Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

GEA + Syok Hipovolemik

Oleh:
Irman Adhika
41511414038

Preceptor:
Yudith Yunia, dr., Sp.PD., M.Kes

Departemen Kedaruratan Medik


Fakultas Kedokteran
Universitas Jenderal Achmad Yani
Cimahi
2017
Identitas Pasien
Nama : Tn. C
Usia : 74 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp. Kadumulya Cisintok RT.01/04
Bandung Barat
Tanggal Masuk : 01/02/2017
Tempat Pemeriksaan : IGD Dustira
Nomor Rekam Medis : 479772
Tanggal diperiksa : 01/02/2017
Triage
Trauma
Nontrauma
Maternity

Red
Yellow
Green
Black
Primary Survey
Airway
Clear/Unclear

Breathing
Clear/Unclear

Circulation
Clear/Unclear
Pasien datang
Sendiri
Diantar oleh: Keluarga

Pengkajian Assessment
Auto anamnesa
Allo anamnesa
Pukul Periksa : 16.21 WIB
Pukul Rawat : 17.30 WIB

Petugas Triage : Irman Adhika


Anamnesis
• Keluhan utama: BAB cair
• Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan utama BAB cair sejak 3
hari sebelum masuk Rumah Sakit dengan frekuensi lebih dari 5
kali per hari tidak disertai dengan lendir, dan darah. Keluhan
disertai dengan lemas badan, pusing, dan mual tetapi tidak
muntah. Pasien juga mengeluh sebelum BAB cair sering nyeri ulu
hati dan nafsu makan pasien berkurang.
Keluhan tidak disertai dengan demam, dan penurunan
kesadaran. BAK tidak ada kelainan.
Pasien belum pernah berobat mengenai keluhan ini
sebelumnya.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
• Stroke (+)
• Hipertensi (+)

Riwayat Penyakit Keluarga


• Riwayat hipertensi pada orang tua disangkal
• Riwayat diabetes mellitus disangkal
• Riwayat penyakit lain pada keluarga disangkal

Riwayat Pengobatan
• Pasien rutin kontrol pengobatan stroke dan hipertensi

Riwayat alergi obat-obatan dan makanan tidak ada


Status Generalis
• Tingkat Kesadaran
• Composmentis
• GCS 15 (E4 M6 V5)
• Keadaan Umum : Sakit sedang
• Berat badan : 58 kg
• Tinggi badan : 163 cm
• Skala nyeri :1
• Resiko pasien cedera/jatuh : Ya/Tidak
• Status fungsional : Mandiri/Perlu bantuan/Alat
bantu
Tanda Vital
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Nadi : 118 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 36,2 oC
SpO2 : 96%
Secondary Survey
• Kepala : Normocephal
• Mata : Konjungtiva anemis -/-,
Sklera ikterik -/-
• Leher : JVP tidak meningkat
• Dada : Bentuk dan gerak simetris,
BJ I dan II murni regular,
VBS kanan=kiri, Rh -/-
• Perut : NT epigastrium (+)
• Ekstremuitas : Akral dingin, CRT melambat, Edema pretibial
-/-
Hasil Laboratorium
Hematologi Hitung Jenis
Hb : 13,4 g/dL Basofil : 0,5%
Eritrosit : 3,9x106 Eosinofil : 1,4%
Leukosit : 4.300/mm3 Segmen : 49,0%
Ht : 39,9% Limfosit : 37,1%
Trombosit : 210.000/mm3 Monosit : 12,0%

MCV,MCH,MCHC Kimia Klinik


MCV : 101,5 fL GDS : 89 mg/dl
MCH : 34,1 Pq
MCHC : 33,6 g/dL
RDW : 15,0%
Diagnosis Kerja
GEA + Syok Hipovolemik
Penanganan dan Penilaian Ulang
• Airway : Clear
• Breathing : Clear
• Circulation
• I.v line menggunakan i.v catheter ukuran 16G, ambil sampel darah
• Pemberian bolus cepat RL 1 liter
• Bila tanda vital membaik, reevaluasi dan pindahkan ke ruang
perawatan
• Disability : GCS 15
• Exposure :
• Cegah hipotermi, menggunakan selimut

