Anda di halaman 1dari 24

KASUS

Keluarga Tn. I beralamat di Dieng dengan salah satu anggota keluarga yang mengalami
Skizofrenia-Isolasi sosial (Sdr. M). Sdr M pernah dirawat di RSJ dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang 3 bulan sebelumnya. Keluarga membawa Sdr. M ke RSJ karena
waktu itu Sdr. M sering menyendiri dan suka berteriak-teriak tidak jelas. Keluarga juga
mengatakan bahwa Sdr. M saat itu juga berhalusinasi seperti mendengar suara-suara dan
keluarga tidak mendengar suara yang dimaksud klien. Saat ini, klien mengalami kesulitan
untuk bersosialisasi maupun berinteraksi dengan orang lain di lingkungan rumahnya dan
lebih suka menyendiri dan melamun. Saat dikaji Sdr. M terlihat diam jika tidak diajak
bicara, pandangan mata klien tidak fokus kepada lawan bicara, dan nada jawaban klien
kurang terbuka seperti ada yang ditutup-tutupi. Keluarga mengatakan klien jarang keluar
rumah untuk bertemu dengan tetangga. Untuk menjaga kondisi Sdr. M, keluarga rutin
memeriksakan Sdr. M ke Puskesmas Dau setiap satu bulan sekali. Pengkajian dilakukan saat
pasien terdapat jadwal kontrol rutin di Puskesmas Dau.
PENGKAJIAN KELUARGA

A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn.I
2. Alamat dan telepon : Dieng
3. Pekerjaan kepala keluarga : seorang pensiunan PNS
4. Pendidikan kepala keluarga : SLTA
5. Komposisi keluarga : Ayah, Ibu, 3 anak

NAMA JENIS HUB UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN


ANGGTOTA KELAMIN DGN
NO KELUARGA KK
1 Tn.I Laki-laki Kepala 62th SLTA Pensiunan
keluarga PNS
2 Ny. S Perempuan Istri 55th SLTP Pedagang
3 Sdr. M Laki-laki Anak 34th SLTA Tidak bekerja
4 Sdr. K Laki-laki Anak 24 th SLTA Sopir
5 Nn. R Perempuan Anak 17th SMK Pelajar

6. Genogram :

Keterangan:
7. Tipe keluarga : keluarga inti atau nuclear family
8. Suku bangsa : Jawa
9. Agama : Islam
10. Status sosial ekonomi keluarga :

Penghasilan Tn. I rata-rata per bulan sebesar ± Rp. 3.000.000,00 sebagai


pensiunan PNS. Ny. S juga bekerja sebagai pedagang makanan di kantin
sekolah yang berpenghasilan rata-rata per bulan sebesar ± Rp. 1.000.000,00.
Penghasilan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti
makan, membayar sekolah, memenuhi kebutuhan anak, membayar listrik,
dan membayar sewa kontrak rumah.
11. Aktifitas rekreasi keluarga :
Waktu luang digunakan dengan menonton televisi bersama-sama.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan saat ini berada dalam tahap keluarga dengan anak
dewasa. Tahap ini dimulai pada saat anak yang pertama meninggalkan rumah
dan berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Tugas
perkembangannya yaitu memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar,
mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya,
menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga, serta
menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu keluarga Tn. I
berkeinginan untuk Sdr. M mau bekerja kembali sehingga bisa hidup mandiri.
3. Riwayat keluarga inti
Tidak ada Riwayat perceraian
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tidak ada Riwayat anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa
sebelumnya.
C. Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah yang ditempati merupakan rumah kontrak dengan biaya sewa
sebesar Rp. 5.000.000,00 per tahun. Luas rumah sekitar 125 m2, rumah terbuat dari
tembok yang sudah di plester dan sudah di cat, lantai rumah terbuat dari keramik
serta atap rumah dari genteng tanah liat. Terdapat 8 ruangan di rumah Tn. I
diantaranya 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang makan, 2 kamar tidur, 1
dapur, 1 kamar mandi, dan 1 garasi motor. Keadaan rumah bersih, ventilasi rumah
baik, pencahayaan siang berasal dari sinar matahari yang masuk melalui jendela.
Sumber air bersih dari PDAM yang digunakan untuk memasak, minum, mencuci,
dan mandi. Jamban menggunakan wc kloset. Pembuangan limbah air kotor
dialirkan ke selokan dan untuk limbah kamar mandi dialirkan ke septic tank yang
berjarak ± 10 meter. Sampah dibuang ke tempat pembuangan sampah tertutup
sementara kemudian petugas kebersihan rutin dua hari sekali mengambil sampah
dan dibuang ke TPU.
Jarak antara Puskesmas Dau dan rumah sekitar 2 km dan untuk mencapai ke
fasilitas kesehatan tersebut menggunakan alat transportasi pribadi berupa sepeda
motor.
2. Denah rumah

