TINJAUAN KASUS
Pada bab ini akan dibahas mengenai Asuhan Keperawatan Klien “Ny. R”
dengan penyakit infeksi saluran kemih yang dirawat di ruang interna RSUD
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Biodata
Umur : 22 tahun
Status : Kawin
Agama :Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
18
Alamat : Batulo, Jl. Martadinata
b. Identitas Penanggung
Umur : 40 tahun
Status : Kawin
Agama :Islam
Suku/Bangsa : Buton/Indonesia
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Riwayat kesehatan
skala nyeri 6
aktivitas
19
d.) Lokasi nyeri : Pada daerah pinggang
bercampur darah
2.) Klien biasa berobat di Puskesmas dan Rumah Sakit tapi tidak sampai di
5.) Klien tidak mempunyai kebiasaan seperti minum kopi, merokok, dan
Genogram 3 generasi :
20
Keterangan simbol :
: Laki-laki
: Wanita
: Meninggal
: Klien
: Serumah
1. Nutrisi :
a. Kebiasaan :
21
• Porsi makan yang diberikan dimakan sedikit-sedikit tapi sering
2. Eliminasi :
a. Bak :
- Bau : Pesing
Ada perubahan selama sakit, klien mengeluh sering buang air kecil
dan sedikit-sedikit.
b. Bab :
1) Kebiasaan :
• Frekuensi : 1 x/hari
• Konsistensi : Padat
3. Personal Hygiene
a. Kebiasaan :
22
Perubahan selama sakit :
a. Kebiasaan :
menentu
a. Kebiasaan :
3. Pemeriksaan Fisik
23
2.) Nampak sakit sedang
b. Tanda-tanda vital
- Nadi : 80 x /m
- Pernafasan : 20 x/m
Berat badan : 48 Kg
d. Kepala
Keadaan kepala
1.) Inspeksi :
rontok, kulit kepala bersi, tidak nampak ada benjolan pada oksipital
2.) Palpasi :
e. Muka
1.) Inspeksi :
Muka simetris kiri dan kanan, tidak ada gerakan abnormal, ekspresi
2.) Palpasi :
24
f. Mata
1) Inspeksi :
2) Palpasi :
1) Inspeksi :
Posisi simetris kiri dan kanan, tidak ada deviasi septum, tidak ada
2) Palpasi :
adanya benjolan
h. Telinga :
1) Inspeksi :
25
2) Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan pada piana dan tragus, tes pendengaran dapat
i. Mulut :
1) Inspeksi :
Klien memakai gigi palsu, gigi nampak bersih, gusi tidak mengalami
peradangan, lidah tidak tremor dan tidak kotor, bibir tidak pecah-
j. Leher :
1) Inspeksi :
2) Palpasi :
k. Ketiak :
1) Inspeksi :
2) Palpasi :
Tidak teraba adanya pembesaran getah bening, tidak ada nyeri tekan
26
l. Thorax dan Paru-paru
1) Inspeksi :
2) Palpasi :
Vokal premitus seimbang kiri dan kanan, tidak teraba adanya nyeri
tekan, tidak teraba adanya massa, ekspansi dada simetris kiri dan
kanan
3) Auskultasi :
4) Perkusi :
Bunyi sonor pada semua lapang paru, batas paru dengan jantung
ICS 3,4,5 sisi dada kiri, batas paru dengan hati ICS keenam sisi
dada kanan
m. Jantung :
1) Inspeksi :
2) Palpasi :
27
3) Perkusi :
Batas jantung pekak pada ICS 3-5 Mid Clavicularis kiri, Tidak
4) Auskultasi :
n. Abdomen :
1) Inspeksi :
2) Palpasi :
Ada nyeri tekan pada perut kiri bawah tembus kebelakang, tidak
3) Perkusi :
Bunyi timfani
4) Auskultasi :
Dengan anamnese menurut klien tidak ada kelainan pada genitalia dan
anus
28
p. Extremitas :
Ekstremitas Atas :
1) Inspeksi :
2) Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada kehilangan semua rasa, Refleks :
Ekstremitas Bawah :
1) Inspeksi :
2) Palpasi :
3) Tidak nyeri tekan pada kedua kaki, Tidak teraba adnya lesi, oedema
pada kedua kaki, Nyeri otot tidak ada, Tidak ada atropi dan
q. Kulit :
1) Inspeksi :
Turgor kulit baik, Warna kulit sawo matang , Tidak ada lesi dik
2) Palpasi :
baik
29
4. Riwayat Psikososial
4. Klien merasa bahwa apa yang dialaminya adalah cobaan dari TYME
5. Riwayat Spiritual
2. Klien rajin sholat sebelum sakit, selama sakit klien tidak melakukan
sholat., klien hanya bias berdoa agar penyakitnya bias sembuh dengan
cepat.
