Oleh:
Irman Adhika
41511414038
Preceptor:
Yudith Yunia, dr., Sp.PD., M.Kes
Red
Yellow
Green
Black
Primary Survey
Airway
Clear/Unclear
Breathing
Clear/Unclear
Circulation
Clear/Unclear
Pasien datang
Sendiri
Diantar oleh: Keluarga
Pengkajian Assessment
Auto anamnesa
Allo anamnesa
Pukul Periksa : 16.21 WIB
Pukul Rawat : 17.30 WIB
Riwayat Pengobatan
• Pasien rutin kontrol pengobatan stroke dan hipertensi
• Monitoring
• Urin output
Kesimpulan
Perbaikan
Stabil √
Perburukan
Tindak Lanjut
Rujuk
Rawat √
Pulang Paksa
Pulang
Tinjauan Pustaka
Definisi
Syok hipovolemik didefinisikan sebagai penurunan
perfusi dan oksigenasi jaringan disertai kolaps sirkulasi yang
disebabkan oleh hilangnya volume intravaskular akut akibat
berbagai keadaan bedah atau medis.
Epidemiologi
• Persentase angka kejadian syok hipovolemik dibandingkan
dengan syok jenis lainnya mencapai 35%.
• Angka kematian akibat diare yang disertai syok hipovolemik
pada balita di Brazil mencapai 800.000 jiwa.
• Angka kematian akibat syok hipovolemik mencapai 500.000
per tahun dan 99% kematian tersebut terjadi di Negara
berkembang.
Etiologi
1. Kehilangan darah 3. Kehilangan cairan
a) Hematom subkapsular hati ekstraselular
b) Aneurisma aorta pecah a)Muntah (vomitus)
c) Perdarahan gastrointestinal b)Dehidrasi
d) Trauma c) Diare
2. Kehilangan plasma d)Terapi diuretik yang
a)Luka bakar luas agresif
b)Pankreatitis e)Diabetes insipidus
c) Deskuamasi kulit f) Insufisiensi adrenal
d)Sindrom Dumping
Patofisiologi
• Mikrosirkulasi
Tahanan vaskuler sistemik akan berusaha meningkatkan tekanan
sistemik, perfusi ke jantung dan otak lebih tinggi, bergantung
pada ketersediaan oksigen dan nutrisi, aliran ke organ akan turun
drastis dan fungsi sel tergganggu apabila iskemia melebihi batas
toleransi dari jantung dan otak, dan MAP <60mmHg.
• Neuroendokrin
Hipovolemia, hipotensi, dan hipoksia dapat diseteksi oleh
baroreseptor dan kemoreseptor tubuh, berperan terhadap respon
autonom tubuh yang mengatur perfusi .
• Kardiovaskular
Suatu peningkatan frekuensi jantung sangat bermanfaat, namun
memiliki keterbatasan mekanisme kompensasi untuk
mempertahankan curah jantung
• Gastrointestinal
Turunnya aliran darah ke jaringan intestinal, menyebaban
peningkatan absorpsi endotoksin yang dilepaskan oleh bakteri
gram negatif yang mati, memicu pelebaran pembuluh darah dan
peningkatan metabolisme dan menyebabkan depresi jantung.
Gejala Klinis
RINGAN SEDANG BERAT
Ekstremitas dingin Sama, ditambah: Sama, ditambah:
Waktu pengisian kapiler Takikardia Hemodinamik tidak
meningkat stabil
Diaporesis Takipnea Takikardia bergejala
Vena kolaps Oliguria Hipotensi
Cemas Hipotensi ortostatik Perubahan kesadaran
Klasifikasi
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
Kehilangan darah (ml) < 750 750-1500 1500-2000 >2000
Kehilangan darah (%EBV) <15% 15-30% 30-40% >40%
Denyut nadi (x/menit) <100 >100 >120 >140
Tekanan darah N N ↓ ↓
Tekanan nadi N/↑ ↓ ↓ ↓
Frekuensi napas 14-20 20-30 30-35 >35
Produksi urin (ml/jam) >30 20-30 5-15 Sangat
sedikit
Status mental Sedikit Agak Cemas, Bingung,
cemas cemas bingung letargi
Algoritma
Syok
Hipovolemik
Penatalaksanaan
• Airway dan Breathing
Pastikan jalan nafas dengan ventilasi dan oksigenasi yang
adekuat. Pemberian oksigen tambahan dapat diberikan untuk
mempertahankan saturasi oksigen di atas 95%.
• Circulation
Kontrol perdarahan yang terlihat, lakukan akses intravena, dan
nilai perfusi jaringan.
• Akses intravena
Memasang 2 kateter intravena ukuran besar (minimal no 16)
pada vena perifer. Bila sudah terpasang lakukan pemeriksaan
golongan darah dan crossmatch.
• Resusitasi cairan
Bolus cairan secepatnya dengan dosis 1-2 liter pada orang
dewasa. Cairan yang digunakan adalah cairan isotonik NaCl 0,9%
atau Ringer Laktat.