Anda di halaman 1dari 8

Karakteristik Teori Keperawatan dan Faktor yang Mempengaruhi Teori Keperawatan

Menurut Torres ( 1985 ) dan Chinn-Jacob ( 1983 ) ada lima karakteristik dasar teori dan
konsep keperawatan, yaitu:
a.

Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari
konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, keperawatan
dan konsep lingkungan.

b.

Teori keperawatan harus bersifat alamiah. Artinya, teori keperawatan digunakan dengan alasan
atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis.

c.

Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori keperawatan dapat digunakan
pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi
praktek keperawatan.

d.

Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledgekeperawatan yang dilakukan


melalui penelitian.

e.

Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktek
keperawatan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEORI KEPERAWATAN:
1.Filosofi Florence Nigtingale
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang
melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan
kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan
orang yang sakit yang dikenal dengan teori lingkungannya. Selain Florence juga membuat
standar pada pendidikan keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang
efesien.Beliau juga membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan
perawatan pada orang yang sakit dengan yang sehat.
2. Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori keperawatan
diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan akan
lebih baik dilakukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan
perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan
perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya
perawat dibawah pengawasan langsung dokter, dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan
sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat
dan dokter bukan di bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar
dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
3. Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori keperawatan.
Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum keperawatan yang

jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistem pendidikan keperawatan yang
terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang
dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.
4. Pengembangan Ilmu Keperawatan
Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan
dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan
cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan pada tahuntahun yang akan datang akan selalu ada cabang ilmu keperawatan yang khusus atau
subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keperawatan sehingga teori-teori keperawatan
dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan.
2.3 Pandangan Beberapa Ahli tentang Teori dan Model Konsep Keperawatan
2.3.1

TEORI NIGHTINGALE (1860)


Teori Nicghtingale ini memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan, dan
perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya
memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan atau tindakan keperawatan lebihketenangan, dan nutrisi yang adequate, dengan
dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori
tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktek keperawatan mandiri tanpa
tergantung dengan profesi lain.
Nightingale tidak memandang perawat secara sempit hanya sibuk dengan masalah
pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu,
kenyamanan lingkungan, kebersiahn, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat (Ninghtingale, 1860;
Torres, 1986).
Torres (1986) mencatat bahan nightangle memberikan konsep dan penawaran yang dapat
divalidasi dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan.

2.3.2

TEORI PEPLAU
Teori Hildegrad Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif
( Peplau, 1952); yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres,1986;MarrinerTomey,1994).Berdasarkan teori ini klein adalah individu dengan kebutuhan prasaan,dan
keperawatan dalam proses interpersonal dan terapeutik.Oleh sebab itu perawat berupaya
mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat bertugas sebagai
narasumber,konselor,dan wali.
Teori Peplau merupakan teori yang unik di mana hubungan kolaborasi perawat dan klien
membentuk suatu kekuatan mendewasakan melalui hubungan interpersonal yang efektif dalam
membantu pemenuhan kebutuhan klien (Beeber, Anderson dan Sills,1990). Hubungan
interpersonal perawat-klien digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti
berikut ini :Orientasi,identifikasi,penjelasan,dan resolusi( Chinn dan Jacobs, 1995)

2.3.3

TEORI HENDERSON

Teori keperawatan Virginia Henderson (Harmer dan Henderson, 1955) mencakup seluruh
kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson (1964) mendefinisikan keperawatan sebagai:
Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang
memiliki kon-tribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya... dimana individu tersebut akan
mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan
yang dibutuhkan. Dan hal ini dilakukan dengan cara membantu mendapatkan kembali
kemandiriannya secepat mungkin.
Kebutuhan berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar Henderson, memberikan
kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan (Henderson, 1966):
1. Bernafas secara normal
2. Makan dan minum cukup
3. Eliminasi
4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki
5. Istirahat dan tidur
6. Memilih cara berpakaian; berpakaian dan melepaskan pakaian
7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
9. Menghindari bahaya dari lingkungan
10. Berkomunikasi dengan orang lain
11. Beribadah menurut keyakinan
12. Bekerja yang menjanjikan prestasi
13. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14. Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingin tahuan yang mengacu pada perkembangan dan
kesehatan normal
2.3.4

TEORI ABDELLAH
Teori keperawatan yang di kembangkan oleh Faye Abdellah et al.(1960) meliputi
pemberihan asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan
fisik,emosi,intelektual,sosial,dan spiritual baik klien maupun keluarga. Dalam teori Abdellah
mengidentifikasi kebutuhan klien secara spesifik,yang sering dikenal sebagai 21 masalah
keperawatan abdellah:

1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik


2. Mempertahankan aktifitas,istirahat dan tidur yang optimal
3. Mencegah terjadinya kecelakaan,cederah, atau trauma lain dan mencegah meluasnya infeksi
4. Menpertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencagah dan memberbaiki defermitas
5. Memfasilitasi masukan oksigen ke seluruh sel tubuh
6. Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh

7. Mempertahankan eliminasi
8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
9. Mengenali respons respons fisiologos tubuh terhadap kondisi penyakit-patologis,fisiologis dan
kompensasi
10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi
11. Mempertahankan fungsi sensorik
12. Mengidentifikasi dan menerima ekspresi,prasaan dan reaksi potif dan negatif
13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara emosi dan penyakit
organik
14. Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal
15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif
16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif
17. Menghasikan dan /atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik
18. Memfasillitasi kesadaran akan diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik,emosi
dan perkembangan yang berbeda
19. Menerima tujuan oktimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan
emosional
20. Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah
yang muncul akibat dari penyakit
21. Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang mempengaruhui dalam
munculnya suatu penyakit
2.3.5

TEORI ORLANDO

Bagi Ida Orlando (1961),klien adalah individu dengan suatu kebutuhan,dimana bila
kebutuhan tersebut di penuhi maka stres akan berkurang,meningkatkan kepuasan atau
mendorong pencapaian kesehatan optimal (Chinn dan Jacobs,1995). Teori Jean Orlando
mengandung konsep kerangka kerja untuk perawat professional yang mengandung 3 elemen
yaitu : perilaku klien, reaksi dan tindakan keperawatan , mengubah situasi perawat setelah
perawat memperkirakan kebutuhan klien , perawat mengetahui penyebab yang mempengaruhi
derajat kesehatan , lalu bertindak secara spontan atau berkolaborasi untuk memberikan pelayanan
kesehatan.
2.3.6

TEORI LEVINA
Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ide-ide dan nilai-nilai, dimana
perawat memandang manusia itu sama, merupakan suatu rangkaian disiplin dalam menguasai
organisasi atau kumpulan yang dimiliki individu dalam menjalin hubungan manusia
sekitarnya.Intisari dari keperawatan adalah manusia. Asumsinya bahwa definisi teori tersebut
adalah sebagai berikut : KondisiKlien memasuki system pelayanan kesehatan dalam bagian
penyakit atau perubahan kesehatan. Responsibilitas tanggung jawabPerawat bertanggung jawab
dalam mengenal respon (perubahan tingkah laku atau tingkat fungsi tubuh) sebagai adaptasi

klien atau usaha untuk Rasa, Stress, Inflamasi beradaptasi terhadap lingkungan. 4 Sensorio
respon antara lain : Fungsi perawat memasukkan intervensi takut untuk meningkatkan adaptasi
terhadap penyakit dan evaluasi intervensi sebagai support (dorongan) atau terapeutik koping.
Intervensi membantu mempertahankan status kesehatan dan mencegah penyakit lebih lanjut.
Intervensi terapeutik meningkatkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan.4 prinsip
perlindungan yang mendorong tujuan perawatan untuk seseorang ke status mempertahankan atau
memulihkan Perlindungan terhadap energiKeseimbangan intake dan output energi untuk
mencegah kesehatan : kelelahan Perlindungan terhadap integritas strukturaMempertahankan atau
struktur tubuh (penyembuhan) pemulihan Perlindungan terhadap integritas personal.
Mempertahankan atau pemulihan rasa identitas dan harga diri Perlindunga (mengenali kualitas
diri) terhadap integritas sosialMemperkenalkan klien sebagai suatu makhluk sosial khususnya
dengan orang lain. Teori Levine berfokus pada satu orang klien, teori ini mempunyai implikasi
utama dalam pengaturan perawatan akut, dimana intervensi dapat bersifat mendorong atau
terapeutik
2.3.7

TEORI JOHNSON
Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien
beradaptasi terhadap kondosi sakitnya dan bagai mana stres aktual atau torensial dapat
mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuannya adalah menurunkan stres sehingga klien
dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya ( Johnson,1968). Teori Johnson
berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada pengelompokan perilaku berikut:

1. Perilaku mencari keamanan


2. Perilaku mencari perawatan
3. Menguasahi diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan standar internalisasi prestasi
4. Mengakomodasi diet dengan cara yang di terima secara sosial dan kultural
5. Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara diterima secara sosial dan kultural
6. Perilaku seksual dan identitas peran
7. Perilaku melindungi diri sendiri
2.3.8

TEORI ROGERS
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita
sakit serta penyandang cacat. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia.
Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup manusia dan pola
pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Asumsi dasar teori rogers tentang manusia, Manusia
adalah kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Kehidupan
setiap manusia adalah sesuatu yang unik . tidak ada dua hal didalam kehidupan ini yang dapat
diulang dengan cara yang sama dibawah keadaan yang sama . jalan hidup seseorang berbeda
dengan yang lain. Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya. Manusia diciptakan
dengan karakteristik dan keunikan tersendiri misalnya dalam hal sifat dan emosi. Pada intinya
Rogers memandang keperawatan sebagai ilmu dan m,endukung adanya penelitian keperawatan.

