Anda di halaman 1dari 25

Emergency Managemet in Hemodialysis Patien

Toni RJ
Tindakan Hemodialisis • Area akstrakorporeal: ada darah di luar
tubuh sekitar 200 ml
• Putaran darah dan dialisat
• Penarikan solut dan solvent

Water
Treatment Pasien Drain
System Mesin Hemodialisa Pembuangan
• Menilai Tingkat kelangsungan hidup hemodialisis darurat dan terjadwal
• Sampel : 312 pasien yang menjalani hemodialisis darurat dan 274 pasien yang menjalani
hemodialisis terjadwal.
• Hasil: Angka kematian dalam 3 bulan : hemodialisis darurat adalah 4,8%, hemodialisis terjadwal
adalah 1,1%.
• Pasien HD mempunyai risiko terhadap : mortalitas, rawat inap dan kunjungan ke layanan darurat
rumah sakit yang tinggi Canton et al (2019)
• Dialyzer Reactions
• Dialysis Disequilibrium Syndrome,
• Uremic/Dialysis`-associated Pericarditis,
• Air Embolism
• Venous Needle Dislodgement
• Vascular Access Hemorrhage
• Hemolysis
• Dialysis Water Contamination
• Arrhythmia Episodes
Dialysis Disequilibrium Syndrome
• Tanda dan gejala neurologis yang terjadi selama atau segera setelah sesi HD
• Sering terjadai pada pasien Inisiasi HD dengan ureum yang tinggi, proses dialisis yang
cepat
• “Reverse Urea Effect.” → edema serebral

Saha et al (2017)

Pencegahan DDS dengan mengurangi


penurunan ureum tidak lebih dari 40%
dalam waktu singkat sangatlah penting
Uremic/Dialysis`-associated Pericarditis,

• Penyebab pasti perikarditis tidak diketahui.


• Perikarditis uremic (berkembang sebelum atau 8 minggu
stelah inisiasi)
• Perikarditis terkait dialisis (berkembang setelah 8 minggu
menjalani dialisis).
• Berhubungan dengan Dialisis yang tidak adekuat , Infeksi,
penyakit autoimun, keganasan, trauma, dan infark miokard.
• Beberapa ahli berpendapat bahwa penyakit virus atau stres
lainnya dapat memicu perkembangan penyakit ini.
• Menandakan kondisi yang mengancam jiwa
• Proses dialisis menjadi pemicu kegawatan
• Penatalaksanaan : Dialisis lebih awal,
Presentasi • Tamponade jantung adalah komplikasi perikarditis yang
klinis mengancam jiwa dilaporkan terjadi pada sekitar 10% -20% pasien
dengan perikarditis uremik/dialisis

• Perikarditis terkait uremic : Nyeri dada pleuritik sering terjadi, tetapi


perbaikan dengan mencondongkan tubuh ke depan jarang dilaporkan.

• Perikarditis terkait uremik/dialisis dapat disertai demam, menggigil,


dispnea, batuk, atau malaise.

• Pasien mungkin datang dengan hipotensi, takikardia, bunyi jantung


teredam, dan peningkatan tekanan vena jugularis.

• Pulsus paradoxus, ↓ sistolik ebih dari 10 mm Hg selama inspirasi


pernapasan normal, jika sugestif tamponade tindak → lanjut segrera
mendesak → Risiko Syok kardiogenik
Tatalaksana
• Penanganan pericarditis sebelum inisiasi HD
• HD adekuat
• Menghindari heparin → perikarditis hemoragi
• Mengatasi overhidrasi sebagai pemicu tamponade jantung
• Efusi perikardial yang signifikan yang tidak membaik dengan dialisis intensif biasanya
memerlukan intervensi lebih lanjut.
• Perikardiosentesis dengan atau tanpa penempatan drainase dan jendela perikardial.
Emboli Udara

