DISUSUN OLEH :
INDRA RUDINSYAH
NIM 202073047
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diperiksa dan disetujui sebagai tugas dalam praktik klinik Keperawatan
Gerontik.
LAPORAN PENDAHULUAN
3) Lansiaresikotinggi
Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/ seseorang
yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah
kesehatan (Depkes RI, 2003).
4) Lansia potensial
Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan atau
kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa (Depkes
RI, 2003).
a. TeoriBiologis
Menurut Hay ick (1965, Buku Keperawatan Gerontik, 2013)
secara genetik sudah terprogram bahwa material di dalam ini sel
dikatakan bagaikan memiliki jam genetis terkait dengan frekuensi
mitosis.
1) Teori cross-linkage (rantai silang)
Kolagen merupakan unsur penyusun tulang diantara susunan
moleculer, lam kelamaan akan meningkat kekakuannya (tidak
elastis). Hal ini disebabkan oleh karena sel sel yang sudah tua
dan reaksi kimianya menyebabkan jaringan yang sangat kuat
2) Teori radikal bebas
Radikal bebas merusak membrane sel yang menyebabkan
kerusakan dan kemunduran secara fisik.
3) Teori genetic
Menurut teori ini, menua telah terprogram secara genetic
untuk spesies spesies terrtentu. Menua bisa terjadi perubahan
biokimia yang deprogram oleh molekul-molekul/DNA dan
seiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi.
4) Teori immunologi
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi
suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak
dapat tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh
menjadi lemah.System imun menjadi kurang efektif dalam
mempertahankan diri, regulasi dan responsibilitas.
5) Teori stress-adaptasi
Menua terjadi akibat hilangnya sel sel yang biasa digunakan
tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan
kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stress
menyebabkan sel-sel tubuh telah terpakai.
6) Teori wear and tear (pemakaian dan rusak)
6
b. Teori psikososial
1) Teori integritas ego
Teori perkembangan ini mengidentifikasi tugas-tugas yang
harus dicapai dalam tiap tahap perkembangan. Hasil akhir
yang dicapai dari penyelesaian integrias ego dan keputusan
adalah kebebasan.
2) Teori stabilitas personal
Kepribadian seseorang terbentuk pada masa kanak-kanak dan
tetap bertahan secara stabil. Perubahan yang radikal pada usia
tua bisa jadi mengindikasikan penyakit otak.
3) Teori aktivitas atau kegiatan
a) Ketentuan tentang semakin menurunnya jumlah kegiatan
secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa lanjut usia
yang sukses adalah mereka yang aktif dan banyak ikut
serta dalam kegiatan sosial.
b) Lanjut usia akan merasakan kepuasan bila dapat
melakukan aktivitas dan mempertahankan aktivitas
tersebut selama mungkin.
c) Ukuran optimum (polahidup) dilanjutkan pada cara hidup
lanjut usia.
d) Mempertahankan hubungan antara system social dan
invidu agar tetap stabil dari usia pertengahan sampai usia
lanjut usia.
4) Teori kepribadian berlanjut
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut
usia. Identitas pada lansia yang sudah mantap memudahkan
dalam memelihara hubungan dengan masyarakat, melibatkan
diri dengan masalah di masyarakat, keluarga dan hubungan
7
b. Perubahan social
1) Peran : Post power syndrome, single women, dan single
parent.
2) Keluarga (emptiness) : Kesendirian, kehampaan.
3) Teman : Ketika lansia lainnya meninggal, maka muncul
perasaan kapan akan meninggal.brada di rumah
terusmenerus akan cepat pikun (tidak berkembang).
4) Abuse : Kekerasan berbentuk verbal (dibentak) dan
nonverbal (dicubit, tidak diberi makan).
5) Masalah hukum : Berkaitan dengan perlindungan asset dan
kekayaan pribadi yang dikumpulkan sejak masih muda.
6) Pension : Kalau menjadi PNS aka nada tabungan (dana
pension). Kalau tidak, anak dan cucu yang akan memberi
uang.
7) Ekonomi : Kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang
cocok bagi lansia.
8) Rekreasi : Untuk ketenangan batin.
9) Keamaaan : Jatuh, terpeleset.
10
c. Perubahan Psikologis
Dalam psikologi perkembangan, lanisa dan prubahan yang
dialaminya akibat proses penuaan digambarkan oleh hal-hal
berikut :
1) Masalah-masalah umum yang sering dialami oleh lansia
a) Keadaan fisik lemah dan tak berdaya, sehingga harus
bergantung pada orang lain.
b) Status ekonominya sangat terancam, sehingga cukup
untuk beralasan untu melakukan berbagai perubahan
besar dalam pola hidupnya.
c) Menentukan kondisi hidup yang sesuai dengan
perubahan status ekonomi dan kondisi fisik.
d) Mencari teman baru untuk menggantikan suami atau istri
yang telah yang telah meninggal atau pergi jauh/ cacat.
e) Mengembangkan kegiatan baru untuk mengisi waktu
luang yang semakin bertambah.
