Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA IBU S DENGAN HIPERTENSI

DI LINGKUNGAN PARENGAN RT 004 RW 001 SIDOREJO


KABUPATEN MOJOKERTO

NAMA MAHASISWA :
Sulfia Pratama

NIM:
202073039

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI KABUPATEN


MOJOKERTO

TAHUN 2021

LEMBAR PENGESAHAN
Tugas laporan asuhan keperawatan yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Keluarga Pada Ibu S dengan Hipertensi di Lingkungan Parengan RT 004 RW 001
Kabupaten Mojokerto” ini sebagai salah satu syarat pemenuhan tugas Stase
Keperawatan Keluarga dalam Pendidikan Profesi Ners STIKes Bina Sehat PPNI Kab.
Mojokerto, Oleh :
Nama : Sulfia Pratama
NIM : 202173039
Program Studi : Profesi Ners
Telah diperiksa dan disetujui sebagai tugas dalam praktik klinik Keperawatan
Keluarga.

Mojokerto, 21 Juni 2021

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA IBU S DENGAN HIPERTENSI


DI LINGKUNGAN PARENGAN RT 004 RW 001 SIDOREJO
KABUPATEN MOJOKERTO

1.1 Data Identitas


1. Hari/ Tanggal : Kamis, 21 Junil 2021
2. Metode : Wawancara, Observasi, Pemeriksaan Fisik
3. Nama Kepala Keluarga : Bpk. M
4. Alamat : Parengan, RT 4 RW 1 Sidorejo, Mojokerto
5. Komposisi Keluarga :
No Nama JK Hub Umur Pekerjaan Pendidikan
1 Bpk M Laki-Laki KK 64 tahun Tidak bekerja SD
2 Ibu S Perempuan Istri 62 Tidak bekerja SD
Tahun

Genogram:

Bpk.M Ibu S

Keterangan:

: Laki-Laki : Tinggal Serumah

: Perempuan

: Laki-Laki Meninggal

: Perempuan Meninggal

6. Tipe keluarga : Keluarga inti (suami + istri)


7. Latar belakang budaya
Latar belakang budaya keluarga adalah suku jawa, bahasa yang
dipakai adalah bahasa jawa dan indonesia.
8. Identifikasi Agama
Seluruh anggota beragama islam, keluarga terkadang mengikuti
pengajian yang ada dilingkungannya tetapi setelah Ibu S dan Bpk M
mengalami gangguan kesehatan, tidak bisa mengikuti pengajian seperti
biasanya.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Bapak M dan Ibu S tidak bekerja, dahulu Bapak M bekerja sebagai
tukang becak dan sekarang sudah tua sehingga tidak bisa bekerja, sehingga
perekonomian keluarga dibantu anak-anak yang sudah tidak tinggal dirumah.
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah
berkomunikasi dengan tetangga.

1.2 Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga Bapak M mempunyai


2 anak yang sudah menikah dan tinggal bersama mertua, sehingga Bapak M
dan Ibu S tinggal serumah. Saat ini keluarga Bapak M pada tahap VIII yaitu
keluarga lansia dan pensiunan. Tugas perkembangan saat ini adalah
mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan, Adaptasi dengan
perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan,
mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat, mempertahankan
hubungan dengan anak dan sosial masyarakat, melakukan life review,
Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga
pada tahap ini.
2. Tahap perkembangan keluarga Bapak M saat ini sudah terpenuhi, tidak ada
tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
3. Riwayat keluarga inti:
a Bapak M
Bapak T mengatakan mengeluh nyeri sendi daerah lutut
b Ibu S
Ibu A mengatakan sering nyeri di daerah tengkuk dan kepala, Ibu S
mengatakan nyeri nya seperti tertusuk-tusuk pada kelapa dan nyeri seperti
tertimpa benda berat di daerah tengkuk dengan skala 3 (skala wajah)
dengan nyeri yang dirasakan Ibu S hilang timbul saat merasa tekanan darah
tinggi. Saat pengkajian Ibu S tampak menyeringai, dan terkadang
menyentuh daerah bagian yang nyeri serta ibu S tampak sedikit gelisah. Ibu
S mengatakan kalau nyeri tidak ada penanganan khusus. Ibu S. mengatakan
tidak ada pantangan dalam hal makanan yang penting bisa makan. Ibu S.
mengatakan jarang berolahraga
4. Riwayat keluarga sebelumnya:
Bapak M mengetahui adanya riwayat diabetes mellitus dari
orangtuanya (Bapak) tetapi Bpk T tidak mengalami peningkatan gula darah.
Ibu S mempunyai riwayat hipertensi dari orang tua (Bapak) yang mengalami
hipertensi.

1.3 Data Lingkungan

A. Karakteristik Rumah
Status kepemilikan rumah yang ditempati sekarang adalah milik
keluarga sendiri. Luas rumah yang ditempati sekarang adalah milik keluarga
sendiri. Luas rumah yang ditempati 50m2 terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar
tidur, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi dan WC. Bangunan rumah berbentuk
permanen. Lantai rumah terbuat dari keramik dengan keadaan bersih.
Penataan alat / perabot rumah tangga kurang rapi, pencahayaan dan ventilasi
sudah baik. Sumber air minum dan keperluan cuci dan mandi menggunakan
air sumur (sanyo). Keluarga membuang sampah di tempat sampah yang di
taruh di depan rumah, lalu di bakar sendiri. Lingkungan sekitar rumah tampak
bersih.

B. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Jarak rumah keluarga Ibu.S berdekatan dengan tetangga. Hubungan
dengan tetangga baik karena Ibu.S sering berinteraksi dengan tetangga saat
sedang tidak ada kegiatan. Keluarga Ibu. S hidup di lingkungan tempat tinggal
yang sebagian besar adalah penduduk asli dan mayoritas masih keluarga. Tipe
hunian adalah daerah perkampungan. Kelas ekonomi masyarakat adalah
menengah kebawah. Status pekerjaan masyarakat berbagai macam, yaitu
pedagang, buruh tani, buruh pabrik. Fasilitas yang ada di komunitas adalah
masjid dan sekolah. Jarak antara rumah ke puskesmas adalah ± 3km.
Transportasi yang biasa digunakan di masyarakat adalah sepeda motor.
Kebersihan lingkungan masyarakat cukup baik.

C. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Ibu S sudah menetap dan menempati rumah yang ditinggali
sejak 1980 hingga saat ini.
D. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Bpk. M dan Ibu. S jarang berkumpul dengan keluarga dan anaknya
karena berjauhan. Bpk. M dan Ibu S sering berkomunikasi dengan tetangga
sekitar saat tidak ada kegiatan dirumah.

E. Sistem pendukung keluarga


Sistem pendukung keluarga adalah Bpk M dan Ibu S sendiri karena
tinggal satu rumah dan mendukung kegiatan satu sama lain.

1.4 Struktur Keluarga

A. Proses dan komunikasi keluarga


Ibu S mengatakan komunikasi yang dilakukan anggota keluarga
cukup. Setiap ada permasalahan Ibu.S selalu menceritakan pada Bpk. M
karena merasa suaminya adalah kepala keluarga yang harus mengambil
keputusan. Bpk. M dan Ibu S selalu berkomunikasi dengan baik.

B. Struktur kekuatan keluarga


Setiap ada permasalahan Ibu S selalu menceritakan dan merembukkan
dengan suami untuk mengambil keputusan. Terkadang apabila Ibu S akan
mengambil keputusan juga izin kepada Bapak M dulu dalam mengambil
keputusan.

C. Struktur peran keluarga


1. Bpk M sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab untuk segala
urusan yang ada di rumah tangga.
2. Ibu S adalah ibu rumah tangga, mengatur rumah tangga dan menjaga
satu anaknya, akan tetapi semenjak sakit ibu S merasakan perannya
sebagai ibu rumah tangga kurang tidak seperti sebelum sakit.
D. Nilai-nilai dan norma keluarga
1. Nilai yang dianut keluarga adalah kerukunan berorientasi hanya dalam
keluarga. Menurut keluarga yang bisa menolong keluarganya adalah
keluarga sendiri, tidak mungkin orang lain.
2. Keluarga Ibu S menganut nilai dan norma jawa atau islami dalam
kehidupan sehari-hari.

1.5 Fungsi Keluarga

A. Fungsi Afektif

Menurut keterangan Bp. M dan Ibu S keluarga merasa membutuhkan


satu sama lain. Keluarga mengatakan bahwa selama ini jarang ada konflik.
Apabila ada konflik biasanya karena perbedaan pendapat. Antar anggota
keluarga saling memperhatikan.

B. Fungsi Sosialisasi

Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik dalam


lingkungan rumah. Bpk. M dan Ibu S. sering bersosialisasi dengan
masyarakat.

C. Fungsi Perawatan Kesehatan


1) Kemampuan keluarga mengenal masalah
Ibu.S mengatakan sering merasakan pusing dan berat di tengkuk,
jantung sering berdebar-debar, ibu. S mengatakan nyeri dirasakan terus
menerus, ibu.S mengatakan nyeri sepeti ditusuk-tusuk, namun Ibu. S tidak
tau penyebab dan apa sakit yang ia derita, setelah diperiksa kan ke dokter
dan dokter mengatakan bahwa ibu. S menderita Hipertensi. Ibu.S
mengatakan beberapa tahun yang lalu pernah di rawat di rumah sakit
namun setelah itu ibu.S mengatakan tidak pernah lagi memeriksakan
kesehatannya dan tidak minum obat hipertensi.
2) Kemampuan mengambil keputusan
Keluarga mengatakan pengambilan keputusan tentang kesehatan
adalah suami tetapi ibu S biasanya ikut serta memberikan saran untuk
dalam pengambilan keputusan dalam bidang kesehatan. Keluarga
mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan.
Penggunaaan obat-obatan Ibu. S apabila ada keluhan sering mengkonsumsi
obat warung dan Bpk M saat sakit selalu menggunakan obat-obatan
warung. Ibu S. mengatakan tidak tahu obat-obatan hipertensi

3) Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit


- Keluarga mengatakan tidak mengetahui cara merawat Ibu S. dengan
hipertensi. Apabila Ibu. S mengeluh kepala sakit hanya diberikan obat
yang beli diwarung dan langsung beristirahat. Keluarga mengatakan
tidak ada pantangan makanan yang diperhatikan karena keluarga
berprinsip bahwa hanya bisa makan tanpa memandang makanan itu
baik untuk kesehatan atau tidak karena biasanya makanan dikasih oleh
tetangga.
- Jumlah jam tidur Bpk M dan ibu S ± 8 jam sehari.
- Keluarga mengatakan jarang berolahraga
- Bpk M mengatakan sering merokok.

4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan sehat


Praktek lingkungan: Selama Ibu S sakit lingkungan rumah lebih bersih
dan ventilasi dan pencahayaan terjaga. Bpk M dan Ibu S selalu menjaga
keharmonisan keluarga.

5) Kemampuan keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan


Pelayanan kesehatan yang diterima keluarga adalah pelayanan
kesehatan dari puskesmas kedundung, tetapi keluarga Bpk M tidak
melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas kendudung karena
kesulitan akses ke puskesmas/ tidak ada yang mengantar. Keluarga
mempunyai jaminan kesehatan KIS (Kartu Indonesia Sehat).

