah anak
karena menikuti program pemerintah, selain itu faktor usia menjadi pengaruh besar
tidak menambah jumlah anak. Metoda yang dilakukan keluarga sebelumnya yakni
KB, hanya saja karena Ny. J saat ini sudah menopause maka KB dihentikan.
5. Fungsi ekonomi :
Keluarga mengelola kebun yang dititipkan, hasil dari kebun tersebut dimanfaatkan
sebagai bahan pangan untuk di konsumsi. Terkadang anaknya selalu memberikan
uang pada Ny. J dan Tn. A untuk kebutuhan sandang dan pangan dalam sehari-
harinya.

F. Stress dan koping keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang
Ny. J sangat berharap penyakitnya cepat sembuh dan tidak lama.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Apabila ada masalah, Tn. A selalu berusaha menyelesaikan masalahnya terlebih
dahulu. Apabila tidak selesai Tn. A dan keluarga selalu memasrahkan dirinya kepada
tuhan yang maha esa. Akan tetapi terkadang sikap tempramental yang dimiliki oleh
Tn. A membuat Ny. J harus lebih bersabar.
3. Strategi koping yang digunakan
Tn. A dan keluarga selalu berkomunkasi untuk menyelesaikan masalahnya dengan
angota keluarganya. Akan tetapi kepala keluarga memiliki sikap temprmental
sehingga mempengaruhi Ny. J
4. Strategi adaptasi disfungsional
Apabila Tn. A sebagai suaminya marah atau membuat Ny. J kesal, Ny. J lebih sering
berdiam diri karena tidak mampu untuk melawan suaminya. Tn. A terkadang memiliki
sikap egois dan berlaku kekanakan, hal tersebut sering dimaklumi oleh Ny. J dan
keluarga.
G. Pemeriksaan Fisik
1. Nama : Ny. J
Umur : 64 tahun
Alamat : Kelurahan Sekeloa, RT02/RW11
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal Pengkajian : 05 November 2023
2. Status Kesehatan Saat Ini
Klien mengeluh sakit pada bagian leher dan kadang mengeluh pusing pada waktu-
waktu tertentu, nyeri bertambah apabilla klien sedang kesal, nyeri berkurang apabila
sedang dalam keadaan rileks. Nyeri pundak dirasa sangat berat disertai dengan
pusing. Skala nyeri 4 (0-10). Nyeri tidak berlangsung lama, akan tetapi menggangu.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien dahulu tidak memiliki gejala seperti yang dideritanya saat ini. Ketika usia muda
klien tidak mengeluhkan penyakit serupa.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Klien adalah anak ke 2 dari 9 bersaudara. Kaka klien yang telah meninggal
sebelumnya memiliki penyakit yang sama seperti yang dideritanya saat ini.
5. Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan Tn. A Ny. J
Keadaan Umum Bersih dan rapi Bersih dan rapi
Kesadaran Composmentis Composmentis
Tekanan Darah 120/70 mmHg 170/80 mmHg
Nadi 80x/menit 86x/menit
Respirasi 20x/menit 18x/menit
Suhu 36,4oC 36,7oC
BB 57 kg 53 kg
TB 165 cm 159 cm
Kepala Keadan kepala bersih, betuk Keadan kepala bersih, betuk
kepala simetris, saat di palpasi kepala simetris, saat di palpasi
tidak ada benjolan, tdak tidak ada benjolan, tdak
terdapat nyeri tekan pada terdapat nyeri tekan pada
daerah kepala. daerah kepala.

Rambut Rambut klien berwarna hitam, Rambut klien berwarna hitam,


kulit kepala tampak kotor. kulit kepala tampak kotor.
Struktur rambut kasar. Struktur rambut kasar.

Mata Bentuk mata simetris antara Bentuk mata simetris antara


kanan dan kiri, konjungtiva kanan dan kiri, konjungtiva
tidak anemis, tidak adanya tidak anemis, tidak adanya
kemerahan atau kemerahan atau
pembengkakakn pada mata. pembengkakakn pada mata.
Pengelihatan mengalami
penurunan fungsi.

Hidung Bentuk hidurng simetris, tidak Bentuk hidurng simetris, tidak


terdapat polip, jalan nafas baik terdapat polip, jalan nafas baik
tidak terdapat PCH, tidak tidak terdapat PCH, tidak
terdapat nyeri tekan pada saat terdapat nyeri tekan pada saat
dilakukan palpasi dilakukan palpasi
Telinga Bentuk dan letak telinga klien Bentuk dan letak telinga klien
simetris, fungsi pendengaran simetris, fungsi pendengaran
baik. baik.

Mulut Mukosa bibir tampak kering, Mukosa bibir tampak kering,


gigi sebagian sudah tidak ada, gigi sudah tidak ada, tidak ada
tidak ada peradangan pada peradangan pada mukosa bibir
mukosa bibir dan daerah mulut. dan daerah mulut.

Leher Bentuk leher simetris, tidak Bentuk leher simetris, tidak


terdapat benjolan dan tidak ada terdapat benjolan dan tidak ada
nyeri tekan saat dilakukan nyeri tekan saat dilakukan
palpasi palpasi. Refek menelan baik.

Thorax Bentuk dada normal chest, Bentuk dada normal chest,


tidak terdapat luka, tidak tidak terdapat luka, tidak
terdapat nyeri tekan, bunyi terdapat nyeri tekan, bunyi
nafas vesikuler. Lapang paru nafas vesikuler. Lapang paru
sonor saat dilakukan perkusi sonor saat dilakukan perkusi

Abdomen Abdomen bersih, tidak terdapat Abdomen bersih, tidak terdapat


luka, saat dilakukan palpasi luka, saat dilakukan palpasi
tidak ada nyeri tekan. tidak ada nyeri tekan.

Punggung Punggung simetris, tidak ada Punggung simetris, tidak ada


perlukaan, saat dilakukan perlukaan, saat dilakukan
palpasi tidak terdapat nyeri palpasi tidak terdapat nyeri
tekan. tekan.

Ekstremitas atas Warna kulit sawo matang, tidak Warna kulit kuning langsat,
terdapat perlukaan, turgor kulit tidak terdapat perlukaan, turgor
elastis, CRT<2 detik. Kulit kulit elastis, CRT<2 detik. Kulit
tangan teraba kasar khususnya tangan teraba halus Reflek
pada bagian telapak tangan. menggenggam baik.
Reflek menggenggam baik.
Kebas pada bagian jari-jari
tangan.

Ekstremitas bawah Ekstremitas bawah lengkap, Ekstremitas bawah lengkap,


tidak terdapat perlukaan, klien tidak terdapat perlukaan, klien
kesulitan berjalan karena tidak ada masalah
sebagian kakinya merasa keseimbangan
kebas
-
Genitalia -

6. Pengkajian psikososial dan spiriual


Klien adalah orang yang aktif bersosialisasi dengan tetangganya, klien diwaktu
senggang selalu berbaur dengan tetangganya dan kerabatnya yang lain. Lien
bersosialisasi dengan tetangganya untuk menghilankan rasa bosan apabila tidak ada
keluarganya yang berada di rumah.
Identifikasi Masalah Emosional
Pertanyaan Tahap 1 Jawaban
1. Apakah klien mengalami sukar tidur? Tidak
2. Apakah klien sering merasa gelisah? Tidak
3. Apakah klien sering murung/menangis sendiri? Tidak
4. Apakah klien sering was-was atau kuatir? Tidak
Pertanyaan Tahap 2
1. Keluhan lebih dari 3 bulan / > 1 kali dalam sebulan? Tidak
2. Ada masalah atau banyak pikiran? Tidak
3. Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain? Tidak
4. Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter? Tidak
5. Cenderung mengurung diri? Tidak

Hasil : Masalah Emosional Positif (+)

Geriatric Depression Scale (GDS) Short Form


Pertanyaan Jawaban
1. Secara umum, apakah anda merasa puas dengan hidup anda? Ya
2. Apakah anda mengurangi berbagai kegiatan dan hobi anda? Tidak
3. Apakah anda merasa hidup anda hampa? Tidak
4. Apakah anda sering merasa bosan? Tidak
5. Apakah anda selalu bersemangat hampir disetiap waktu? Tidak
6. Apakah anda khawatir bahwa sesuatu yang buruk akan menimpa anda? Ya
7. Apakah anda selalu merasa bahagia disetiap waktu Ya
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya? Tidak
9. Apakah anda lebih menyenangi berdiam diri di rumah daripada bepergian Ya
dan melakukan hal-hal baru?
10. Apakah anda merasa memiliki masalah memori yang cukup berat? Tidak
11. Apakah anda merasa sangat luar biasa dapat hidup saat ini? Ya
12. Apakah anda merasa tidak berharga dengan keberadaan anda saat ini? Tidak
13. Apakah anda merasa energik? Tidak
14. Apakah anda merasa bahwa situasi anda saat ini penuh dengan ketidak Tidak
berdayaan?
15. Apakah anda merasa bahwa kebanyakan orang lebih baik daripada Tidak
anda?

Hasil : Skor 5 (Normal 0-5)


7. Pengkajian fungsional klien
KATZ Indeks :
INDEKS KATZ
Skor Kriteria
Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian
A
dan mandi
Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi
B
tersebut
Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu
C
fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian
D
dan satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
E
berpakaian,ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
F
berpakaian, berpindah, dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi, tidak dapat diklasifikasikan
sebagai C, D, E, F dan G

Hasil pengkajian : Klien termasuk dalam kategori A yakni mandiri dalam makan, BAB
dan BAK, menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.

8. Pengkajian Status mental Gerontik


Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan SPMSQ
Short Portable Mentol Status Questionnaire (SPMSQ)
Skor
No Pertanyaan Jawaban
Benar Salah
- 1 Tanggal berapa hari ini? 21 Mei 2019
+ 2 Hari apa sekarang ini? Senin
+ 3 Apa nama tempat ini? Padasuka
4 Berapa nomor telpon Anda? -
Dimana alamat Anda? (tanyakan hanya bila Kelurahan
+ 5 klien tidak mempunyai telepon) Padasuka
RT02/RW18
+ 6 Berapa umur Anda? 64 tahun
+ 7 Kapan Anda lahir? 1955
+ 8 Siapa presiden Indonesia sekarang? Jokowi dodo
Siapa presiden sebelumnya? Susilo Bambang
+ 9
Yudhoyono
+ 10 Siapa nama lengkap anak anda? Imas dan Adi
Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 17, 14, 11, 8, 5, 2
+ 11 dari setiap angka baru, semua secara
menurun
9 1 Jumlah kesalahan total 1

Penilaian SPMSQ
 Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh
 Salah 4-5 : Kesusakan intelektual ringan
 Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
 Salah 9-10 : Kerusakan intelektual berat

Berdasarkan data, maka Ny. J memperoleh kesalahan 1. Maka klien tersebut


mempunyai fungsi intelektual utuh.

Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan MMSE (Mini Mental Status
Exam):
 Orientasi, Registrasi, Perhatian, Kalkulasi, Mengingat, Bahasa

No Aspek Kognitif Nilai Max Nilai Klien Kriteria


Menyebutkan dengan benar :
o Tahun
o Musim
o Tanggal
o Hari
1 Orientasi 5 5
o Bulan
Dimana kita sekarang berada?
o Negara Indonesia
o Provinsi Jawa Barat
o Kota Cimahi
Sebutkan nama 3 objek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk
mngatakan masing-masing
objek. Kemudian tanyakan
2 Registrasi 3 3 kepada klien ketiga objek tadi
(untuk disebutkan)
o Objek 1 :
o Objek 2 :
o Objek 3 :
Minta klien untuk memulai daru
angka 100 kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali/tingkat
Perhatiandan o 93
3 5 2 o 86
kalkulasi
o 79
o 72
o 65
Minta klien untuk mengulangi
ketiga objek pada nomor 2
4 Mengingat 3 3
(registrasi), bila benar, 1 point
untuk masing-masing objek
5 Bahasa 9 8 Tunjukan pada klien sesuatu
benda dan tanyakan namanya
pada klien
o (misal jam tangan)
o (misal pensil)

Minta klien untuk mengulang


kata berikut :
“tak ada jika, dan, atau, tetapi”.
Bila benar, nilai 1 point,
pernyataan benar 2 buah : tak
ada, tetapi

Minta klien untuk mengikuti


perintah berikut yang terdiri dari
3 langkah :
“ambil kertas di tangan anda,
lipat dua dan taruh dilantai”
o Ambil kertas
o Lipat dua
o Taruh di lantai

Perintahkan pada klien untuk hal


berikut (bila aktivitas sesuai
perintah, nilai 1 point)
o Tutup mata anda

Perintahkan pada klien untuk


menulis satu kalimat dan
menyalin gambar
o Tulis satu kalimat
o Menyalin gambar

Interpretasi hasil :
> 23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 – 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
< 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Hasil analisis : Klien memiliki skor 21, dimana pada 21 yakni adanya
kerusakan aspek fungsi mental ringan

H. Harapan Keluarga
Ny. J memiliki harapan dengan adanya tenaga kesehatan yang datang mengunjungi
rumah maka akan menyelesaikan masalah kesehatan yang dialaminya saat ini.