Oleh sebab itu keperawatan menggembangkan pengetahuan dari ilmu-ilmu dasar dan
fisiologi,begitu juga dengan ilmu keperawatan itu sendiri:
Ilmu keperawatan bertujuan untuk mengembangkan penelitian ilmia dan analisis logis
dan kemampuan menerapkanya dalam praktik keperawatan. Inti pengetahuan ilmiah
keperawatan merupakan hasil penemuan terbaru keperawatan . . . keperawatan merupakan ilmu
tentang humanispik.
2.3.9

TEORI OREM
Dorothea Orem (1971) Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayanan yang
diberikan untuk menolong orang secara keseluruhan ketika mereka atau orang yang bertanggung
jawab atas perawatan mereka tidak mampu memberikan perawatan kepada mereka. Keperawatan
merupakan salah satu daya atau usaha manusia untuk membantu manusia lain dengan melakukan
atau memberikan pelayanan yang professional dan tindakan untuk membawa manusia pada
situasi yang saling menyayangi antara manusia dengan bentuk pelayanan yang berfokus kepada
manusia seutuhnya yang tidak terlepas dari lingkungannya. Menurut OREM asuhan keperawatan
dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang memperlajari kemampuan untuk merawat diri
sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan
kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan Perawatan Diri Orang dewasa dapat merawat diri mereka
sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas
self care mereka. Orem mengklasifikasikan self care dalam 3 syarat : Syarat universal : fisiologi
dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas dan istirahat, sosial,
pencegahan bahaya. Syarat pengembangan : untuk meningkatkan proses perkembangan
sepanjang siklus hidup. Penyimpangan kesehatan berhubungan dengan kerusakan atau
penyimpangan cara, struktur norma dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan
seseorang untuk melakukan self care. Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan
memperhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuhan pasien dan kemampuan pasien. Oleh
karena itu ada tiga tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri. Perawat memberi keperawatan
total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan pasien
yang tinggi (system pengganti keseluruhan). Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam
tindakan keperawatan (system pengganti sebagian) Pasien merawat diri sendiri dengan
bimbingan perawat (system dukungan/pendidikan).

2.3.10 TEORI KING


Tujuan yang ingin dicapai dari teori Imogene King (1971, 1981, 1987) berfokus pad
interaksi tiga sistem: sistem personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial. Ketiganya
membektuk hubungan personal antara perawat dan klien. Hubungan perawat dan klien
merupakan sarana dalam pemberian asuhan keperawatan, dimana proses interpersonal dinamis
yang ditampilkan oleh perawat dan klien dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain,
demikian juga oleh sistem asuhan kesehatan yang berlaku (king, 1971, 1981). Tujuan perawat
adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu klien dalam menciptakan dan
mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungan.
2.3.11 TEORI NEUMAN

Betty Neuman (1972), Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan
memperhatikan seluruh factor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap penyebab
stress, tekanan intra, inter dan ekstra personal.Perawatan berfokus kepada mencegah serangan
stress dalam melindungi klien untuk mendapatkan atau meningkatkan derajat kesehatan yang
paling baik.Perawatan menolong pasien untuk menempatkan primary, secondary dan tertiary.
Metode pencegahan untuk mencegah stress yang disebabkan factor lingkungan dan
meningkatkan system pertahanan pasien.Menurut Newman, asuhan keperawatan dilakukan untuk
mencegah atau mengurangi reaksi tubuh akibat adanya stressor. penyakit yang terdiri dari
pencegahanPeran ini disebut pencegahan primer, sekunder dan tertier. Primer = meliputi
tindakan keperawatan stressor, mencegah terjadinya reaksiuntuk mengidentifikasi
adanya tubuh karena adanya stressor. Sekunder = tindakan keperawatan untuk gejala penyakit
atau reaksi tubuh lainnyamengurangi atau menghilangkan karena adanya stressor. Tersier =
meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi
dari suatu penyakit.
2.3.12 TEORI ROY
Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui proses analisa dan tindakan yang
berhubungan untuk merawat klien yang sakit atau yang kurang sehat.Sebagai ilmu pengetahuan
keperawatan Metode yang digunakan adalah terapeutik, scientik dan knowledge dalam
memberikan pelayanan yang esensial untuk meningkatkan dan mempengaruhi derajat kesehatan.
Roy menggambarkan metode adaptasi dalam keperawatan. Individu adalah makhluk
biospikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis dan sosial.seluruh individu harus beradaptasi
terhadap kebutuhan berikut:
1. Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar
2. Pengembangan konsep diri positif
3. Penampilan peran sosial
4. Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan
2.3.13 TEORI WATSON
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia.Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori
kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat
cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal
(kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan
kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan
aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial, (kebutuhan untuk integrasi)
yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan
interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa manusia adalah
makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan
spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga

untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dan meningkatkan status
kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan
kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai