Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)

MENEBAK DAN MEWARNAI GAMBAR BINATANG


PADA ANAK PRASEKOLAH
Pada Anak Inisial NT berumur 4 Tahun 1 Bulan

Oleh :
Yofi Hasbi Favian
NIM : A21801881

STIKES Muhammadiyah Gombong


Tahun Ajaran 2018/2019
SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)
Pokok Bahasan : Terapi bermain stimulasi motorik dan kognitif
Sub Pokok Bahasan : Terapi bermain menebak dan mewarnai gambar binatang
pada anak prasekolah di ruang Soka
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
Waktu : 30 menit
Hari/tanggal : Jum’at, 22 Maret 2019
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Ruang Soka RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
Sasaran : Anak usia prasekolah.

A. Latar Belakang
Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan
yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri.
Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak
karena menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk
itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress
yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan depat
mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui
kesenangannya melakukan permainan (Whaley, 2001).
Anak usia prasekolah menunjukkan karakteristik yang khas, yaitu banyak
bergerak, tidak bias diam dan mulai mengembangkan otonomi dan
kemampuannya untuk mandiri. Oleh karena itu, dalam melakukan permainan,
anak lebih bebas, spontan, dan menunjukkan otonomi baik dalam memilih
mainan maupun dalam aktivitas bermainnya. Anak mempunyai rasa ingin tahu
yang besar. Oleh karena itu seringkali mainannya dibongkar-pasang, bahkan
dirusaknya. Untuk itu harus diperhatikan keamanan dan keselamatan anak
dengan cara tidak memberikan alat permainan yang tajam dan menimbulkan
perlukaan (Kalpan, 2000).

Anak usia prasekolah dan anak usia sekolah yang dirawat di ruang Kanthil
sebanyak 45%. Anak tersebut terlihat jenuh dan bosan. Anak rewel apabila
bertemu dengan orang baru dan petugas kesehatan. Selama dirumah sakit anak
belum pernah dilakukan terapi bermain. Dapat disimpulkan bahwa anak
mengalami kecemasan akibat hospitalisasi.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan terapi bermain selam 30 menit, anak dapat mencapai tugas
perkembangan secara optimal sesuai tahap perkembangan walaupun dalam
kondisi sakit.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain selama 30 menit diharapkan :
a. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan tenaga kesehatan.
b. Mengalihkan perhatian anak saat dilakukan tindakan keperawatan.
c. Membuat suasana gembira dan senang.
d. Memahami petunjuk dan perintah atau aturan bermain.
e. Mampu menebak dan mewarnai gambar binatang.
f. Menjalin hubungan sosialisasi perawat dan anak.
g. Mengurangi tingkat kecemasan anak akibat hospitalisasi.

C. Kegiatan Program Bermain


1. Tempat : Ruang Soka RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
2. Waktu: 30 menit
3. Jenis program bermain : Menebak dan mewarnai gambar binatang
4. Karakteristik peserta :
a. Anak usia prasekolah (4-6 tahun
b. Anak yang dirawat di ruang Soka RSUD Hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara.
c. Memiliki riwayat penyakit tidak menular.
d. Anak yang suhu tubuhnya 36oC-37,5 oC.
D. Analisis Tugas Perkembangan
1. Aspek kognitif
a. Anak dapat menebak gambar binatang
b. Melatih daya pikir dan daya ingat anak.
c. Meningkatkan pengetahuan anak.
2. Aspek afektif
a. Anak dapat mengikuti aturan permainan.
b. Anak dapat menghargai pendapat orang lain.
3. Aspek psikomotor
a. Anak dapat menebak gambar binatang dengan suara yang keras dan jelas.
b. Anak dapat menirukan suara binatang dengan suara yang keras dan jelas.
c. Anak dapat mewarnai gambar binatang.

E. Metode dan Media


1. Metode
Bermain dengan anak menebak dan mewarnai gambar binatang.
2. Media
a. Kertas bergambar
b. Pensil warna

F. Kegiatan
1. Pengorganisasian
Penanggung jawab :
Moderator :
Observer :
Fasilitator :

2. Setting tempat (gambar / denah ruangan)

Keterangan :
: Anak preschool

: Observer

: Moderator

: Fasilitator
3. Metode
Bermain dengan anak menebak dan mewarnai gambar binatang.
4. Media
a. Kertas bergambar
b. Pensil warna
5. Langkah- Langkah Terapi Bermain

