PARADIGMA KEPERAWATAN
(Penerapan Konsep Paradigma Keperawatan dalam Praktik Keperawatan)
DISUSUN OLEH
1. MAYANG KARTIKA PO. 71.20.1.19.058
2. MIFTHAHUL JANNAH PO. 71.20.1.19.060
3. NURUL HIDAYATI PO. 71.20.1.19.068
4. SYINDY APRILIA PO. 71.20.1.19.084
PEMBIMBING
1. SRI ENDRIYANI,S.Kep,M.Kep
TINGKAT I B
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PALEMBANG
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
2019-2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah Konsep Keperawatan Dasar yang berjudul “ PARADIGMA
KEPERAWATAN”
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka
penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Ibu REHANA,S.Pd , S.Kep,M.Kes Ibu JAWIAH,S.Pd,S.Kep,M.Kes
Ibu SRI ENDRIYANI,S.Kep,M.Kep Sebagai Dosen KONSEP DASAR KEPERAWATAN
2. Serta teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
3. Orang tua penyusun yang selalu memberikan dukungan dan doa.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini. Terima Kasih.
Kelompok 4
2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada
perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain,
mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman.
B. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui pengertian paradigma keperawatan
2. Untuk mengetahui unsur unsur paradigma keperawatan
3. Untuk mengetahui konsep paradigma keperawatan
C. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana paradigma keperawatan???
3
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
PENDAHULUAN.....................................................................................................3
TUJUAN MAKALAH................................................................................................3
RUMUSAN MASALAH............................................................................................3
DAFTAR ISI.............................................................................................................4
PARADIGMA KEPERAWATAN...............................................................................5
KONSEP
MANUSIA............................................................................ ....................7
PENGERTIAN MANUSIA............................................................ ...........................8
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA........................................................... ..............10
KONSEP KEPERAWATAN...................................................... ............................17
KONSEP SEHAT-SAKIT.......................................................... ............................19
RENTANG SEHAT SAKIT.................................................... ................................22
TAHAPAN PROSES SAKIT........................................................ ..........................27
TAHAPAN PROSES SAKIT MENURUT PARA AHLI...........................................30
BATASAN SAKIT DAN PENYAKIT.................................................... .................34
PROSES PERJALANAN PENYAKIT.................................................... ..............34
DAUR PENYAKIT................................................................................................34
DAMPAK SAKIT..................................................................................................35
PERILAKU PADA PADA PRANG SAKIT...........................................................37
KONSEP LINGKUNGAN....................................................................................39
KOMPONEN DAN PENGEMBANGAN PARADIGMA KEPERAWATAN............40
RINGKASAN.................................................... ..................................................42
DAFTAR PUSTAKA..................................................... .....................................46
4
BABII
PARADIGMA KEPERAWATAN
Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai saat ini
paradigma keperawatan masih berdasarkan empat komponen yang diantaranya
manusia,keperawatan, kesehatan dalam rentang sehat-sakit dan lingkungan.Sebagai
disiplin ilmu , keperawatan akan selalu berkembang untuk mencapai profesi yang
mandiri seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan sehingga
paradigma keperawatan akan terus berkembang.
5
dalam keperawatan. Dengan demikian, paradigma keperawatan berfungsi sebagai
acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan.
Manusia
Kesehatan
Keperawatan
Lingkungan/
Masyarakat
6
Gambar.1.1 Unsur Paradigma Keperawatan
KONSEP MANUSIA
Sebagai klien yang bersifat keluarga , diartikan sebagai sekelompok individu atau
kumpulan dari individu yang saling berhubungan dan berinteraksi satu dengan yang
lain dalam lingkungan sendiri atau masyarakat, sehingga dalam memberikan
perawatan selalu memandang aspek keluarga karena melalui keluarga ini akan dapat
diketahui faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan agar tujuan perawatan dalam
rangka membantu menigkatkan kemampuan keluarga untuk mampu menyelesaikan
masalah (tugas) kesehtan secara mandiri dapat terpenuhui .
PENGERTIAN MANUSIA
Kebutuhan dasar manusia adalah segala hal yang diperlukan oleh manusia
untuk memenuhi, menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Setiap
manusia mempunyai karakteristik kebutuhan yang unik, tetapi tetap memiliki
kekebutuhan dasar yang sama. Kebutuhan manusia pada dasarnya meliputi dua
kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan akan materi dan non materi.
Abraham Maslow (1908 – 1970), merumuskan suatu teori tentang kebutuhan dasar
manusia yang dapat digunakan oleh perawat untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
pada saat memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Menurut teori ini, beberapa
kebutuhan manusia tertentu lebih dasar daripada kebutuhan lainnya. Sehingga beberapa
kebutuhan harus dipenuhi sebelum memenuhi kebutuhan lainnya. misalnya seseorang
lebih butuh dan terpenuhi makan dan minumnya dari pada memenuhi kebutuhan
sosial atau harga dirinya.
Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis dalam hierarki Maslow menempati urutan yang paling dasar,
arti dalam pemenuhan kebutuhan ini seseorang tidak akan atau belum memenuhi
kebutuhan lain sebelum terpenuhinya kebutuhan fisiologisnya. Kebutuhan fisiologis
merupakan kebutuhan primer yang menjadi syarat dasar bagi kelangsungan hidup
manusia guna memelihara homeostasis tubuh. Kebutuhan fisiologis ini mutlak harus
terpenuhi, jika tidak dapat berpengaruh terhadap kebutuhan lainnya.
Cairan di dalam tubuh manusia sebanyak 50%-60%. Oleh karena itu, tubuh
manusia membutuhkan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran cairan.
Pada usia bayi, anak-anak dan usia lanjut (orang tua) sangat rentan terkena resiko
mengalami gangguan keseimbangan cairan, seperti; dehidrasi karena penyakit
diare, muntaber atau demam berlebihan atau berkepanjangan. Gangguan
keseimbangan lainnya bisa terjadi seperti edema atau bengkak, jika terjadi
edema biasanya juga diikuti dengan adanya gangguan elektrolit dan bisa muncul
pada gangguan nutrisi, kardiovaskuler, ginjal, kanker dan trauma. Apabila ditemukan
adanya ketidakseimbangan cairan, seperti dehidrasi dan edema pada saat
melakukan pengkajian keperawatan. Maka tindakan keperawatan diarahkan pada
perbaikan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Nutrisi merupakan kebutuhan esensial pada tubuh manusia, walaupun tubuh
dapat bertahan tanpa makanan lebih lama daripada cairan. Akan tetapi, jika tubuh
tidak mendapatkan pasukan makanan dalam waktu cukup lama, maka sel tubuh dan
jaringan akan mengalami gangguan dan kerusakan yang akan berakibat fatal bagi
fungsi tubuh itu sendiri. Proses metabolik tubuh mengonrol pencernaan,
menyimpan zat makanan dan mengeluarkan produk sampah/racun dari hasil
proses metabolik. Dalam praktik keperawatan, perawat harus bisa membantu
mengatai masalah klien yang mengalami gangguan keseimbangan nutrisi, seperti
kasus kekurangan nutrisi atau kelebihan nutrisi. Untuk membatu klien dalam
membantu mengatasi masalah nutrisi perawat harus mengerti proses pencernaan
dan proses metabolik tubuh.
Temperatur tubuh manusia dapat berfungsi secara optimal bila berada pada
rentang suhu 360C – 370C. Jika suhu tubuh berada di luar rentang itu maka dapat
menimbulkan kerusakan bagi sel-sel tubuh, efek yang ditimbulkan dapat bisa bersifat
permanen, seperti kerusakan otak yang akan menimbulkan kematian. Tubuh dapat
secara teratur mengontrol pemaparan suhu melalui mekanisme tertentu, yang diatur
oleh sistem saraf yang ada dalam otak. Apabila terjadi pemaparan yang berlebihan
terhadap matahari maka dapat menyebabkan kelainan pada tubuh yaitu, sunstroke,
yang ditandai dengan demam tinggi, konvulsi dan koma. Orang tua yang tinggal di
rumah dengan ventilasi yang jelek, tanpa adanya mesin pendingan (AC) atau kipas
angin berisiko terkena heatstroke selama cuaca panas berkepanjangan.
Ada beberapa hal yang perlu Anda diperhatikan sebagai perawat dalam
memenuhi harga diri pasien. Pertama, setiap pasien membutuhkan pengakuan dari
orang lain. Oleh sebab itu, setiap tindakan yang akan Anda lakukan harus
dikomunikasikan terlebih dahulu kepada pasien. Selain itu, Anda juga perlu memberikan
penghargaan atas kemajuan dan kerja sama pasien, sekecil apapun hasilnya. Kedua
dalam berinteraksi bersama pasien, Anda harus menunjukkan profesionalisme dan
menempatkan pasien sebagai guru, sebab Anda harus belajar dari setiap kasus dan
karakteristik yang ada pada pasien
Kedua, bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yang memiliki
ketidakmauan dalam memenuhi kebutuhan dasar ini dapat diberikan melalui
pelayanan keperawatan yang bersifat bantuan dalam pemberian motivasi pada klien
yang memiliki penurunan dalam kemauan sehigga diharapkan terjadi motivasi yang
kuat untuk membangkitkan semangat hidup agar terjadi peningkatan . pada proses
pemenuhan kebutuhan dasar tindakan ini pada umumnya merupakan terapi
psikologis yang dimiliki perawat dalam mengatasi masalah klien.
Ketiga, bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yag memiliki
ketidaktahuan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia ini dapat diberikn melalui
pelayanan keperawatan yang bersifat pemberian pengetahuan,yang berupa
pendidikan kesehatan (health education) yang dapat dilakukan oleh individu ,
keluarga atau masyarakat yang mempunyai pengetahuan yang rendah dalam tugas
(masalah) perawatan kesehatan sehingga diharapkan dapat terjadi perubahan
peningkatan kebutuhan dasar.
Keperawatan pada masa sekarang ini merupakan suatu seni dan ilmu yang
mencakup berbagai aktivitas, konsep dan ketrampilan yang berhubungan dengan
berbagai disiplin ilmu lain. Keperawatan mempunyai fungsi yang unik yaitu membantu
individu, baik sehat mapun sakit, yang ditampilkan dengan melakukan kegiatan yang
berkaitan dengan kesehatan, penyembuhan penyakit bahkan membantu klien
mendapatkan kematian yang damai, hal ini dilakukan untuk membantu klien
mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Sesuai dengan hasil
kesepakatan lokakarya keperawatan nasional tentang konsep keperawatan yaitu,
Keperawatan merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan
pada ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-sosio-
spiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan
masyarakat (Lokakarya Keperawatan Nasional,1983).
Apa tugas dan fungsi perawat ? Tugas dan fungsi perawat secara umum
memberikan bantuan atau pelayanan kepada pasien (dari level individu, keluarga
hinga masyarakat), baik dalam kondisi sakit maupun sehat, guna mencapai derajat
kesehatan yang optimal melalui layanan keperawatan. Layanan keperawatan
diberikan karena adanya kelemahan fisik,mental,danketerbatasan
pengetahuansertakurangnyakemauan untuk dapat melaksanakan
kegiatan kehidupan sehari-hari secara mandiri.
Keahlian dalam memberikan asuhan keperawatan merupakan hasil dari
pengetahuan dan pengalaman klinik yang dimiliki oleh seorang perawat. Keahlian
diperlukan untuk menginterpretasikan situasi klinik dan membuat keputusan yang
kompleks merupakan inti dari asuhan keperawatan dan menjadi dasar
pengembangan praktik keperawatan dan ilmu keperawatan.
Lalu siapa saja yang bisa disebut sebagai perawat? Masyarakat awam
menganggapperawat adalah orang yang bekerja di rumah sakit atau puskesmas
dengan mengenakan seragam putih-putih. Ada pula yang mengatakan bahwa
perawat adalah orang yang bekerja sebagai pembantu dokter.
Paradigma sehat
Membuat definisi atau mengartikan sehat yang baik tidaklah mudah karena
setiap orang mempunyai konsep yang berbeda tetang sehat, tergantung dari sudut
pandang dan latar belakang dan tingkat sosial seseorang dalam mengartikan sehat.
Untuk memudahkan dan memahami tentang konsep sehat kita harus memulai
bagaimana seseorang melihat, mengartikan apa itu sehat secara luas kita artikan
sebagai paradigma sehat.
Apa itu paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir seseorang
tentang kesehatan yang bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat
masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara
dinamis dan lintas sektoral, yang berorientasi kepada peningkatan pemeliharaan dan
perlindungan terhadap penyakit agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan
yang sakit.
Pada umumnya masyarakat beranggapan bahwa sehat adalah tidak sakit,
maksudnya apabila tidak ada gejala penyakit yang terasa berarti tubuh kita sehat.
