Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TEORI KEPERAWATAN VIRGINIA HENDERSON

Disusun oleh :

Rizky Putri Agustina

A12019085

3C

Keperawatan Program Sarjana

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

2021
DAFTAR ISI

Kata
pengantar...........................................................................................................i

Daftar isi...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1. 1      Latar Belakang.............................................................................................1

1. 2      Perumusan
Masalah......................................................................................2

1.
3      Tujuan...........................................................................................................2

1.
4      Manfaat.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2. 1      Teori
Keperawatan........................................................................................4

2. 2      Definisi
Keperawatan ...................................................................................4

2. 3      Model
Keperawatan .....................................................................................4

2. 4     Konsep Utama Teori


Henderson....................................................................7

2. 5    Aplikasi Teori Henderson dalam Proses


Keperawatan.................................11

2. 6  Tujuan Keperawatan Menurut


Henderson.......................................................13
BAB III PENUTUP

3.
1      Kesimpulan................................................................................................14 

 DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

          Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong individu, saat


sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk kesehatan,
pemulihan , atau kematian yang damai dan individu akan dapat melakukannya sendiri jika
mereka mempunyai kakuatan, keinginan, atau pengetahuan”(Harmer dan Henderson,
1955; Henderson, 1996). Proses keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan
tujuannya adalah kebebasan. Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas
kebutuhan dasar semua orang dan mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien
berikut ini : fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, dan perkembangan. Bersama
perawat dan klien bekerjasama untuk mendapatkan semua kebutuhan dan mencampai
tujuannya, tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas
dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien
mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk praktik menurut Henderson
yaitu perawat membantu klien melaksanakan empat belas dasar kebutuhan Henderson,
1966.

         Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model
konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji
individu baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan,
penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.

      Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang
dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai dari
pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam melaksanakan
aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi
mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan
kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas,
belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.

I.2 Perumusan Masalah

1. Apa definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson ?


2. Bagaimana model keperawatan menurut Virginia Henderson ?
3. Apa hubungan antara model dengan paradigma keperawatan ?
4. Apa saja konsep utama teori Virginia Henderson ?
5. Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson ?
6. Bagaimana mengaplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan ?
7. Apakah tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson ?
I.3 Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menetahui :
1. Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson.
2. Model keperawatan menurut Virginia Henderson.
3. Hubungan antara model dengan paradigma keperawatan.
4. Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson.
5. Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson.
6. Sistem aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan.

I.4 Manfaat
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang teori keperawatan menurut Virginia
Henderson. Serta menambah bahwa pentingnya mempelajari teori ini untuk
melaksanakan praktik keperawatan.

BAB II

PEMBAHASAN

.      Model Konsep Keperawatan menurut Virginia Handerson


Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model
konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji
individu baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan,
penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang
dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai dari
pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam melaksanakan
aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi
mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan
kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas,
belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas
Jadi pada dasarnya keperawatan menurut Handerson adalah membantu individu
yang sakit dan yang sehat dalam melaksankan aktifitas yang memiliki kontribusi terhadap
kesehatan dan penyembuhannya, yang mana individu akan mampu mengerjakan tanpa
bantuan bila ia memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan yang dibutuhkan.
2.      Paradigma Keperawatan Handerson
-          Manusia
 Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah
satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai unit
tunggal. Setiap manusia harus berupaya untuk memepertahankan keseimbangan
fisiologis dan emosional.
-          Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan
kondisi yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.

3
-          Sehat dan Sakit
  Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan dengan
kemandirian. Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan dan berbagai tingkat
inkapasitasindividu (sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya.
Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat
dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan
kemandirian.
-          Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit
atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah
untuk membantu individu memperoleh kembali kemandiriannya sesegera mungkin.
Namun demikian, keputusan Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya
melakukan sesuatu untuk pasien jika ia tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui
oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan sebelum Henderson
menjelaskannya lebih lanjut.
3.      Teori Keperawatan menurut Virginia Handerson
Teori keperawatan Virginia Henderson (Harmer dan Henderson, 1955) mencakup
seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson(1964) mendefinisikan keperawatan
sebagai:
Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang
memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyemuhannya, dimana individu tersebut
akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan, kemauan, dan
pengetahuan yang dibutuhkan. Dan hal ini dilakukan dengan cara membantu
mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk
meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih
kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen
yang merupakan komponen penanganan perawatan.