No Jenis Kegiatan Waktu Klien


1 Pembukaan 5 menit Menjawab salam dan
memperhatikan perawat
a. Menyiapkan peserta dan
ruangan
b. Menyiapkan alat dan
media
c. Salam pembuka
d. Memperkenalkan diri
e. Menjelaskan tujuan
2 Kegiatan inti terapi bermain 20 menit Peserta memperhatikan
penjelasan yang diberikan,
a. Menjelaskan pengertian
mengikuti petunjuk yang
bermain, alat yang
diberikan dan berpartisipasi
digunakan waktu yang
aktif dalam terapi bermain
diperlukan untuk terapi
bermain, memberikan
kesempatan untuk
bertanya sebelum
kegiatan dimulai
b. Memulai kegiatan
bermain dengan
menebak gambar,
kemudian mewaranai
gambar binatang
c. Memberikan reward atas
tebakan dan gambar
yang sudah diwarnai
3 Penutup 5 menit peserta menjawab salam
penutup dengan tersenyum.
a. Menyimpulkan hasil
terapi bermain
b. Kontrak untuk
pertemuan selanjutnya
c. Ucapan terimakasih atas
kerjasama selama terapi
bermain
d. Salam penutup

G. Evaluasi
1. Kriteria
a. Anak dapat mengikuti proses terapi bermain menebak dan mewarnai
gambar binatang tanpa rewel.
b. Anak dapat menebak dan mewarnai gambar binatang tanpa adanya rasa
takut.
c. Anak mau diajak bicara oleh perawat dan tidak takut lagi bertemu
perawat.
d. Anak merasa senang dan tersenyum gembira.
e. Anak dapat tenang selama dilakukan tindakan keperawatan.
f. Anak dapat mewarnai gambar binatang tidak melenceng dari sketsa yang
diberikan.
g. Anak dapat memegang pensil warna sesuai teknik yang benar.
2. Prosedur
a. Secara observasi :
1. Hasil mewarnai gambar binatang tidak melenceng dari sketsa yang
ada.
2. Anak dapat memegang pensil warna sesuai teknik yang benar.
b. Memberikan pertanyaan secara lisan menebak gambar binatang.
c. Menganjurkan anak untuk mewarnai gambar binatang.
TERAPI BERMAIN
(Mewarnai Gambar Binatang)

A. Definisi Mewarnai Gambar


Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam
dirinya yang tidak disadari (Hurlock, 1991). Bermain merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa mempertimbangkan hasil
akhir sebagai ungkapan bahasa secara alami pada anak yang diekspresikan
melalui bio-psiko-sosio anak yang berhubungan dengan lingkungan.
Permainan adalah satu dari aspek yang paling penting dalam kehidupan
seorang anak, dan merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
menghadapi dan mengatasi stress. Permainan adalah “pekerjaan” anak, dan
dalam lingkup rumah sakit, permainan akan memberikan peluang untuk
meningkatkan ekspresi emosional anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa
marah dan benci. Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang ekspresif
dan kreatif dapat dipakai sebagai media penyuluhan untuk anak, karena dapat
memberikan perubahan perilaku yang positif, tanpa melihat diagnostik serta
berat ringannya penyakit utama yang dideritanya.
Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk
mengurangi stress dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak.
Menggambar atau mewarnai bila sebagai suatu permainan yang “nondirective”
memberikan kesempatan anak untuk bebas berekspresi dan sangat “therapeutic”
(sebagai permainan penyembuh/ “therapeutic play”) (Whaley, 1991).
Mengekpresi “feeling”nya dengan menggambar/mewarnai gambar, berarti
memberikan pada anak suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan
kata (Veltman, 2000).

B. Dasar-dasar Mewarnai Gambar


Dasar-dasar mewarnai gambar terbagi dalam beberapa hal, di antaranya :
1. Inking
Inking adalah proses dimana sebuah gambar kasar diperjelas dengan
garisgaris tegas dan tebal. Proses inking dapat dilakukan dengan spidol
ataupun pensil warna yang memiliki kejelasan dalam memberi warna pada
sketsa.
2. Coloring
Coloring merupakan kegiatan memberikan warna pada gambar. Warna yang
diberikan sesuai sketsa. Setelah pemberian garis tegas dan tebal warna bisa
dituangkan pada sketsa gambar.
3. Shading
Shading berasal dari kata shadow yang berarti bayangan. sedangkan shading
adalah proses peletakan bayangan pada suatu gambar sehingga memberikan
kesan realistik dan 3D.

