Disusun oleh :
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2.Rumusan masalah
1. Bagaimana biografi Jean Watson ?
2. Bagaimana Konsep Caring” yang dicetuskan Jean Watson dalam keperawatan ?
3. Seperti apa paradigma keperawatan dalam pandangan Jean Watson serta pengaplikasian
konsep caring dalam proses keperawatan?
4. Bagaimana stuktur bagan pola pikir dari teori caring ?
3.Tujuan penulisan
PEMBAHASAN
Margareth Jean Harman Watson lahir 21 Juli 1940 di Virginia Barat bagian selatan dan
besar di sebuah kota kecil Welch di pegunungan Appalachian. Watson memasuki sekolah
menengah atas di Virginia barat dan kemudian sekolah keperawatan Lewis
gale.Dalam www.nursing.ucdenver.edu/caring (terjemahan) dikemukakan bahwa Dr.Jean
Watson menjadi Profesor Keperawatan dan menjabat sebagai ketua dalam Ilmu Keperawatan di
University of Colorado Denver dan Anschutz Kampus Kedokteran Pusat. Dia adalah pendiri dari
Pusat Keparawatan di Colorado dan merupakan anggota dari Akademi Keperawatan Amerika.
Dia sebelumnya menjabat sebagai Dekan Keperawatan di Universitas Ilmu Kesehatan Pusat dan
merupakan mantan presiden Liga Nasional untuk Keperawatan. Kegiatannya terbaru termasuk
Pendiri dan Direktur dari sebuah yayasan baru: Watson Caring Science Institute.
Dr .Watson telah menerima gelar sarjana dan pascasarjana di bidang keperawatan dan kejiwaan,
keperawatan kesehatan dan memegang gelar PhD dalam bidang psikologi pendidikan dan
konseling. Dia adalah seorang penulis dipublikasikan secara luas dan penerima beberapa
penghargaan dan gelar kehormatan, termasuk Kellogg internasional Fellowship di Australia,
Fulbright Research Award di Swedia. Dia memegang delapan (8) Gelar Doktor Kehormatan,
termasuk 5 Internasional Kehormatan Doktorat (Swedia, Inggris, Spanyol, Inggris, Kolombia
dan Quebec, Kanada).
Dia telah menjadi Guru Besar dan diakui di universitas-universitas di seluruh Amerika Serikat
dan sudah berkeliling dunia beberapa kali. Keperawat klinis dan program akademik di seluruh
dunia menggunakan karya-karyanya yang diterbitkan pada filsafat dan teori kepedulian
manusia serta seni dan ilmu dalam keperawatan peduli.
Yudha dan Subekti (2009;79-81) mengemukakan bahwa Jean Watson memulai karya
mengenai metafisik dang transpersonalnya mengenai caring pada manusia pada tahun 1970-an
dan menerbitkan buku pertamanya “Nursing The Philosophy and science of caring” pada tahun
1979. Ia terus mengembangkan teori-teorinya, yang mencerminkan paradigma ilmu pengetahuan
tentang manusia yang baru dan telah memperbaiki teorinya tersebut pada publikasi berikutnya
(Watson 1985, 1988, 1990). Watson berkeyakinan bahwa keperawatan jauh dari sekedar
pendekatan ekstensial-fenomenologis untuk memadukan konsep-konsep kejiwaan dan
transendensi. Jiwa adalah esensi dari seseorang yang mengandung geits (roh atau kesan diri
yang tinggi), yang memiliki kesadaran diri, tingkat kesadaran tinggi, suatu kekuatan internal, dan
kekuatan yangdapat memperbesat kapasitas manusia dan memungkinkan seseorang untuk
melebihi dari lazimnya (1982:224). Transendensi mengacu pada kapasitas untuk eksis bersama
dengan masa lalu, saat ini, dan masa depan semua sekaligus dalam saat ini dan sekarang.
Transpersonal human caring dipandang baik sebagai ideal moral keperawatan maupun sebagai
proses caring. Ideal moral mengandung interaksi transpersonal dan intersubjektif dengan orang-
orang. Proses caring terdiri atas komitmen untuk melindungi, meningkatkan, dan memulihkan
humanitas dengan mengembalikan martabat, keselarasanbatin, dan memfasilitasi kesembuhan.
Perawat membantu orang lain untuk mendapatkan pengetahuan diri, pengendalian diri, dan
kesiapan untuk penyembuhan diri, yang memungkinkan mereka untuk meraih kembali rasa
keselarasan batin mereka.
Dasar teori Watson (1989) adalah nilai dan penghormatannya yang sangat mendalam terhadap
keajaiban dan misteri kehidupan, suatu pengakuan terhadap dimensi spiritual kehidupan
dan keyakinan terhadap kekuatan internal proses keperawatan dan penyembuhan. System nilai
ini dipadukan dengan 10 faktor caratif (1979) yang mencakup altruisme manusia, kepekaan
terhadap diri dan orang lain, dan mencintai dan percaya akan hidup dan kekuatan batin orang lain
dan diri kita sendiri.
Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip holografis keperawatan
transpersonal. Ia berkeyakinan bahwa jika seseorang memiliki tubuh yang tidak dibatasi oleh
ruang da waktu. Sebagian dari asumsi Watson (1985:32-33) yang mendasari nilai-nilai asuhan
manusia dalam keperawatan adalah:
a. Kasih sayang dan cinta adalah kekuatan kosmik yang paling universal daan
misterius dan tersusun atas energy psikis universal dan primal.
b. Untuk dapat bertahan hidup, seseorang harus menjadi lebih menyanyangi dan
mencintai untuk memelihara humanitas mereka.
c. Menyayangi dan mencintai diri-sendiri adalah hal penting sebalum seseorang
dapat menghargai dan merawat orang lain dengan welas asib dan bermartabat.
d. Kasih saying adalah esensi dari keperawatan dan merupakan focus paling utama
dan penyatu untuk praktik keperawatan.
e. Peran merawat mengalami penurunan dalam system layanan kesehatan dan
terancam oleh meningkatnya teknologi medis dan birokrasi-manajerial institusi.
f. Konstribusi social, moral, dan ilmiah keperawatan terhadap manusia dan
masyarakat terletak pada komitmennya terhadap manusia dan masyarakat
terhadap ideal perawatan manusia dalam teori, praktik, dan penalitian.
Dalam Kapuk Online (2011) Jean Watson mengemukakan bahwa filosofi yang pada
akhirnya terkenal dengan sebutan “J.W”, berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktifitas
keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan. Watson,
(1979). Tindakan Keperawatan yang mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara
sehat, sakit dan perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan
kesehatan, serta pencegahan terjadinya penyakit.
A.Asumsi Dasar Science of Caring
Dalam jurnal Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan
Keperawatan oleh Abi dan Burhannudin (2008) dikemukakan bahwa Watson mengidentifikasi
banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal caring. Watson meyakini bahwa
jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Watson menyatakan tujuh asumsi
tentang science of caring. Asumsi dasar tersebut yaitu:
“Peran perawatan manusia (dalam keperawatan) terancam oleh teknologi medis meningkat,
birokrasi-manajerial kendala institusional dalam sebuah masyarakat. Pada saat yang sama telah
terjadi proliferasi pengobatan dan teknik pengobatan dan penyembuhan yang sering tanpa
memperhatikan biaya”
B.Faktor Carative dalam Caring
Dalam jurnal Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan
Keperawatan oleh Abi dan Burhannudin (2008) mengemukakan bahwa Original carative
factors kemudian dikembangkan oleh Watson menjadi clinical caritas processes yang
menawarkan pandangan yang lebih terbuka (Watson, 2004), yaitu:
o Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan
dalam konteks kesadaran terhadap caring.
o Hadir dengan sepenuhnya, dan mewujudkan dan mempertahankan system
keperacayaan yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan orang
dirawat.
o Memberikan perhatian terhadap praktekpraktek spiritual dan transpersonal diri
orang lain, melebihi ego dirinya.
o Mengembangkan dan mempertahakan suatu hubungan caring yang sebenarnya,
yang saling bantu dan saling percaya.
o Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dan negative.
Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson ..… ( Abi Muhlisin dan
Burhannudin Ichsan) 149 sebagai suatu hubungan dengan semangat yang dalam
dari diri sendiri dan orang yang dirawat.
o Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai
bagian dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-healing yang
artistik.
o Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui
keutuhan diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain.
o Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun non
fisik, lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki
keholistikan, keindahan, kenyamanan, martabat, dan kedamaian.
o Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang penuh,
memberikan “human care essentials”, yang memunculkan penyesuaian jiwa, raga
dan pikiran, keholistikan, dan kesatuan diri dalam seluruh aspek care; dengan
melibatkan jiwa dan keberadaan secara spiritual.
o Menelaah dan menghargai misteri spritual, dan dimensi eksistensial dari
kehidupan dan kematian seseorang, “soul care” bagi diri sendiri dan orang yang
dirawat.
Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya kompleks
manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam konteksnya terhadap
kebutuhan lain dan semuanya dianggap penting. Kebutuhan manusia yang saling berhubungan
diantaranya kebutuhan dasar biofisikal, kebutuhan psikofisikal, kebutuhan
psikososial dan kebutuhan intrapersonal dan interpersonal.
Berdasarkan kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang
sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai
kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, dan spiritual karena
sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk mencapai
keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah
terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan.
Dalam jurnal Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan
Keperawatan oleh Abi dan Burhannudin (2008) mengemukakan bahwa paradigma keperawatan
menurut watson terdiri dari:
Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi transpersonal
caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran, jiwa dan raga yang
menimbulkan selfknowlegde, self-control, self-care, dan selfhealing.
Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan pikiran, jiwa
dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan tentang kondisi sehat-
Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara diri
dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
Lingkungan
Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan Keperawatan oleh
Abi dan Burhannudin (2008) mengemukakan bahwa Watson (1979) menekankan bahwa proses
keperawatan memiliki langkah-langkah yang sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua
proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik.
Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut (tulisan yang
dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam proses keperawatan):
Pengkajian
ü Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi kebutuhan
nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
Perencanaan:
Implementasi:
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi pengumpulan data.
Evaluasi
Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk meneliti efek dari
intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang
positif tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan.
BAB III
1.Kesimpulan
2.Saran
Melihat besarnya manfaat caring, seharusnya caring tercermin dalam setiap interaksi
perawat dan klien, bukan malah dianggap sebagai sesuatu yang sulit diwujudkan dengan dalih
beban kerja yang tinggi, atau pengaturan manajemen askep ruangan yg kurang baik.
Pelaksanaan caring akan meningkatkan mutu asuhan keperawatan, memperbaiki image perawat
di masyarakat dan membuat profesi keperawatan memiliki tempat khusus di mata para pengguna
jasa pelayanan kesehatan, bukan hanya sebagai pelengkap penderita.
DAFTAR PUSTAKA
(http://www.pedomannews.com/opini/berita-opini/ekonomi/1920-konsep-caring-
menurut-jean-watson.diakses 15 November 2020)