Padahal pendapat yang demikian itu kurang tepat, karena ada beberapa penyakit
tidak menimbulkan gejala terlebih dahulu, setelah penyakit cukup parah baru muncul
atau menimbulkan gejala, seperti beberapa penyakit kanker yang baru diketahui
setelah stadium lanjut.
Definisi Sehat
Secara umum sehat didefinisikan suatu keadaan yang dinamis dimana individu
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal
(psikologis, spritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, sosial dan ekonomi)
dalam mempertahankan kesehatannya.
Menurut WHO (1974), sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara
fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Definisi sehat ini mempunyai tiga karakter yang dapat meningkatkan konsep sehat
yang positif (Edelman dan Mandle, 1994), yaitu:
A. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
B. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan
eksternal.
C. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Definisi Sakit
Rentang sehat-sakit sebagai suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur
keadaan sehat/kesehatan seseorang, kedudukannya pada tingkat skala ukur dinamis
dan bersifat individual. Jarak dalam skala ukur yakni keadaan sehat secara
optimal pada satu titik dan kematian pada titik yang lain karena dipengaruhi oleh
faktor pribadi dan lingkungan.
Pada skala ini, sewaktu-waktu seseorang bisa berada dalam keadaan sehat,
namun di lain waktu bisa bergeser keadaan sakit. Menurut Neuman (1990),adalah
sehat dalam suatu rentang merupakan tingkat kesejateraan klien pada waktu
tertentu, yang terdapat dalam rentan dan kondisi sejahtera yang optimal, dengan
energi yang paling maksimum, sampai kondisi kematian yang menandakan
habisnya energi total.
Sehat dan sakit merupakan kualitas yang relatif dan mempunyai tingkatan
sehingga akan lebih akurat jika ditentukan setiap titik–titik tertentu pada skala
Sehat-Sakit seperti Gambar 1.3 berikut.
Rentang Sehat Rentang Sakit
Rentang Sehat
Rentang sehat ini diawali dari status kesehatan normal, sehat sekali dan
sejahtera. Dikatakan sehat bukan berarti bebas dari penyakit, akan tetapi meliputi
seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan
spiritual. Selain empat komponen utama terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi status kesehatan seseorang, yakni:
A. Faktor Internal
1) Tahap Perkembangan
Artinya status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini
adalah pertumbuhan dan perkembangan, dengan demikian setiap rentang usia
(bayi-lansia) memiliki pemahaman dan respon terhadap perubahan kesehatan
yang berbeda-beda.
Untuk itulah perawat mengkaji tingkat kesehatan klien, baik data subjektif
yaitu tentang cara klien merasakan fungsi fisiknya (tingkat keletihan, sesak napas,
atau nyeri), juga data objektif yang aktual (seperti, tekanan darah, tinggi badan, dan
bunyi paru). Informasi ini memungkinkan perawat merencanakan dan
mengimplementasikan perawatan klien secara lebih berhasil.
4) Faktor Emosi
Faktor emosional juga mempengaruhi keyakinan terhadap kesehatan dan
cara melaksanakannya. Seseorang yang mengalami respons stres dalam setiap
perubahan hidupnya cenderung berespons terhadap berbagai tanda sakit, mungkin
dilakukan dengan cara mengkhawatirkan bahwa penyakit tersebut dapat
mengancam kehidupannya.
5) Spiritual
B. Faktor Eksternal
1) Praktik di Keluarga
Cara bagaimana keluarga menggunakan pelayanan kesehatan biasanya
mempengaruhi cara klien dalam melaksanakan kesehatannya.
Rentang Sakit
Rentang sakit merupakan rangkaian dalam konsep sehat - sakit. Rentang ini
dimulai dari keadaan setengah sakit, sakit, sakit kronis dan kematian. Sakit pada
dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam proses tumbuh
kembang fungsi tubuh secara keseluruhan atau sebagian, serta terganggunya proses
penyesuaian diri manusia.
4) Tahap Ketergantungan
Tahap ini terjadi setelah seseorang dianggap mengalami suatu penyakit yang
tentunya akan mendapatkan bantuan pengobatan sehingga kondisi seseorang
sudah mulai ketergantungan dalam pengobatan akan tetapi tidak semua orang
mempunyai tingkat ketergantungan yang sama melainkan berbeda berdasarkan
tingkat kebutuhannya.
5) Tahap Penyembuhan
Tahap ini merupkan tahap terakhir menuju proses kembalinya kemampuan
untuk beradaptasi, di mana seseorang akan melakukan proses belajar untuk
melepaskan perannya selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit.
Tahap-tahap Perilaku Sakit
1) Tahap I (Mengalami Gejala)
a) Pada tahap ini pasien menyadari bahwa ”ada sesuatu yang salah”.
b) Mereka mengenali sensasi atau keterbatasan fungsi fisik tetapi belum
menduga adanya diagnosa tertentu.
c) Persepsi individu terhadap suatu gejala meliputi: (a) kesadaran
terhadap perubahan fisik (nyeri, benjolan, dan lain-lain); (b) evaluasi
terhadap perubahan yang terjadi dan memutuskan apakah hal tersebut
merupakan suatu gejala penyakit; (c) respon emosional.
d) Jika gejala itu dianggap merupakan suatu gejala penyakit dan dapat
mengancam kehidupannya maka ia akan segera mencari pertolongan.
1. Menurut Webster, penyakit adalah kondisi tidak nyaman, perubahan dari badan
manusia yang mengganggu penampilan fungsi-fungsi vitalnya.
2. Menurut Oxford English Dictionary, peyakit merupakan kondisi dari badan atau
sebagian dari organ-organnya dimana fungsi-fungsinya terganggu atau menyimpang.
3. Secara ekologis, penyakit dapat dianggap sebagai kegagalan penyesuaian dari
organisme manusia terhadap lingkungannya.
4. Menurut Zaidin Ali, keadaan yang mengganggu keseimbangan status kesehatan
biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh,
produktivitas dan kemandirian individu baik secara keseluruhan maupun sebagian.
Dari beberapa definisi diatas sebenarnya tidak menentukan kriteria kapan penyakit
mulai dan kapan penyakit berakhir karena dianggap sifatnya dinamis tidak tetap atau
statis.
Seseorang tidak akan selalu dalam keadaan sehat karena menurut WHO konsep
sehat dan sakit itu sering kali dianggap komplementer satu dengan lainnya. Misalnya
kondisi seseorang 60% sehat berarti 40% kondisinya adalah sakit. Hubungan sehat,
sakit dan penyakit seperti :
– Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan
-Sebagai manifestasi keberhasilan/kegagalan dalam berdaptasi dengan lingkungan
-Gangguan kesehatan : ketidakseimbangan antara faktor : Host-Agent-Environment.
Beberapa hal yang menjadi latar belakang atu penyebab faktor terjadinya penyakit
yaitu diantaranya adalah sebagai berikut :
1.Faktor Internal
A .Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami Klien akan segera
mencari pertolongan jika gejala tersebut dapat mengganggu rutinitas kegiatan sehari-
hari.
Misal: Tukang Kayu yang menderitas sakit punggung, jika ia merasa hal tersebut bisa
membahayakan dan mengancam kehidupannya maka ia akan segera mencari
bantuan.
Akan tetapi persepsi seperti itu dapat pula mempunyai akibat yang sebaliknya. Bisa
saja orang yang takut mengalami sakit yang serius, akan bereaksi dengan cara
menyangkalnya dan tidak mau mencari bantuan.
2. Faktor Eksternal
A. Gejala yang Dapat Dilihat
Gajala yang terlihat dari suatu penyakit dapat mempengaruhi Citra Tubuh dan Perilaku
Sakit.
Misalnya: orang yang mengalami bibir kering dan pecah-pecah mungkin akan lebih
cepat mencari pertolongan dari pada orang dengan serak tenggorokan, karena
mungkin komentar orang lain terhadap gejala bibir pecah-pecah yang dialaminya.
B. Kelompok Sosial
Kelompok sosial klien akan membantu mengenali ancaman penyakit, atau justru
meyangkal potensi terjadinya suatu penyakit.
Misalnya: Ada 2 orang wanita, sebut saja Ny. A dan Ny.B berusia 35 tahun yang
berasal dari dua kelompok sosial yang berbeda telah menemukan adanya benjolan
pada Payudaranya saat melakukan SADARI. Kemudian mereka mendisukusikannya
dengan temannya masing-masing. Teman Ny. A mungkin akan mendorong mencari
pengobatan untuk menentukan apakah perlu dibiopsi atau tidak; sedangkan teman
Ny. B mungkin akan mengatakan itu hanyalah benjolan biasa dan tidak perlu
diperiksakan ke dokter.