3. Karateristik tetangga dan komunitas RW


Tidak terkaji
4. Mobilitas geografis Keluarga
Keluarga tinggal di wilayah pemukiman yang jarak antara rumah yang satu dengan
yang lain cukup dekat sejak tahun 2012 yang sebelumnya menempati rumah dinas di
tempat kerjanya sebagai staf di sekolah menengah pertama
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Hubungan sosial keluarga dengan tetangga cukup baik
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka dengan pengambilan
keputusan secara musyawarah dan bebas menyampaikan pendapat.
2. Struktur kekuatan keluarga
Tn I sebagai kepala keluarga adalah pengambil keputusan pertama dan Ny S sebagai
istri adalah pengambil keputusan kedua setelah Tn. K.
3. Struktur peran (normal dan informal)
Tn I: ayah dan suami
Ny S: Ibu dan istri
Sdr M: anak
Sdr K: anak
Nn. R: anak
4. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang digunakan yaitu budaya Jawa yang saling menghormati satu
sama lain.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
masing-masing anggota keluarga saling memberikan perhatian dan kasih sayang
satu sama lain. Sdr. M jarang bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat di
sekitar rumah.
2. Fungsi sosial
Hubungan antar keluarga: hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai
sejauh ini baik dan keluarga besarnya pun baik. Hubungan dengan orang lain pun
juga baik, terutama teman-teman dan tetangga sekitar.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Mengenal masalah
Baik Tn. I dan Ny. S mengatakan belum mengetahui tentang isolasi sosial atau
menarik diri. Ketika ditanya apa itu isolasi sosial atau menarik diri, keluarga
hanya tahu mengenai menarik diri. Ketika ditanya apa itu menarik diri, keluarga
menjawab menarik diri adalah perilaku yang menjauhi untuk bertemu dengan
banyak orang. Keluarga mengatakan belum mengetahui mengenai penyebab,
tanda gejala dari perilaku isolasi sosial serta perawatan klien dengan isolasi sosial.

Mengambil keputusan
Saat ada yang sakit, penanganan yang dilakukan adalah segera membawanya
berobat ke Puskesmas Dau yang terdekat.

Merawat anggota keluarga yang sakit


Kemampuan dalam memberikan perawatan pada isolasi sosial masih kurang.
Keluarga hanya bergantung pada obat-obatan yang diberikan puskesmas kepada
Sdr. M, tetapi dukungan dari keluarga untuk kesembuhan Sdr. M masih kurang.

Memelihara/Memodifikasi lingkungan
Kemampuan memanfaatkan memelihara cukup baik. Keluarga sudah mampu
menjaga dan memelihara lingkungan agar tetap sehat dan bersih untuk setiap
anggota keluarga.

Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada


Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada sudah tepat. Klien sudah
melakukan kontrol rutin ke Puskesmas Dau.