D. Fungsi Reproduksi
Keluarga Bapak M dan Ibu S sudah mempunyai anak 2 dengan jenis
kelamin perempuan semua. Ibu S. mengatakan dulunya sudah melakukan KB.

E. Fungsi Ekonomi
Keluarga Bapak M dan Ibu S sudah tidak bekerja sehingga
perekonomian dibantu oleh anaknya yang sudah berkeluarga. Keuangan yang
diberikan anaknya tidak menentu sehingga Bapak M dan Ibu S selalu
memanfaatkan untuk keperluan yang mendesak dan untuk makan sehari-hari.

1.6 Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor janga pendek yang dimiliki oleh keluarga adalah perekonomian.
2. Stressor janga panjang yang dimiliki oleh keluarga adalah kesehatan pasangan
3. Keluarga melakukan tindakan untuk mengatasi stress dengan pasrah
keadaanya dengan sang pencipta. Keluarga yakin bahwa setiap masalah pasti
ada jalan keluarnya.
4. Strategi koping internal dari keluarga untuk mengatasi stresor adalah
beribadah dan berkunjung kerumah tetangga.
5. Strategi adaptasi disfungsional : keluarga selalu menggunakan pendekatan
yang adatif.

1.7 Harapan Keluarga


Bapak M dan Ibu S berharap keluarga tetap sehat terutama pada keadaan Ibu S.
Ibu S berharap agar dapat disembuhkan untuk gejala yang dialaminya dan
petugas kesehatan dapat membantu masalah kesehatan yang sedang dihadapi
serta menjelaskan perawatan yang benar untuk keluarganya.
1.8 Persepsi terhadap masalah
Keluarga berpersepsi bahwa masalah yang terjadi akan cepat teratasi.

1.9 Pemeriksaan Fisik

No Pemeriksaan yang Bapak M Ibu S


dilakukan
1 TTV
- Tekanan darah 130/90 mmHg 160/90 mmHg
- Nadi 80 x/menit 98 x\mnt
- RR 18 x/menit 18 x/menit

- Suhu 36,3˚C 36,5˚C


2 Kepala dan leher Bersih beruban Bersih, hitam, sedikit beruban
3 Kepala
- Mata Bentuk simetris, konjungtiva Bentuk simetris, konjungtiva
tidak ananemis, sclera tidak ananemis, sclera ikhterik,
anikhterik, pupil berwarna pupil berwarna hitam, bulu
hitam, bulu mata tidak mata tidak rontok dan
rontok dan distribusi merata. distribusi merata. Penglihatan
Penglihatan tanpa alat bantu. tanpa alat bantu.
- Hidung Bentuk simetris, warana kulit Bentuk simetris, warana kulit
sama dengan sekitar, terdapat sama dengan sekitar, terdapat
satu septum dan 2 cuping satu septum dan 2 cuping
hidung, mukosa berwarna hidung, mukosa berwarna
merah muda, fungsi merah muda, fungsi
pernapasan normal, terdapat pernapasan normal, terdapat
silia. silia.

- Mulut Bentuk bibir simetris, bibir Bentuk bibir simetris, bibir


merah kehitaman merah muda,

- Telinga Bentuk simetris antara kanan Bentuk simetris antara kanan


dan kiri, warna sama dengan dan kiri, warna sama dengan
daerah sekitar, mukosa merah daerah sekitar, mukosa merah
muda ditumbuhi cilia, muda ditumbuhi cilia, terhadap
terhadap sedikit serumen sedikit serumen tidak terhadap
tidak terhadap peradangan, peradangan, tidak terdapat
tidak terdapat nyeri tekan. nyeri tekan.
3 Dada Bentuk dada simetris, warna Bentuk dada simetris, warna
kulit sama dengan daerah kulit sama dengan daerah
sekitar, bunyi paru normal, sekitar, bunyi paru normal,
tidak ada wheezing, ronchi tidak ada wheezing, ronchi saat
saat dipalpasi antara paru- dipalpasi antara paru-paru
paru kanan dan kiri seimbang. kanan dan kiri seimbang.
4 Abdomen Bentuk simetris, warna kulit Bentuk simetris, warna kulit
sama dengan daerah sama dengan daerah
sekitarnya, tidak ada distensi sekitarnya, tidak ada distensi
abdomen, tidak ada asites. abdomen, tidak ada asites.
5 Ekstremitas atas 5 5 5 5
dan bawah 5 5 5 5

1.10 Analisa Data

No. Symptoms Etiologi Problem


1 DS: Ketidakmampuan Pemeliharaan kesehatan
1. Keluarga mengatakan selama keluarga dalam merawat tidak efektif pada Ibu S.
dirumah, Ibu.S dirawat sebisa Ibu S dengan hipertensi keluarga Bpk. M
dan seadanya karena keluarga
tidak mengerti cara merawat
2. Keluarga mengatakan Ibu S.
tidak memeriksakan kesehatan
ke fasilitas kesehatan karena
kesulitan akses ke fasilitas
kesehatan
3. Ibu S. mengatakan sering
mengkonsumsi obat-obatan di
warung apabila sakit kepala
dan tidak mengetahui obat
hipertensi.
4. Keluarga mengatakan
makanan sering beli di luar
dan sering makan makanan
yang bersantan, tidak ada
pantangan makanan.
5. Ibu S. mengatakan tidak
pernah berolahraga

DO:
1. TD : 160/90 mmHg
2. N : 98 x/menit
3. RR : 18 x/menit
4. Keluarga terlihat bingung pada
saat ditanya tentang cara
merawat Ibu. S
5. Keluarga hanya mengerti
tentang pengertian hipertensi
serta tanda dan gejalanya.