 Apabila udara masuk ke dalam tubuh lebih dari 1


mL/Kg dapat mengancam nyawa (Kim &
Kawanishi, 2018)
 Emboli udara jarang terjadi pada pasien
hemodialysis, karena adanya detector udara
pada mesin hemodialysis.
• Masuknya sejumlah
besar udara ke
jantung kanan dan
arteri pulmonalis
dapat menyebabkan
peningkatan tekanan
arteri pulmonal,
edema paru, hipoksia,
hipotensi, dan henti
jantung.
• Arteri serebral paling
sering terlibat, dan
pasien dapat
mengalami perubahan
status mental, defisit
neurologis, kejang,
stroke, dan kematian.
Penatalaksanaan

1. Hentikan HD
2. Beri oksigen
3. Dugaan atau diketahui emboli udara vena harus ditempatkan pada posisi terlentang lateral
kiri untuk mencegah udara di ventrikel kanan memasuki sirkulasi paru.
4. Untuk emboli udara arteri, rekomendasinya adalah memposisikan pasien dalam posisi telentang,
karena posisi telentang kiri tidak cukup untuk mencegah emboli udara arteri memasuki sirkulasi
sistemik. Posisi kepala ke bawah dapat memperburuk edema serebral pada pasien yang
mempertahankan emboli udara serebral

Kim & Kawanishi, 2018, Saha et al (2017),Keiko(2021)


Venous Needle Dislodgement
• Jarang terjadi
• Jika terjadi akan menimbulkan risiko serius bahkan samapai
kematian
• Penyebab : pemasangan jarum yang tidak tepat, teknik kanulasi yang
kurang optimal, kegagalan mengamankan jalur darah dengan tepat,
dan pergerakan pasien/pencabutan jarum, tarikan lain seperti selimut,

• Penanganan :
 Hentikan HD/QB dan perhatikan kemungkinan pengembalian
darah,
 tutup akses bekas fistula
 Obs keluhan dan kebutuhan penatalaksananaan karna kehilangan
darah ( Tranfusi dll)
Perdarahan Akses Vaskular Perdarahan
• Dilaporkan sebagai penyebab kematian 1.654 pasien HD di
Amerika Serikat selama 2000-2006, mewakili sekitar 0,4%
kematian di antara pasien HD.
• Sekitar 80% kematian yang disebabkan oleh perdarahan
akses vaskular terjadi di luar unit dialisis
• Penatalaksanaan : Penekananan terhadap area perdarahan
samapai ke tempat pelayanan kesehatan, pengunaan
toniket,elastis perban untuk pembebatan, ligase vascular
yang pecah
• Pencegahan :
 Edukasi terkait akses dan risiko kondisi kegawatannya
 Teknik akses tidak satu tempat/titik di rekomendasikan
Rope ladder, pada area aneurisma : hindari tusukan dan
benturan,garukan
Pseudoaneurisma

Ruptur Pseudoaneurisma Pseudoaneuris


pseudoaneurisma tanpa dengan ancaman ma tanpa
perdarahan aktif ruptur (nyeri) ancaman ruptur
Komplikasi Hematologi : Hemolisis

PENGERTIAN :
Rusaknya atau pecahnya sel darah merah, karena masalah
kimia, termal dan mekanikal.

Penyebab :
1. Kinkin sirkuit ekstracorporeal,
2. Aliran darah yang tinggi sementara fistula yang digunakan
kecil,
3. Ketidaktepatan penempatan jarum,
4. Kontaminasi cloramin , nitrat, tembaga, zink,
hipoosmolalitas, over heating, uremia (tharmaraj & kerr,
2017),
5. Temperature dialisat yang tinggi (lebih dari 42⁰ C),
6. Cairan dialisat yang hipotonik (kim & kawanishi, 2018)
Kondisi Normal

Risiko Hemolisis
Tanda dan Gejala

1. Diyspneu,
2. Mual, muntah,
3. Nyeri perut, diare,
4. Nyeri punggung,
5. Menggigil,
6. Sianosis,
7. Sakit kepala,
8. Nyeri dada, pelpitasi, letargi,
9. Malaise, diaphoresis,
10. Hipotensi, urin yang berwarna gelap, kematian
(Tharmaraj & Kerr, 2017)
Penatalaksanaan