4. Fungsi reproduksi
Saat ini Ny. S menggunakan KB karena sudah mempunyai 3 anak dan tidak ada
rencana untuk menambah anak lagi.
5. Fungsi ekonomi
Penghasilan Tn. I rata-rata per bulan sebesar ± Rp. 3.000.000,00 sebagai
pensiunan PNS. Ny. S juga bekerja sebagai pedagang makanan di kantin sekolah
yang berpenghasilan rata-rata per bulan sebesar ± Rp. 1.000.000,00. Penghasilan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, membayar
sekolah, memenuhi kebutuhan anak, membayar listrik, dan membayar sewa
kontrak rumah.

F. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek yang dihadapi keluarga adalah ketika ada anggota
keluarga yang mengeluh akan kesehatannya, sedangkan stressor jangka panjang
yang dihadapi keluarga adalah keluarga merasa khawatir Sdr. M tidak bisa hidup
mandiri dengan hanya tinggal di rumah dan keluarga berharap agar Sdr. M bisa
bekerja.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor :
Kurang Baik. Keluarga Tn I hanya membawa Sdr M ke Puskesmas Dau untuk
mencari bantuan akan masalah yang dihadapi namun tidak mengerti cara
menghadai dan berhubungan secara normal dengan Sdr M karena bingung
bagaimana cara merawat Sdr M dan hanya menggunakan obat-obatan yang
diberikan puskesmas untuk mengontrol keadaan Sdr. M

3. Strategi koping yang digunakan :


Keluarga Tn I segera membawa Sdr M ke Puskesmas Dau untuk mencari bantuan
akan masalah yang dihadapi

G. Pemeriksaan fisik (Head to toe)

Pemeriksa Anggota keluarga


an fisik
Tn. I Ny. S Sdr. M Sdr K Nn. R

KU Baik Baik Baik Baik Baik

Compos Compos Compos Compos Compos


Kesadaran
mentis mentis mentis mentis mentis
130/85 130/80 120/80 120/75 120/80
TD mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
Nadi 80 x/menit 82 x/menit 92 x/menit 72 x/menit 70 x/menit

RR 20 x/menit 22 x/menit 20 x/menit 20 x/menit 22 x/menit

Suhu 36oC 36oC 36oC 36oC 36oC

BB 65 kg 48 kg 82 kg 70 kg 47 kg

TB 158 cm 155 cm 175 cm 164 cm 155 cm

Pemeriksa Anggota keluarga


an fisik Tn. I Ny. S Sdr. M Sdr. K Nn. R
Kepala Mesoceph Mesoceph Mesoceph Mesoceph Mesoceph
al al al al al
Rambut Sebagian Sebagian Hitam, Hitam, Hitam,
beruban, beruban, pendek, pendek, panjang
pendek, panjang rapi agak ikal sebahu,
lurus, rapi sebahu, lurus
lurus

Mata Sklera Sklera Sklera Sklera Sklera


tidak tidak tidak tidak tidak
ikterik, ikterik, ikterik, ikterik, ikterik,
konjungtiv konjungtiv konjungtiv konjungtiv konjungtiv
a tidak a tidak a tidak a tidak a tidak
anemis anemis anemis anemis anemis

Telinga Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk


simetris, simetris, simetris, simetris, simetris,
pendengar pendengar pendengar pendengar pendengar
an baik an baik an baik an baik an baik

Hidung Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,


tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
pengeluara pengeluara pengeluara pengeluara pengeluara
n lendir n lendir n lendir n lendir n lendir

Mulut Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa


bibir bibir bibir bibir bibir
lembab, lembab, lembab, lembab, lembab,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
stomatitis stomatitis stomatitis stomatitis stomatitis

Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesara pembesara pembesara pembesara pembesara
n kelenjar n kelenjar n kelenjar n kelenjar n kelenjar
tyroid tyroid tyroid tyroid tyroid

Pemeriksa Anggota keluarga


an fisik Tn. I Ny. S Sdr. M Sdr. K Nn. R
Dada Inspeksi: Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi: Inspeksi:
simetris simetris simetris simetris simetris
Palpasi: Palpasi: Palpasi: Palpasi: Palpasi:
vokal vokal vokal vokal vokal
fremitus fremitus fremitus fremitus fremitus
sama sama sama sama sama
Perkusi: Perkusi: Perkusi: Perkusi: Perkusi:
sonor sonor sonor sonor sonor
Auskultas: Auskultas: Auskultasi Auskultas: Auskultas:
vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler

Abdomen I: datar, I: datar, I: datar, I: datar, I: datar,


tidak asites tidak asites tidak asites tidak asites tidak asites
A:8 A:10 A:12 A:10 A:12
x/menit x/menit x/menit x/menit x/menit
P: timpani P: timpani P: timpani P: timpani P: timpani
P:tidak ada P:tidak ada P:tidak ada P:tidak ada P:tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan

Ekstremita Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
s oedema, oedema, oedema, oedema, oedema,
tidak ada tidak ada tidak ada ada lesi tidak ada
lesi lesi lesi akibat lesi
gatal di
tangan kiri

H. Harapan Keluarga

Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan mengenai isolasi sosial adalah agar dapat
membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi, mendapatkan informasi tentang
penanganan penyakit, dan mencegah terjadinya masalah kesehatan. Keluarga
menginginkan banyak informasi mengenai perilaku isolasi sosial serta cara merawat
anggota keluarga yang mengalami isolasi sosial atau menarik diri dari lingkungan demi
menjaga kesehatan keluarga. Keluarga juga berharap tenaga kesehatan khususnya
puskesmas dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan bisa melakukan kunjungan
rumah kepada orang-orang yang perlu mendapatkan perawatan di rumah.

ANALISIS DATA

NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Data Subyektif: Defisit Pengetahuan

Ketika ditanya apa itu menarik


diri, hanya tahu bahwa itu adalah
perilaku yang menjauhi untuk
bertemu dengan banyak orang.

Keluarga mengatakan belum


mengetahui mengenai penyebab,
tanda gejala dari perilaku isolasi
sosial serta perawatan klien
dengan isolasi sosial

Data Obyektif:

Tn. I dan Ny. S belum mengetahui


tentang isolasi sosial, keluarga
hanya tahu mengenai menarik diri.

2 Data Subyektif: Penurunan koping keluarga


Keluarga mengatakan masih
bingung bagaimana cara merawat
dan hanya menggunakan obat-
obatan yang diberikan puskesmas
untuk mengontrol keadaan Sdr. M

Keluarga merasa khawatir atas


kondisi Sdr M yang menyendiri
dan tidak terbuka pada keluarga

Data Obyektif:

Kemampuan dalam memberikan


perawatan isolasi sosial masih
kurang.

Dukungan motivasi dari keluarga


untuk kesembuhan klien masih
kurang

Realitas kesehatan anggota


keluarga terganggu
SKORING DAN PRIORITAS MASALAH

Defisit Pengetahuan b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN

Sifat masalah : resiko Tn.I mengatakan


belum mengetahui
tentang isolasi sosial,
2 1 2/3 penyebab, tanda
gejala, perilaku dan
perawatan isolasi
sosial.
Kemungkinan masalah Setelah perawat
untuk diubah: sebagian melakukan analisis
(pengkajian) terhadap
pemanfaatan fasilitas
pelayanan kesehatan
1 2 1 dan memberikan
edukasi, keluarga Tn.I
mengatakan
memeriksakan Sdr. M
ke puskesmas Dau
setiap 1 bulan sekali
Potensi masalah untuk Masalah sudah aktual
dicegah: cukup dan keluarga Tn.I
2 1 2/3 memunyai motivasi
untuk mendapatkan
informasi terkait
Menonjolnya masalah: Keluarga Tn. I
Masalah dirasakan dan masalah defisit
harus segera ditangani pengetahuan ini
2 1 2/3
adalah masalah yang
telah dirasakan dan
harus ditangani
Jumlah: 9/3 = 3

Penurunan koping keluarga b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat pasien