f) Belajar untuk memperlakukan anak yang sudah besar
sebagai orang dewasa.
g) Mulai terlibat dalam kegiatan masyarakat yang secara
khusus direncanakan untuk orang dewasa
11
4) Perubahan kognitif
a) Memory (Daya Ingat, Ingatan)
Pada lanjut usia, daya ingat (memory) mrupakan salah
satu fungsi kognitif yang seringkali paling awal
mengalami penurunan. Ingatan jangka panjang (Long
term memory) kurang mengalami perubahan, sedangkan
ingatan jangka pendek (short term memory) atau
seketika 0-10 menit memburuk. Lansia akan kesulitan
dalam mengungkapkan kembali cerita atau kejadian
yang tidak begitu menarik perhatiannya dan informasi
baru.
b) IQ (Intellegent Quocient)
Lansia tidak mengalami perubahan dengan informasi
matematika (analitis, linier, sekuensial) dan perkataan
verbal. Tetapipenampilan persepsi dan keterampilan
psikomotor menurun. Terjadi perubahan pada daya
membayangkan karena tekanan factor waktu.
c) Perubahan spiritual
- Agama dan kepercayaan lansia makin berintegrasi
dalam kehidupan.
- Lanjut usia semakin dapat dilihat dalam berfikir dan
bertindak sehari-hari.
- Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurun
menurut Folwer (1978), universal, perkembangan yang
dicapai pada tingkat ini adalah berfikir dengan cara
14
2. Klasifikasi Demensia
Demensia dibagi menjadi 3 tipe (Lumbantobing, 2008)
a. Demensia kortikal dan sub-kortikal
1) Demensia korkikal
Yaitu demensia yang muncul dari kelainan yang terjadi pada
korteks serebri substansia grisca yang berperan penting terhadap
proses kognitif seperti daya ingat dan bahasa. Beberapa penyakit
yang dapat menyebabkan demensia kortikal adalah Penyakit
15
2) Demensia non-reversible
Yaitu demensia dengan faktor penyebab yang tidak dapat
diobati dan bersifat kronik progresif.
3) Demensia pre-senilis dan senilis
a) Demensia pre-senilis merupakan terjadi pada golongan
umur lebih muda yaitu umur 40-50 tahun dan dapat
disebabkan oleh berbagai kondisi medis yang
mempengaruhi jaringan fungsi otak dan anoksia.
b) Demensia senilis
Merupakan demensia yang muncul setelah umur 65 tahun
terjadi akibat perubahan dan denegerasi jaringan otak yang
diikuti dengan adanya gambaran deteriorasi mental.
c. Demensia Alzheimer
Adalah penyakit degeneratif otak progresif yang
mengakibatkan sel otak menjadi mati dan menurunnya daya
ingat kemampuan berfikir, dan perilaku perubahan. Penderita
16
d. Demensia Vascular
17
3. Pemeriksaan MMSE
Hasil skor pada MMSE dipengaruhi oleh variabel demografi. Skor
cenderung rendah pada lansia dan tingkat pendidikan yang rendah
(O‟Bryant, 2008). Namun, skor MMSE yang rendah ketika faktor usia
dan tingkat pendidikan dikontrol memiliki interpretasi yang mengarah
kepada demensia (Pradier, 2014).
4. Etiologi
a. Penuaan
b. Faktor genetic
c. Infeksi virus
d. Lingkungan yang terdapat radiasi
e. Imunologi
f. Trauma.
28
5. Patofisiologi
6. Manifestasi Klinis
a. Meningkatknya kesulitan dalam melaksakan kegiatan sehari-hari.
b. Mengabaikan kebersihan diri
c. Sering lupa akan kejadian-kejadian yang dialami, dalam keadaan yang makin
berat, sehingga orang yang berada disekitarnya seperti keluarga dilupakan.
d. Pertanyaan atau kata-kata yang diulang.
e. Tidak dapat mengenal waktu, ruang atau tempat.
f. Sifat dan perilaku menjadi keras kepala dan cepat marah.
g. Menjadi depresi dan menganis tanpa alasan yang jelas.
(Maryam, 2008)
8. Penatalaksanaan
Terapi farmakologi untuk pasien Demensia :
a. Anti-oksidan : vitamin E yang terdapat dalam sayuran, kuning telur,
margarin, kacang-kacangan, minyak sayur, biasa menurunkan resiko
demenisa alzheimer. Vitamin c dapat mengurani radikal bebas (mis.
Sayuran, stroberi, melon, tomat, brokoli).
Terapi non-farmakologi meliputi :
a. Penyampaian informasi yang benar kepada keluarga.
b. Program harian untuk pasien.
c. Istirahat yang cukup.
d. Reality orientation training (ROT) atau orientasi realitas.
e. Validasi/rehabilitasi/reminiscence.
f. Terapi music.
g. Terapi rekreasi.
(Nugroho, 2008).