4
Keempat belas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bernapas secara normal
2. Makan dan minum cukup
3. Eliminasi
4.  Bergerak dan mempertaankan posisi yang dikehendaki
5.  Istirahat dan tidur
6.  Memilih cara berpakaian; berpakaian dan melepas pakaian
7.  Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal
8.  Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi.
9.  Menghindari bahaya dari lingkungan
10. Berkomunikasi engan orang lain
11. Beribadah menurut keyakianan
12. Bekerja yang menjanjikan prestasi
13. Bermain dan berpartisispasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14.Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingintahuan yang mengacu pada
perkembangan dan kesehatan normal.
Keempat belas kebutuhan dasar manusia di atas dapat di klarifikasikan menjadi empat
kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual.
Menurut Henderson, ke-14 kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus tersebut
dipengaruh:
a. Usia
b. Kondisi emosional (mood& temperamen)
c. Latar belakang sosial dan budaya.
d. Kondisi fisik dan mental, termasuk berat badan, kemampuan dan
ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lakomotif, dan
status mental. Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan
Asuhan Keperawatan. Didalam modelnya ia menggambarkan rencana
keperawatan, metode skematik untuk pengawasan asuhan.

5
4.      Asumsi - Asumsi Pada Teori Virginia Henderson
- Keperawatan (nursing)
Perawat mempunyai keunikan untuk membantu individu sehat atau sakit.Fungsi
perawat adalah sebagai salah satu team medis.Fungsi perawat adalah mandiri, terpisah
dari dokter, tetapi mendukung program program dokter.Perawat harus mempunyai
pengetahuan yang cukup baik dari segi atau sosial.Perawat harus dapat mengkaji
kebutuhan dasar manusia.Keempat belas komponen dasar kebutuhan manusia harus dapat
tercover semua oleh fungsi perawat.
Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan klien, diantaranya :
a) Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien.
b)  Berusaha mengerti maksud klien
c)  Berusaha untuk selalu peka terhadap ekspresi non verbal
d)  Berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.
e)    Berusaha mengenal dan menghargai klien.
- Pasien / person (pasien)
Teori Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya, yaitu
bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan. Menurut Handerson,
manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan dasar individu
tercermin dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar (basic nursing care)
Pemahaman konsep teori keperawatan dari Virginia Handerson didasari kepada
keyakinan dan nilai yang dimilaikinya diantaranya:
1.  Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari prtumbuhan dan
perkembangandalam rentang kehidupan.
2.  Dalam melaksankan aktifitas sehari – hari individu akan mengalami
ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat
dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan kesehatan.
3.  Dalam melaksanakan aktifitas sehari hari individu dapat dikelompokkan menjadi
tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktifitas, belum dapat
melaksanakan aktifitas dan tidak dapat melakukan aktifitas.
6
- Kesehatan (health)
a) Kesehatan adalah kualitas dari kehidupan.
b)  Kesehatan adalah dasar dari fungsi manusia.
c)   Kesehatan diperlukan secara mandiri dan saling menggantungkan.
d)    Peningkatan keshehatan lebih penting dari perawatan orang sakit.
e)  Seseorang dapat memperoleh kesehatan jika dia mempunyai kekuatan, kemauan,
dan pengetahuan.
- Lingkungan (environment)
a) Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungannya, tetapi penyakit akan
menurunkan kemampuan untuk mempengaruhi lingkungan.
b) Perawat harus mampu memberikan pendidikan kesehatan.
c) Perawat harus melindungi pasien dari kecelakaan akibat lingkungan.
d) Perawat harus mampu mencegah terjadinya kecelakaan melalui rekomendasi
terkait dengan konstruksi bangunan dan penempatan alat.
e) Dokter menggunakan hasil kerja perawat untuk menentukan tindakan terbaik dalam
mencegah kecacatan
f) Perawat harus mengetahui tentang sosial budaya dan praktek keagamaan pasien.
5.      Hubungan Perawat-Klien
      Henderson mengidentifikasi tiga tingkat hubungan perawat-klien, mulai dari sangat
tergantung sampai hubungan yang agak mandiri seperti sebagai berikut :
1) Perawat sebagai pengganti bagi klien
Ketika sakit serius, perawat dilihat sebagai pengganti bagi kekurangan klien untuk
menjadikannya lengkap, menyeluruh atau mandiri, karena kurangnya kekuatan fisik,
kemauan atau pengetahuan. Henderson melukiskan pandangan ini ketika ia mengatakan
bahwa perawat adalah kesadaran dari yang tidak sadar, kehidupn dari yang bunuh diri,
kaki dari yang diamputasi, mata bagi yang baru saja buta, alat bergerak bagi bayi,
pengetahuan dan percaya diri bagi ibu muda, penyambung lidah bagi yang terlalu lemah
atau menarik diri untuk bicara. (KDIK, 2001).

7
2) Perawat sebagai perbantuan bagi klien
Selama kondisi tidak sadar, perawat membantu pasien menemukan
kemandiriannya. Henderson mengatakan 'Kemandirian adalah suatu hal yang relative,
tidak satupun kita tidak bergantung pada orang lain, tetapi kita mencoba memberi
kemandirian dalam kesehatan, bukan ketergantungan dalam kesakitan'.
3) Perawat sebagai mitra klien
Sebagai mitra, ners dan klien bersama-sama  memformulasikan rencana
perawatan. Adapun diagnosisnya  selalu ada kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi, tetapi
kebutuhan ini dimodifikasi oleh patologi dan kondisi ini seperti usia, temperamen, status
emosional, status sosial kultur dan kapasitas fisik dan intelektual.
Perawat harus mampu mengkaji tidak saja kebutuhan klien tetapi juga kondisi patologis
yang mengubah klien. Henderson mengatakan, perawat harus masuk ketubuh setiap
kliennya untuk mengetahui apa yang dibutuhkan kliennya. Kebutuhan ini kemudian
divalidasi dengan kliennya. Perawat dapat mengubah lingkungan yang ia anggap perlu
untuk kepentingan kesehatan kliennya.  Perawat dan klien harus bekerjasama untuk
mencapai tujuan, yaitu kemandirian atau bahkan kematian yang damai. Tujuan utama
perawat yaitu menjaga agar keseharian klien senormal mungkin. (Marriner Ann, 1986)
6.      Hubungan Perawat-Dokter
       Henderson menekankan agar perawat tidak mengikuti perintah dokter karena perawat
memiliki tugas yang unik. Perawat harus membuat rencana keperawatan bersama klien
lalu mengusulkan kepada dokter untuk disesuaikan dengan program pengobatannya.
Lebih luas Henderson menegaskan agar para perawat membantu klien dengan manajemen
keperawatannya ketika dokter tidak ada. (Marriner Ann, 1986)
7. Perawat sebagai Anggota Tim Kesehatan
       Pekerjaan perawat saling tergantung dengan pekerjaan profesi lain, sehingga perawat
dan anggota tim lainnya harus saling membantu menjalankan program masing-masing,
tetapi sebaiknya tidak melakukan pekerjaan milik orang lain.

8
BAB III
APLIKASI TEORI KONSEP HENDERSON PADA PRAKTIK
KEPERAWATAN

Dalam teori keperawatan virginia Henderson( Harmer dan Henderson, 1955) mencakup
seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson memberikan 14 kerangka kerja
dalam melakukan asuhan keperawatan. 14 komponen tersebut dalam asuhan keperawatan
dasar pada tingkat asuhan individual, mengacu kepada aktivitas dalam kehidupan sehari-
hari dari seseorang, perawat membantunya dengan fungsi-fungsi ini, atau membuat
kondisi sehingga memungkinkan klien melakukan hal-hal berikut ini :
  1) Bernafas dengan normal
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah membantu memilih
tempat tidur, kursi yang cocok, serta menggunakan bantal, alas dan sejenisnya sabagai
alat pembantu agar klien dapat bernafas secara normal dan kemampuan
mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya kepada klien. Memberikan
fasilitas oksigenasi jika pasien sesak nafas.
2)        Kebutuhan akan nutrisi
Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan berat badan yang
normal, kebutuhan nutrisi yang diperlukan. Pemilihan dan penyediaan makanan,
dengan tidak lupa memperhatikan latar belakang dan social klien apakah ada alergi
atau tidak.
3)        Kebutuhan eliminasi
Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak
waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran. Perawat juga membantu pasien dalam
hal BAB dan BAK.
4)        Gerak dan keseimbangan tubuh
Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring, dan
bersandar.

9
5)        Kebutuhan isthirahat dan tidur
Perawat harus mengetahui tentang pergerakan badan yang baik, dan juga
mengajarkan bagaimana cara mengontrol emosi yang baik. Selain itu, perawat
membantu pasien untuk mendapatkan posisi tidur yang baik dan merubahnya agar
tidak terjadi lecet.

6)        Kebutuhan berpakaian


Perawat dasarnya meliputi membantu klien memilihkan pakaian yang tepat dari
pakaian yang tersedia dan membantu untuk memakainya.
7)        Mempertahankan temperature tubuh atau sirkulasi
Perawat harus mengetahui physiologi panas dan bisa mendorong kearah tercapainya
keadaan panas maupun dingin dengan mengubah temperature, kelembapan atau
pergerakan udara, atau dengan memotivasi klien untuk meningkatkan atau
mengurangi aktifitasnya.
8)        Kebutuhan akan personal hygiene
Perawat harus mampu untuk memotivasi klien mengenai konsep konsep kesehatan
bahwa walaupun sakit klien tidak perlu untuk menurunkan standard kesehatannya,
dan bisa menjaga tetap bersih baik fisik maupun jiwanya.
9)        Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Perawat mampu melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang mungkin
banyak factor yang membuat klien tidak merasa nyaman dan aman.
10)    Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi, keinginan, rasa
takut dan pendapat.
Perawat menjadi penterjemah dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain
dalam memajukan kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri,
juga mampu menciptakan lingkungan yang teraupeutik.
11)    Kebutuhan spiritual
Perawat mampu untuk menghormati klien dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya
dan meyakinkan pasien bahwa kepercayaan, keyakinan dan agama sangat
berpengaruh terhadap upaya penyembuhan.

10
12)    Kebutuhan bekerja
Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap interprestasi terhadap kebutuhan
klien sangat penting, dimana sakit bisa menjadi lebih ringan apabila seseorang
dapat terus bekerja.
13)    Kebutuhan bermain dan rekreasi
Perawat mampu memkilihkan aktifitas yang cocok sesuai umur, kecerdasan,
pengalaman dan selera klien, kondisi, serta keadaan penyakitnya.
14)    Kebutuhan belajar.
Perawat dapat membantu klien belajar dalam mendorong usaha penyembuhan dan
meningkatkan kesehatan, serta memperkuat dan mengikuti rencana terapi yang
diberikan

11

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam definisinya


tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan keperawatan dasar, tidak
rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat digunakan sebagai panduan untuk praktik
keperawatan oleh sebagian besar perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan
digunakan di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara berkembang untuk
memandu kurikulum keperawatan dan praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan untuk
publikasi ICN, yang pada 1972 berada di cetakan ketujuh.

Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan Henderson, itu
adalah penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik untuk melihat bagaimana
holisme atau teori sistem umum menjelaskan hubungan antara komponen asuhan
keperawatan dasar. Konfirmasi dari ada tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan
diperlukan untuk memperjelas apa yang perawat harus dilakukan jika masalah yang
diajukan adalah selain fisik.

Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisi


keperawatan, ia pantas banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam pengembangan
praktik keperawatan, pendidikan, dan, lisensi. Karyanya harus dianggap sebagai awal dan
dorongan bagi perawat mengejar gelar akademis tertinggi. Ini sangat penting untuk
analisis praktik keperawatan dan untuk mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk
perawatan pasien.

12
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
ECG.

Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta : Penerbit Buku
Kedokterran ECG.

Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik KeperawatanProfesional di Rumah
Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : Salemba
Medika.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktikkeperawatan. New
York:Macmillan.

Anda mungkin juga menyukai