C. Macam-macam Warna

Warna memegang peranan yang sangat penting dalam menggambar suatu


objek. Pewarnaan yang menarik akan membuat gambar menjadi lebih hidup
meskipun itu adalah objek yang sederhana. Berikut ini adalah beberapa teknik
pewarnaan yaitu :
1. Warna Solid
Warna padat terdiri dari satu warna dasar seperti merah, hijau, biru.
2. Warna Terang Gelap
Warna terang gelap merupakan variasi dari warna-warna dasar (merah, hijau,
biru). Warna-warna terang gelap ditimbulkan oleh cahaya yang menyinari
suatu objek. Ada bagian dari objek yang banyak atau sedikit atau tidak sama
sekali terkena cahaya sehingga menimbulkan efek tiga dimensi.
3. Warna Gelas
Merupakan salah satu aplikasi dari penggunaan warna gradasi yang
menghasilkan suatu efek warna gelas pada suatu objek.
4. Warna Gradasi
Alternatif lain dalam memberi dimensi pada objek adalah dengan
menggunakan warna gradasi. Warna gradasi memberi jutaan warna pada
suatu objek. Warna gradasi terdiri dari 2 jenis, yaitu : Gradasi Linier dan
Radial dengan pengaturan daerah terang dan gelap yang berbeda.
5. Warna Instance
Merupakan salah satu teknik pewarnaan yang bertujuan untuk menghemat
ukuran file dengan memanfaatkan simbol.
6, Warna Bitmap
Teknik pewarnaan yang bertujuan untuk memperkaya objek dengan tekstur
yang diambil dari sebuah picture atau gambar yang diambil dari sebuah file.
D. Fungsi Terapi Bermain Mewarnai Gambar
1. Perkembangan Sensorik Motorik
Melalui permainan anak akan mampu mengungkapkan kemampuan fisiknya.
Todler dan pra sekolah melalui gerakan tubuh, dimana kematangan dan
maturitas akan membedakan masing-masing usia.
2. Perkembangan Kognitif/intelektual
Membantu mengenal benda sekitar(warna, bentuk, kegunaan). Perkembangan
ini diperoleh melalui eksplorasi dan manipulasi benda disekitarnya baik
dalam hal warna, ukuran, dan pentingnya benda tersebut.
3. Kreativitas
Anak mengembangkan kreativitas, mencoba ide baru, bermain dengan semua
media, puas dengan kreatifitas baru, dan minat terhadap lingkungan tinggi.
4. Perkembangan Sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari
peran dalam kelompok, belajar memberi dan menerima, belajar benar salah,
dan mampu mengenal tanggungjawab.
5. Kesadaran Diri (Self awarness)
Anak belajar memahami kemampuan dirinya, kelemahan dan tingkah laku
terhadap orang lain.
6. Perkembangan Moral
Diperoleh melalui interaksi dengan orang lain, bertingkah laku sesuai harapan
teman, menyesuaikan dengan aturan kelompok..
7. Terapi
Bermain memberikan kesempatan pada anak untuk mengekspresikan
perasaan yang tidak enak, misalnya: marah, takut, benci.
8. Perkembangan Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat
mengatakan secara verbal, misalnya: melukis, menggambar, bermain peran.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain


1. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi/keterbatasan.
2. Status kesehatan, pada anak sakit maka perkembangan psikomotor dan kognitif
terganggu.
3. Jenis kelamin, dimana anak laki-laki lebih tertarik dengan mekanikal
sementara anak wanita mother role.
4. Lingkungan yang meliputi: lokasi, negara, kultur.
5. Alat permainan.
6. Intelegensia.
7. Status sosial ekonomi.

F. Tahap Perkembangan Bermain


1. Tahap Eksplorasi
Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain.
2. Tahap Permainan
Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap perminan.
3. Tahap Bermain Sungguhan
Anak sudah ikut dalam perminan.
4. Tahap Melamun
Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Foster and Humsberger. 1998. Family Centered Nursing Care of Children. WB


sauders Company. Philadelpia. USA

Hurlock, E. B. 1991. Perkembangan anak. jilid I. Erlangga. Jakarta.

Veltman M,W Browne K.D. 2000. An Evaluation of Favorite Kind of Day Drawing
from Psychially Maltreated Children. Child Abuse and Neglect..,24 : 1249 –
55.

Whaley L.F, Wong D.L. 1991. Nursing Care of infants and children in-ed, St Louis :
Mosby year book, : 1126.

Anonim. [Available from URL] http://ibitv.wordpress.com/2010/07/25/dasar-


dasarmewarnai-gambar/ diakses tanggal 13 September 2011.

Anda mungkin juga menyukai