9. Data Penunjang
b. EEG
Bila gambaran EEG-nya teratur dan normal, maka kemungkinan gangguan
kortikal lebih sedikit. Juga alat ini dapat membantu menunjukan kelainan
fokal, kelainan paroksismal. Pada ginjal dengan kadar ureum tinggi yang
menyebabkan fungsi luhur terganggu, umumnya didapatkan gangguan EEG
berupa perlambatan.
C. Konsep Dasar Kebutuhan menurut Abraham Maslow
Teori hierarki kebutuhan dasar manusia yang dikemukakan Abraham Maslow dalam
Potter dan Perry, dapat dikemukakan untuk menjelaskan kebutuhan dasar manusia
sebagai berikut :
Masalah kebutuhan yang muncul pada kasus demensia yang mencakup pada
kebutuhan dasar menurut maslow adalah sebagai berikut :
Macam-macam nutrisi :
a. Air : untuk membantu proses atau reaksi kimia dalam tubuh serta berperan
mengontrol temperatur tubuh.
b. Karbohidrat : sebagai sumber energi tubuh
c. Protein : penting untuk pertumbuhan dan penggantian jaringan, juga
dimanfaatkan sebagai sumber energi
d. Lemak : sebagai sumber energi
e. Vitamin : mengatur proses-proses dalam tubuh sesuai dengan jenis
vitamin.
f. Mineral : mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagian digunakan juga
untuk pertumbuhan, dan penggantian jaringan.
(Fitri Respirati, 2014)
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan
nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes mellitus, hipertensi, jantung koroner,
kanker, dam anoreksia nervosa
. a. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat
ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
1) Berat badan 10 – 20% dibawah normal
2) Tinggi badan dibawah ideal
3) Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
4) Adanya penurunan albumin serum
5) Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab :
1) Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori
akibat penyakit infeksi atau kanker
2) Disfagia karena adanya kelainan persarafan
3) Penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
4) Nafsu makan menurun
b. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan
metabolisme secara berlebih.
Tanda klinis :
1) Berat badan lebih dari 10% berat ideal
2) Obesitas (> 20% berat ideal)
3) Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
4) Adanya jumlah asupan yang berlebihan
5) Aktivitas menurun atau menonton Kemungkinan penyebab :
1) Perubahan pola makan
2) Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai >
20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan
metabolisme karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam
penggunaan kalori.
d. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat
gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat
gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah
berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang
dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat
pada kulit, membran mukosa, konjungtiva, dan lain-lain.
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti Personal yang artinya
perseorangan dan Hygiene berarti sehat.Kebersihan perseorangan adalah suatu tindakan yang
dilakukan untuk memelihara krbrsihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahtraan fisik dan
perhatikan karna kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan pisikis seseorang. Kebersihan
itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan.Jika seseorang sakit maka
masalah kebersihan biasanya kurang di perhatikan. Hal ini terjadi karna kita menganggap
masalah kebersihan adalah masalah spele, padahal jika masalah tersebut di biarkan terus akan
kesehatan.Kebutuhan personal hygiene dibutuhkan bukan hanya orang sakit saja melaikan orang
sehat juga.Praktik personal hygiene bertujuan untuk peningkatan kesehatan dimana kulit
merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan infeksi. Dengan implementasi
tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu maka
diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan fisikisnya. Seseorang dikatakan memiliki personal
hygiene baik apabila, orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi
kebersihan kulit, gig dan mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga, kaki dan kuku, genetalia
1. Perawatan Kulit
temperature, dan sensai. Kulit memiliki 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis dan
subkutan.Epidermis (lapisan luar) disusun beberapa lapisan tipis dari sel yang mengalami
tahapan berbeda dari maturasi, melindungi jaringan yang berbed di bawahnya terhadap
hilangnya cairan dan cedera mekanis maupun kimia serta mencegah masuknya mikroorganisme
yang memproduksi penyakit.Dermis, merupakan lapisan kulit yang lebih tebal yang terdiri dari
ikatan kolagen dan serabut elastik untuk mendukung epidermis. Serabut saraf, pembuluh darah,
kelenjar keringat, kelenjar sebasea,dan folikel rambut bagian yang melalui lapisan dermal.
Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum, minyak, cairan odor, kedalam folokel rambut.Sebum
meminyaki kulit dan rambut untuk menjaga agar tetap lemas dan kuat.Lapisan subkutan terdiri
dari pembuluh darah, saraf dan limfe dan jaringan penyambung halus yang terisi dengan sel-sel
lemak.Jaringan lemak berfungsi sebagai insulator panas bagi tubuh.Kulit berfungsi sebagai
pertukaran oksigen, nutrisi dan cairan dengan pembuluh darah yang berbeda di bawahnya,
mensintesa sel baru, dan mengeliminasi sel mati, sel yang tidak berfungsi.Sirkulasi yang adekuat
penting untuk memelihara kehidupan sel. Kulit sering kali mereflkeskan perubahan pada kondisi
fisik dengan perubahan pada warna, ketebalan, tekstur, turgor, temperature.Selama kulit masih
2. Mandi
atau traupetik. Mandi di tempat tidur yang lengkap di perlukan bagi individu dengan
ketergantungan total dan memerlukan personal hygiene total. Keluasan mandi individu dan
metode yang digunakan untuk mandi berdasarkan pada kemampuan fisik individu dan
kebutuhan tingkat hygiene yang di perlukan.Individu yang bergantung dalam krbutuhan hygiene
nya sebagian atau individu yang terbaring di tempat tidur dengan kecukupan diri yang tidak
mampu mencapai semua bagian badan memperoleh mandi sebagian di tempat tidur.