2. DS: Ketidakmampuan Nyeri akut pada Ibu S


1. Ibu S mengatakan nyeri keluarga dalam merawat keluarga Bpk. M
a) P: nyeri dirasakan jika keluarga dengan masalah
merasa tekanan darahnya nyeri
meningkat
b) Q: nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk dikepala dan
ditengkuk seperti tertimpa
benda berat
c) R: nyeri dirasakan di
kepala dan tengkuk.
d) T: nyeri dirasakan hilang
timbul.
2. Ibu S dan keluarga tidak
mengerti cara mengurangi rasa
nyeri
DO:
1. Wajah Ibu S tampak
menyeringai
2. Sikap Ibu S terkadang
menyentuh daerah yang nyeri
3. Saat beraktifitas Ibu A tampak
sedikit gelisah
4. TD : 160/90 mmHg
5. N : 98 x/menit
6. S: skala nyeri 3 (skala wajah)

1.11 Rumusan Diagnosa Keperawatan

1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada Ibu S. keluarga Bpk. M dengan


Ketidakmampuan keluarga dalam merawat Ibu S dengan hipertensi,
Ketidakmampuan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan.
2. Nyeri akut pada Ibu S keluarga Bpk. M berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga dengan masalah
nyeri.

1.12 Skoring Prioritas Masalah

Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada Ibu S. keluarga Bapak M dengan


Ketidakmampuan keluarga dalam merawat Ibu S dengan hipertensi.
Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
Sifat Masalah: Aktual 3 1 3/3 x 1 = 1 Tanda-tanda yang terkaji jelas
- Tidak/kurang sehat menunjukkan ketidakmampuan
keluarga mengatakan tidak
mengetahui cara merawat ibu.S
Kemungkinan merasakan 1 2 1/2 x 2 = 1 Keluarga telah mengetahui masalah
dapat dirubah : hanya akan tetapi belum mengetahui lebih
sebagian mendalam tentang masalah
sehingga dapat diberikan informasi
tambahan, serta untuk akses ke
pelayanan kesehatan sangat sulit
karena tidak mempunyai kendaraan
pribadi atau meminta bantuan
tetangga.
Potensi masalah untuk 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Dalam hal merawat Ibu S dapat
dicegah : Cukup diberikan edukasi tentang cara
merawat sehingga dapat
diaplikasikan oleh keluarga akan
tetapi keluarga kesulitan akses ke
pelayanan kesehatan sehingga tidak
dapat mengontrol kesehatan dan
tidak bisa mengkonsumsi obat-
obatan yang diberikan oleh fasilitas
kesehatan.
Menonjolnya masalah : 1 1 1/2 x 1 = 1/2 Masalah dirasakan pada Ibu S.
Ada masalah, tetapi tidak tetapi masalah tidak ditangani
perlu segera ditangani segera oleh keluarga ditandai
dengan tidak melakukan
pemeriksaan kesehatan di fasilitas
kesehatan.
Total Skor 3 1/6

Nyeri akut pada Ibu S keluarga Bpk. M berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga dalam merawat keluarga dengan masalah nyeri.

Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


Sifat Masalah: Aktual 3 1 3/3 x 1 = 1 Ibu S mengatakan nyeri, P: nyeri
dirasakan jika merasa tekanan
darahnya meningkat, Q: nyeri
dirasakan seperti ditusuk-tusuk
dikepala dan ditengkuk seperti
tertimpa benda berat, R: nyeri
dirasakan di kepala dan tengkuk.,
S: 3 (skala wajah) T: nyeri
dirasakan hilang timbul.
Kemungkinan merasakan 2 2 2/2 x 2 = 2 Keinginan untuk memecahkan
dapat dirubah : mudah masalah sangat besar, apapun
masalah yang terjadi keluarga
berpersepsi akan mudah teratasi.
Potensi masalah untuk 3 1 3/3 x 1 = 1 Dengan memberikan penyuluhan
dicegah : Tinggi tentang hipertensi lebih spesifik dan
mengajarkan cara merawat Ibu S.
dengan nyeri masalah dapat teratasi
kategori tinggi.
Menonjolnya masalah : 2 1 2/2 x 1 = 1 Masalah dirasakan pada keluarga
Segera terutama Ibu W tetapi ibu W ingin
nyerinya segera diatasi
Total Skor 5

1.13 Diagnosa prioritas

Prioritas Diagnosa Skor


1 Nyeri akut pada Ibu S keluarga Bpk. M berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat 5
keluarga dengan masalah nyeri.
2 Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada Ibu S.
1
keluarga Bapak M dengan Ketidakmampuan keluarga 3
6
dalam merawat Ibu S dengan hipertensi.
1.14 Intervensi Keperawatan

