Anda di halaman 1dari 10

B.

KONSEP KEPERAWATAN

1. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian keperawatan untuk penderita AIDS (Doenges, 1999) adalah

a. Aktivitas / istirahat.

Mudah lelah, berkurangnya toleransi terhadap aktivitas biasanya, malaise

b. Sirkulasi.

Takikardia , perubahan TD postural, pucat dan sianosis.

c. Integritas ego.

Alopesia , lesi cacat, menurunnya berat badan, putus asa, depresi, marah, menangis.

d. Elimiinasi.

Feses encer, diare pekat yang sering, nyeri tekanan abdominal, absesrektal.

e. Makanan / cairan.

Disfagia, bising usus, turgor kulit buruk, lesi pada rongga mulut, kesehatan gigi / gusi

yang buruk, dan edema.

f. Neurosensori.

Pusing, kesemutan pada ekstremitas, konsentrasi buruk, apatis, dan respon melambat.

g. Nyeri / kenyamanan.

Sakit kepala, nyeri pada pleuritis, pembengkakan pada sendi, penurunan rentang

gerak, dan gerak otot melindungi pada bagian yangsakit.

h. Pernafasan.

Batuk, Produktif / non produktif, takipnea, distres pernafasan.

2. Diagnosa, Intervensi dan Rasional Tindakan Keperawatan.


Diagnosa, intervensi dan rasional tindakan keperawatan (Doenges, 1999)

adalah

a. Diagnosis Keperawatan : nyeri berhubungan dengan inflamasi/ kerusakan jaringan

ditandai dengan keluhan nyeri, perubahan denyutnadi,kejang otot, dan gelisah.

Hasil yang diharapkan : keluhan hilang, menunjukkan

ekspresi wajah rileks,dapat tidur atau beristirahat secara adekuat.

INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL

Kaji keluhan nyeri, perhatikan Mengindikasikan kebutuhan untuk

lokasi, intensitas, frekuensi dan intervensi dan juga tanda-tanda

waktu. Tandai gejala nonverbal perkembangan komplikasi.

misalnya gelisah, takikardia,

meringis.

Instruksikan pasien untuk Meningkatkan relaksasi dan perasaan

menggunakan visualisasi atau sehat.

imajinasi, relaksasi progresif,

teknik nafas dalam.

Dorong pengungkapan perasaan Dapat mengurangi ansietas dan rasa

sakit, sehingga persepsi akan

intensitas rasa sakit.

Berikan analgesik atau antipiretik M,emberikan penurunan nyeri/tidak

narkotik. Gunakan ADP (analgesic nyaman, mengurangi demam. Obat

yang dikontrol pasien) untuk yang dikontrol pasien berdasar waktu

memberikan analgesia 24 jam. 24 jam dapat mempertahankan kadar

analgesia darah tetap stabil,


mencegah kekurangan atau kelebihan

obat-obatan.

Lakukan tindakan misal Meningkatkan relaksasi atau


pengubahan posisi, masase, menurunkan tegangan otot.
rentang gerak pada sendi yang
sakit.

b. Diagnosis keperawatan : perubahan nutrisi yang kurang dari kebutuhan tubuh

dihubungkan dengan gangguan intestinal ditandai dengan penurunan berat badan,

penurunan nafsu makan, keengganan untuk makan,

Hasil yang harapkan : mempertahankan berat badan atau memperlihatkan

peningkatan berat badan yang mengacu pada tujuan yang diinginkan,

mendemostrasikan keseimbangan nitrogen positif, bebas dari tanda-tanda malnutrisi

dan menunjukkan perbaikan tingkat energy.

INTERIVENSI KEPERAWATAN RASIONAL

Kaji kemampuan untuk mengunyah, Lesi mulut, tenggorok dan

perasakan dan menelan. esophagus dapat menyebabkan

disfagia, penurunan kemampuan

pasien untuk mengolah

makanan dan mengurangi

keinginan untuk makan.