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN

Sifat masalah : aktual Keluarga Tn. I masih


bingung cara merawat
dan hanya
menggunakan obat-
3 1 1
obatan yang diberikan
oleh puskesmas untuk
mengontrol keadaan
Sdr. M
Kemungkinan masalah Keluarga Tn. I hanya
untuk diubah: sebagian menggunakan obat-
obatan dari
1 2 1
puskesmas untuk
mengontrol keadaan
Sdr. M
Potensi masalah untuk Dukungan motivasi
dicegah: tinggi dari keluarga untuk
3 1 1
kesembuhan Sdr.M
masih kurang
Menonjolnya masalah: Keluarga Tn. I
Masalah dirasakan dan masalah
harus segera ditangani ketidakmampuan
memberikan
2 1 2/3
perawatan isolasi
sosial adalah masalah
yang telah dirasakan
dan harus ditangani
Jumlah: 11/3 = 3 2/3

PRIORITAS DIAGNOSIS BERDASARKAN SKORING


1. Penurunan koping keluarga b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat pasien
2. Defisit Pengetahuan b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

Nama KK : Tn.I Nama Mahasiswa :


Alamat : Dieng NIM :

NO DIAGNOSA SLKI SIKI


KEPERAWATAN
KELUARGA

1 Penurunan koping TUK 1 TUK 1


keluarga b.d
ketidakmampuan keluarga Setelah dilakukan pertemuan, Keluarga mampu mengenal masalah:
dalam merawat pasien keluarga mampu mengenal masalah
dengan kriteria hasil: Edukasi Program Pengobatan (I.12441)

SLKI: Status Koping Keluarga Observasi:


(L.09088)
- Identifikasi pengetahuan tentang
pengobatan yang direkomendasikan
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan, maka tingkat Terapeutik:
status koping keluarga meningkat
dengan: - Berikan dukungan untuk menjalani
program pengobatan dengan baik
1. Keterpaparan informasi dan benar
meningkat - Libatkan keluarga uutk
2. Kekhawatiran tentang memberikan dukungan selama
anggota keluarga menurun pengobatan
3. Perilaku mengabaikan
anggota keluarga menurun Edukasi:
4. Kemampuan memenuhi - Jelaskan manfaat dan efek samping
kebutuhan anggota keluarga
pengobatan
meningkat
5. Komitmen pada perawatan - Jelaskan strategi mengelola efek
atau pengobatan meningkat samping obat
6. Komunikasi antar anggota - Jelaskan cara penyimpanan pengisian
keluarga meningkat kembali atau pembelian kembali dan
7. Perilaku menolak perawatan
pemantauan sisa obat
menurun
8. Perilaku sehat membaik - Informasikan fasilitas kesehatan yang
dapat digunakan selama pengobatan
- Anjurkan memonitor perkembangan
keefektifan perkembangan pengobatan
- Ajarkan melakukan pengobatan
mandiri

TUK 2
Setelah dilakukan intervensi TUK 2
keperawatan, keluarga mampu
memutuskan tindakan perawatan Keluarga mampu memutuskan tindakan
dengan kriteria hasil : perawatan SIKI :
Dukungan pengambilan keputusan
SLKI: Fungsi Keluarga (L.13114) (I.09265)
Setelah dilakukan intervensi Observasi:
keperawatan, maka fungsi keluarga - Identifikasi persepsi mengenai
membaik dengan kriteria hasil : masalah dan informasi yang memicu
konflik
1. pemenuhan anggota
keluarga meningkat Terapeutik:
2. anggota keluarga saling - Diskusikan kelebihan dan kekurangan
mendukung meningkat dari setiap solusi
3. adaptasi terhadap masalah - Motivasi mengungkapkan tujuan
meningkat perawatan yang diharapkan
4. perlibatan anggota keluarga - Fasilitasi pengambilan keputusan
dalam penyelesaian masalah secara kolaboratif
meningkat - Hormati hak pasien untuk menerima
atau menolak informasi
- Fasilitasi hubungan antara pasien,
keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya

Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain dalam memfasilitasi pengambilan
keputusan
TUK 3
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan, keluarga mampu
melakukan perawatan keluarga TUK 3
dengan kriteria hasil : Keluarga mampu melakukan tindakan
perawatan
SLKI: Manajemen Kesehatan
Keluarga (L.12105) Bimbingan Sistem Kesehatan (I.12360)
Setelah dilakukan intervensi Observasi:
keperawatan, maka manajemen - Identifikasi masalah kesehatan
kesehatan keluarga meningkat individu keluarga dan masyarakat
dengan kriteria hasil : - Identifikasi inisiatif individu
keluarga dan masyarakat
1. aktifitas keluarga mengatasi
masalah kesehatan tepat, Terapeutik:
meningkat - Fasilitasi pemenuhan kebutuhan
2. tindakan untuk mengurangi kesehatan
faktor resiko meningkat - Fasilitasi pemenuhan kebutuhan
3. verbalisasi kesulitan kesehatan mandiri
menjalankan perawatan - Siapkan pasien untuk berkolaborasi
yang ditetapakan menurun dan bekerja sama dalam
4. gejala penyakit anggota pemenuhan kebutuhan kesehatan
keluarga menurun
Edukasi:
- Bimbing untuk bertanggungjawab
mengidentifikasi kemampuan
memecahkan masalah secara
mandiri

Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan terapis okupasi
dalam merencanakan dan
memrogram aktitivitas yang sesuai

TUK 4
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan, keluarga mampu TUK 4
memodifikasi lingkungan dengan Keluarga mampu melakukan modifikasi
kriteria hasil : lingkungan yaitu :

SLKI: Pemeliharaan Kesehatan SIKI : Dukungan Kepatuhan Program


(L.12106) Pengobatan (12361)
Setelah dilakukan intervensi Observasi:
keperawatan pemeliharaan - Identifikasi kepatuhan menjalani
kesehatan meningkat dengan program pengobatan
kriteria hasil:
Terapeutik:
- Menunjukan perilaku adaptif
meningkat - Buat komitmen menjalani program
- Menunjukan pemahaman pengobatan dengan baik
perilaku sehat meningkat - Dokumentasikan aktifitas selama
- Kemampuan menjalankan menjalani proses pengobatan
perilaku sehat meningkat - Diskusikan hal-hal yang dapat
- Perilaku mencari bantuan mendukung atau menghambat
meningkat berjalannya program pengobatan
- Menunjukan minat - Libatkan keluarga untuk
meningkatan perilaku sehat mendukung program engobatan
meningkat yang dijalani
- Memiliki sistem pendukung
meningkat
Edukasi:
- Informasikan program pengobatan
yang harus dijalani
- Informasikan manfaat yang akan
diperoleh jika teratur menjalani
program pengobatan
- Anjurkan keluarga untuk
mendampingi dan merawat pasien
selama menjalani program
pengobatan
- Anjurkan pasien dan keluarga
menjalani konsultasi ke pelayanan
kesehatan terdekat jika perlu
TUK 5
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan, keluarga mampu TUK 5
memanfaatkan fasilitas kesehatan Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
dengan kriteria hasil : kesehatan
SLKI: Pemeliharaan kesehatan
SIKI : Dukungan Keluarga Merecanakan
(L.12106)
Perawatan (I. 13477)
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan, maka pemeliharaan Observasi:
kesehatan meningkat dengan - Identifikasi kebutuhan dan harapan
kriteria hasil : keluarga tentang kesehatan
- Identifikasi konsekuensi tidak
1. Menunjukan perilaku adaptif melakukan tindakan bersama
meningkat keluarga
2. Menunjukkan pemahaman - Identifikasi sumber-sumber yang
perilaku sehat meningkat dimiliki keluarga
3. Kemampuan menjalankan - Identifikasi tindakan yang dapat
perilaku sehat meningkat dilakukan keluarga
4. Menunjukkan minat
meningkatkan perilaku sehat Terapeutik:
meningkat - Motivasi pengembangan sikap dan
emosi yang mendukung upaya
kesehatan
- Gunakan sarana dan fasilitas yang
ada dalam keluarga
- Ciptakan perubahan lingkungan
rumah secara optimal