1. Stop hemodialysis (darah tidak dimasukkan)


2. Pengkajian pasien
3. Manajemen supportif
4. Tranfusi darah
5. Monitoring dan koreksi hiperkalemia
6. Jika sudah stabil, jadwalkan untuk hemodialysis
Aritmia
• Penyebab kematian paling
umum pada gagal ginjal
dengan HD
• Telah diketahui bahwa pasien
HD memiliki risiko kematian
jantung mendadak yang lebih
tinggi setelah periode
interdialitik

PENCEGAHAN HIPOVELEMIA PENTING


(konsep refiling rate penting di pahami)
Manajmen
Cardiovaskular
GEMPA BUMI CIANJUR :
1 RS Terdampak Dengan
> 100 Pasien Tidak Dapat Menjalani
Hd Rutin Di Rs Terdampak

15 artikel yang relevan :bencana memiliki efek langsung dan


tidak langsung pada pasien dialisis :
 Kurangnya listrik, air bersih, dan transportasi, serta
penutupan pusat dialisis dapat mengganggu perawatan
dialisis
 Menyebabkan sesi dialisis yang terlewatkan
 meningkatkan jumlah rawat inap dan penggunaan unit
gawat darurat.
 Memperburuk depresi dan menyebabkan gangguan stres
pascatrauma di antara pasien dialisis.

1. Penanganan langsung intradialis


2. Jejaring : rujukan pasien Pelayanan dialisis darurat
3. Mobilisasi SDM
4. Persiapan dialisis Darurat
2017
Referensi
• Greenberg KI, Choi MJ. Hemodialysis Emergencies: Core Curriculum 2021. Am J Kidney Dis. 2021 May;77(5):796-
809. doi: 10.1053/j.ajkd.2020.11.024. Epub 2021 Mar 23. PMID: 33771393.
• Saha M, Allon M. Diagnosis, Treatment, and Prevention of Hemodialysis Emergencies. Clin J Am Soc Nephrol. 2017
Feb 7;12(2):357-369. doi: 10.2215/CJN.05260516. Epub 2016 Nov 9. PMID: 27831511; PMCID: PMC5293333.
• Garcia-Canton C, Rodenas A, Lopez-Aperador C, Rivero Y, Anton G, Monzon T, Diaz N, Vega N, Loro JF, Santana A,
Esparza N. Frailty in hemodialysis and prediction of poor short-term outcome: mortality, hospitalization and visits to
hospital emergency services. Ren Fail. 2019 Nov;41(1):567-575. doi: 10.1080/0886022X.2019.1628061. PMID:
31234684; PMCID: PMC6598473.
• Lavingia R, Raghavan R, Morain SR. Emergency-Only Hemodialysis Policies: Ethical Critique and Avenues for
Reform. J Law Med Ethics. 2020 Sep;48(3):527-534. doi: 10.1177/1073110520958877. PMID: 33021161.
• Garcia-Canton C, Rodenas A, Lopez-Aperador C, Rivero Y, Anton G, Monzon T, Diaz N, Vega N, Loro JF, Santana A,
Esparza N. Frailty in hemodialysis and prediction of poor short-term outcome: mortality, hospitalization and visits to
hospital emergency services. Ren Fail. 2019 Nov;41(1):567-575. doi: 10.1080/0886022X.2019.1628061. PMID:
31234684; PMCID: PMC6598473.
• Obremska M, Madziarska K, Zyśko D, Ładny JR, Gałązkowski R, Gąsior M, Nadolny K. Out-of-hospital cardiac
arrest in dialysis patients. Int Urol Nephrol. 2021 Mar;53(3):563-569. doi: 10.1007/s11255-020-02694-6. Epub 2020
Dec 18. PMID: 33337538; PMCID: PMC7907018.
Pencegahan Upaya Terbaik Untuk Menjamin
Keselamatan Hemodialisis

Anda mungkin juga menyukai