Pada lansia, mandi biasanya di lakukan dua kali sehati atau lebih sesuai selera dengan air dingin
atau air hangat. Diusahakan agar mandi satu kali sehari tidak di bawah pancuran atau
konsensional, tetapi merendam diri di bak mandi yang akan member kenikmatan, relaksasi dan
menambah tenaga serta kebugaran tubuh. Penting juga membersihkan alat kelamin dan kulit
antara dubur dan kelamin (perineum).Gosokan dimulai dari sisi kelamin kearah dubur.Bagi
wanita putting payudara jangan lupa dibersihkan dan kemudian dikeringkan. Setelah selesai
mandi keringkan badan, termasuk rongga telinga lipatan-lipatan kulit dan celah-celah jari kaki
untuk menghindarkan timbulnya infeksi jamur, juga pada semua lipatan-lipatan kulit lainnya
(Setiabudhi, 2010)
3. Perawatan Mulut
Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi, dan
bibir.Menggosok membersihkan gigi dari partikel-partikel makanan plak, dan bakteri memasase
gusi, dan mengurangi ketidak nyamanan yang di hasilkan dari bau dan rasa yang tidak
nyaman.Beberapa penyakit yang muncul akibat perawatan gigi dan mulut yang kurang yang
buruk adalah karies, radang gusi, dan sriawan.Hygiene mulut yang baik memberikan rasa sehat
Golongan lansia sering mengalami tanggalnya gigi geligi. Salah satu sebab adalah karena
proses penuaan dan penyebab lain yang lebih sering adalah kurang baiknya perawatan gigi dan
mulut. Osteoporosis dan periodontitis pada lansia menyebabkan akar gigi agak longgar dan di
celah-celah ini tersangkut disisa makan.Inilah penyebab terjadinya peradangan. Karies timbul
antara lain akibat permentasi sisa makanan yang menempel pada gigi oleh kuman yang lambat
laun mengakibatjan lobang pada enamel gigi dan bila tidak di tambal akan menyebabkan radang
dan kematian syaraf gigi karena infeksi. Setelah konsumsi makan dan minuman yang bersifat
asam, gigi perlu di bersihkan yaitu kumurkumur dengan air. Maka penting untuk menggosok
gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari atau menggosok gigi setiap kali selesai makan
(setiabudhi,2010).
Secara normal tidak ada perawatan khusus yang di perlukan untuk membersihkan mata,
hidung , dan telinga selama individu mandi. Secara normal tidak ada perawatan khusus yang di
perlukan untuk mata karena secara tereusmenerus di bersihkan oleh air mata, kelopak mata dan
bulu mata mencegah masuknya pertikel asing ke dalam mata.Normalnya, telinga tidak terlalu
memerlikan pembersihan. Namun, telinga yang serumen terlalu banyak telinganya perlu di
bersihkan baik mandiri ataupun di bantu oleh anggota keluarga. Hygiene telinga merupakan
implikasi untuk ketajaman pendengaran.Bila benda asing terkumpul pada kanal telinga luar,
maka akan menggangu konduksi suara. Hidung berfungsi sebagai indra penciuman, memantau
temperature dan kelembapan udara yang dihirup, serta mencegah masuknya pertikel asing
5. Perawatan Rambut
Penampilan dan kesejahteraa seseorang sering kali tergantung dari cara penampilan dan
dasar higienis perawtan rambut, distribusi pola rambut dapat menjadi indicator status kesehatan
umum, peribahan hormonal, stress emosional maupun fisik, penuaan, infeksi dan penyakit
dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta pengatur suhu, melalui rambut perubahan
Kerontokan rambut sering terjadi pada lansia. Jumlah rambut rata-rata adalah lebih
100.000 helai, 80% bersifat aktif tumbuh dan sisanya 20% berada dalam stadium tidak aktif.
Rambut membutuhkan perawatan baik dan teratur, terutama pada wanita. Agar tidak terlalu
banyak mengalami kerontokan, antara lain kurangnya sanitasi atau adanya infeksi jamur yang
Rata-rata 50-100 helai rambut dapat rontok dalam masa sehari.Oleh karena itu rambut sebaik-
baiknya perlu di cuci dengan shampo yang mengandung anti ketombe yang cocok. Cuci rambut
sebaiknya dilakukan tiap 2 atau 3 hari dan minimal seminggu sekali (setiabudhi,2010).