FORMAT ANALISA DATA

Data Interpretasi data Masalah


DS: Ketidakmampuan Resiko ketidakfektifan
 Klien mengatakan bahwa klien hanya keluarga dalam merawat perfusi jaringan
menderita darah tinggi tanpa tanpa anggota keluarganya cerebral
mengetahui apa itu darah tinggi yang sakit
 Klien mengatakan bahwa dirinya tidak
mengetahui penyebab darah tinggi
 Klien mengatakan bahwa dirinya tidak
mengetahui cara penanganan yang tepat
terhadap penyakit yang dideritanya
 Ny. J mengatakan bahwa suaminya tidak
mau berobat karena pengobatan yang
dilakukan sebelumnya tidak membuahkan
hasil
 Klien mengeluh kesal dengan suaminya
 Klien mengatakan nyeri pundak dan terasa
berat
 Klien mengeluh pusing-pusing pada saat
tertentu
DO:
 Klien tidak mengetaui apa itu darah tinggi
 Klien tidak mengetahui penyebab darah
tinggi
 Klien tidak mengetahui cara penanganan
yang tepat terhadap penyakitnya.
 Ny. J tampak khawatir dengan
keinginannya untuk tidak melakukan
pengobatan terhadap penyakit yang
dideritanya.
 Kepala keluarga tampak tidak percaya
kepada tenaga medis
 Klien tampak meringis ketika nyeri pada
pundaknya muncul
 Skala nyeri 4 (0-10)
 Tekanan darah 170/80 mmHg
 Nadi 86x/menit

Maka dapat disimpulkan, diagnosa keperawatan Ny. J yakni :

1. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
FORMAT PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa Intervensi Rasional
Umum Khusus Kriteria Standar
1 Resiko ketidakefektifan Setelah Setelah dilakukan
perfusi jaringan cerebral dilakukan tindakan keperawatan
berhubungan dengan tindakan selama 1 x pertemuan
ketidakmampuan keluarga keperawatan diharapkan mampu :
dalam merawat anggota selama 1 x 1. Klien mampu
keluarga yang sakit ditandai pertemuan, mengenal masalah
dengan : diharapkan hipertensi dengan
DS: resiko capaian :
 Klien mengatakan bahwa ketidakefekifa a. Menyebutkan a. Respon  Hipertensi adalah  Diskusikan  Meningkatkan
klien hanya menderita darah n perfusi pengertian verbal suatu keadaan pengertian pengetahuan
tinggi tanpa tanpa jaringan tidak hipertensi dimana terjadi hipertensi dengan klien dan
mengetahui apa itu darah terjadi. peningkatan metode ceramah keluarga
tinggi tekanan darah dengan keluarga mengenai
 Klien mengatakan bahwa sistolik mulai dari klien hipertensi
dirinya tidak mengetahui 140 mmHg atau  Anjurkan keluarga  Mengetahui
penyebab darah tinggi lebih dan tekanan untuk mengulang sejauh mana
 Klien mengatakan bahwa darah diastolic mulai kembali pengertian klien keluarga
dirinya tidak mengetahui 90 mmHg atau hipertensi memahami
cara penanganan yang lebih. (Barbara  Beri pujian atas hipertensi
tepat terhadap penyakit Hearrison 1997) kemampuan  Reward untuk
yang dideritanya keluarga klien
 Ny. J mengatakan bahwa
suaminya tidak mau berobat
karena pengobatan yang
dilakukan sebelumnya tidak
membuahkan hasil b. Menyebutkan b. Respon  Genetik, Obesitas,  Diskusikan  Meningkatkan
 Klien mengeluh kesal penyebab verbal Usia, Kurangnya penyebab pengetahuan
dengan suaminya hipertensi aktifitas fisik, hipertensi dengan klien mengenai
 Klien mengatakan nyeri Minuman metode ceramah penyebab
pundak dan terasa berat beralkohol, stres, dengan keluarga hipertensi
penyakit penyerta klien
 Klien mengeluh pusing-
lainnya.  Anjurkan keluarga  Mengetahui
pusing pada saat tertentu
DO: untuk mengulang sejauh mana
 Klien tidak mengetaui apa kembali penyebab klien keluarga
hipertensi memahami
itu darah tinggi  Beri pujian atas penyebab
 Klien tidak mengetahui kemampuan hipertensi
penyebab darah tinggi keluarga  Reward untuk
 Klien tidak mengetahui cara klien
penanganan yang tepat
terhadap penyakitnya.
 Ny. J tampak khawatir
dengan keinginannya untuk c. Menyebutkan c. Respon  Peningkatan
tidak melakukan tanda dan gejala verbal tekanan darah mulai  Diskusikan tanda  Meningkatkan
pengobatan terhadap hipertensi dari 140/90 mmHg , dan gejala pengetahuan
penyakit yang dideritanya. Sakit kepala > 1 hipertensi dengan klien dan
 Kepala keluarga tampak bulan, lemas, pusing metode ceramah keluarga
tidak percaya kepada / migrain > 1 bulan, dengan keluarga mengenai tanda
tenaga medis Rasa berat klien dan gejala
 Klien tampak meringis ditengkuk, Sukar  Anjurkan keluarga hipertensi
ketika nyeri pada tidur, Mata untuk mengulang  Mengetahui
pundaknya muncul berkunang kunang, kembali tanda dan sejauh mana
 Skala nyeri 4 (0-10) Mual dan muntah gejala hipertensi klien keluarga
 Tekanan darah 170/80  Beri pujian atas memahami
mmHg kemampuan tanda dan gejala
 Nadi 86x/menit keluarga hipertensi
 Reward untuk
klien
d. Menyebutkan d. Respon  Makanan yang  Diskusikan diet  Meningkatkan
makanan apa saja verbal dianjurkan : Karbo yang dianjurkan pengetahuan
yang dianjurkan (nasi, tepung, dll), pada klien dengan klien dan
serta yang tidak Protein nabati hipertensi dengan keluarga
dianjurkan untuk di (tempe, tahu, keluarga klien mengenai
konsumsi kacang), Vitamin hipertensi
 Anjurkan keluarga
(buah dan sayur).  Mengetahui
untuk mengulang
Makanan yang tidak sejauh mana
kembali diet yang
dianjurkan : garam klien keluarga
tepat
dapur, makanan yag memahami diet
 Beri pujian atas
di awetkan dengan yang tepat untuk
kemampuan
garam, makanan hipertensi
keluarga
tinggi lemak dan
 Reward untuk
kolesterol.
klien
e. Menyebutkan e. Respon  Berhenti merokok,  Diskusikan craa  Meningkatkan
bagaimana cara verbal Mengurangi berat pencegahan pengetahuan
mencegah badan (untuk obs), hipertensi dengan klien dan
hipertensi Menghindari metode ceramah keluarga
konsumsi garam dengan keluarga mengenai
berlebih, klien pencegahan
Menghindari  Anjurkan keluarga hipertensi
makanan/ minuman untuk mengulang  Mengetahui
yang mengandung kembali sejauh mana
alkohol, Istirahat bagaimana klien keluarga
yang cukup, pencegahan pada memahami
Mengurangi stress : hipertensi pencegahan
Latiahan  Beri pujian atas hipertensi
meditasi ,Olahraga kemampuan  Reward untuk
pernapasan, keluarga klien
Olahraga teratur :
Aerobik, Jalan kaki,
Bersepeda,
Berenang

 Diskusikan dengan  Meningkatkan


f. Melakukan terapi f. Respon  Salah satu cara keluarga tentang pengetahuan
nonfarmakologi : Psikomotor pemeliharaan pencegahan klien dan
senam hipertensi kesegaran jasmani penyakit dengan keluarga
dengan melakukan senam hipertensi mengenai terapi
senam , karena melalui metode nonfarmakologi :
dapat merangsang ceramah dan senam
aktifitas kerja roleplay bersama hipertensi
jantung untuk keluarga  Mengetahui
melakukan  Anjurkan keluarga sejauh mana
perubahan yang untuk mengulang klien keluarga
menguntungkan kembali gerakan dapat
dalam tubuh senam hipertensi melakukan
seseorang yang senam
melaksanakannya. hipertensi
Hal ini merupakan  Beri pujian atas  Reward untuk
usaha
preventif/pencegaha kemampuan klien
n tujuannya untuk keluarga
meningkatkan
jumlah interaksi
oksigen yang
diproses di dalam
tubuh dalam waktu
tertentu
FORMAT CATATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

