Anda di halaman 1dari 24

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pada bab ini akan dibahas mengenai Asuhan Keperawatan Klien “Ny. R”

dengan penyakit infeksi saluran kemih yang dirawat di ruang interna RSUD

Pasarwajopada tanggal 7-9 Februari 2019.

Asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dengan menggunakan

pendekatan proses keperawatan yang diberikan kepada klien dengan menggunakan

4 tahapan yang terdiri dari : Pengkajian, Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi.

TGL. Masuk Rumah Sakit : 07-02-2019

TGL. Pengkajian :09-02-2019

No. Register : 01.61.99.

Diagnosa Medis : Infeksi Saluran Kemih

A. Pengkajian

1. Identitas Klien

a. Biodata

Nama inisial : Ny. R

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 22 tahun

Status : Kawin

Agama :Islam

Suku /Bangsa : Buton/Indonesia

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

18
Alamat : Batulo, Jl. Martadinata

b. Identitas Penanggung

Nama inisial : Tn. S

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 40 tahun

Status : Kawin

Agama :Islam

Suku/Bangsa : Buton/Indonesia

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Wiraswasta

Hubungan keluarga : Kakak Ipar

Alamat : Batulo, Jl. Martadinata

2. Riwayat kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Sekarang

1.) Keluhan utama : Nyeri perut kiri bawah tembus ke pinggang,

skala nyeri 6

2.) Riwayat keluhan utama :

a.) Mulai timbulnya keluhan : Sejak kurang lebih 2 hari yang

lalu, klien pernah berobat di puskesmas dan di Rumah Sakit

tetapi tidak ada perubahan.

b.) Sifat keluhan : Tidak menetap/hilang timbul

c.) Munculnya keluhan : Pada saat klien banyak melakukan

aktivitas

19
d.) Lokasi nyeri : Pada daerah pinggang

e.) Keluhan lain yang menyertai : Sakit kepala, demam, BAK

bercampur darah

f.) Hal – hal yang dapat meringankan atau mengurangi keluhan

adalah: Istirahat dan minum Obat

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

1.) Klien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya

2.) Klien biasa berobat di Puskesmas dan Rumah Sakit tapi tidak sampai di

rawat, klien tidak pernah di transfusi darah

3.) Tidak pernah mengalami kecelakaan

4.) Klien tidak ada ketergantungan obat-obatan

5.) Klien tidak mempunyai kebiasaan seperti minum kopi, merokok, dan

minum minuman keras

6.) Riwayat Kesehatan Keluarga

Genogram 3 generasi :

20
Keterangan simbol :

: Laki-laki

: Wanita

: Meninggal

: Klien

: Serumah

Generasi I : Meninggal karena usia lanjut

Generasi II : Meninggal karena usia lanjut

Generasi III : Klien mempunyai 8 saudara (4 meninggal karena

sakit yang tidak diketahui penyebabnya).

2. Pola Aktivitas Sehari-hari

1. Nutrisi :

a. Kebiasaan :

• Pola makan : Nasi, sayur, ikan dan buah

• Frekuensi makan : 3 x sehari

• Nafsu makan : Baik

• Makanan pantang : Tidak ada

• Makanan yang disukai : Pepaya, Apel

• Banyaknya minum : 1500-2000 cc/hari

• Minuman yang disukai : Kopi

b. Perubahan selama sakit :

• Nafsu makan baik

21
• Porsi makan yang diberikan dimakan sedikit-sedikit tapi sering

• Banyak minum/ hari : 1500-2000 cc.

