Anda di halaman 1dari 24

NAMA : HELSA MAYORA

NIM : P0 5120219 065


KELAS : 1B

KELEBIHAN VOLUME CAIRAN

Pengertian Kelebihan Volume Cairan

A. Pengertian

Kelebihan volume cairan adalah keadaan dimana seseorang individu


mengalami atau beresiko mengalami kelebihan cairan intraseluler atau interstisial.
(Carpenito, 2001 : 142)

Cairan yang berlebihan tertahan didalam tubuh yang normal disebut


overhidrasi. Ini merupakan kelebihan air tanpa peningkatan kadar elektrolit
(hiotonis kelebihan cairan) atau terjadi kenaikan air dan elktrolit-elektrolit.
(kenaikan cairan isotonis). (C. Long 1996 : 162)

B. Etiologi

1. Mekanisme pengaturan yang berubah

a. Gagal jantung kongestif

b. Sinosis hati

c. Sindrom nefnotik

2. Gagal ginjal

3. Sindrom cushing, terapi kortikosteroid

4. Kelaparan (Hipoalbuminemia)

5. Infus larutan garam intra vena secara cepat (Price, 1995 : 308)

C. Tanda dan Gejala


Tanda yang timbul antara lain :

1. Adanya edema (Perifer, Sakral)

2. Kulit menegang, mengkilap

3. Masukkan cairan lebih banyak dari pada haluaran

4. Sesak napas

5. Kenaikan berat badan (Carpenito, 2001 : 143)

CONTOH

Berlebihan minum air justru bisa menyebabkan hiponatremia atau kekurangan


natrium dalam darah. Akibatnya, kesadaran bisa menurun dan tubuh terasa lemas.
Bahaya kelebihan air juga bisa terjadi pada seseorang yang melakukan olahraga
berat. Menurut Parlin, kondisi ini pun bisa menyebabkan kematian. Orang yang
melakukan olahraga berat juga disarankan tidak minum berlebihan saat olahraga.
"Jadi kalau haus minum. Minumlah air seperlunya," imbuh Parlindungan.

Sumber : (Carpenito, 2001 : 142)


ASUHAN KEPERAWATAN

KASUS

Ny Z mengatakan frekuensi kencing berkurang dan tiap kali kencing


keluar sedikit,mual, muntah, nafsu makan menurun,perut kembung, kulit gatal,
dan belum berak selama 1minggu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan data:
konjungtiva anemis, wajah pucat, perkusi abdomen hypertimpani, nyeri pada saat
perkusi ginjal, teraba skibala pada sigmoid, badan lemas, tonus otot menurun,
sering menggaruk bagian tubuhnya yang gatal, edema pada kaki, makan hanya
habis 2-3 sdm, produksi urin 200cc/24 jam. Lab : kretinin 10mg/dL, Hb 8gr%. TD
: 160/90 mmHg, Nadi: 86x/menit, Dx Medis : GGK.

1. PENGKAJIAN

IDENTITAS PASIEN

Nama ( nama lengkap, nama panggilan ) : Ny.Z

Usia / tanggal lahir : 40thn

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat ( lengkap dengan no.telp ) : pasinan

Suku / bangsa : indonesia

Status pernikahan : kawin

Agama / keyakinan : islam

Pekerjaan / sumber penghasilan : Tani

Diagnosa medik : GGK (Gagal ginjal kronis )

No. medical record : 0123456

Tanggal masuk : 01 September 2014


Tanggal pengkajian : 02 September 2014

RIWAYAT KESEHATAN

A. Keluhan utama

pasien mengatakan tiap kali kencing sedikit, mual, muntah, nafsu makan
menurun,perut kembung, kulit gatal, dan belum berak selama 1minggu.

B, Riwayat kesehatan sekarang

Pasien mengatakan datang ke RS dengan keluhan tiap kali kencing sedikit


mual, muntah, nafsu makan menurun,perut kembung, kulit gatal, dan belum berak
selama 1minggu.

C. Riwayat kesehatan lalu

Pasien maengatakan tidak pernah menderita penyakit yang dialami seperti


sekarang ini.