No. Data Diagnosa Tujuan NOC NIC


1. DS: Domain 12 Setelah diberikan Keluarga mampu mengenal Keluarga mampu mengenal masalah
1. Ibu S mengatakan Kenyamanan asuhan masalah
nyeri Kelas 1 keperawatan Level 1 Level 1
a) P: nyeri dirasakan Nyeri Nyeri Hipertensi Domain IV: Domain III : Perilaku
jika merasa pada keluarga Pengetahuan kesehatan dan (Perawatan pendukung, fungsi phsicososial,
tekanan darahnya dalam 2 kali perilaku (Hasil yang fasilitas, merubah gaya hidup)
meningkat kunjungan, menggambarkan sikap,
b) Q: nyeri dirasakan keluarga mampu: pemahaman dan tindakan
seperti ditusuk- 1. Keluarga terhadap kesehatan dan
tusuk dikepala dan mampu penyakit)
ditengkuk seperti mengenal
tertimpa benda masalah Level 2 Level 2
berat kesehatan Kelas S : Pengetahuan Kelas S: Pendidikan kesehatan
c) R: nyeri dirasakan Kesehatan (Rencana untuk fasilitas pembelajaran)
di kepala dan (hasil yang menggambarkan
tengkuk. pemahaman keluarga dalam
d) T: nyeri dirasakan pemanfaatan informasi untuk
hilang timbul. meningkatkan,
2. Ibu S dan keluarga mempertahankan dan
tidak mengerti cara perbaikan kesehatan)
mengurangi rasa nyeri
DO:
1. Wajah Ibu S tampak Level 3 Level 3
menyeringai Hasil: Perencanaan :
2. Sikap Ibu S terkadang 1821 Pengetahuan tentang 5602 Pengajaran : proses penyakit
menyentuh daerah penyakit: 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait
yang nyeri 1. Pengertian proses penyakit dengan proses penyakit
3. Saat beraktifitas Ibu A 2. Tanda dan gejala penyakit 2. Jelaskan proses penyakit
tampak sedikit gelisah 3. Pencegahan penyakit 3. Review pengetahuan mengenai kondisinya
4. TD : 160/90 mmHg 4. Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari
5. N : 98 x/menit penyakit
6. S: skala nyeri 3 (skala 5. Berikan informasi pada pasien mengenai
wajah) kondisinya
6. Berikan informasi kepada keluarga/orang
terdekat mengenai perkembangan klien
7. Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi dimasa yang akan datang dan
untuk mengontrol proses penyakit

5618 :Pengajaran prosedur pengobatan

2. Keluarga Keluarga mampu Keluarga dapat memutuskan:


mampu memutuskan: Level 1, domain 3: perilaku
memutuskan Level 1, Domain IV: Perawatan dukungan fungsi psikososial dan
Pengetahuan kesehatan dan perubahan gaya hidup
perilaku

Level 2, Kelas Q: Kelas Q: Bantuan koping


Perilaku Kesehatan Intervensi untuk membantu di membangun
Hasil yang menggambarkan kekuatan, beradaptasi dengan perubahan
tindakan keluarga untuk fungsi, atau mencapai fungsi yang lebih tinggi
meningkatkan atau
memperbaiki kesehatan

Level 3, Hasil : Level 3: Intervensi :


1606 : Berpartisipasi dalam 5250 : Dukungan membuat keputusan
memutuskan perawatan 1. Tentukan apakah terdapat perbedaan antara
kesehatan pandangan pasien dengan pandangan
penyedia perawatan kesehatan mengenai
Level 2, Kelas R kondisi pasien
Keyakinan Kesehatan 2. Bantu pasien untuk mengklarifikasi nilai
Hasil yang menggambarkan dan harpaan yang mungkin akan membantu
ide dan persepsi keluarga dalam membuat pilihan yang penting dalam
yang mempengaruhi perilaku hidup
sehat 3. Informasikan pada pasien mengenai
pandangan-pandangan atau solusi
Level 3, Hasil: alternative dengan cara yang jelas dan
1700 : Keyakinan kesehatan mendukung
4. Bantu pasien mengidentifikasi keuntungn
dan kerugian dari setiap alternative pilihan
5. Fasilitasi percakapan pasien mengenai
3. Keluarga tujuan perawatan
mampu 6. Dapatkan informed consent/persetujuan
merawat Keluarga mampu merawat: tertluis
7. Berikan informasi sesuai permintaan pasien

Keluarga mampu merawat:


Level 1 : Domain IV Level 1, Domain 2 : Fisiologis
Pengetahuan dan Perilaku Perawatan yang mendukung regulasi
Hasil yang menggambarkan homeostatic
sikap, komprehensif dan
tindakan yang mendukung
kesehatan

Level 2: Kelas Q: Level 2, Kelas E:Kenyamanan Fisik


Perilaku Sehat
Hasil menggambarkan
tindakan individu
meningkatkan dan
peraawatan kesehatan

Level 3: Hasil Level 3: intervensi


1605 : Kontrol Nyeri 1320 : Akupresur
1. Lakukan skinning untuk mengetahui
indikasi
2. Putuskan apa jenis akupresur yang dapat
Level 2,Kelas V : Status diaplikasikan untuk penganganan pada
Gejala individu tertentu
3. Tentukan tingkat kenyamanan psikologis
Level 3: Hasil individu dengan melakukan sentuhan
2102 tingkat nyeri 4. Tentukan hasil yang diharapkan

6482 : Manajemen lingkungan :Kenyamanan


1. Tentukan tujuan pasien dan keluarga dalam
mengelola lingkungan dan kenyamanan
yang optimal
2. Mudahkan transisi pasien dan keluarga
dengan adanya sambutan hangat di
lingkungannya
3. Pertimbangkan penempatan pasien
4. Sediakan kamar terpisah
5. Cepat bertindak jika terdapat panggilan bel
6. Ciptakan lingkungan tenang dan
mendukung

1400 : Manejemen nyeri


1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif,
meliputi: lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan intensitas
2. Observasi adanya petunjuk non verbal
mengenai ketidaknyamanan terutama pada
mereka yang tidak dapat berkomunkasi
efektif
3. Pastikan perawatan analgesic pada pasien
dilakukan dengan pemantauan yang ketat
4. Gali pengetahuan dan kepercayaan pasien
mengenai nyeri
5. Pertimbangkan pengeruh budaya terhadap
respon nyeri