2. Eliminasi :

a. Bak :

1) Kebiasaan : - Frekuensi : 5-6 x/hari

- Warna : Kuning jernih

- Bau : Pesing

- Jumlah/hari : kurang lebih 1000 cc/hari

2) Perubahan selama sakit L:

Ada perubahan selama sakit, klien mengeluh sering buang air kecil

dan sedikit-sedikit.

b. Bab :

1) Kebiasaan :

• Frekuensi : 1 x/hari

• Konsistensi : Padat

Ada perubahan selama sakit :

• Frekuensi : 1 x dalam 3 hari

• Konsistensi : Padat (sedikit-sedikit)

3. Personal Hygiene

a. Kebiasaan :

Mandi : 2 x sehari dengan memakai sabun

Sikat gigi : 2 x sehari dengan memakai pasta gigi

Cuci rambut : 2 x seminggu dengan menggunakan shampoo

22
Perubahan selama sakit :

Mandi : Selama sakit tidak pernah mandi

Sikat gigi : 1 x sehari

Cuci rambut : Selama sakit tidak pernah cuci rambut

4. Istirahat dan Tidur

a. Kebiasaan :

1) Tidur siang : Mulai jam 11.30 –12.00 siang (tidak

menentu

2) Tidur malam : Mulai 21.00 malam ( tapi sering terbangun)

Perubahan selama sakit :

1) Klien kebanyakan istirahat ditempat tidur.

2) Bila malam sering terbangun karena terasa nyeri

3) Tidur siang tidak menentu

5. Olah Raga dan Aktivitas

a. Kebiasaan :

1) Klien tidak pernah berolah raga

2) Klien biasa melakukan aktivitas-aktivitas kepasar

Ada perubahan selama sakit :

1) Klien tidak bisa beraktivitas

3. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum Klien

1.) Kesadaran compos mentis

23
2.) Nampak sakit sedang

b. Tanda-tanda vital

- Tekanan darah : 120/80 mmHg

- Nadi : 80 x /m

- Suhu badan : 38,10 C

- Pernafasan : 20 x/m

c. Tinggi badan : 154 Cm

Berat badan : 48 Kg

d. Kepala

Keadaan kepala

1.) Inspeksi :

Bentuk kepala simetris, tidak ada kelainan pada kepala, penyebaran

rambut merata, warna rambut nampak berubah dan tidak mudah

rontok, kulit kepala bersi, tidak nampak ada benjolan pada oksipital

2.) Palpasi :

Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa atau tumor

e. Muka

1.) Inspeksi :

Muka simetris kiri dan kanan, tidak ada gerakan abnormal, ekspresi

wajah cemas dan meringis

2.) Palpasi :

Tidak teraba adanya massa/ tumor, tidak ada nyeri

24
f. Mata

1) Inspeksi :

1) Palpebra : Tidak oedema, tidak ada peradangan mata,

keadaan bulu mata tumbuh menyebar.

2) Sklera : Tidak ictrus

3) Pupil : Isokor terhadap rangsangan cahaya

4) Posisi mata: simetris kiri kanan

2) Palpasi :

Tidak ada nyeri tekan, tidak ada peningkatan tekanan intraokuler

g. Hidung dan Sinus

1) Inspeksi :

Posisi simetris kiri dan kanan, tidak ada deviasi septum, tidak ada

polip oedema, tidak ada epiktaksis, fungsi penciuman baik

2) Palpasi :

Tidak ada nyeri tekan pada sinus paranasalis, tidak teraba

adanya benjolan

h. Telinga :

1) Inspeksi :

Posisi simetris kiri dan kanan, canalis nampak bersih, tidak

memakai alat Bantu pendengaran, tidak nampak adanya

pengeluaran cairan atau cerumen

25
2) Palpasi :

Tidak ada nyeri tekan pada piana dan tragus, tes pendengaran dapat

mendengar jarak kurang lebih 30 cm

i. Mulut :

1) Inspeksi :

Klien memakai gigi palsu, gigi nampak bersih, gusi tidak mengalami

peradangan, lidah tidak tremor dan tidak kotor, bibir tidak pecah-

pecah dan tidak cyanosis, kemampuan bicara baik, fungsi

pengecapan baik, fungsi mengunyah baik

j. Leher :

1) Inspeksi :

Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe,

tidak tampak adanya bendungan vena jugularis

2) Palpasi :

Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe, tidak

teraba bendungan vena jugularis

k. Ketiak :

1) Inspeksi :

Tidak nampak adanya benjolan, tidak kelainan diketiak

2) Palpasi :

Tidak teraba adanya pembesaran getah bening, tidak ada nyeri tekan

pada kelenjar getah bening

26
l. Thorax dan Paru-paru

1) Inspeksi :

Bentuk dada simetris kiri dan kanan, frekuensi pernafasan 20

kali/menit, irama pernafasan reguler atau teratur, jenis pernafasan

Thoraco abdomen, pergerakan dan pengembangan waktu bernafas

simetris dan mengikuti gerak nafas.

2) Palpasi :

Vokal premitus seimbang kiri dan kanan, tidak teraba adanya nyeri

tekan, tidak teraba adanya massa, ekspansi dada simetris kiri dan

kanan

3) Auskultasi :

Suara nafas vesikuler, ronchi tidak ada

4) Perkusi :

Bunyi sonor pada semua lapang paru, batas paru dengan jantung

ICS 3,4,5 sisi dada kiri, batas paru dengan hati ICS keenam sisi

dada kanan

m. Jantung :

1) Inspeksi :

Ictus cordis tak tampak

2) Palpasi :

Ictus cordis teraba pada ICS 3-5 Mid Clavicularis kiri

27
3) Perkusi :

Batas jantung pekak pada ICS 3-5 Mid Clavicularis kiri, Tidak

teraba adanya pembesaran jantung

4) Auskultasi :

Bunyi Jantung 1 di ICS 4 Parasternalis kiri

ICS 5 Mid Clavicularis kiri

Bunyi Jantung 2 di ICS 2 Parasternalis kiri

ICS 2 Parasternalis kanan

n. Abdomen :

1) Inspeksi :

Perut nampak datar, tidak ada luka, tumor/massa, tidak tampak

adanya ascites, tidak nampak adanya peradangan

2) Palpasi :

Ada nyeri tekan pada perut kiri bawah tembus kebelakang, tidak

teraba massa atau tumor

3) Perkusi :

Bunyi timfani

4) Auskultasi :

Terdengar peristaltic 5 kali/menit, Tidak terdengar bising usus

o. Genitalia dan anus :

Dengan anamnese menurut klien tidak ada kelainan pada genitalia dan

anus

28
p. Extremitas :

Ekstremitas Atas :

1) Inspeksi :

Simetris kiri dan kanan, nampak terpasang infus RL pada tangan

kiri, Tidak nampak adanya oedema, lesi dan tremor

2) Palpasi :

Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada kehilangan semua rasa, Refleks :

Bisep = + (positif), Trisep = + (positif)

Ekstremitas Bawah :

1) Inspeksi :

Simetris kiri dan kanan, Tidak ada oedema. Lesi, tumor/massa

2) Palpasi :

3) Tidak nyeri tekan pada kedua kaki, Tidak teraba adnya lesi, oedema

pada kedua kaki, Nyeri otot tidak ada, Tidak ada atropi dan

hypertropi, Kekuatan otot lemah, Koordinasi gerak lambat, Reflex

achiles : +/+, Reflex patologis babinski : -/-

q. Kulit :

1) Inspeksi :

Turgor kulit baik, Warna kulit sawo matang , Tidak ada lesi dik

2) Palpasi :

Kulit teraba hangat, Tidak teraba adanya oedema, Kelembaban kulit

baik

29
4. Riwayat Psikososial

1. Klien sering bertanya tentang keadaan penyakit

2. Klien sering bertanya apakah penyakitnya bisa cepat sembuh

3. Klien tampak murung

4. Klien merasa bahwa apa yang dialaminya adalah cobaan dari TYME

5. Riwayat Spiritual

1. Klien menganut agama islam

2. Klien rajin sholat sebelum sakit, selama sakit klien tidak melakukan

sholat., klien hanya bias berdoa agar penyakitnya bias sembuh dengan

cepat.