D. Riwayat kesehatan keluarga

Pasien mengatakan keluarga tidak mempunyai penyakit menular, menurun


yang berpengaruh pada kondisi pasien saat ini. Seperti TBC,DM dll.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : cukup

Kesadaran : composmentis

GCS : 4-5-6

TTV : - TD : 160/90 mmHg

- N : 86x/menit
sistem pernafasan

Inspeksi : bentuk dada simetris, pola nafas normal

Palpasi : tidak ada nyeri dada

Perkusi : perkusi paru sonor

Auskultasi : tidak ada suara nafas ronki / weezing

sistem kardiovaskular

Inspeksi : tidak ada pendarahan irtus cordus tidak terlihat

Palpasi : akral hangat

N : 86x/menit

TD : 160/90 mmHg

Auskultasi : S1 dan S2 bunyi tunggal

sistem persyarafan

Inspeksi :

Kesadaran :composmentis

GCS = 4-5-6

Kepala : tidak ada benjolan abnormal

Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar limfe, tidak


teraba pembesaran vena jugularis

Tangan :
PEMERIKSAAN LAB

· Kreatinin: 10 mg/dL

· Hemoglobin : 8 gr%

ANALISA DATA

SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM


DS : Ny. Z mengatakan Penurunan dari fungsi Kelebihan volume cairan
frekuensi kencing ginjal
berkurang dan tiap kali
kencing keluar sedikit

DO : edema pada kaki,


nyeri pada saat perkusi
ginjal, produksi urin 200
cc/24 jam, TD 160/90
mmHg, Hb 8 gr%

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kelebihan cairan elektrolit b/d penurunan dari fungsi ginjal d/d Ny. Z
mengatakan frekuensi kencing berkurang dan tiap kali kencing keluar sedikit,
edema pada kaki, nyeri pada saat perkusi ginjal, produksi urin 200 cc/24 jam, TD
160/90 mmHg, Hb 8 gr%

3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam kebutuhan
cairan klien dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan tubuh klien.
Kriteria hasil :
1. Haluaran urin tepat dengan berat jenis / hasil lab mendekati normal.
2. Berat badan stabil
3. Tekanan darah normal 120/80 mmHg
4. Hb normal 12 gr%
5. Tidak ada edema
Intervensi :
1.      Observasi status cairan (timbang berat badan harian, keseimbangan intake
output, turgor kulit edema, tekanan darah).
Rasional : merupakan dasar untuk kelanjutan pemantauan perubahan dan
mengevakuasi intervensi.
2.      Batasi masukan cairan
Rasional : menentukan berat badan ideal, haluaran urin dan respon terhadap
terapi.
3.      jelaskan kepada klien dan keluarga tentang pembatasan intake cairan.
Rasional : mengutakan pemahaman dan kerja sama klien dan keluarga.
4.      Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat Diuretik ( spironolakton )
Rasional : digunakan dengan perhatian untuk mengontrol edema.

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
TANGGAL JAM IMPLEMENTASI KEPERAWATAN TTD
02-09-2014 16.00 1. mengobservasi status cairan
( terdapat edema pada kaki, TD :
160/90 mmHg)
2. membatasi masukan cairan pasien
3. menjelasakan pada keluarga / pasien
tentang pembatasan intake cairan
4. memberikan obat spinolakton

5.      EVALUASI
S : Frekuensi kencing normal 6-7 x setiap hari.
O : - Tidak terdapat edema pada kaki.
-  Produksi urin normal
-  TD dalam batas normal 120/90 mmHg
- Hb normal 12 gr%
- Tidak terdapat nyeri pada saat perkusi ginjal
A : Masalah keperawatan kelebihan volume cairan teratasi
P : Intervensi dihentikan
https://perawatprofisionalbayu.blogspot.com/2015/05/askep-kelebihan-volume-
cairan.html

KEKURANGAN VOLUME CAIRAN


Definisi :