Kaki dan kuku sering kali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah infeksi, bau,
dan cedera pada jaringan. Tetapi orang sering kali tidak sadar akan masalah kaki dan kuku
sampai terjadi nyeri atau ketidaknyamanan. Menjaga kebersihan kuku penting dalam
mempertahankan personal hygiene karna berbagai kuman dapat dapat masuk kedalam tubuh
melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih.Perawatan
menjadi lambat, permukaan tidak mengkilat tetapi menjadi bergaris dan mudah pecah karna
agak keropos. Warnanya bisa berubah menjadi kuning atau opaque.Kuku bisa menjadi lembek
terutama kuku kaki akan menjadi lebih tebal dan kaku serta sering ujung kuku kiri dan kanan
setelah kuku di rendam di air hangat selama 5-10 menit karna pemanasan membuat kuk menjadi
7. Perawatan Genetalia
Perawatan genetalia merupakan bagian dari mandi lengkap.Seseorang yang paling butuh
perawatan genetalia yang teliti adalah seseorang yang beresiko terbesar memproleh infeksi.
Seseorang yang tidak mampu melakukan perawtan diri dapat di bantu keluarga untuk melakukan
personal hygiene.
d. Mencegah pentnyakit
f. Menciptakan keindahan
1. Citra tubuh
fisiknya.Personal hygiene yang baik akan mempengaruhi terhadap peningkatan citra tubuh
individu. Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya
karna adanya perubahan fisik sehingga individu tidak perduli terhadap kebersihannya.
2. Praktik sosial
Kebiasaan keluarga, jumlah orang di rumah, dan ketersediaan air panas atau air
mengalir hanya merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan personal hygiene.
Praktek personal hygiene pada lansia dapat berubah di krenakan situasi kehidupan, misalnya jika
mereka tinggal dip anti jompo mereka tidak dapat mempunyai privasi dalam lingkungannya
yang baru. Privasi tersebut akan mereka dapatkan di rumahnya sendiri karena mereka tidak
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
shampo dan alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
5. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri.Sering kali pembelajaran penyakit atau
6. Budaya
latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktek perawatan diri yang berbeda.Disebagian
7. Kebiasaan seseorang
Setiap individu mempunyai pilihan kapan untuk mandi, bercukur dan melakukan
perawatan rambut. Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan
8. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit, tentu untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuaan anggota
1. Perawatan kulit
Memiliki kulit yang utuh, bebas bau badan, dapat mempertahankan rentan gerak, merasa
nyaman dan sejahtera, serta dapat berpartisipasi dalam memahami metod perawatan kulit.
2. Mandi
menghilangkan bau tidak enak, memperbaiki sirkulasi darah ke kulit, membuat individu merasa
3. Perawatan mulut
Mukosa mulut utuh terhidrasi baik serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang di
tularkan melalui mulut misalnya tifus dan hepatitis, mencegah penyakit mulut dan gigi,
meningkatkan daya tahan tubuh, mencapai rasa nyaman, memahami praktik hygiene mulut dan
Organ sensori yang berfungsi normal, mata, hidung, dan telinga akan bebas dari infeksi,
serta dapat berpartisipasi dan mampu melalukakan perawtan mata, hidung dan telinga sehari-
hari.
5. Perawatan rambut
Memiliki rambut dan kulit kepala yang bersih dan sehat, untuk mencapai rasa nyaman
dan harga diri, dan dapat berpartisipasi dalam melakukan perawtan rambut.
Memiliki kulit utuh dan permukaan kulit yang lembut, merasa nyaman dan bersih, serta
dapat memahami dan melakukan metode perawatan kaki dan kuku dengan benar.
7. Perawatan genetalia
Menurut Tarwoto (2004) dampak yang akan timbul jika kurangnya personal
hygieneadalah :
1. Dampak fisik
kebersihan perorangan dengan baik.Gangguan fisik yang sering terjadi adalah munculnya kutu
pada rambut, gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mayta
2. Dampak fisikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan
rasa nyaman, kebutuhan dicintai, kebutuhan harga diri, aktualisai diri dan gangguan interaksi
sosial.
