PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hepatitis dalah peradangan pada hati ( liver )yang disebabkan
oleh virus. Virus hepatitis termasuk virus hepatotropik yang
dapat mengakibatkan hepatitis A (HAV), hepatitis B (HBV),
hepatitis C (HCV), deklta hepatitis (HDV), hepatitis E
(HEV).
Hepatitis dibagi menjadi dua tahapan:
1. Hepatitis akut : infeksi virus sistemik yang berlangsung
selama kurang < 6 bulan.
2. Hepatitis kronis : gangguan – gangguan yang terjadi > 6
bulan dan berkelanjutan dari hepatitis akut.
Hepatitis fulminant adalah perkembangan muali dari
timbulnya hepatitis hingga kegagalan hati dalam waktu
kurang dari 4 minggu oleh karena itu hanya terjadi pada
bentuk akut. ( Yuliana elin, 2009).
Hepatitis adalah inflamasi hati yang dapat terjadi
karena invasi bakteri, cedera oleh agen fisik atau kimia
(non-viral), atau infeksi virus hepatitis A, B, C, D dan E
(Doenges, Marilynn E, 1999).
B. Rumusan masalah
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi hepatitis.
2. Untuk mengetahui penyebab hepatitis.
3. Untuk mengetahui patofisiologi hepatitis .
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala hepatitis.
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan hepatitis .
6. Agar mengerti pemeriksaan penunjang pada pasien
hepatitis .
7. Agar mengetahui komplikasi yang terjadi pada hepatitis .
8. Agar mampu menerapkan asuhan keperawatan pada pasien
hepatitis .
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Hepatitis dalah peradangan pada hati ( liver )yang
disebabkan oleh virus. Virus hepatitis termasuk virus
hepatotropik yang dapat mengakibatkan hepatitis A (HAV),
hepatitis B (HBV), hepatitis C (HCV), deklta hepatitis
(HDV), hepatitis E (HEV).
Hepatitis dibagi menjadi dua tahapan:
3. Hepatitis akut : infeksi virus sistemik yang berlangsung
selama kurang < 6 bulan.
4. Hepatitis kronis : gangguan – gangguan yang terjadi > 6
bulan dan berkelanjutan dari hepatitis akut.
Hepatitis fulminant adalah perkembangan muali dari
timbulnya hepatitis hingga kegagalan hati dalam waktu
kurang dari 4 minggu oleh karena itu hanya terjadi pada
bentuk akut. ( Yuliana elin, 2009).
Hepatitis adalah inflamasi hati yang dapat terjadi
karena invasi bakteri, cedera oleh agen fisik atau kimia
(non-viral), atau infeksi virus hepatitis A, B, C, D dan E
(Doenges, Marilynn E, 1999).
B. Etiologi
Klasifikasi agen penyebab hepatitis virus yaitu :
1. Transmisi secara enterik terdiri dari virus hepatitis A (HAV) dan
virus hepatitis E ( HEV) :
Virus tanpa selubung
Tahan terhadap cairan empedu
Ditemukan di tinja
Tidak dihubungkan dengan penyakit kronik
Tidak terjadi viremia yang berkepanjangan atau kondisi
karier intestinal
2. Transmisi melalui darah terdiri atas virus hepatitis B (HBV),
virus heptitis D (HDV), dan virus hepatitis C (HCV) :
3
Virus dengan selubung (envelope)
Rusak bila terpajan cairan empedu atau deterjen
Tidak terdapat dalam tinja
D. Patofisiologi
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan
oleh infeksi virus dan reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-
bahan kimia. Unit fungsional darah dari hepar disebut lobule karena
memiliki suplai darah sendiri. Seiring dengan berkembangnya
inflamasi pada hepar. Pola normal pada hepar terganggu. Gangguan
terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan
nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel
hepar yang rusak dibuang dari tubuh oleh respon imune digantikan
oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya sebagian besar
oleh pasien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar
normal (Hudak dan Gallo, 1994, Keperawatan Kritis Volume II,
EGC, Jakarta).
4
PATHWAY
Ketidak seimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Intoleransi aktivitas
Resiko gangguan fungsi Bilirubin dan kemih
hati berwarna gelap
5
E. Klasifikasi
a. Hepatitis A
b. Hepatitis B
c. Hepatitis C
e. Hepatitis E
F. Pemeriksaan penunjang
1. Tes fungsi hati : abnormal (4-10 kali dari normal) merupakan
batasan nialai untuk membedakan hepatitis virus dan
nonvirus
2. Enzim-enzimserum AST (SGOT), ALT (SGPT), LDH :
awalnya meningkat pada kerusakan sel hati dan pada
keadaan lain terutama infark miokardium
3. Bilirubin direk : meningkat pada gangguan ekskresi bilirubun
terkonjugasi
4. Bilirubin indirek : meningkat padagangguan hemolitik dan
sindrom gilbert
5. Bilirubin serum total : meningkat pada penyakit
hepatoseluler
6. Protein serum total : kadarnya menurun pada berbagai
gangguan hati
7. Masa protrombin : meningkatDiatas 2,5 mg/100 ml (bila
diatas 200 mg/mlpada penurunan sintesis protrombin akibat
kerusakan sel hati
7
8. Kolesterol serum : menurun pada kerusakan sel hati,
meningkat pada obstruksi biliaris
9. Darah lengkap : SDM menurun sehubungan dengan
penurunan hidup SDM (gangguan enzim hati) atau
mengakibatkan perdarahan.