• Monitoring
• Urin output
Kesimpulan
Perbaikan
Stabil √
Perburukan
Tindak Lanjut
Rujuk
Rawat √
Pulang Paksa
Pulang
Tinjauan Pustaka
Definisi
Syok hipovolemik didefinisikan sebagai penurunan
perfusi dan oksigenasi jaringan disertai kolaps sirkulasi yang
disebabkan oleh hilangnya volume intravaskular akut akibat
berbagai keadaan bedah atau medis.
Epidemiologi
• Persentase angka kejadian syok hipovolemik dibandingkan
dengan syok jenis lainnya mencapai 35%.
• Angka kematian akibat diare yang disertai syok hipovolemik
pada balita di Brazil mencapai 800.000 jiwa.
• Angka kematian akibat syok hipovolemik mencapai 500.000
per tahun dan 99% kematian tersebut terjadi di Negara
berkembang.
Etiologi
1. Kehilangan darah 3. Kehilangan cairan
a) Hematom subkapsular hati ekstraselular
b) Aneurisma aorta pecah a)Muntah (vomitus)
c) Perdarahan gastrointestinal b)Dehidrasi
d) Trauma c) Diare
2. Kehilangan plasma d)Terapi diuretik yang
a)Luka bakar luas agresif
b)Pankreatitis e)Diabetes insipidus
c) Deskuamasi kulit f) Insufisiensi adrenal
d)Sindrom Dumping
Patofisiologi
• Mikrosirkulasi
Tahanan vaskuler sistemik akan berusaha meningkatkan tekanan
sistemik, perfusi ke jantung dan otak lebih tinggi, bergantung
pada ketersediaan oksigen dan nutrisi, aliran ke organ akan turun
drastis dan fungsi sel tergganggu apabila iskemia melebihi batas
toleransi dari jantung dan otak, dan MAP <60mmHg.
• Neuroendokrin
Hipovolemia, hipotensi, dan hipoksia dapat diseteksi oleh
baroreseptor dan kemoreseptor tubuh, berperan terhadap respon
autonom tubuh yang mengatur perfusi .
• Kardiovaskular
Suatu peningkatan frekuensi jantung sangat bermanfaat, namun
memiliki keterbatasan mekanisme kompensasi untuk
mempertahankan curah jantung
• Gastrointestinal
Turunnya aliran darah ke jaringan intestinal, menyebaban
peningkatan absorpsi endotoksin yang dilepaskan oleh bakteri
gram negatif yang mati, memicu pelebaran pembuluh darah dan
peningkatan metabolisme dan menyebabkan depresi jantung.
Gejala Klinis
RINGAN SEDANG BERAT
Ekstremitas dingin Sama, ditambah: Sama, ditambah:
Waktu pengisian kapiler Takikardia Hemodinamik tidak
meningkat stabil
Diaporesis Takipnea Takikardia bergejala
Vena kolaps Oliguria Hipotensi
Cemas Hipotensi ortostatik Perubahan kesadaran
Klasifikasi
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
Kehilangan darah (ml) < 750 750-1500 1500-2000 >2000
Kehilangan darah (%EBV) <15% 15-30% 30-40% >40%
Denyut nadi (x/menit) <100 >100 >120 >140
Tekanan darah N N ↓ ↓
Tekanan nadi N/↑ ↓ ↓ ↓
Frekuensi napas 14-20 20-30 30-35 >35
Produksi urin (ml/jam) >30 20-30 5-15 Sangat
sedikit
Status mental Sedikit Agak Cemas, Bingung,
cemas cemas bingung letargi
Algoritma
Syok
Hipovolemik
Penatalaksanaan
• Airway dan Breathing
Pastikan jalan nafas dengan ventilasi dan oksigenasi yang
adekuat. Pemberian oksigen tambahan dapat diberikan untuk
mempertahankan saturasi oksigen di atas 95%.
• Circulation
Kontrol perdarahan yang terlihat, lakukan akses intravena, dan
nilai perfusi jaringan.
• Akses intravena
Memasang 2 kateter intravena ukuran besar (minimal no 16)
pada vena perifer. Bila sudah terpasang lakukan pemeriksaan
golongan darah dan crossmatch.

• Resusitasi cairan
Bolus cairan secepatnya dengan dosis 1-2 liter pada orang
dewasa. Cairan yang digunakan adalah cairan isotonik NaCl 0,9%
atau Ringer Laktat.

• Pantau tanda vital


Komplikasi
• Komplikasi dari syok hipovolemik meliputi sepsis, sindrom
gawat napas akut, koagulasi intravaskular diseminata,
kegagalan multiorgan, hingga kematian.
Prognosis
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai