Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK 1

Teori Jean Watson

Disusun oleh :

Rizky Agustian A 30901800151

Rosa Milenia 30901800154

Sigit Setiawan 30901800162

Yunita Marina 30901800202

Yustika Rizki 30901800203

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
TAHUN 2019/2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Adanya pergeseran demografi, pergeseran sosial ekonomi, serta meningkat dan


bertambah rumitnya masalah kesehatan akan berdampak pada tuntutan dan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Masyarakat lebih
sadar akan hak dan kewajiban untuk menuntut tersedianya pelayanan kesehatan dan
keperawatan dengan mutu yang secara profesional dapat dipertanggungjawabkan.
Menghadapi globalisasi ini tiada upaya lain yang perlu dilakukan keculai mengadakan
penyesuaian dan perbaikan terhadap mutu layanan keperawatan. Peningkatan mutu
pelayanan keperawatan didukung oleh pengembangan teori-teori keperawatan, salah satunya
adalah teori Caring menurut Jean Watson. Caring adalah sentral untuk praktek keperawatan
karena caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk
lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien. Kunci dari kualitas pelayanan asuhan
keperawatan adalah perhatian, empati dan kepedulian perawat. Hal ini sangat sesuai dengan
tuntutan masyarakat pada saat ini yaitu mengharapkan pelayanan keperawatan yang
berkualitas . Banyak faktor yang mempengaruhi factor caring, seperti umur, gender,
lingkungan kerja dan kualifikasi perawat. melihat banyak faktor yang mempengaruhi perawat
dalam pemberian asuhan keperawatan yang didasari prinsip caring.

  

2.Rumusan masalah

1. Bagaimana biografi Jean Watson ?
2. Bagaimana Konsep Caring” yang dicetuskan Jean Watson dalam keperawatan ?
3. Seperti apa paradigma keperawatan dalam pandangan Jean Watson serta pengaplikasian
konsep caring dalam proses keperawatan?
4. Bagaimana stuktur bagan pola pikir dari teori caring ?
3.Tujuan penulisan

1. Mahasiswa dapat mengetahui profil dan teori serta hal-hal menyangkut teori yang


dicetuskan Jean Watson.
2. Mahasiswa memiliki bekal pengetahuan mengenai teori konseptual keperawatan untuk
diterapkan dalam dunia keperawatan kelak.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Biografi dan Profile Jean Watson

Margareth Jean Harman Watson lahir 21 Juli 1940 di Virginia Barat bagian selatan dan
besar di sebuah kota kecil Welch di pegunungan Appalachian. Watson memasuki sekolah
menengah atas di Virginia barat dan kemudian sekolah keperawatan Lewis
gale.Dalam www.nursing.ucdenver.edu/caring (terjemahan) dikemukakan bahwa Dr.Jean
Watson menjadi Profesor Keperawatan dan menjabat sebagai ketua dalam Ilmu Keperawatan di
University of Colorado Denver dan Anschutz Kampus Kedokteran Pusat. Dia adalah pendiri dari
Pusat Keparawatan di Colorado dan merupakan anggota dari Akademi Keperawatan Amerika.
Dia sebelumnya menjabat sebagai Dekan Keperawatan di Universitas Ilmu Kesehatan Pusat dan
merupakan mantan presiden Liga Nasional untuk Keperawatan. Kegiatannya terbaru termasuk
Pendiri dan Direktur dari sebuah yayasan baru: Watson Caring Science Institute.

Dr .Watson telah menerima gelar sarjana dan pascasarjana di bidang keperawatan dan kejiwaan,
keperawatan kesehatan dan memegang gelar PhD dalam bidang psikologi pendidikan dan
konseling. Dia adalah seorang penulis dipublikasikan secara luas dan penerima beberapa
penghargaan dan gelar kehormatan, termasuk Kellogg internasional Fellowship di Australia,
Fulbright Research Award di Swedia. Dia memegang delapan (8) Gelar Doktor Kehormatan,
termasuk 5 Internasional Kehormatan Doktorat (Swedia, Inggris, Spanyol, Inggris, Kolombia
dan Quebec, Kanada).

Dia telah menjadi Guru Besar dan diakui di universitas-universitas di seluruh Amerika Serikat
dan sudah berkeliling dunia beberapa kali. Keperawat klinis dan program akademik di seluruh
dunia menggunakan karya-karyanya yang diterbitkan pada filsafat dan teori kepedulian
manusia serta seni dan ilmu dalam keperawatan peduli.

            Filsafat peduli Dr Watson digunakan untuk memandu model transformatif kepedulian


dan penyembuhan praktik bagi perawat dan pasien, dalam pengaturan yang beragam di seluruh
dunia. Dia adalah penerima penghargaan nasional, termasuk Penghargaan Institut Fetzer Norman
Cousins, sebagai pengakuan atas komitmennya untuk mengembangkan, memelihara dan
mencontohkan hubungan-berpusat praktek perawatan.

Di Universitas Colorado, Dr.Watson memegang gelar Distinguished Profesor Keperawatan;


kehormatan tertinggi yang diberikan fakultas untuk karya ilmiah. Pada tahun 1999 ia menjabat
sebagai  Ketua Murchinson-Scoville di Science Peduli, kursi pertama yang diberikan pada
bangsa di bidang Caring science, berbasis di University of Colorado Denver & Health Sciences
Center.                                                        

2. Teori Konseptual “Caring” Jean Watson

Watson(1988) dan George (1990) dalam Sartika (2011) mendefenisikan caring lebih  dari


sebuah exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring adalah
ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spritualnya meningkat
ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri,
intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggung jawaban hubungan
antara perawat-klien, dimana perawat membantu memperoleh pengetahuan dan
meningkatkan kesehatan.

“Theory of Human Caring” (Watson), mempertegas jenis hubungan dan transaksi yang


diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien
sebagai manusia yang mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.Watson
mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini caring merupakan
perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan
pada klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam melakukan
praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan
maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu terhadap
suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat harus mampu
memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan yang dialaminya dan
memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang
maupun akan terjadi. Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal
yaitu hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring
melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang
diberikan pada klien. Watson juga berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk
memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya,
perawat di tantang untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam
praktik keperawatan.

            Yudha dan Subekti (2009;79-81) mengemukakan bahwa  Jean Watson memulai karya
mengenai metafisik dang transpersonalnya mengenai caring pada manusia pada tahun 1970-an
dan menerbitkan buku pertamanya “Nursing The Philosophy and science of caring” pada tahun
1979. Ia terus mengembangkan teori-teorinya, yang mencerminkan paradigma ilmu pengetahuan
tentang manusia yang baru dan telah memperbaiki teorinya tersebut pada publikasi berikutnya
(Watson 1985, 1988, 1990). Watson berkeyakinan bahwa keperawatan jauh dari sekedar
pendekatan ekstensial-fenomenologis untuk memadukan konsep-konsep kejiwaan dan
transendensi. Jiwa adalah esensi dari seseorang  yang mengandung geits (roh atau kesan diri
yang tinggi), yang memiliki kesadaran diri, tingkat kesadaran tinggi, suatu kekuatan internal, dan
kekuatan yangdapat memperbesat kapasitas  manusia dan memungkinkan seseorang untuk
melebihi dari lazimnya (1982:224). Transendensi mengacu pada kapasitas untuk eksis bersama
dengan masa lalu, saat ini, dan masa depan semua sekaligus dalam saat ini dan sekarang.

Transpersonal human caring dipandang baik sebagai ideal moral keperawatan maupun sebagai
proses caring. Ideal moral mengandung interaksi transpersonal dan intersubjektif dengan orang-
orang. Proses caring terdiri atas komitmen untuk melindungi, meningkatkan, dan memulihkan
humanitas dengan mengembalikan martabat, keselarasanbatin, dan memfasilitasi kesembuhan.
Perawat membantu orang lain untuk mendapatkan pengetahuan diri, pengendalian diri, dan
kesiapan untuk penyembuhan diri, yang memungkinkan mereka untuk meraih kembali rasa
keselarasan batin mereka.

Dasar teori Watson (1989) adalah nilai dan penghormatannya yang sangat mendalam terhadap
keajaiban dan misteri kehidupan, suatu pengakuan terhadap dimensi  spiritual kehidupan
dan keyakinan terhadap kekuatan internal proses keperawatan dan penyembuhan. System nilai
ini dipadukan dengan 10 faktor caratif (1979) yang mencakup altruisme manusia, kepekaan
terhadap diri dan orang lain, dan mencintai dan percaya akan hidup dan kekuatan batin orang lain
dan diri kita sendiri.
Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip holografis keperawatan
transpersonal. Ia berkeyakinan bahwa jika seseorang memiliki tubuh yang tidak dibatasi oleh
ruang da waktu. Sebagian dari asumsi Watson (1985:32-33) yang mendasari nilai-nilai asuhan
manusia dalam keperawatan adalah:

a. Kasih sayang dan cinta adalah kekuatan kosmik yang paling universal daan
misterius dan tersusun atas energy psikis universal dan primal.
b. Untuk dapat bertahan hidup, seseorang harus menjadi lebih menyanyangi dan
mencintai untuk memelihara  humanitas mereka.
c. Menyayangi dan mencintai diri-sendiri adalah hal penting sebalum seseorang
dapat menghargai dan merawat orang lain dengan welas asib dan bermartabat.
d. Kasih saying adalah esensi dari keperawatan dan merupakan focus paling utama
dan penyatu untuk praktik keperawatan.
e. Peran merawat mengalami penurunan dalam system layanan kesehatan dan
terancam oleh meningkatnya teknologi medis dan birokrasi-manajerial institusi.
f. Konstribusi social, moral, dan ilmiah keperawatan terhadap manusia dan
masyarakat terletak pada komitmennya terhadap manusia dan masyarakat
terhadap ideal perawatan manusia dalam teori, praktik, dan penalitian.

3. Filosofi dari Teori Caring Jean Watson

Dalam Kapuk Online (2011) Jean Watson mengemukakan bahwa filosofi yang pada
akhirnya terkenal dengan sebutan “J.W”, berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktifitas
keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan. Watson,
(1979). Tindakan Keperawatan yang mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara
sehat, sakit dan perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan
kesehatan, serta pencegahan  terjadinya penyakit.
A.Asumsi Dasar Science of Caring

Dalam jurnal Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan
Keperawatan oleh Abi dan Burhannudin (2008) dikemukakan bahwa Watson mengidentifikasi
banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal caring. Watson meyakini bahwa
jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Watson menyatakan tujuh asumsi
tentang science of caring. Asumsi dasar tersebut yaitu:

o Caring  dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya secara


interpersonal
o Caring  terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap
kebutuhan manusia tertentu
o Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga
o Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga
menerima akan jadi apa dia kemudian
o Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi
yang ada, dan di saat yang sama membiarkan sesorang untuk memilih tindakan
yang terbaik bagi dirinya saat itu
o Caring  lebih “healthogenic” daripada curing.
o Praktek caring  merupakan sentral bagi keperawatan

George(1995:294) mengemukakan bahwa Watson melihat kepedulian keperawatan sebagai 


atribut paling berharga yang ditawarkan kepada umat manusia,  tak adanya kepedulian, akan
kurang diterimanya penekanan  dibanding aspek-aspek lain dari praktek keperawatan.

Watson dalam George (1995) menyatakan ;

“Peran perawatan manusia (dalam keperawatan) terancam oleh teknologi medis meningkat,
birokrasi-manajerial kendala institusional dalam sebuah masyarakat. Pada saat yang sama telah
terjadi proliferasi pengobatan  dan  teknik pengobatan dan penyembuhan yang sering tanpa
memperhatikan biaya”
B.Faktor Carative dalam Caring

Dalam jurnal Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan
Keperawatan oleh Abi dan Burhannudin (2008) mengemukakan bahwa Original carative
factors kemudian dikembangkan oleh Watson menjadi clinical caritas processes yang
menawarkan pandangan yang lebih terbuka (Watson, 2004), yaitu:

o Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan
dalam konteks kesadaran terhadap caring.
o Hadir dengan sepenuhnya, dan mewujudkan dan mempertahankan system
keperacayaan yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan orang
dirawat.
o Memberikan perhatian terhadap praktekpraktek spiritual dan transpersonal diri
orang lain, melebihi ego dirinya.
o Mengembangkan dan mempertahakan suatu hubungan caring yang sebenarnya,
yang saling bantu dan saling percaya.
o Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dan negative.
Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson ..… ( Abi Muhlisin dan
Burhannudin Ichsan) 149 sebagai suatu hubungan dengan semangat yang dalam
dari diri sendiri dan orang yang dirawat.
o Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai
bagian dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-healing yang
artistik.
o Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui
keutuhan diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain.
o Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun non
fisik, lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki
keholistikan, keindahan, kenyamanan, martabat, dan kedamaian.
o Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang penuh,
memberikan “human care essentials”, yang memunculkan penyesuaian jiwa, raga
dan pikiran, keholistikan, dan kesatuan diri dalam seluruh aspek care; dengan
melibatkan jiwa dan keberadaan secara spiritual.
o Menelaah dan menghargai misteri spritual, dan dimensi eksistensial dari
kehidupan dan kematian seseorang, “soul care” bagi diri sendiri dan orang yang
dirawat.

George (1995:297-298) mengemukakan bahwa Jean Watson dalam memahami konsep


keperawatan terkenal dengan Human Caring Theory. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari
pada unsur teori kemanusiaan. Jean Watson (1985) membagi kebutuhan dasar manusia dalam
dua peringkat utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan
kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs). 

Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya kompleks
manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam konteksnya terhadap
kebutuhan lain dan semuanya dianggap penting. Kebutuhan manusia yang saling berhubungan
diantaranya kebutuhan dasar biofisikal, kebutuhan psikofisikal, kebutuhan
psikososial dan kebutuhan intrapersonal dan interpersonal.

Berdasarkan kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang
sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai
kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, dan spiritual karena
sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai
keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah
terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan.

4. Paradigma Keperawatan Menurut Watson

  Dalam jurnal Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan
Keperawatan oleh Abi dan Burhannudin (2008) mengemukakan bahwa paradigma keperawatan
menurut watson terdiri dari:

Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi transpersonal
caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran, jiwa dan raga yang
menimbulkan selfknowlegde, self-control, self-care, dan selfhealing.

Klien

Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan pikiran, jiwa
dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan tentang kondisi sehat-

sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi, self-control, pilihan dan selfdetermination.

Kesehatan

Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara diri
dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.

 Lingkungan

Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan


perawat.

5.Proses Keperawatan dalam Konsep Caring

Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan Keperawatan oleh
Abi dan Burhannudin (2008) mengemukakan bahwa Watson (1979) menekankan bahwa proses
keperawatan memiliki langkah-langkah yang sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua
proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik.
Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut (tulisan yang
dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam proses keperawatan):

Pengkajian

Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan pengetahuan dari


literature yang dapat diterapkan,melibatkan pengetahuan konseptual untuk pembentukan dan
konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah dan
pengkajian juga meliputi pendefinisian variable yang akan diteliti dalam memecahkan
masalah. Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh
perawat yaitu:

ü  Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi kebutuhan
nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.

ü  Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi,


meliputi  kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.

ü  Higher order needs (psychosocial needs), yaitu kebutuhan integritas yang meliputi kebutuhan


akan penghargaan dan beraffiliasi.

ü  Higher order needs (intrapersonalinterpersonal needs), yaitu kebutuhan untuk aktualisasi


diri.

  Perencanaan:

Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel akan diteliti


atau diukur, meliputi suatupendekatan konseptual atau design untuk memecahan masalah yang
mengacu pada asuhan keperawatan serta meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan
dan pada siapa dan bagaimana data akan dikumpulkan

Implementasi:

Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi pengumpulan data.

 Evaluasi

Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk meneliti efek dari
intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang
positif tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

1.Kesimpulan

Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, JW memahami bahwa manusian adalah mahluk


yang sempurna, yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan. Sehingga dalam upaya
mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera, baik fisik, mental dan
spiritual. Karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa. Sehingga
untuk mencapai keadaan tersebut, keperawatan harus berperan aktif dalam  upaya meningkatkan
status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan upaya
penyembuhannya, yang fokusnya terdapat pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

2.Saran

Melihat besarnya manfaat caring, seharusnya caring tercermin dalam setiap interaksi
perawat dan klien, bukan malah dianggap sebagai sesuatu yang sulit diwujudkan dengan dalih
beban kerja yang  tinggi, atau pengaturan manajemen askep ruangan yg kurang baik.
Pelaksanaan caring akan meningkatkan mutu asuhan keperawatan, memperbaiki image perawat
di masyarakat dan membuat profesi keperawatan memiliki tempat khusus di mata para pengguna
jasa pelayanan kesehatan, bukan hanya sebagai pelengkap penderita.
DAFTAR PUSTAKA

Yudha,E.K dan Subhekti,N.B (Eds).1996.Proses Keperawatan : Aplikasi Model

Konsepual.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.

George, J.B. 1995. Nursing theories: the base for professional nursing


practice (edisi 4).

Universitas Micigan:Appleton dan Lange .

Muhlisin,A dan Ichsan,B.2008.Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean


Watson Dalam

Asuhan Keperawatan. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, 1(3) :147-150.

Sartika,N.2011.Konsep Caring Menurut Jean Watson(online).

(http://www.pedomannews.com/opini/berita-opini/ekonomi/1920-konsep-caring-
menurut-jean-watson.diakses 15 November 2020)

Watson,J.Nursing:The Philosophy and Science og


Caring,Botson:Little,Brown,1979.

Watson,J.Nursing’s Scientific Quest,Nursing Outlook,1985,29,413-416.

Anda mungkin juga menyukai