1. Pengkajian
Tahap pengkajian dari proses keperawatan merupakan proses dinamis yang terorganisir
yang meliputi tiga aktifitas dasar yaitu : pertama, mengumpulkan data secara sistematis, kedua,
mensortir dan mengatur data yang di kumpulkan dan ketiga, mendokumentasikan data dalam
format yang dapat di buka kembali. Pengumpulan dan pengorganisasian data harus
2. Kekuatan klien dan masalah kesehatan yang dialami (actual atau resiko/potensial). Dalam
pemeriksaan fisik, dan observasi. Hasil pengumpulan data kemudian diklasifikasikan dalam
data subjektif dan objektif. Data subjektif meruoakan ungkapan atau presepsi yang di
kemukakan oleh klien. Data objektif merupakan data yang di dapat dari hasil observasi,
pengukuran, dan pemeriksaan fisik. Ada beberapa cara pengelompokan data, yaitu:
a) Berdasarkan system tubuh
2. Pemeriksaan Fisik
1. Rambut
d. Keadaan tekstur
2. Kepala
b. Ketombe
c. Berkutu
d. Adakah eritema
e. Kebersihan
3. Mata
c. Kebersihan mata
4. Hidung
a. Adakah pilek
b. Adakah alergi
c. Adakah perdarahan
e. Kebersihan hidung
5. Mulut
b. Kelembapannya
c. Adakah lesi
d. Kebersihan
6. Gigi
b. Kelengkapan gigi
c. Pertumbuhan
d. Kebersihan
7. Telinga
a. Adakah kotoran
b. Ada lesi
d. Adakah infeksi
8. Kulit
a. Kebersihan
b. Adakah lesi
c. Keadaan turgor kulit
d. Temperatur
e. Teksture
f. Pertumbuhan bulu
a. Bentuknya bagaimana
b. Warnanya
c. Adakah lesi
d. Pertumbuhannya
10. Genetalia
a. Kebersihannya
c. Keadaan kulit
h. Kebersihan normal
a. Pengkajian Keperawatan
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat professional harus
menggunakan proses keperawatan. Proses keperawatan ini adalah proses
pemecahan masalah yang mengarah perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan. Pengkajian langkah pertama pada proses keperawatan, meliputi
pengumpulan data, analisis data dan menghasilkan diagnosis keperawatan.
Tujuan pengkajian :
1) Menentukan kemampuan klien untuk memelihara diri
sendiri
2) Melengkapi dasar rencana perawatan individu
3) Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klien
4) Memberi waktu kepada klien untuk menjawab
b. Pemeriksaan fisik
1) Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi,
perkusi, dan auskultasi untuk mengetahui perubahan fungsi
system tubuh
2) Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik
adalah head to toe (dari ujung kepala sampai ke ujung kaki)
dan system tubuh
2. Psikologis
a. Apakah mengenal masalah utamanya
b. Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaannya
c. Apakah dirinya merasa dibutuhkan atau tidak
d. Apakah memandang kehidupan dengan optimis
e. Bagaimana mengatasi stress yang dialami
f. Apakah mudah dalam menyesuaikan diri
g. Apakah lanjut usia sering mengalami kegagalan
h. Apakah harapan pada saat ini dan akan datang
i. Perlu dikaji juga mengenai fungsi kognitif, daya ingat, proses
pikir, alam perasaan, orientasi, dan kemampuan dalam
penyelesaian masalah.
3. Social-ekonomi
a. Sumber keuangan lanjut usia
b. Apa saja kesibukan lanjut usia dalam mengisi waktu
luang
c. Dengan siapa ia tinggal
d. Kegiatan organisasi apa yang diikuti lanjut usia
e. Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap
lingkungannya
f. Berapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang
lain diluar rumah
g. Siapa saja yang biasa mengunjungi
h. Seberapa besar ketergantungannya
i. Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginannya
dengan fasilitas yang ada.
4. Spiritual
a. Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan
keyakinan agamanya
b. Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam
kegiatan keagamaan
c. Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalah
apakah dengan berdoa
d. Apakah lanjut usia terlihat sabar dan tawakkal
Pengkajian dasar
Perawat harus ingat, akibat adanya perubahan fungsi yang sangat mendasar
pada psoses menua yang meliputi seluruh organ tubuh, dalam melakukan
pengkajian, perawat memerlukan pertimbangan khusus. Pengkajian harus
dilakukan terhadap fungsi semua system, status gizi, dan aspek
psikososialnya.