F. Dukungan Sosial
Dukungan sosial disini meliputi beberapa institusi atau perkumpulan yang bersifat
peningkatan kesehatan. Di institusi tersebut dapat dilakukan berbagai kegiatan,
seperti seminar kesehatan, pendidikan dan pelatihan kesehatan, latihan (aerobik,
senam POCO-POCO dll).
Juga menyediakan fasilitas olehraga seperti, kolam renang, lapangan Bola Basket,
Lapangan Sepak Bola, dll.
Sedangkan menurut Suchman tahapan sakit terbagi menjadi 5 tahap yaitu :
a. Tahap Transisi : individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ; merasa dirinya
tidak sehat / merasa timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya.
Mempunyai 3 aspek :
– Fisik: nyeri, panas tinggi.
– Kognitif : interprestasi terhadap gejala.
– Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.
Konsultasi dengan orang terdekat : gejala perasaan, kadang-kadang mencoba
pengobatan dirumah.
Dampak sakit
Dampak sakit dapat terjadi pada individu yang telah mengalai sakit baik yang
dirawat dirumah maupun dirawat dirumah sakit. Dampak tersebut dapat terjadi pada
individu keluarga atau masyarakat. Dampak dampak tersebut antara lain:
Pertama, terjadi perubahan peran pada keluarga. Selama sakit peran dalam
keluarga akan mengalami gangguan mengingat terjadi pergantian peran dari salah
satu anggota keluarga yang mengalami sakit.
Kedua, terjadinya gangguan psikologis. Keadaan ini dapat mengakibatkan
terjadinya stres (ketegangan) sampai mengalami kecemasan yang berat, apabila
psikologisnya tidak disiapkan dengan baik. Proses terganggunya psikologis ini diawali
dengan adanya konflik terhadap dirinya seperti kecemasan, ketakutan dan lain-lain.
Ketiga, masalah keuangan. Dampak ini jelas akan terjadi karena adanya
beberapa pengeluaran keuangan yang sebelumnya tidak diduga selama sakit
mengingat biaya perawatan dan obat-obatan cukup mahal.
Keempat, kesepian terhadap perpisahan. Dampak ini dapat terjadi pada
seseorang yang sebelumnya selalu berkumpul dengan keluarga, namun ketika sakit
orang tersebut harus dirawatdann berpisah dari keluarganya.
Kelima, terjadinya perubahan kebiasaan sosial. Ini jelas terjadi mengingat
selama dirumah interaksi dengan lingkungan masyarakat selalu terjadi akan tetapi
ketika seseorang sakit seluruh aktivitas sosialnya akan mengalami perubahan.
Keenam, terganggunya privasi seseorang. Privasi seseorang dapat ditujukan
pada perasaan menyenangkan yang merefleksikan tingkat penghargaan seseorang.
Perasaan menyenangkan ini akan mengalami gangguan karena aktivitasnya terbatas
dengan kehidupan dirumah sakit serta kebutuhannya terganggu sehingga membuat
perasaan menjadi tidak menyenangkan yang mengakibatkan penghargaan sosial sulit
dicapai.
Ketujuh, terjadi perubahan gaya hidup. Adanya peraturan dan ketentuan dari
rumah sakit khususnya perilaku sehat serta aturan dalam makanan obat dan aktivitas
agar seseorang akan mengalami perubahan dalam gaya hidupnya yakni selalu hati-
hati dan menghindari hal-hal yang dilarang sesuai dengan ketentuan proses
pengobatan dari perawatan.
a) Jenis perubahan (mis: kehilangan tangan, alat indera tertentu, atau organ
tertentu)
b) Kapasitas adaptasi
c) Kecepatan perubahan
d) Dukungan yang tersedia
KONSEP LINGKUNGAN
Komponen paradigma yang keempat adalah konsep lingkungan. Paradigma
keperawatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkungan
fisik,psikologis,sosial,budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar
manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau
pengaruh yang ditimbulkan sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.
Lingkungan fisik yang dimaksud adalah segala bentuk lingkungan secara fisik
yang dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan seperti adanya daerah-
daerah wabah. Lingkungan kotor, dekat pembuangan air limbah atau sampah dan
lain-lain. Lingkungan ini jelas dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia dalam
bentuk kebutuhan keamanan dan keselamatan dari bahaya yang dapat
ditimbulkannya.
Lingkungan psikologis artinya keadaan yang menjadikan terganggunya psikologis
pada seseorang seperti lingkungan yang kurang aman, yang mengakibatkan
kecemasan dan ketakutan akan bahaya yang ditimbulkannya.
Lingkungan sosial dalam hal ini adalah masyarakat luas serta budaya yang ada
juga dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang serta adanya
kehidupanspiritual juga mempengaruhi perkembangan seseorang dalam kehidupan
beragama serta meningkatkan keyakinan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Selamat, anda telah menyelesaikan Topik tentang Paradigma Keperawatan.
Dengan demikian, Anda sebagai perawat harus memahami tentang makna dan
ensensi yang terkandung dalam paradigma tersebut sebagai pegangan dan landasan
Anda dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Hal-hal penting yang
telah anda pelajari dalam Topik ini adalah sebagai berikut:
1) Paradigma keperawatan adalah cara pandangan secara global yang dianut
atau dipakai oleh mayoritas kelompok keperawatan atau menghubungkan
berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan
diantara teori guna mengembangkan model konseptual dan teori-teori
keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.
2) Paradigma keperawatan terbentuk atas empat unsur, yaitu: manusia atau
klien, lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Kempat unsur/elemen ini
saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lainnya. Unsur-unsur yang
membentuk paradigma keperawatan adalah:
a) Manusia atau klien sebegai penerimaan asuhan keperawatan (individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat).
b) Lingkungan yakni: keadaan internal dan eksternal yang mempengaruhi
klien. Hal ini meliputi lingkungan fisik,
c) Kesehatan, meliputi derajat kesehatan dan kesejahteraan klien.
d) Keperawatan, atribut, karakteristik dan tindakan dari perawat yang
memberikan asuhan bersama-sama dengan klien.
3) Sesuai dengan hasil kesepakatan lokakarya keperawatan nasional tentang
konsep keperawatan yaitu, Keperawatan merupakan bagian integral dari
layanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Layanan
ini berbentuk layanan bio- psiko-sosio-spiritual komprehensif yang ditujukan
bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit
yang mencakup seluruh proses kehidupan masyarakat (Lokakarya
Keperawatan Nasional,1983).
4) Manusia dalam konsep paradigma keperawatan, dipandang sebagai individu
yang utuh dan kompleks (makhluk holistik) yang terdiri dari bio-psiko-sosio-
spiritual:
a) Manusia dipandang sebagai makhluk hidup ( bio), sebagai makhluk
hidup manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut: terdiri atas
sekumpulan organ tubuh yang semuanya mempunyai fungsi yang
terintegrasi, berkembang biak melalui jalan pembuahan,
mempertahankan kelangsungan hidup.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah
diatas. Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Hidayat A.A., 2010. Metode Penelitian Kesehatan Peredigma Kuanttitaf , Jakarta : Hearh Books.
Kusnanto, s.kep, m.kes. 2003. Pengantaran profesi dan Praktik Keperawatan Profesional Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
Ns. Asmadi, S.Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Keokteran EGC.
Lynda Juall Carpenito. 2002. Diagnosis Keperawatan aplikasi pada praktik klinis.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Nama : Mayang Kartika
Tingkat : 1 B
Tahun ajaran : 2019-2020
Mata kuliah : Konsep Dasar Keperawatan
Pembimbing : Ibu Rehana S.Pd, S.Kep, M.Kes
1) Cara pandang secara global yang dianut atau dipakai oleh mayoritas kelompok keperawatan
atau menghubungkan berbagai teori yang membentuk suatu susunan
yangmengaturhubungandiantarateorigunamengembangkanmodelkonseptualdan teori-
teorikeperawatansebagaikerangkakerjakeperawatanadalah….
A. TeoriKeperawatan
B. Paradigmakeperawatan
C. Falsafahkeperawatan
D. ModelKeperawatan
E. Konsep Keperawatan
2) Unsur keempat dalam paradigma, yaitu suatu agregata dari seluruh kondisi dan pengaruh luar
yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme yang disebut sebagai….
A. Keperawatan
B. Manusia
C. Sehat-sakit
D. Lingkungan
E. Kumpulan
3) Manusiadalamkonsepparadigmakeperawatan,dipandangsebagaiindividuyangutuh
dankompleks,dimanamanusiamempunyaisifat-sifatyangtidakdimilikiolehmakhluk
lain,merupakancirimanusiadilihatsebagaimakhluk….