No Tanggal Diagnosa Tindakan Paraf


 Diskusikan pengertian hipertensi dengan
metode ceramah dengan keluarga klien
 Anjurkan keluarga untuk mengulang kembali
pengertian hipertensi
 Beri pujian atas kemampuan keluarga

 Diskusikan penyebab hipertensi dengan


metode ceramah dengan keluarga klien
 Anjurkan keluarga untuk mengulang kembali
penyebab hipertensi
 Beri pujian atas kemampuan keluarga

 Diskusikan tanda dan gejala hipertensi dengan


metode ceramah dengan keluarga klien
 Anjurkan keluarga untuk mengulang kembali
Resiko tanda dan gejala hipertensi
ketidakefektifan  Beri pujian atas kemampuan keluarga
perfusi jaringan
cerebral
Senin, 06 berhubungan
1 Novembe dengan  Diskusikan diet yang dianjurkan pada klien
r 2023 ketidakmampuan dengan hipertensi dengan keluarga klien
keluarga dalam  Anjurkan keluarga untuk mengulang kembali
diet yang tepat
merawat anggota
 Beri pujian atas kemampuan keluarga
keluarga yang
sakit

 Diskusikan craa pencegahan hipertensi


dengan metode ceramah dengan keluarga
klien
 Anjurkan keluarga untuk mengulang kembali
bagaimana pencegahan pada hipertensi
 Beri pujian atas kemampuan keluarga

 Diskusikan dengan keluarga tentang


pencegahan penyakit dengan senam
hipertensi melalui metode ceramah dan
roleplay bersama keluarga
 Anjurkan keluarga untuk mengulang kembali
gerakan senam hipertensi
 Beri pujian atas kemampuan keluarga
FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal Diagnosa Catatan Perkembangan Paraf


Senin, 06 Resiko S:
November 2023 ketidakefektifan Klien mengatakan saat ini sudah
perfusi jaringan lebih memahami terkait hipertensi
cerebral yang dialaminya saat ini.
berhubungan
dengan O:
ketidakmampuan  Klien dapat mengulang
keluarga dalam kembali pengertin hipertensi
merawat anggota  Klien dapat mengulang
keluarga yang sakit penyebab hipertensi
 Klien dapat mengulang tanda
dan gejala hipertensi
 Klien dapat mengulang diet
yang tepat untuknya
 Klien dapat mengulang
pencegahan hipertensi
 Klien dapat memperagakan
kembali senam hipertensi

A: Masalah tertasi

P:
 Anjurkan klien untuk
melakukan diet hipertensi
 Anjurkan klien untuk
memahami tentang
pencegahan hipertensi
 Anjurkan klien untuk
melakukan senam hipertensi
sebagai langkah preventif
 Anjurkan klien untuk
melakukan kontrol hipertensi
pada fasiitas kesehtaan
terdekat
I:
 Menganjurkan klien untuk
melakukan diet hipertensi
 Menganjurkan klien untuk
memahami tentang
pencegahan hipertensi
 Menganjurkan klien untuk
melakukan senam hipertensi
sebagai langkah preventif
 Menganjurkan klien untuk
melakukan kontrol hipertensi
pada fasiitas kesehtaan
terdekat
E:
 Klien mengerti untuk
melakukan diet hipertensi
 klien memahami tentang
pencegahan hipertensi
 Klien memahami dan dapat
melakukan senam hipertensi
sebagai langkah preventif
 Klien mau melakukan kontrol
hipertensi pada fasiitas
kesehtaan terdekat

R:
Keluhan klien berkurang dan
hipertensi yang dialami dapat di
kotrol dengan melakukan diet
hipertensi yang didiskusikan dan
melakukan senam hipertensi sebagai
langkah pecegahan

Anda mungkin juga menyukai