1. Temperature/suhu tubuh
a. Mungkin (hipotermi) ± 35ºC
b. Lebih teliti diperiksa di sublingual
2. Denyut nadi
a. Kecepatan, irama, volume
b. Apical, radial, pedal
3. Respirasi (pernapasan)
a. Kecepatan, irama, dan kedalaman
b. Pernapasan tidak teratur
4. Tekanan darah
a. Saat berbaring, duduk, berdiri
b. Hipotensi akibat posisi tubuh
5. Berat badan perlahan hilang pada beberapa tahun terakhir
6. Tingkat orientasi
7. Memori (ingatan)
8. Pola tidur
9. Penyesuaian psikososial
System persarafan
1. Kesimetrisan raut wajah
2. Tingkat kesadaran, adanya perubahan dari otak
a. Tidak semua orang menjadi senil
b. Kebanyakan mempunyai daya ingatan menurun atau
melemah
3. Mata : pergerakan, kejelasan melihat, adanya katarak
4. Pupil : kesamaan, dilatasi
5. Ketajaman penglihatan menurun karena menua :
a. Jangan diuji didepan jendela
b. Gunakan tangan atau gambar
c. Cek kondisi kacamata
6. Gangguan sensori
7. Ketajaman pendengaran
a. Apakah menggunakan alat bantu dengar
b. Tinnitus
c. Serumen telinga bagian luar, jangan dibersihkan
8. Adanya rasa sakit atau nyeri
System Kardiovaskuler
1. Sirkulasi perifer, warna, dan kehangatan
2. Auskultasi denyut nadi apical
3. Periksa adanya pembengkakan vena jugularis
4. Pusing
5. Sakit/nyeri
6. Edema
System Gastrointestinal
1. Status gizi
2. Asupan diet
3. Anoreksia, tidak dapat mencerna, mual, muntah
4. Mengunyah, menelan
5. Keadaan gigi, rahang, dan rongga mulut
6. Auskultasi bising usus
7. Palpasi, apakah perut kembung, ada pelebaran kolon
8. Apakah ada konstipasi (sambelit), diare, inkontinensia alvi
System Genitourinaria
1. Urine (warna dan bau)
2. Ditensi kandung kemih, inkontinensia (tidak dapat menahan untuk
buang air)
3. Frekuensi, tekanan, atau desakan
4. Pemasukan dan pengeluaran cairan
5. Dysuria
6. Seksualitas
a. Kurang minat melakukan hubungan seks
b. Adanya disfungsi seksual
c. Gangguan ereksi
d. Dorongan/daya seks menurun
e. Hilangnya kekuatan dan gairah seksualitas
f. Adanya kecacatan social yang mengarah ke aktivitas seksual
Sistem Kulit
1. Kulit
a. Temperature, tingkat kelembapan
b. Keutuhan kulit: luka terbuka, robekan
c. Turgor (kekenyalan kulit)
d. Perubahan pigmen
2. Adanya jaringan parut
3. Keadaan kuku
4. Keadaan rambut
5. Adanya gangguan umum
Sistem Muskuloskeletal
1. Kontraktur
a. Atrofi otot
b. Tendon mengecil
c. Ketidakadekuatan gerakan sendi
2. Tingkat mobilisasi
a. Ambulansi dengan atau tanpa bantuan peralatan
b. Keterbatasan gerak
c. Kekuatan otot
d. Kemampuan melangkah atau berjalan
3. Gerakan sendi
4. Paralisis
5. Kifosis
Psikososial
1. Menunjukan tanda meningkatnya ketergantungan
2. Focus pada diri bertambah
3. Memperlihatkan semakin sempitnya perhatian
4. Membutuhkan bukti nyata rasa kasih saying yang berlebihan.
(Nugroho, 2008)
Penatalaksanaan
Terapi farmakologi untuk pasien Demensia :
1. Anti-oksidan : vitamin E yang terdapat dalam sayuran, kuning telur,
margarin, kacang-kacangan, minyak sayur, bias menurunkan resiko
demenisa alzheimer. Vitamin c dapat mengurani radikal bebas (mis.
Sayuran, stroberi, melon, tomat, brokoli).
Umur : 83
Pendidikan : Islam
Pekerjaan : SD
Tanggal Pengkajian :O
: JL.Rajawali Ds .
Kenongo Kec. Tulangan
Kab. Sidoarjo
I. KELUHAN UTAMA
Pada saat dikaji klien mengatakan tidak mengeluhkan sakit apa- apa,
sering mengompol di tempat tidur tetapi ketika di lihat kulit kaki tampak kering
dan bersisik.
C. Pernah dirawat/dioprasi
Klien mengatakan pernah dirawat karena sakit DM dan tidak perna di
operasi.
D. Alergi
Klien mengatakan tidak pernah ada alergi yang di miliki.
III. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang Tua
Kedua orang tua klien sudah meninggal.
B. Saudara Kandung
Klien mempunyai enam saudara kandung tiga perempuan dan tiga
laki-laki, klien anak ke tiga dari enam bersaudara.Saudara-saudara klien
tidak memiliki riwayat penyakit yang serius.
C. Keadaan emosi
Klien tampak tenang ketika berbicara dengan orang lain atau lingkungan
sekitarnya.
D. Hubungan sosial -Orang yang
berarti
Anak-anak dan cucu-cucunya
-Hubungan dengan keluarga
Hubungan dengan anak dan cucunya sangat baik mereka sering berkumpul bersama.
-Hubungan dengan orang lain
Hubungan klien dengan orang disekitarnya sangatlah baik.
E. Spiritual
-Nilai dan keyakinan
Klien menganut agama Islam dan klien sering melakukan ibadah di rumah.
-Kegiatan ibadah
Klien mengatakan ia lebih sering melakukan ibadah di rumah ketimbang di
mesjid, karna jarak yang terlalu jauh ia memilih untuk melakukan ibadah di
rumah saja.