A. Hidup
B. Bio
C. Psiko
D. Sosial
E. Spiritual
4) Manusiadalamkonsepparadigmakeperawatan,dipandangsebagaiindividuyangutuh
dankompleks,dimanamanusiamempunyaihubungandengankekuatandiluardirinya
hubungandenganTuhannyadanmempunyaikeyakinandalamhidupnya,merupakan
cirimanusiadilihatsebagaimakhluk….
A. Hidup
B. Bio
C. Psiko
D. Sosial
E. Spiritual
5) Menurut Abraham Maslow (1908 – 1970), kebutuhan dasar manusia dapat
digolongkanmenjadilimatingkatkebutuhan(fivehierarchyofneeds),kebutuhanyang
palingmendasarbagimanusiaadalahkebutuhan….
A. Fisiologis
B. Keselamatan dan Keamanan
C. Cinta dan rasamemiliki
D. Hargadiri
E. Aktualisasi diri
6) Tahaptahapterakhirmenujuproseskembalinyakemampuanuntukberadaptasi,
dimanaseseorangakanmelakukanprosesbelajaruntukmelepaskanperannyaselama
sakitdankembaliberperansepertisebelumsakitadalahtahap….
A. Gejala
B. Ketergantungan
C. Asumsi terhadapsakit
D. Penyembuhan
E. Konsep sehat sakit
7) Tahap tahap perilaku sakit dibagi menjadi V tahap,tahap ke II dalam perilaku sakit adalah.....
A. Pemulihan dan rehabilitasi
B. Kontak dengan pera sakit
C. Peran klien dependen
D. Asumsi tentang peran sakit
Mengalami gejaja
1. Leiningermengembangkanteorinyaberdasarkandariperbedaan ?
A. Manusiadankultur.
B. Kulturdanlingkungan.
C. Manusiadan universal.
D. Manusiadanlingkungan.
E. Kulturdan universal.
2. UU yang mengaturRrgulasiKeperawatansaatiniadalah ?
A. Kep Men. Kes. No 646 tahun 2000.
B. Kep Men. Kes No 645 tahun 2000.
C. Kep Men. Kes. No 644 tahun 2000.
D. Kep Men. Kes. No 647 tahun 2000.
E. Kesp Men. Kes. No 648 tahun 2000.
3. Konsepkesehatanmenurutteori Dorothea Orem adalah ?
A. Konsep yang pentingdalamperawatantranskutural.
B. Suatukeadaandan proses menjadimanusiasecarautuhdanterintegrasisecarakeseluruhan.
C.Sehatsebagaipengalamanhidupmanusia yang dinamis.
D. Kesehatanadalahkualitasdarikehidupandandasardarifungsimanusia.
E. Suatukeadaansehatsecarafisk, psikologis, interpersonal dan social.
4. Elemendalamkeperawatanmeliputi ?
A. Diagnosa, tujuan, danintervensi.
B. Diagnosa, tujuan, implikasi, danevaluasi.
C. Pengkajian, diagnosa, intervensi, implikasi, danevaluasi.
D. Pengkajian, diagnose, tujuan, intervensi, danevaluasi.
E. Pengkajian, intervensi, evaluasi, danpenyelesaian.
5. ApateoridariWatson ?
A. Pengetahuankeperawatan.
B. Pengetahuanmanusiadanmerawatmanusia.
C. Pemberianasuhankeperawatan yang manusiawi.
D. Pemberianauhankeperawatan yang menyeluruh.
E. Merawatdirisendiridan orang lain.
2. Tokoh keperawatan yang mengembangkan suatu model praktik asuhan keperawatan yang menyatakan bahwa
kondisi sakit seseorang disebabkan faktor lingkungan, tokoh tersebut adalah…?
a. Florence Nightingale d. Ide jean Orlando
b. Hildegard e. Virgina handerson
c. Peplau
3. Hubungan seseorang dengan diri sendiri, dengan orang lain dan dengan lingkungan disebut..?
a. Dimensi horizontal d. Dimensi vertikal
b. Dimensi tinggi e. Dimensi buatan
c. Dimensi alam semesta
4. Sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar atau tidak sadar termasuk persepsi dan perasaan tentang
ukuran dan bentuk , fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu adalah pengertian dari…?
a. Percaya diri d. Spritual
b. Gambaran diri e. Kecemasan
c. Halusinasi
5. Suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi
ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal merupakan definisi dari…?
a. Kecemasan d. Sedih
b. Bahagia e. Senang
c. Katakutan