6. Pemeriksaan Diagnostik :
1. Pemeriksaan laboratorium :
* Tgl 6-6-2013 :
- Pemeriksaan darah :
PR : < 1,1
PR : < 32
PR : < 31
~ DDR : - / negative
30
- Pemeriksaan Urine :
~ Warna : Kuning
~ BLD : (-)
~ Bil : (-)
~ Uro : + - Norm
~ Ket : Negatif
~ Nit : (-)
~ Gluc : (-)
~ PH : 5,0
~ SG : 1.020
~ VTC : (-)
~ Sedimen :
- Torax : (-)
- Leukosi : Penuh
- Kristal : (-)
7. Pengobatan :
31
- Injeksi Ranitidin 1 amp / 8 jam
B. ANALISA DATA
a. Data Subyektif :
b. Data Obyektif :
6. Tanda-tanda vital :
T : 120/80 mmHg
N : 80 x /menit
P : 20 x/menit
S : 38,10 C
7. Pemeriksaan laboratorium
Tgl 6-6-2013 :
32
Pemeriksaan darah :
PR : < 1,1
PR : < 32
PR : < 31
e. DDR : - / negatif
Pemeriksaan Urine :
a. Warna : Kuning
b. BLD : (-)
c. Bil : (-)
d. Uro : + - Norm
e. Ket : Negatif
g. Nit : (-)
h. Gluc : (-)
i. PH : 5,0
j. SG : 1.020
l. VTC : (-)
m. Sedimen :
33
1.) Torax : (-)
C. KLASIFIKASI DATA
Nyeri akut
34
D. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas Masalah
- Tanda-tanda vital :
T : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
P : 20 x/meni
S : 38,10
Data Subyektif :
Data Obyektif :
- Pola tidur saat malam Mulai 21.00 malam ( tapi sering terbang
35
E. Intervensi Keperawatan
36
F. Implementasi Dan Evaluasi
36
jam tidur. terpasang kateter urine
Hasil : klien tidur pada jam 21.15 dan dering O : masalah belum
terbangun teratasi
3. Menyediakan alat bantu ( mialnya kateter, A : intervensi 1,2
urinal )
dilnjutkan.
Hasil : dilakukan pemasagan kateter
4. Menjelaskan pentingnya tidur selama sakit
Hasil : klien dpat memahami
Nyeri akut b/d agen 8 februari 2019 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S: Klien mengatakan
cedera biologi komperhensif yang meliputi lokasi, masih merasa sakit
karakteristik, onset/durasi , frekuensi, kualitas, pada perut sebelah
intensitas, atau beratnya nyeri dan faktor kiri bawah dan
pencetus.
menjalar ke
Hasil : nyeri dirasakan pada perut sebelah kiri
pinggang, Skala
meenjalar ke pinggang, skala nyeri 4
2. Mengurangi atau eliminasi faktor – faktor yang nyeri 4
dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri O:, Ekspresi wajah
Hasil : dianjurkan untuk tidak menekan daerah meringis, Klien
perut memegang perut
3. Mengajarkan penggunaan teknik non kiri bawah dan
farmakologi seperti (aplikasi panas digin dan pinggang kiri
pijatan atau akupressur A: Masalah belum
Hasil : dilakukan relaksasi nafas dalam teratasi
4. Mendukung istirahat/tidur yang adekuat untuk P: Lanjutkan intervensi
membantu penurunan nyeri.
Hasil : menganjurkan klien jika terasa sakit
klien harus istirahat
Gangguan pola tidur 8 februari 2019 1. Menganjurkan paseien untuk memantau pola S : klien mengatakn
berhubungan dengan tidur sudah tidak merasa
pola tidur tidak Hasil : klien mengatakan malam hari sering ingin berkemih
36
menyehatkan terbangun karena nyeri O : klien terpasang
2. Memoonitor/catat pola tidur pasien dan jumlah kateter urine
jam tidur. O : masalah teratasi
Hasil : klien tidur pada jam 21.15 dan sering sebagian
terbangun
A : intervensi 1,2,
dilnjutkan
Nyeri akut b/d agen 9 februari 2019 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S: Klien mengatakan
cedera biologi komperhensif yang meliputi lokasi, masih merasa sakit
karakteristik, onset/durasi , frekuensi, kualitas, pada perut sebelah
intensitas, atau beratnya nyeri dan faktor kiri bawah dan
pencetus.
menjalar ke
Hasil : nyeri dirasakan pada perut sebelah kiri
meenjalar ke pinggang, skala nyeri 2
pinggang, Skala
2. Mengurangi atau eliminasi faktor – faktor yang nyeri 2
dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri O: Napak ekspresi
Hasil : dianjurkan untuk tidak menekan daerah wajah klien ceria.
perut A: Masalah teratasi
3. Mengajarkan penggunaan teknik non P: anjurkan klien untuk
farmakologi seperti (aplikasi panas digin dan lanjutkan intervensi
pijatan atau akupressur secara mandiri
Hasil : dilakukan relaksasi nafas dalam
4. Mendukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri.
5. Hasil : menganjurkan klien jika terasa sakit
klien harus istirahat
Gangguan pola tidur 9 februari 2019 1. Menganjurkan paseien untuk memantau pola S : klien mengatakn
berhubungan dengan tidur sudah tidak merasa
pola tidur tidak Hasil : klien mengatakan sudah bisa tidur ingin berkemih
menyehatkan nyenyak O : klien terpasang
2. Memoonitor/catat pola tidur pasien dan jumlah
36
jam tidur. kateter urine
Hasil : klien tidur pada jam 21.15 dan tidak O : masalah teratasi
sering terbangun A : intervensi 3
dilnjutkan karena klien
belum di perbolehkan
pulang
36
36