Edukasi:
- Informasikan fasilitas kesehatan
yang ada di lingkungan keluarga
- Anjurkan menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada
- Ajarkan cara perawatan yang bisa
dilakukan keluarga
NO DIAGNOSA SLKI SIKI
KEPERAWATAN
KELUARGA

2 Defisit Pengetahuan b.d TUK 1 TUK 1


ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah Setelah dilakukan pertemuan, Keluarga mampu mengenal masalah:
keluarga mampu mengenal masalah
dengan kriteria hasil: Edukas Proses Penyakit (I.12444)

SLKI Tingkat Pengetahuan L.12111 Observasi:


- Identifikasi kesiapan dan
Setelah dilakukan intervensi
kemampuan menerima informasi
keperawatan, maka tingkat
terapeutik
pengetahuan mengenai isolasi sosial
- Sediakan materi dan media
meningkat dengan:
pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan
1. Perilaku sesuai anjuran
sesuai kesepakatan
meningkat
- Berikan kesempatan untuk bertanya
2. Verbalisasi minat dalam
belajar meningkat Edukasi:
3. Kemampuan menjelaskan
pengetahuan tentang suatu - Jelaskan penyebab dan faktor
topik (isolasi sosial) resiko penyakit isolasi sosial
meningkat - Jelaskan proses patofisiologi
4. Perilaku sesuai pengetahuan munculnya penyakit isolasi sosial
meningkat - Jelaskan tanda dan gejalayang
5. Pertanyaan tentang masalah ditimbulkan oleh penyakit isolasi
yang dihadapi menurun sosial
6. Persepsi yang keliru terhadap - Jelaskan kemungkinan terjadinya
masalah menurun komplikasi isolasi sosial
- Ajarkan cara meredakan atau
mengatasi gejala isolasi sosial yang
dirasakan
- Ajarkan cara meminimalkan efek
samping dari intervensi atau
pengobatan isolasi sosial
- Informasikan kondisi pasien isolasi
sosial saat ini
- Anjurkan melapor jika merasakan
tanda da gejala isolasi sosial
memberat atau tidak biasa

TUK 2 TUK 2
Setelah dilakukan intervensi Keluarga mampu memutuskan tindakan
keperawatan, keluarga mampu perawatan SIKI :
memutuskan tindakan perawatan Dukungan pengambilan keputusan
dengan kriteria hasil : (I.09265)
Observasi:
SLKI: Dukungan Keluarga - Identifikasi persepsi mengenai
(L.13112) masalah dan informasi yang memicu
Setelah dilakukan intervensi konflik
keperawatan, maka dukungan
keluarga meningkat dengan kriteria Terapeutik:
hasil : - Diskusikan kelebihan dan kekurangan
dari setiap solusi
1. anggota keluarga verbalisasi - Motivasi mengungkapkan tujuan
keinginan untuk mendukung perawatan yang diharapkan
anggota keluarga yang sakit - Fasilitasi pengambilan keputusan
meningkat secara kolaboratif
2. mencari dukungan sosial - Hormati hak pasien untuk menerima
bagi anggota keluarga yang atau menolak informasi
sakit meningkat - Fasilitasi hubungan antara pasien,
3. bekerjasama dengan anggota keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya
keluarga yang sakit dalam
menentukan perawatan Kolaborasi:
meningkat - Kolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain dalam memfasilitasi pengambilan
keputusan

TUK 3
Keluarga mampu melakukan tindakan
TUK 3 perawatan

Setelah dilakukan intervensi Terapi Aktivitas (I.05186)


keperawatan, keluarga mampu Observasi:
melakukan perawatan keluarga - Identifikasi defisit tingkat aktivitas
dengan kriteria hasil : - Identifikasi kemampuan
berpartisipasi dalam aktivitas
SLKI: Dukungan Keluarga tertentu
(L.13112) - Identifikasi sumber daya untuk
Setelah dilakukan intervensi aktivitas yang diinginkan
keperawatan, maka dukungan - Identifikasi strategi untuk
keluarga meningkat dengan kriteria meningkatkan partisipasi dalam
hasil : aktivitas