6. Pemeriksaan Diagnostik :

1. Pemeriksaan laboratorium :

* Tgl 6-6-2013 :

- Pemeriksaan darah :

~ Ureum darah : 58,0. Nilai normal 10 - 50

~ Kreatinin darah : 1,28 Nilai normal LK : < 1,3

PR : < 1,1

~ SGOT : 73 Nilai normal LK : < 38

PR : < 32

~ SGPT : 95 Nilai normal LK : < 41

PR : < 31

~ DDR : - / negative

30
- Pemeriksaan Urine :

~ Warna : Kuning

~ BLD : (-)

~ Bil : (-)

~ Uro : + - Norm

~ Ket : Negatif

~ Pro : +++ 300 mg/dl

~ Nit : (-)

~ Gluc : (-)

~ PH : 5,0

~ SG : 1.020

~ Leu : +++ 500 WBC/UL

~ VTC : (-)

~ Sedimen :

- Torax : (-)

- Leukosi : Penuh

- Kristal : (-)

- Eritrosit : 3-5/ Lpb

- Epitel sel : Squamous : 5-7/Lpb

7. Pengobatan :

- Infus RL 24 tetes/menit + Norages 1 amp / drips / 12 jam

- Injeksi ceftriaxone 1 gr / 12 jam

31
- Injeksi Ranitidin 1 amp / 8 jam

- Drips norages 1 amp / 8 jam

B. ANALISA DATA

a. Data Subyektif :

1. Klien mengatakan nyeri pada perut kiri bawah dan menjalar

kepinggang, skala nyeri 6

2. Klien mengatakan sering BAK dan sedikit-sedikit

3. Klien mengatakan kencing bercampur darah

4. Klien mengatakan sering terbangun karena nyeri

5. Klien mengatakan badannya lemah

b. Data Obyektif :

1. Keadaan umum lemah

2. Klien nampak meringis bila timbul nyeri

3. Klien nampak memegangi daerah abdomen kanan

4. Nyeri tekan pada daerah abdomen kuadran kiri bawah

5. Infus terpasang dengan cairan RL 24 tetes/menit

6. Tanda-tanda vital :

T : 120/80 mmHg

N : 80 x /menit

P : 20 x/menit

S : 38,10 C

7. Pemeriksaan laboratorium

Tgl 6-6-2013 :

32
Pemeriksaan darah :

a. Ureum darah : 58,0. Nilai normal 10 - 50

b. Kreatinin darah : 1,28 Nilai normal LK : < 1,3

PR : < 1,1

c. SGOT : 73 Nilai normal LK : < 38

PR : < 32

d. SGPT : 95 Nilai normal LK : < 41

PR : < 31

e. DDR : - / negatif

Pemeriksaan Urine :

a. Warna : Kuning

b. BLD : (-)

c. Bil : (-)

d. Uro : + - Norm

e. Ket : Negatif

f. Pro : +++ 300 mg/dl

g. Nit : (-)

h. Gluc : (-)

i. PH : 5,0

j. SG : 1.020

k. Leu : +++ 500 WBC/UL

l. VTC : (-)

m. Sedimen :

33
1.) Torax : (-)

2.) Leukosit : Penuh

3.) Kristal : (-)

4.) Eritrosit : 3-5/ Lpb

5.) Epitel sel : Squamous : 5-7/Lpb

C. KLASIFIKASI DATA

Tabel 3.1 klasifikasi data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. Data Subyektif : Meningkatnya kekuatan Nyeri akut
- Klien mengeluh sakit pada kontraksi jaringan
perut sebelah kiri bawah dan
menjalar ke pinggang, skala Trauma jaringan
nyeri 6
Data Obyektif : Terbentuknya edema
- Ekspresi wajah meringis Iskemik
- Klien memegang perut kiri
bawah dan pinggang kiri Distensi vesika urinaria
- Tanda-tanda vital :
T.120/80 mmHg Inpuls
N.80x/menit Medulla spinalis
P.20x/menit
S.38,10 C Cortex Cerebri

Nyeri akut

2 Data Subyektif : Meningkatnya kekuatan Gangguan


- Klien mengeluh susah tidur kontraksi jaringan pola tidur
karena nyeri
- Klien mengatakan sering Trauma jaringan
terbangun malam BAK
Data Obyektif : Terbentuknya edema
- Keadaan umum lemah ischemik
- Badan klien nampak lesu
- Pola tidur saat malam Mulai Nyeri
21.00 malam ( tapi sering
terbangun) Gangguan pola istrahat
& tidur

34
D. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas Masalah

1. Nyeri akut b/d agen cedera biologi ditandai dengan :

DS : - Klien mengeluh sakit pada perut kiri bawah menjalar sampai

pinggang, skala nyeri 6

DO : - Ekspresi wajah meringis

- Klien memegang perut seblah kiri

- Tanda-tanda vital :

T : 120/80 mmHg

N : 80 x/menit

P : 20 x/meni

S : 38,10

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pola tidur tidak menyehatkan

Data Subyektif :

- Klien mengeluh susah tidur karena nyeri

- Klien mengatakan sering terbangun malam BAK

Data Obyektif :

- Keadaan umum lemah

- Badan klien nampak lesu

- Pola tidur saat malam Mulai 21.00 malam ( tapi sering terbang

35
E. Intervensi Keperawatan

Tabel 3.2 intervensi keperawatan


No Diagnosa NOC NIC
keperawatan
1 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan Manajemen Nyeri :
agen cedera tindakan keperawatan 3 1. Lakukan pengkajian nyeri
biologi x 24 jam diharapkan secara komperhensif yang
klien mampu: meliputi lokasi,
Melaporkan nyeri yang karakteristik, onset/durasi ,
terkontrol frekuensi, kualitas,
Dengan KH : intensitas, atau beratnya
1. Skala nyeri nyeri dan faktor pencetus.
berkurang/tidak ada 2. Kurangi atau eliminasi
2. Tanda – tanda vital faktor – faktor yang dapat
dalam rentan normal mencetuskan atau
meningkatkan nyeri
3. Ajarkan penggunaan teknik
non farmakologi seperti
(aplikasi panas digin dan
pijatan atau akupressur)
4. Dukung istirahat/tidur yang
adekuat untuk membantu
penurunan nyeri.
2 Gangguan pola Setelah dilakukan Manajemen lingkungan dan
tidur tindakan keperawatan 3 knyamanan:
berhubungan x 24 jam diharapkan 1. Anjurkan paseien untuk
dengan pola klien dapat memenuhi memantau pola tidur
tidur tidak
kebutuhan tidurnya 2. Monitor/catat pola tidur pasien
menyehatkan dan jumlah jam tidur
dengan KH : 3. Sediakan alat bantu ( mialnya
1. Pola tidur klien tidak
kateter, urinal )
terganggu
4. Jelaskan pentingnya tidur
2. Kualitas tidur klien
selama sakit
tidak terganggu

36
F. Implementasi Dan Evaluasi

Tabel 3.3 implementasi dan evaluasi


No Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Nyeri akut b/d agen 7 februari 2019 5. Melakukan pengkajian nyeri secara S: Klien mengatakan
cedera biologi komperhensif yang meliputi lokasi, sakit pada perut se
karakteristik, onset/durasi , frekuensi, kualitas, belah kiri bawah
intensitas, atau beratnya nyeri dan faktor dan menjalar ke
pencetus.
pinggang.
Hasil : nyeri dirasakan pada perut sebelah kiri
O: Skala nyeri 6,
meenjalar ke pinggang, skala nyeri 6
6. Mengurangi atau eliminasi faktor – faktor yang Ekspresi wajah
dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri meringis, Klien
Hasil : dianjurkan untuk tidak menekan daerah memegang perut
perut kiri bawah dan
7. Mengajarkan penggunaan teknik non pinggang kiri
farmakologi seperti (aplikasi panas digin dan A: Masalah belum
pijatan atau akupressur) teratasi
Hasil : diajarkan tehnik relaksasi nafas dalam P: Lanjutkan inter
8. Mendukung istirahat/tidur yang adekuat untuk vensi
membantu penurunan nyeri.
Hasil : menganjurkan klien jika terasa sakit
klien harus istirahat
2 Gangguan pola tidur 7 februari 2019 1. Menganjurkan paseien untuk memantau pola S : klien mengatakn
berhubungan dengan tidur sering merasa ingin
pola tidur tidak Hasil : klien mengatakan malam hari sering buang air kecil dan bak
menyehatkan terbangun karena nyeri dan sering buan air hanya sedikit
kecil
O : nampak klien
2. Memoonitor/catat pola tidur pasien dan jumlah
meringis, klien