4. Keluarga Level 2: Kelas H: manegemen Obat


mampu
memodifikas Keluarga mampu Level 3: Intevensi
i lingkungan memodifikasi lingkungan : 2210 : Administrasi analgesic

Level 1, Domain V: Domain 3 : Perilaku


Kesehatan yang dirasakan Perawatan untuk mendukung fungsi
Hasil yang menggambarkan psikososial dan memfasilitasi perubahan gaya
kesehatan personal dan hidup
pelayanan kesehatan Level 2, kelas T :
Meningkatkan kenyamanan
Level 2, Kelas U :
Kesehatan dan kualitas Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
hidup
Hasil menggambarkan status
kesehatan dan berhubung Level 1, Domain 4: Keamanan
dengan kehidupan Dukungan yang diberikan untuk melindungi
dari bahaya
Level 3 : Hasil :
5. Keluarga 2009 : status kenyamanan:
mampu lingkungan
memanfaatk Level 2, Kelas V: Manegemen risiko
an fasilitas Keluarga mampu Intevensi untuk mengurangi risiko dan
kesehatan memanfaatkan fasilitas pemantauan secara kontinu terhadap risiko
kesehatan:
Level 1, Domain IV :
Pengetahuan dan perilaku
Hasil yang menggambarkan Level 3 : Intervensi
sikap comprehension dan 482 : Managemen lingkungan: kenyamanan
tindakan yang mendukung
kesehatan
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
Level 2, Kelas Q: Perilaku kesehatan:
Sehat
Hasil yang menggambarkan Domain: Sistem kesehatan
tindakan individu untuk Intervensi untuk mendukung pemanfaatan
meningkatkan dan pelayanan kesehatan
memulihkan kesehatan

Level 3, Hasil
1603: Perilaku mencari
pelayanan kesehatan Level 2, Kelas B: Managemen informasi
Intervensi untuk memfasilitasi komunikasi
tentang pelayanan kesehatan
Level 3 : Intervensi
7910: Konsultasi
8100: Rujukan
2. DS: Pemeliharaan Setelah diberikan 18013: Keluarga mampu mengenal masalah
1. Keluarga mengatakan kesehatan asuhan - Keluarga mampu mengenal kesehatan
selama dirumah, tidak efektif keperawatan masalah tentang 5602
Ibu.S dirawat sebisa pada keluarga pengetahuan kesehatan - Berikan pendidikan kesehatan mengenai
dan seadanya karena dalam 2 kali - Keluarga dan Ibu S. mampu proses penyakit hipertensi (Pengertian, tanda
keluarga tidak kunjungan, mengenal masalah dan gejala, penyebab, pencegaham,
mengerti cara keluarga mampu: hipertensi (Pengertian, tanda mengontrol nyeri dan pengobatan hipertensi)
merawat Keluarga dan gejala, penyebab,
2. Keluarga mengatakan mampu pencegaham, mengontrol
Ibu S. tidak mengenal nyeri dan pengobatan
memeriksakan hipertensi)
kesehatan ke fasilitas
kesehatan karena Keluarga Keluarga mampu memutuskan:
kesulitan akses ke mampu 1606 5250 :
fasilitas kesehatan memutuskan - Keluarga bersedia - Berikan dukungan pada keluarga membuat
3. Ibu S. mengatakan berpartisipasi dalam keputusan yang tepat dalam merawat Ibu S.
sering mengkonsumsi perawatan kesehatan Ibu S.
obat-obatan di yang mengalami hipertensi
warung apabila sakit 5310 :
kepala dan tidak 1622 - Memotivasi keluarga untuk memberikan
mengetahui obat - Keluarga mampu harapan pada Ibu S. pada proses
hipertensi. menyiapkan diet hipertensi pengobatan hipertensi
4. Keluarga mengatakan untuk Ibu. S
makanan sering beli 7140
di luar dan sering 1632 - Libatkan keluarga dalam merawat anggota
makan makanan yang - Keluarga menerapkan keluarga yang menderita hipertensi
bersantan, tidak ada Keluarga aktivitas yang tepat untuk
pantangan makanan. mampu Ibu. S
5. Ibu S. mengatakan memodifikasi Keluarga mampu Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
tidak pernah lingkungan memodifikasi lingkungan :
berolahraga
2009 6480
DO: - Dukungan keluarga selama - Manajemen lingkungan
1. TD : 160/90 mmHg pengobatan
2. N : 98 x/menit
3. RR : 18 x/menit 1910
4. Keluarga terlihat - Menyiapkan lingkungan
bingung pada saat rumah yang aman dan
ditanya tentang cara nyaman
merawat Ibu. S
5. Keluarga hanya Keluarga
mengerti tentang mampu Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
pengertian hipertensi memanfaatkan Keluarga mampu kesehatan :
serta tanda dan pelayanan memanfaatkan fasilitas
gejalanya. kesehatan kesehatan : 7560
- Memotivasi keluarga dan Ibu S.
1806
- Keluaga mengetahui memeriksakan kesehatan secara teratur
sumber-sumber kesehatan

1.15 Catatan Asuhan Keperawatan


Diagnosis Tanggal dan Implementasi Evaluasi (SOAP)
Ke Waktu
1. Senin,, 28 Juni 1. Memberikan salam “Assalamu’alaikum S:
2021 Wr.Wb” - Kelurga mengatakan hipertensi adalah tensi naik
2. Mengingatkan kontrak waktu, tujuan “150/90 mmHg”
pertemuan - Keluarga mengatakan penyebab hipertensi adalah
3. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang merokok,makaanan yang banyak mengandung
penggertian hipertensi garam, makanan yang berlemak, stress, sakit gula
4. Menjelaskan pengertian hipertensi dan kegemukan
Hipertensi adalah tekanan darah yang lebih - Keluarga mengatakan tanda dan gejala hipertensi
dari normal adalah sakit kepala, rasa berat di tengkuk, mudah
- Sistole : 140-160 mmHg emosi, sukar tidur, sesak nafas, keletihan
- Diastole : 80-70 mmHg - Keluarga mengatakan tanda dan gejala Ibu S
5. Memotivasi keluarga untuk mengulang adalah : sakit kepala, rasa berat ditengkuk, sukar
kembali tidur dan keletuhan
6. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi: - Keluarga mengatakan akan merawat anggota
a. Sakit kepala keluarganya yang sakit
b. Rasa berat di tengkuk
c. Mudah emosi/marah O:
d. Suka tidur - Keluarga menyebutkan pengertian hipertensi
e. Sesak nafas sesuai standart
f. Keletihan - Keluarga menyebutkan penyebab hipertensi
g. Mata berkunang-kunang sesuai standart
h. Jantung berdebar-debar - Keluarga menyebutkan tanda dan gejala sesuai
7. Menjelaskan penyebab hipertensi standart
a. Keturunan - Keluarga mengidentifikasi tanda dan gejala sesuai
b. Kegemukan standart
c. Kebiasaan merokok - Keluarga menyebutkan akibat lanjut hipertensi
d. Makanan yang banyak mengandung sesuai standart dan mengambil keputusan untuk
garam merawat anggota kelurga dengan hipertensi
e. Makanan berkolestrol tinggi
f. Stress A:
g. Sakit gula - Keluarga mampu mengenal masalah hipertensi
h. Sakit ginjal - Kelurga mampu menyebutkan akibat lanjut
8. Menjelaskan kepada Ibu. S bahwa dari hipertensi dan mengambil keputusan untuk
tanda dan gejala yang dialaminya Ibu. S merawat anggota keluarga hipertensi
menderita hipertensi
9. Menjelaskan pada keluarga bahwa Ibu. S P:
menderita Hipertensi - Intervensi dilanjutkan pada tugas merawat
10. Mendiskusikan cara perawatan/pola hidup anggota keluarga dengan hipertensi
yang baik pada Ibu.S dan anggota
keluarga dengan cara:
a. Pembatasan natrium dan lemak dalam
diet
b. Pengaturan berat badan
c. Program latihan
d. Perubahan gaya hidup
e. Tindak lanjut asuhan kesehatan
dengan interval teratur
f. Olahraga secara teratur
g. Berhenti merokok dan mengurangi
asupan lemak jenuh dan kolestrol
dalam makanan
11. Menjelaskan tentang pentingnya prosedur
pengobatan/obat non farmakologi (jus
mentimun)
12. Menjelaskan cara pembuatan ramuan
penutunan tekanan darah tinggi:
a. Bahan digunakan : 3 buah mentimun
b. Caranya: cuci mentimun lalu blender
atau diparut lalu minum 3 kali dalam
seminggu dan diminum 2 jam setelah
makan pagi
13. Memotivasi keluarga mengambil
keputusan untuk merawat anggota
keluarga (Tn.S) dengan masalah hipertensi
14. Menjelaskan tentang managemen nyeri
dengan cara teknik relaksasi nafas dalam
15. Menanyakan pengetahuan keluarga
tentang prosedur pengobatan
16. Menjelaskan tentang pentingnya
dukungan penderita hipertensi\
17. Menanyakan masalah kesehatan yang
dirasakan saat ini
18. Mengkaji pengetahuan keluarga cara
merawat penderita hipertensi
19. Memberikan reinforcement atas jawaban
keluarga
1. Selasa,29 Juni 1. Mendiskusikan cara perawatan hipertensi S:
2021 dengan cara perawatan hipertensi: - Keluarga mengatakan cara perawatan angora
a. Pembatasan natrium dan lemak dalam keluarga dengan obat tradisional
diet - Keluarga mengatakan salah satu bahan yang bisa
b. Pengaturan berat badan digunakan adalah mentimun
c. Program latihan - Keluarga mengatakan cara perawatan hipertensi
d. Perubahan gaya hidup adalah pembatasan natrium dan lemak dalam diet,
e. Olahraga teratur pengaturan berat daban, perubahan gaya hidup
f. Tindak lanjut asuhan kesehatan dengan dan program latihan
interval teratur - Keluarga mengatakan diit pada penderita
2. Berhenti mengurangi asupan lemak jenuh hipertensi adalah makanan yang boleh dimakan:
dan kolestrol dalam makanan nasi, kentang, tahu, tempe, sayur-sayuran dan
3. Mendiskusikan cara menurunkan tekanan makanan yang tidak boleh dimakan adalah daging
darah tinggi dengan keluarga dengan obat mentega dan garam dikurangi
untuk mengontrol nyeri
4. Memotivasi keluarga untuk mengulang O:
kembali tentang pembuatan jus mentimun - Keluraga menyebutkan cara pengobatan dengan
obat tradisional
- Keluarga mendemonstrasikan cara pengobatan
dengan obat tradisional
- Keluarga menyebutkan makanan yang tidak boleh
dikonsumsi oleh penderita hipertensi
- Kelurga menyebutkan makanan yang boleh
dikonsumsi oleh penderita hipertensi
A:
- Keluarga mampu merawat anggota keluarga
dengan masalah hipertensi