1. Anggota keluarga Verbalisasi Terapeutik:


keinginan untuk mendukung - Fasilitasi pada kemampuan bukan
anggota keluarga yang hamil defisit yang dialami
meningkat - Fasilitasi memilih aktifitas dan
tetapkan tujuan aktifitas yang
2. Bekerja sama dengan penyedia konsisten sesuai kemampuan fisik,
layanan kesehatan dalam psikologis dan sosial
menentukan perawatan meningkat - Koordinasikan pemilihan aktifitas
sesuai usia
- Fasilitasi pasien dan keluarga
dalam menyesuaikan lingkungan
untuk mengakomodasi aktifitas
yang dipilih
- Libatkan keluarga dalam aktifitas
jika perlu
- Libatkan dalam permainan
kelompok yang idak kompetitif,
terstruktur dan aktif
- Fasilitasi mengembagkan mptivasi
dan penguatan diri
- Jadwalkan aktifitas dalam rutinitas
sehari-hari
- Berikan penguatan positif atas
partisipasi dalam aktifitas

Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan terapis okupasi
dalam merencanakan dan
memrogram aktitivitas yang sesuai

TUK 4
Keluarga mampu melakukan modifikasi
lingkungan yaitu :

TUK 4 SIKI : Promosi Sosialisasi (I. 13498)


Setelah dilakukan intervensi Observasi:
keperawatan, keluarga mampu - Identifikasi kemampuan melakukan
memodifikasi lingkungan dengan interaksi dengan orang lain
kriteria hasil : - Identifikasi hambatan melakukan
SLKI: Keterlibatan Sosial interaksi dengan orang lain
(L.13116)
Terapeutik:
Setelah dilakukan intervensi - Motivasi keterlibatan dalam suatu
keperawatan keterlibatan meningkat hubungan
dengan kriteria hasil: - Motivasi berpartisipasi dalam
aktifitas baru dan kegiatan
- Minat interaksi meningkat
kelompok
- Minat terhadap aktivitas
- Motivasi berinteraksi dalam sebah
meningkat
lingkungan (misalnya jalan-jalan
- Verbalisasi isolasi menurun
atau ke toko buku)
- Verbalisasi ketidakamanan
- Diskusikan kekuatan dan
di tempat umum menurun
keterbatasan dalam berkomunikasi
- Perilaku menarik diri
dengan orang lain
menurun
- Berikan umpan balik positif pada
- Afek murung atau sedih
setiap peningkatan kemampuan
menurun
- Kontak mata membaik
Edukasi:
- Tugas perkembangan sesuai
- Anjurkan ikut serta kegiatan sosial
usia membaik
dan kemasyarakatan

TUK 5
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan

SIKI : Promosi perilaku upaya kesehatan


TUK 5 (I.12472)
Observasi:
Setelah dilakukan intervensi - Identifikasi perilaku upaya
keperawatan, keluarga mampu kesehatan yang dapat ditingkatkan
memanfaatkan fasilitas kesehatan - Terapeutik:
dengan kriteria hasil : - Berikan lingkungan yang
mendukung kesehatan
SLKI: Pemeliharaan kesehatan
(L.12106) - Orientasi pelayanan kesehatan yang
dapat dimanfaatkan
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan, maka pemeliharaan
kesehatan meningkat dengan Edukasi:
kriteria hasil : - Anjuran persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan
1. Menunjukan perilaku adaptif - Anjurkan memberi bayi ASI
meningkat Eksklusif
2. Menunjukkan pemahaman - Anjurkan menimbang balita setiap
perilaku sehat meningkat bulan
3. Kemampuan menjalankan - Anjurkan melakukan aktivitas fisik
perilaku sehat meningkat setiap hari
4. Menunjukkan minat - Anjurkan tidak merokok di dalam
meningkatkan perilaku sehat rumah
meningkat

Anda mungkin juga menyukai