36
jam tidur. terpasang kateter urine
Hasil : klien tidur pada jam 21.15 dan dering O : masalah belum
terbangun teratasi
3. Menyediakan alat bantu ( mialnya kateter, A : intervensi 1,2
urinal )
dilnjutkan.
Hasil : dilakukan pemasagan kateter
4. Menjelaskan pentingnya tidur selama sakit
Hasil : klien dpat memahami

Nyeri akut b/d agen 8 februari 2019 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S: Klien mengatakan
cedera biologi komperhensif yang meliputi lokasi, masih merasa sakit
karakteristik, onset/durasi , frekuensi, kualitas, pada perut sebelah
intensitas, atau beratnya nyeri dan faktor kiri bawah dan
pencetus.
menjalar ke
Hasil : nyeri dirasakan pada perut sebelah kiri
pinggang, Skala
meenjalar ke pinggang, skala nyeri 4
2. Mengurangi atau eliminasi faktor – faktor yang nyeri 4
dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri O:, Ekspresi wajah
Hasil : dianjurkan untuk tidak menekan daerah meringis, Klien
perut memegang perut
3. Mengajarkan penggunaan teknik non kiri bawah dan
farmakologi seperti (aplikasi panas digin dan pinggang kiri
pijatan atau akupressur A: Masalah belum
Hasil : dilakukan relaksasi nafas dalam teratasi
4. Mendukung istirahat/tidur yang adekuat untuk P: Lanjutkan intervensi
membantu penurunan nyeri.
Hasil : menganjurkan klien jika terasa sakit
klien harus istirahat
Gangguan pola tidur 8 februari 2019 1. Menganjurkan paseien untuk memantau pola S : klien mengatakn
berhubungan dengan tidur sudah tidak merasa
pola tidur tidak Hasil : klien mengatakan malam hari sering ingin berkemih

36
menyehatkan terbangun karena nyeri O : klien terpasang
2. Memoonitor/catat pola tidur pasien dan jumlah kateter urine
jam tidur. O : masalah teratasi
Hasil : klien tidur pada jam 21.15 dan sering sebagian
terbangun
A : intervensi 1,2,
dilnjutkan
Nyeri akut b/d agen 9 februari 2019 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S: Klien mengatakan
cedera biologi komperhensif yang meliputi lokasi, masih merasa sakit
karakteristik, onset/durasi , frekuensi, kualitas, pada perut sebelah
intensitas, atau beratnya nyeri dan faktor kiri bawah dan
pencetus.
menjalar ke
Hasil : nyeri dirasakan pada perut sebelah kiri
meenjalar ke pinggang, skala nyeri 2
pinggang, Skala
2. Mengurangi atau eliminasi faktor – faktor yang nyeri 2
dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri O: Napak ekspresi
Hasil : dianjurkan untuk tidak menekan daerah wajah klien ceria.
perut A: Masalah teratasi
3. Mengajarkan penggunaan teknik non P: anjurkan klien untuk
farmakologi seperti (aplikasi panas digin dan lanjutkan intervensi
pijatan atau akupressur secara mandiri
Hasil : dilakukan relaksasi nafas dalam
4. Mendukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri.
5. Hasil : menganjurkan klien jika terasa sakit
klien harus istirahat

Gangguan pola tidur 9 februari 2019 1. Menganjurkan paseien untuk memantau pola S : klien mengatakn
berhubungan dengan tidur sudah tidak merasa
pola tidur tidak Hasil : klien mengatakan sudah bisa tidur ingin berkemih
menyehatkan nyenyak O : klien terpasang
2. Memoonitor/catat pola tidur pasien dan jumlah

36
jam tidur. kateter urine
Hasil : klien tidur pada jam 21.15 dan tidak O : masalah teratasi
sering terbangun A : intervensi 3
dilnjutkan karena klien
belum di perbolehkan
pulang

36
36

Anda mungkin juga menyukai