-Pernafasan : 18x/i
: 160 cm
-Tinggi Badan
: 50kg
-Berat badan
Rambut
-Keadaan rambut : Jarang dan tipis
-Bau : Jarang keramas
-Warna rambut : Putih keseluruhan
Mata
-Kesimetrisan : Normal
-Palpebra : Normal
-Konjungtiva dan Sklera : Normal
-Pupil : Tidak diperiksa
-Kornea dan Iris : Tidak diperiksa
-Visus : Tidak diperiksa
-Tekanan bola mata : Tidak diperiksa
Hidung
-Tulang hidung dan posisi :Normal, sputum
sputumnasi masih dalam posisi
normal
-Lubang hidung : terdapat seckret upil
Telinga
Tangan
-Keadaan kuku
: Kuku tangan panjang
terdapat hitam-hitam di
selah-selah kuku
Pemeriksaan integument
-Kebersihan : Bersisik, bercak kemerahan dikaki
-Kehangatan : Kulit hangat.
-Warna : Kuning langsat -Turgor
: Kembali < 2 detik.
-Kelembaban : Kering
B. BAK
-Pola BAK : Tidak tentu sering mengompol
di tempat tidur
-Karakter urine : Warna urine kuning –
Nyeri/kesulitan BAK : Tidak ada nyeri.
2. Klien
mengatakan jarang
Ketidakmampuan
mengkonsumsi buah- klien untuk Resiko kerusakan
buahan. melakukan integritas kulit.
perawatan kulit
seluruh tubuh.
3.Klien juga
mengatakan mandi
hanya 1x sehari.
DO:
3. Klien tampak
mengompol
2. DS: Klien
mengatakan
1 jarang
. keramasan.
2 Klien Ketidakmampuan Defisit perawatan
. mengatakan klien untuk diri: (mandi)
menjaga
kulit rambut kebersihan
sering gatal. rambut dan
3 kepala.
. Klien
DO: mengatakan
rambut sering
1
mengalami
.
kerontokan.
Rambut klien
yang mulai
memutih secara
keseluruhan.
2. Rambut klien
berbau karna
jarang keramas.
3. Rambut klien
jarang dan tipis.
3. DS:
1 Klien mengatakan
. jarang menyikat
giginya.
Klien Ketidakmampuan
2 klien untuk Defisiensi hygien
mengatakan merawat gigi dan oral
.
malas mulut setelah
selesai makan.
membersihkan
mulutnya ketika
3 selesai makan.
.
Klien
mengatakan
sering
membiarkan
DO:
sisa makanan
yang tersisa di
1.
mulutnya.
2.
Gigi klien
kuning. Aroma
yang tak
sedapakibat
3
jarang sikat gigi
.
keluar dari
mulut klien.
Adanya caries
pada gigi klien.
4. DS: Klien mengatakan
Klien
2 mengatakan
. membiarkan
kukunya ada
hitam-
hitamnya.
DO:
untuk melakukan perawatan kulit seluruh tubuh d/d klien mengatakan risih dengan
kulitnya yang bersisik dan kering, klien mengatakan jarang mengkonsumsi buah-
untuk menjaga kebersihan rambut dan kepala d/d klien mengatakan jarang
keramasan, kulit rambut sering gatal, dan rambut sering mengalami kerontokan.
merawat mulut dan gigi setelah makan d/d klien mengatakan jarang menyikat
4. Masalah Keperawatan : Defisiensi pengetahuan perawatan kuku tangan dan kaki b/d
ketidakmampuan klien dalam merawat kuku dan tangan d/d klien mengatakan
Rencana Tindakan:
infeksi dan
1. Kaji pola
kebutuhan memberikan
cara menganjurkan n
3. Berikan pendidikan
membuat
kesehatan tentang
klien lebih
kebersihan diri
kooperatif
pada klien.
4. Menganjurkan klien
untuk
menggunakan
5. Klien mampu
mengganti
baju 2x sehari
Rencana Tindakan:
rambut
menggunakan
hari.
terpenuhi.
Rencana Tindakan:
1. Klien mampu
menggosok
gigi
benar.
dalam seminggu.
2. Klien mampu untuk
menyikat kukunya
bila perlu.
D
X
1. Selasa, a Mengkaji pola S :Klien
.
25 Mei 2021 kebutuhan personal mengatakan
perawatan melakukan
seluruh tubuh.
O :Kulit
menjadi lebih
bersih dan
badan kelihatan
semakin segar.
A : Masalah
sebagian
teratasi
P : Dalam
1x6jam klien
mampu
melakukan
perawatan
seluruh tubuh
2 Rabu, a Membantu cara S: Klien
. . mencuci rambut mengatakan
26 Mei 2021 yang benar. rambutnya lebih
rapi
tampak lebih
:Masalah
sebagian teratasi.
P : Dalam
1x6 jam klien
dapat melakukan
perawatan
rambut.
3. Kamis a Menggosok gigi S : Klien merasa
. dengan cara yang
27 Mei 2021 baik dan benar. lebih nyaman
setelah
menyikat gigi
O:Gigi tampak
bersih A: Masalah
sebagian
teratasi
kuku merasa
b. Menganjurkan nyaman
klien untuk
menyikat setelah
kukunya bila
perlu. memotong kuku
O :
Kuku
klien
tampak bersih
A : Sebagian
masalah
teratasi
P: Dalam 1x6
jam klien mampu
melakukan
perawatan
kuku dan tangan.