Auskultasi bising usus Hopermotilitas saluran intestinal

umum terjadi dan dihubungkan

dengan muntah dan diare, yang

dapat mempengaruhi pilihan diet


atau cara makan.

Rencanakan diet dengan orang Melibatkan orang terdekat dalam

terdekat, jika memungkinakan sarankan rencana member perasaan

makanan dari rumah. Sediakan control lingkungan dan mungkin

makanan yang sedikit tapi sering meningkatkan pemasukan.

berupa makanan padat nutrisi, tidak Memenuhi kebutuhan akan

bersifat asam dan juga minuman makanannonistitusional mungkin

dengan pilihan yang disukai pasien. juga meningkatkan pemasukan.

Dorong konsumsi makanan berkalori

tinggi yang dapat merangsang nafsu

makan

Batasi makanan yang menyebabkan Rasa sakit pada mulut atau

mual atau muntah. Hindari ketakutan akan mengiritasi lesi

menghidangkan makanan yang panas pada mulut mungkin akan

dan yang susah untuk ditelan menyebabakan pasien enggan

untuk makan. Tindakan ini akan

berguna untuk meningkatakan

pemasukan makanan.

Tinjau ulang pemerikasaan Mengindikasikan status nutrisi

laboratorium, misal BUN, Glukosa, dan fungsi organ, dan

fungsi hepar, elektrolit, protein, dan mengidentifikasi kebutuhan

albumin. pengganti.
Berikan obat anti emetic misalnya Mengurangi insiden muntah dan

metoklopramid. meningkatkan fungsi gaster

c. Diagnosa keperawatan : resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan

dengan diare berat

Hasil yang diharapkan : mempertahankan hidrasi dibuktikan oleh membrane

mukosa lembab, turgor kulit baik, tanda-tanda vital baik, keluaran urine adekuat secara

pribadi.

INTERVESI KEPERAWATAN RASIONAL

Pantau pemasukan oral dan Mempertahankan keseimbangan

pemasukan cairan sedikitnya 2.500 cairan, mengurangi rasa haus dan

ml/hari. melembabkan membrane mukosa.

Buat cairan mudah diberikan pada Meningkatkan pemasukan cairan

pasien; gunakan cairan yang mudah tertentu mungkin terlalu

ditoleransi oleh pasien dan yang menimbulkan nyeri untuk

menggantikan elektrolit yang dikomsumsi karena lesi pada mulut.

dibutuhkan, misalnya Gatorade.

Kaji turgor kulit, membrane mukosa Indicator tidak langsung dari status

dan rasa haus. cairan.

Hilangakan makanan yang potensial Mungkin dapat mengurangi diare

menyebabkan diare, yakni yang

pedas, berkadar lemak tinggi, kacang,

kubis, susu. Mengatur kecepatan atau

konsentrasi makanan yang diberikan


berselang jika dibutuhkan

Nerikan obat-obatan anti diare Menurunkan jumlah dan keenceran

misalnya ddifenoksilat (lomotil), feses, mungkin mengurangi kejang

loperamid Imodium, paregoric. usus dan peristaltis.

d. Diagnosa keperawatan: resiko tinggi pola nafas tidak efektif berhubungan dengan

proses infeksi dan ketidak seimbangan muskuler (melemahnya otot-otot pernafasan)

Hasil yang diharapkan : mempertahankan pola nafas efektif dan tidak mengalami

sesak nafas.

INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL

Auskultasi bunyi nafas, tandai Memperkirakan adanya

daerah paru yang mengalami perkembangan komplikasi atau

penurunan, atau kehilangan ventilasi, infeksi pernafasan, misalnya

dan munculnya bunyi adventisius. pneumoni,

Misalnya krekels, mengi, ronki.

Catat kecepatan pernafasan, Takipnea, sianosis, tidak dapat

sianosis, peningkatan kerja beristirahat, dan peningkatan

pernafasan dan munculnya dispnea, nafas, menuncukkan kesulitan

ansietas pernafasan dan adanya kebutuhan

untuk meningkatkan pengawasan

atau intervensi medis

Tinggikan kepala tempat tidur. Meningkatkan fungsi pernafasan

Usahakan pasien untuk berbalik, yang optimal dan mengurangi

batuk, menarik nafas sesuai aspirasi atau infeksi yang


kebutuhan. ditimbulkan karena atelektasis.