10. Leukopenia : Trombositopenia mungkin ada (splenomegali).
11. Alkali fosfatase : Agak meningkat (kecuali ada kolestasis
berat)
12. Faeces : Warna tanah liat, steatorea (penurunan fungsi hati).
13. Urinalisa : Peninggian kadar bilirubin; protein/hematuri
dapat terjadi.
G. Komplikasi
1. Sirosis Hepatis
2. Esefalopatik
3. Hepatoma
H. Penatalaksanaan
9
I. Pencegahan
1. Vaksinasi.
2. Biasakan konsumsi makanan yang bersih, aman dan lihat
dudu memilih tempat makan.
3. Biasakan cuci tangan sebelum makan dan setelah aktivitas
karena mencuci tangan menghilangkan organisme yang
merusak rantai trasmisi infeksi.
4. Buanglah sampah pada tempatnya dan sediakan tempat
sampah yanf efektif.
5. Banyak minum air putih.
6. Olahraga secara teratur dan cukup istirahat.
7. Orang tua harus memberikan perhatian kusus pada anak
dalam pemilihan makanan serta memberiakn pendidikan
akan pentingnya kebersihan agar tidak terkena virus yang
dapat menyebabka penyakit hepatitis.
8. Bayi sebaiknya ibu memberiakn imunisasi secara tepat waktu
untuk mencegah terjadinya hepatitis.
9. Bagi tenaga medis lakukan hygiene umum, mencui tangan,
serta membuang urine dan feses pasian terinfeksi secara
aman. Pemakaian kateter, jarum suntik, dan spuit sekali
pakai, akan menghilangkan sumber infeksi,
10. Semua donor darah perlu disaring terhadap HAV, HBV, dan
HCV sebelum diterima panel donor.
BAB III
2. Keluhan utama
10
Keluhan anak sehingga anak membutuhkan perawatan. Keluhan
dapat berupa nafsu makan menurun, muntah, lemah, sakit kepala,
batuk, sakit perut kanan atas, demam dan kuning
2) Riwayat Natal
8.Riwayat Imunisasi
9.Riwayat Hospitalisasi
11
10.Pola Fungsi Kesehatan
Pemeriksaan
1) Pemeriksaan Umum
(1) Kesadaran
(2) TTV:
Suhu : normal
Nadi : normal
TD : normal
2) Pemeriksaan Fisik
(2) Thorax : -
3) Pemeriksaan Penunjang
12
(4) Alkali fosfatase : Agak meningkat
(10) Terapi
Analisa Data
1. Diagnosa Medis
2. Masalah Keperawatan
DS:... DO:....
- Hipertermi
DS:... DO:....
DS:... DO:....
- Gangguan aktivitas
DS:... DO:....
DS:... DO:....
- Nyeri
13
DS:... DO:....
3. Intervensi
14
8. Anjurkan makan pada posisi tegak
15
R/ Analgesik memperberat kerja hati
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hepatitis dalah peradangan pada hati ( liver )yang disebabkan
oleh virus. Virus hepatitis termasuk virus hepatotropik yang
dapat mengakibatkan hepatitis A (HAV), hepatitis B (HBV),
16
hepatitis C (HCV), deklta hepatitis (HDV), hepatitis E
(HEV).
Hepatitis dibagi menjadi dua tahapan:
5. Hepatitis akut : infeksi virus sistemik yang berlangsung
selama kurang < 6 bulan.
6. Hepatitis kronis : gangguan – gangguan yang terjadi > 6
bulan dan berkelanjutan dari hepatitis akut.
Hepatitis fulminant adalah perkembangan muali dari
timbulnya hepatitis hingga kegagalan hati dalam waktu
kurang dari 4 minggu oleh karena itu hanya terjadi pada
bentuk akut. ( Yuliana elin, 2009).
Hepatitis adalah inflamasi hati yang dapat terjadi
karena invasi bakteri, cedera oleh agen fisik atau kimia
(non-viral), atau infeksi virus hepatitis A, B, C, D dan E
(Doenges, Marilynn E, 1999).
B. Saran
Kita sebagai mahsiswa perawat diharapkan mengerti dan memahami
tentang asuhan keperawatan pada klien HEPATITIS, dan kami
mohon kritikannya dari pembaca asuhan keperawatan yang kami
buat agar bisa membangun makalah ini dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
17
Doenges, Marilynn E, 1998, Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa
Keperawatan, alih bahasa, I Made Kariasa ; editor, setiawan. Edisi 2, EGC;
Jakarta.
Tjokronegoro, Arjatmo, 1998 Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi
Ketiga, Balai Penerbit FKUI; Jakarta.
18