P:
- Intervensi diberhentikan
2 Senin,, 28 Juni 1. Memberikan salam “Assalamu’alaikum S:
2021 Wr.Wb” - Ibu S. mengatakan masih terasa pusing
2. Mengingatkan kontrak waktu, tujuan - Kelurga mengatakan sedikit memahami tentang
pertemuan hipertensi
3. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang
penggertian hipertensi O:
4. Menjelaskan pengertian hipertensi - Keluraga terliht kooperatid saat diberikan
Hipertensi adalah tekanan darah yang lebih motivasi
dari normal - Tekanan darah :150/90mmHg
- Sistole : 140-160 mmHg
- Diastole : 80-70 mmHg A:
7. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi: - Masalah belum teratasi
i. Sakit kepala
j. Rasa berat di tengkuk P:
k. Mudah emosi/marah Intervensi dilanjutkan
l. Suka tidur
m. Sesak nafas
n. Keletihan
o. Mata berkunang-kunang
p. Jantung berdebar-debar
8. Menjelaskan penyebab hipertensi
a. Keturunan
b. Kegemukan
c. Kebiasaan merokok
d. Makanan yang banyak mengandung
garam
e. Makanan berkolestrol tinggi
f. Stress
g. Sakit gula
h. Sakit ginjal
9. Mendiskusikan cara perawatan/pola hidup
yang baik pada Ibu.S dan anggota keluarga
dengan cara:
a. Pembatasan natrium dan lemak dalam
diet
b. Pengaturan berat badan
c. Program latihan
d. Perubahan gaya hidup
e. Tindak lanjut asuhan kesehatan
dengan interval teratur
f. Olahraga secara teratur
g. Berhenti merokok dan mengurangi
asupan lemak jenuh dan kolestrol
dalam makanan
10. Menjelaskan tentang pentingnya prosedur
pengobatan/obat non farmakologi (jus
mentimun)
11. Menjelaskan cara pembuatan ramuan
penutunan tekanan darah tinggi:
c. Bahan digunakan : 3 buah mentimun
d. Caranya: cuci mentimun lalu blender
atau diparut lalu minum 3 kali dalam
seminggu dan diminum 2 jam setelah
makan pagi
12. Memotivasi keluarga mengambil
keputusan untuk merawat anggota
keluarga (Tn.S) dengan masalah hipertensi
13. Menjelaskan tentang managemen nyeri
dengan cara teknik relaksasi nafas dalam
14. Menanyakan pengetahuan keluarga
tentang prosedur pengobatan
15. Menjelaskan tentang pentingnya
dukungan penderita hipertensi
16. Menanyakan masalah kesehatan yang
dirasakan saat ini
17. Mengkaji pengetahuan keluarga cara
merawat penderita hipertensi
18. Memberikan reinforcement atas jawaban
keluarga
2 Selasa, 29 Juni 1. Mendiskusikan cara perawatan hipertensi S:
2021 dengan cara perawatan hipertensi: - Ibu S. mengatakan pusing mulai berkurang
a. Pembatasan natrium dan lemak dalam dengan minum jus
diet - Ibu S. mengatakan akan rutin meminum jus
b. Pengaturan berat badan mentimun
c. Program latihan - Ibu. S mengatakan kalau nyeri sering melakukan
d. Perubahan gaya hidup teknik relaksasi nafas dalam
e. Olahraga teratur
f. Tindak lanjut asuhan kesehatan dengan O:
interval teratur - Ibu. S terlihat membuat jus mentimun
2. Berhenti mengurangi asupan lemak jenuh - Ibu.S terlihat rileks
dan kolestrol dalam makanan - Keluarga mendemonstrasikan pengobatan jus
3. Mendiskusikan cara menurunkan tekanan mentimun
darah tinggi dengan keluarga dengan obat - Tekanan darah :130/90mmHg
untuk mengontrol nyeri
4. Memotivasi keluarga untuk mengulang A:
kembali tentang pembuatan jus mentimun - Keluarga mampu merawat anggota keluarga
dengan masalah hipertensi

P:
Intervensi diberhentikan
Lampiran

P ENYEBAB TANDA & GEJ ALA


HYPERTENSI 1. Tidak diketahui penyebabnya / keturunan  Pusing
(hypertensi primer)  Rasa berat ditengkuk
Faktor resiko antar lain :  Sukar tidur
 Ras / suku bangsa  Rasa mudah lelah
 Umur  Cepat marah
APA ITU  Kegemukan  Telinga berdenging
 Asupan garam yang tinggi  Mata berkunang-kunang
HIPERTENSI ?  Riwayat hypertensi dalam keluarga  Sesak napas
 Stres  Gangguan penglihatan
HYPERTENSI  Merokok  Mimisan
 Banyak minum alkohol  Tanpa gejala
(TEKANAN DARAH TINGGI)
2. Disebabkan oleh penyakit lain
(hypertensi sekunder)
Hypertensi adalah :
Antara lain penyakit :
 Tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg
 Ginjal
dan tekanan darah diastolik ≥ 90
 Saraf
mmHg
 Tumur
 Keracunan
 Suatu peningkatan tekanan darah
sistolik dan / atau diastolik yang tidak
normal
PENGELOLAAN & KOMPLIKASI
PENCEGAHAN HYPERTENSI
Perubahan Gaya hidup antara lain : Gangguan Jantung
 Penurunan berat badan (bila Gangguan Otak
kegemukan) Gangguan Penglihatan
 Pengurangan asupan garam (diet Gangguan Ginjal
rendah garam) Stroke
 Menghindari faktor resiko : merokok,
minum alkohol, makanan berlemak,
stres
 Aktifitas fisik / jalan sehat

Oleh :
Himawan Lekso Pramono
202003032

Pengobatan : STIKes Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto


Tahun Ajaran 2020/2021
Berobat / kontrol secara teratur ke fasilitas
kesehatan (puskesmas, Rumah Sakit, Dokter
Praktek)

Anda mungkin juga menyukai