Berikan tambahan O2 Yang Mempertahankan oksigenasi

dilembabkan melalui cara yang efektif untuk mencegah atau

sesuai misalnya kanula, masker, memperbaiki krisis pernafasan

inkubasi atau ventilasi mekanis

e. Diagnose keperawatan :Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan

produksi metabolisme ditandai dengan kekurangan energy yang tidak berubah atau

berlebihan, ketidakmampuan untuk mempertahankan rutinitas sehari-hari, kelesuan,

dan ketidakseimbangan kemampuan untuk berkonsentrasi.

Hasil yang diharapkan : melaporkan peningkatan energy, berpartisipasi dalam

aktivitas yang diinginkan dalam tingkat kemampuannya.

INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL

Kaji pola tidur dan catat perunahan Berbagai factor dapat meningkatkan

dalam proses berpikir atau kelelahan, termasuk kurang tidur,

berperilaku tekanan emosi, dan efeksamping

obat-obatan

Rencanakan perawatan untuk Periode istirahat yang sering sangat

menyediakan fase istirahat. Atur yang dibutuhkan dalam memperbaiki

aktifitas pada waktu pasien sangat atau menghemat energi.

berenergi Perencanaan akan membuat pasien

menjadi aktif saat energy lebih

tinggi, sehingga dapat memperbaiki


perasaan sehat dan control diri.

Dorong pasien untuk melakukan Memungkinkan penghematan

apapun yang mungkin, misalnya energy, peningkatan stamina, dan

perawatan diri, duduk dikursi, mengijinkan pasien untuk lebih aktif

berjalan, pergi makan tanpa menyebabkan kepenatan dan

rasa frustasi.

Pantau respon psikologis terhadap Toleransi bervariasi tergantung pada

aktifitas, misal perubahan TD, status proses penyakit, status nutrisi,

frekuensi pernafasan atau jantung keseimbangan cairan, dan tipe

penyakit.

Rujuk pada terapi fisik atau okupasi Latihan setiap hari terprogram dan

aktifitas yang membantu pasien

mempertahankan atau

meningkatkan kekuatan dan tonus

otot

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya

sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.

2. Etiologi AIDS disebabkan oleh virus HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik, dengan

HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS diseluruh dunia.


3. Cara penularan AIDS yaitu melalui hubungan seksual, melalui darah ( transfuse darah,

penggunaan jarum suntik dan terpapar mukosa yang mengandung AIDS), transmisi dari

ibu ke anak yang mengidap AIDS.

.B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, kami mempunyai beberapa saran, diantaranya

adalah :

1. Agar pembaca dapat mengenali tentang pengertian AIDS.

2. Agar pembaca dapat menerapkan asuhan keperawatan AIDS pada klienAIDS.

DAFTAR PUSTAKA

Heri.”AsuhanKeperawatan HIV/AIDS”,(Online),(http://mydocumentku.blogspot.

com/2012/03/asuhan-keperawatan-hivaids.html, diakses 20 Oktober 2012)

Istiqomah, Endah.”Asuhan Keperawatan pada Klien dengan HIV/AIDS”,(Online) ,

(http://ndandahndutz.blogspot.com/2009/07/asuhan-keperawatan-pada-klien-

dengan.html, diakses 20 Oktober 2012)

Mansjoer, Arif . 2000 . Kapita Selekta Kedokteran . Jakarta : Media Sculapius

Marilyn , Doenges , dkk . 1999 . Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien . Jakarta : EGC


Price , Sylvia A dan Lorraine M.Wilson . 2005 . Patofissiologis Konsep Klinis Proses –

Proses Penyakit . Jakarta : EGC

UGI.2012.”Diet Penyakit HIV/AIDS”,(Online)

Anda mungkin juga menyukai