dengan keluhan nyeri, perubahan denyut nadi, kejang otot, ataksia, lemah otot dan gelisah.
Hasil yang diharapkan : keluhan hilang, menunjukkan ekspresi wajah rileks,dapat tidur atau
beristirahat secara adekuat.
INTERVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, Mengindikasikan
kebutuhan
juga
dan
untuk
tanda-tanda
visualisasi
untuk Meningkatkan
relaksasi
dan
perasaan
atau sehat.
sakit.
Berikan analgesik atau antipiretik M,emberikan
penurunan
nyeri/tidak
dikontrol
pasien)
Lakukan
tindakan
paliatif
2.
Diagnosis keperawatan
dengan gangguan intestinal ditandai dengan penurunan berat badan, penurunan nafsu makan,
kejang perut, bising usus hiperaktif, keengganan untuk makan, peradangan rongga bukal.
Hasil yang harapkan
berat badan yang mengacu pada tujuan yang diinginkan, mendemostrasikan keseimbangan
nitrogen po;sitif, bebas dari tanda-tanda malnutrisi dan menunjukkan perbaikan tingkat energy.
INTERIVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
Kaji kemampuan untuk mengunyah, Lesi
mulut,
perasakan dan menelan.
esophagus
disfagia,
tenggorok
dapat
dan
menyebabkan
penurunan
kemampuan
saluran
intestinal
dan
yang
disukai
pasien.
mungkin
pemasukan.
kebutuhan
akan
muntah.
Hindari
sakit
pada
mulut
atau
makanan yang panas dan yang susah untuk mulut mungkin akan menyebabakan
ditelan
pasien
enggan
untuk
makan.
pemasukan
makanan.
Tinjau ulang pemerikasaan laboratorium, Mengindikasikan status nutrisi dan
misal
BUN,
Glukosa,
fungsi
metoklopramid.
3.
diare berat
Hasil yang diharapkan
lembab, turgor kulit baik, tanda-tanda vital baik, keluaran urine adekuat secara pribadi.
INTERVESI KEPERAWATAN
RASIONAL
Pantau pemasukan oral dan pemasukan Mempertahankan keseimbangan cairan,
cairan sedikitnya 2.500 ml/hari.
mengurangi
rasa
haus
dan
yang
dibutuhkan,
Gatorade.
Kaji turgor kulit, membrane mukosa dan Indicator tidak langsung dari status
rasa haus.
Hilangakan
makanan
yang
cairan.
potensial Mungkin dapat mengurangi diare
Mengatur
konsentrasi
makanan
kecepatan
yang
atau
diberikan
(lomotil),
Imodium, paregoric.
4.
Diagnosa keperawatan : resiko tinggi pola nafas tidak efektif berhubungan dengan proses
nafas.
INTERVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
Auskultasi bunyi nafas, tandai daerah Memperkirakan adanya perkembangan
paru yang mengalami penurunan, atau komplikasi atau infeksi pernafasan,
kehilangan ventilasi, dan munculnya misalnya pneumoni,
bunyi adventisius. Misalnya krekels,
mengi, ronki.
Catat kecepatan pernafasan, sianosis, Takipnea,
peningkatan
kerja
pernafasan
sianosis,
tidak
dapat
kesulitan
adanya
meningkatkan
pernafasan
kebutuhan
pengawasan
untuk
atau
intervensi medis
Tinggikan kepala tempat tidur. Usahakan Meningkatkan fungsi pernafasan yang
pasien untuk berbalik, batuk, menarik optimal dan mengurangi aspirasi atau
nafas sesuai kebutuhan.
infeksi
yang
ditimbulkan
karena
atelektasis.
Berikan tambahan O2 Yng dilembabkan Mempertahankan oksigenasi efektif
melalui
cara
yang
sesuai
Diagnose keperawatan
produksi metabolisme ditandai dengan kekurangan energy yang tidak berubah atau berlebihan,
ketidakmampuan untuk mempertahankan rutinitas sehari-hari, kelesuan, dan ketidakseimbangan
kemampuan untuk berkonsentrasi.
Hasil yang diharapkan
INTERVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
Kaji pola tidur dan catat perunahan dalam Berbagai factor dapat meningkatkan
proses berpikir atau berperilaku
kelelahan,
termasuk
kurang
tidur,
obatan
untuk Periode istirahat yang sering sangat yang
perawatan
diri.
Dorong pasien untuk melakukan apapun Memungkinkan penghematan energy,
yang mungkin, misalnya perawatan diri, peningkatan stamina, dan mengijinkan
duduk dikursi, berjalan, pergi makan
pasien
untuk
menyebabkan
Pantau
respon
psikologis
lebih
aktif
kepenatan
dan
tanpa
rasa
frustasi.
terhadap Toleransi bervariasi tergantung pada
aktifitas, misal perubahan TD, frekuensi status proses penyakit, status nutrisi,
pernafasan atau jantung
Rujuk pada terapi fisik atau okupasi
yang
mempertahankan
membantu
atau
pasien
meningkatkan