Anda di halaman 1dari 22

Ana fitriyanti

1401032

Defisit perawatan diri


Definisi
• Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar
manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna
memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien
dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000). Defisit
perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias,
makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
• Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana
seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan
untuk dirinya ( Tarwoto dan Wartonah 2000) .
Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000) penyebab
1. kurang perawatan diri adalah sebagai berikut: Kelelahan
fisik
2. Penurunan kesadaran

Menurut Depkes (2002:20), penyebab kurang


perawatan diri adalah :
1. Faktor predisposisi
perkembangan, Biologis, Kemampuan realistis turun, Sosial.
2. Faktor presipitasi
Body image, Praktik sosial, Status sosial ekonomi,
Pengetahuan, Budaya, Kebiasaan seseorang, Kondisi fisik
atau psikis.
Strategi pelaksanaan
SP 1 Pada klien:
1. Identitasmasalah keperawatan diri : kebersihan diri,
berdandan, makan / minum, BAK / BAB.
2. Jelaskan pentingnya kebersihan diri.
3. Jalaskan cara dan alat kebersihan diri.
4. Latih cara menjaga kebersihan diri : mandi dan ganti
pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku.
5. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan mandi, sikat
gigi (2 kali perhari), cuci rambut (2 kali perminggu),
potong kuku ( 1 kali perminggu).
SP 1 pada keluarga:
1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien.
2. Jelaskan pengertian tanda dan gejala dan proses
terjadinya defisit perawatan diri.
Lanjutan....
3. Jelaskan cara merawat defisit perawatan diri.
4. Latih dua cara merawat : keersihan diri dan berdandan.
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian.

SP 2 Pada klien:
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, beri pujian.
2. Jelaskan cara dan alat untuk berdandan.
3. Latih cara berdandan setelah kebersihan diri: sisiran,
rias muka untuk
4. perempuan, sisiran, cukuran untuk pria.
5. Masukan pada jadwal kegiatan untuk kebesihan diri dan
berdandan.
Lanjutan...
SP 2 pada keluarga:
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat /melatih pasien
kebersihan diri, beri pujian.
2. Latih dua( yang lain) cara merawat: makan dan minum, BAK
dan BAB.
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi
pujian.
SP 3 Pada klien:
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berdandan, beri
pujian.
2. Jelaskan cara dan alat makan dan minum.
3. Latih cara makan dan minum yang baik.
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan kebersihan
diri berdandan dan makan dan minum yang baik.
Lanjutan....
SP 3 Pada keluarga:
1. Evaluasi kegiatan keluaraga dalam merawat/ melatih
pasien kebersihan diri dan berdandan, beri pujian.
2. Bimbing keluarga merawat kebersihan diri dan
berdandan dan makan dan minum.
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian.
SP 4 pada klien:
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berdandan, makan dan
minum, beri pujian.
2. Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik.
3. Latih BAB dan BAK yang baik.
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan kebersihan
diri, berdandan, makan dam minum dan BAK dan BAB.
Lanjutan....
SP 4 pada keluarga:
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih
pasien kebersihan diri,
2. berdandan, makan dan minum beri pujian.
3. Bimbing keluarga merawat BAB dan BAK pasien.
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian.
SP 5 pada klien:
1. Evaluasi kegiatan latihanperawatan diri : kebersihan diri,
berdandan, makan dan minum, BAK dan BAB , beri pujian.
2. Latih kegiatan harian.
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri.
4. Nilai apakah perawatan diri telah baik.
Lanjutan...
Sp 5 pada keluarga:
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/
melatih pasien dalam perawatan diri:
2. kebersihan diri, berdandan, makan dan minum,
BAK dan BAB, beri pujian.
3. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien.
4. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke
RSI / PKM.
Dampak defisit perawatan diri
Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang
karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan
dengan baik, gangguan fisik yang sering terjadi adalah
gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa
mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik
pada kuku.

Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene
adalah kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan
mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi sosial.
Asuhan keperawatan
Kasus:
Klien Ny. R berumur 59 tahun datang ke
Rumah Sakit Jiwa Bogor diantar oleh
keluarganya. Keluarga klien mengatakan klien
malas untuk mandi dan berdandan, merasa lebih
nyaman dengan kondisi seperti ini (tidak mau
mandi). Klien mengatakan bila mandi rasanya
dingin dan badan kaku semua. Klien tampak
rambut acak-acakan dan banyak kutu, kuku
panjang dan hitam. Kulit kotor, tampak malas
untuk menyisir rambut dan ganti pakaian harus
disuruh petugas.
Lanjutan...
Pengkajian
a) Identitas Klien:
Nama klien              : Ny. R
Umur                       : 59 tahun
Jenis kelamin           : Perempuan
Agama                     : Islam
Alamat                    : Jl. Ir. Soekarno, Bogor, Jawa Barat
b) Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga klien mengatakan klien malas untuk mandi dan berdandan,
merasa lebih nyaman dengan kondisi seperti ini (tidak mau mandi). Klien
mengatakan bila mandi rasanya dingin dan badan kaku semua. Klien
tampak rambut acak-acakan dan banyak kutu, kuku panjang dan hitam.
Kulit kotor, tampak malas untuk menyisir rambut dan tidak pernah mau
ganti pakaian.
Lanjutan...
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga klien mengatakan klien tidak mau mandi
dan mengurus diri sejak 3 bulan yang lalu,
semenjakm terjadi peristiwa perselingkuhan
antara suaminya dan rekan kerja suaminya.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang mengalami gangguan kesehatan jiwa
seperti ini.
Lanjutan.....
Pohon masalah
 
Akibat :Resiko Tinggi Isolasi social
 
 
 
Masalah utama :Defisit Perawatan Diri
 
 
 
penyebab :Penurunan motivasi dan kemampuan
Lanjutan....
Diagnosa Keperawatan Utama:
Defisit perawatan diri : mandi, berdandan dan berpakaian

Intervensi
Tujuan Umum:
1. Pasien tidak mengalami defisit perawatan diri

Tujuan Khusus :
1. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
2. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
3. Pasien mampu melakukan makan dengan bai
4. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
Lanjutan....
Tindakan:
1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
a) Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.
b)Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
d) Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga
kebersihan diri
2. Melatih pasien berdandan/berhias
Untuk pasien laki-laki latihan meliputi :
Berpakaian, Menyisir rambut, Bercukur.
Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
Berpakaian, Menyisir rambut, Berhias
Lanjutan....
3. Melatih pasien makan secara mandiri
a) Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b)Menjelaskan cara makan yang tertib
c) Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah
makan
d)Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
4. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
a) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan
BAK
c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
Implementasi dan evaluasi
Lanjutan....
Lanjutan...
Lanjutan....

Anda mungkin juga menyukai