Anda di halaman 1dari 3

“ Skenario Komunikasi dengan Pasien Gangguan Jiwa “

Pemeran :

1. An.B : Pasien
2. Ny.D : Ibu Pasien
3. Arfi : Perawat

Prolog :

Pada suatu pagi yang cerah di RSJ Menur terdapat pasien gangguan jiwa bernama An.B.
Kondisi saat ini ia senang bergumam sendiri, tampak gelisah, tangan An.B yang tidak bisa
berhenti bergerak, serta kondisi emosi yang tidak stabil. Saat ditanya An.B selalu mengatakan “
Mana HP saya, saya mau main game.” Dari keterangan pihak keluarga kondisi An.B diketahui
kecanduan game online. Diketahui An.B pernah mencuri akibat tidak diberikan uang untuk
membeli game online. Ibu An.B mengatakan anaknya selalu bermain game dari shubuh sampai
shubuh kembali, berhenti bermain game hanya untuk tidur, makan, dan BAB/BAK. Parahnya
An.B tidak mau berangkat sekolah tetapi lebih memilih bermain game. Akhirnya pihak keluarga
memutuskan untuk membawa An.B ke RSJ Menur dengan harapan kondisi An.B bisa pulih
seperti semula.

Dialog :

1. Perawat Arfi : “ Selamat pagi ibu, apa benar dengan keluarga An.B? ”
2. Ny.D : “ Pagi suster, iya benar saya Ibunya An.B.”
3. Perawat Arfi : “ Baik ibu, sebelumnya perkenalkan nama saya perawat Arfi yang
bertanggung jawab untuk pasien An.B, saya disini ingin
membantu untuk kesembuhan anak ibu saat ini, apakah ibu
bersedia untuk saya bantu?
4. Ny.D : “ Iya sus, mohon bantuannya ya sus.”
5. Perawat Arfi : “ Baik, setelah saya lihat di data pengkajian pasien, bolehkah saya
meminta waktu berbicara dengan An.B? “
6. Ny.D : “ Iya sus, silahkan. “
7. Perawat : “ Baik. Apa benar dengan adek An.B? “
8. An.B : “ Iya sus. Ada perlu apa ya, saya mau pulang sus.” (Terlihat cemas)
9. Perawat Arfi : “ Saya lihat adek cemas, ada apa dek? Coba dijelaskan apa yang
membuat adek tidak tenang.”
10. An.B : “ Saya nggak suka disini sus, saya mau pulang, saya mau main game. “
11. Perawat Arfi : “ Jadi begini, adek tau kah kenapa adek dibawa kesini sama mama nya
adek? “
12. An.B : “ Saya tidak tahu dan saya tidak perduli sus, intinya saya mau pulang.”
13. Perawat Arfi : “ Baik, saya jelaskan ya dek, permisi ya bu, berdasarkan data dan analisis
diketahui bahwa adek mengalami adiksi atau biasa kita sebut
kecanduan. Disini kasus adek adalah kecanduan gawai atau gadget.
14. Ny.D : “ Lalu bagaimana ya sus, saya minta bantuannya.”
15. Perawat Arfi : “ Untuk membantu mengatasi kecemasan adek saat ini saya akan
mengajarkan teknk relaksasi apakah adek atau ibu tau
bagaimana cara kerjanya? “
16. Ny.D : “ Tidak sus.”
17. Perawat Arfi : “ Baik disini saya akan mencoba membantu ya bu. Adek An.B apakah
bersedia untuk saya bantu? “
18. An.B : “ Jangan lama-lama sus.”
19. Perawat Arfi : “ Baik, kita mulai ya. Buat tubuh se rileks mungkin, pejamkan mata
perlahan, tenangkan pikiran adek. Setelah itu tarik napas dalam-
dalam melalui hidung dan keluarkan secara perlahan melalui
mulut. Bagaimana perasaan adek saat ini ? “
20. An.B : “ Sudah agak tenang sus.”
21. Perawat Arfi : “ Alhamdulillah terapi ini bisa adek terapkan setiap adek merasa cemas
yang berlebihan ya dek. Untuk ibu saya juga memohon
bantuannya untuk mengingatkan kembali jika adek An.B
mulai merasa cemas. “
22. Ny.D : “ Terima kasih banyak ya sus. “
23. Perawat Arfi : “ Iya ibu sama-sama. Untuk terapi selanjutnya akan dijelaskan
oleh dokter ya bu, nanti dokter akan berkunjung kemari. Mohon
ditunggu ya. Saya pamit dahulu ya bu, jika ada
keperluan mendadak bisa menemui saya di ruang perawat. Terima
kasih. “

Anda mungkin juga menyukai