Keadaan individu yang mengalami penurunan cairan intravaskuler,


interstisial, dan / atau cairan intrasel. Diagnosis ini merujuk ke dehidrasi yang
merupakan kehilangan cairan saja tanpa perubahan dalam natrium

Batasan karakteristik :

 Penurunan status mental


 Penurunan tekanan darah
 Penurunan volume nadi
 Penurunan tekanan nadi
 Penurunan turgor kulit
 Penurunan turgor lidah
 Penurunan haluaran urin
 Penurunan pengisian vena
 Kulit kering
 Membrane mukosa kering
 Hematokrit meningkat
 Suhu tubuh meningkat
 Frekuensi nadi meningkat
 Konsentrasi urin meningkat
 Penurunan berat badan yang tiba-tiba ( kecuali pada lapisan yang ketiga )
 Kelemahan
 Haus

Faktor yang berhubungan :

 Kehilangan volume cairan aktif


 Kegagalan mekanisme pengaturan
CONTOH

Kekurangan cairan dalam tubuh biasa dikenal dengan dehidrasi. "Volume


asupan air yang cukup penting bagi kelangsungan hidup normal individu," kata
Parlindungan. Parlin menjelaskan, kekurangan cairan tubuh 1 persen dari berat
badan, dapat menimbulkan gangguan kognitif. Kekurangan cairan sebanyak 2
persen atau lebih, dapat membuat Anda merasa lelah, sulit berkonsentrasi, dan
mengalami gangguan visual. Kekurangan yang cukup berat, yaitu di atas 10
persen dari berat badan. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah menurun dan
gangguan ginjal akut.

ASUHAN KEPERAWATAN
Tanggal masuk            : 13 Oktober 2010
Tanggal pengkajian     : 26 Oktober 2010
Ruang                          : Bangsal Cepaka
Pengkaji                      :  AKHLIS HIDAYATUL AKBAR

A.    Pengkajian
1.      Idetitas pasien :
a.       Identitas pasien :
1)      Nama                                 : Tn. M
2)      Umur                                 : 35 th
3)      Jenis kelamin                     : Laki-laki
4)      Agama                               : Islam
5)      Pekerjaan                           : Swasta
6)      Alamat                              : Panjer

2.      Keluhan utama :


 Pasien mengeluh nyeri pada perut
Riwayat Kesehatan :
a.       Riwayat kesehatan sekarang :
Pasien datang dan BAB cair 4 x lendir (-) darah(-) sejak tadi pagi mual(-)
muntah(-)perut sakit(+) pusing (-) BAK(+) batuk(-)
b.      Riwayat kesehatan dahulu :
 Pasien sebelumnya belum pernah mengalami nyeri perut seperti sekarang.
c.       Riwayat kesehatan keluarga /menurun : 
Pasien dan keluarga pasien tidak memiliki penyakit menurun lain dan tidak ada
yang mengalami nyeri perut seperti pasien.

3.      Observasi dan pemeriksaan fisik :


a.       Vital sign :
TD       : 120/90 mmHg
Nadi    : 80 x/ menit
Suhu    : 37,60 C

b.      Keadaan umum : Sedang

c.       Pemeriksaan fisik head to toe :


1)      Kepala : c -/-, S1 -/-
2)      Rambut : warna hitam, kusut, tidak ada kebotakan, tidak ada
benjolan
3)      Mata : pengelihatan normal, diameter pupil 3, sclera ikterik,
                                 konjungtiva anemis, pupil isokor
4)      Hidung : bentuk simertis, tidak ada perdarahan, tidak ada secret
5)      Telinga : bentuk normal, pendengaran normal, tidak ada secret,
                                tidak ada perdarahan
6)      Mulut : mukosa bibir lebab
7)      Leher : tidak ada pembesaran tyroid,
8)      Thorax : Bentuk dada simetris, tidak ada luka, frekuensi nafas
               teratur
  P : tidak ada udema pulmo
  P : tidak ada nyeri tekan
  A : bunyi jantung S1,S2 normal, bunyi paru vesikuler
9)      Abdomen : Tidak ada luka, tidak ada acites
 A : bising usus normal 10 x/menit
 P : suara redup
 P : tidak ada pembesaran hati, ada nyeri tekan di bagian
       perut
10)  Genitalia : tidak terpasang DC, tidak ada darah

11)  Eksteremitas         : kekuatan otot     4       4


     3       3
ROM : penuh,  Akral hangat, tidak ada edema , terpasang infuse RL di lengan
kanan

d.      Pola pemenuhan kebutuhan dasar Virginia Handerson :


1)      Pola oksigenasi
Sebelum sakit : pasien bernafas secara normal, tidak pernah sesak nafas
Saat dikaji : pasien bernafas secara normal, tidak sesak RR 20x/ menit
2)      Pola nutrisi           
Sebelum sakit : pasien makan 3x sehari ( nasi, sayur, dan lauk ) minum
  6-8 gelas/hari
Saat dikaji : pasien makan  habis 1  porsi diit, minum 2- 3 gelas/ hari
3)      Pola eliminasi       
Sebelum sakit : pasien BAK 4-6x/hari dan BAB 1x/hari
Saat dikaji : pasien BAK 3-5x/hari dan BAB 1x/hari
4)      Pola aktivitas/ bekerja      
Sebelum sakit : pasien melakukan aktivitas secara mandiri, bekerja
                                sebagai wiraswasta
Saat dikaji : aktivitas pasien dibantu oleh keluarga dan tidak dapat
                                 bekerja
5)      Pola istirahat        
Sebelum sakit : pasien istirahat/ tidur 8-10 jam/hari
Saat dikaji : pasien istirahat/ tidur 7-9jam/hari
6)      Pola suhu  
Sebelum sakit : pasien tidak pernah demam (suhu normal)
Saat dikaji : suhu pasien demam 37,60C
7)      Pola gerak dan keseimbangan
Sebelum sakit : pasien dapat melakukan gerak bebas sesuai keinginannya
Saat dikaji : pasien hanya melakukan gerak-gerak terbatas karena
                                merasa nyeri pada perut bagian atas
8)      Pola berpakaian
Sebelum sakit : pasien dapat mengenakan pakaiannya secara mandiri dan
  memakai pakaian kesayangannya
Saat dikaji : pasien menggunakan pakaian seadaanya dan dibantu
                                keluarga saat mengganti pakaiannya
9)      Pola personal hygine
Sebelum sakit : pasien biasa mandi 2xsehari dengan air bersih dan sabun
                                mandi tanpa bantuan keluarganya
Saat dikaji : pasien mandi dengan cara diseka dan dibantu keluarganya
10)  Pola komunikasi
Sebelum sakit : pasien berkomunikasi dengan lancar, memakai bahasa
                                daerah
Saat dikaji : pasien berkomunikasi dengan lancar, memakai bahasa
                                daerah
11)  Pola spiritual        
Sebelum sakit : pasien beribadah sesuai agamanya
Saat dikaji : pasien terganggu dalam melakukan ibadah (sholat)
12)  Pola aman & nyaman
Sebelum sakit : pasien merasa aman dan nyaman hidup bersama keluarga
Saat dikaji : pasien merasa gelisah dirawat di rumah sakit
13)  Pola rekreasi
Sebelum sakit : pasien kadang-kadang berekreasi ke tempat-tempat wisata
Saat dikaji : pasien tidak dapat berekreasi, hanya tiduran
  di tempat tidur dan cenderung diam           
14)  Pola belajar
Sebelum sakit : pasien tidak mengetahui penyakit yang dideritanya
Saat dikaji : pasien mengetahui penyakitnya nyeri abdomen

4.      Data Penunjang :


Laboratorium  tanggal 13 0ktober 2010 pukul  wib
Hematologi Hasil Satuan Normal
Leukosit 9.18 10^3/uL 4.8 – 10.8
Eritrosit 5.36 10^6/uL 4.7 – 6.10
Hemoglobin 15.6 9/dL 14.0 – 18.0
Hematokrit 45.4 % 42.0 – 52.0
MCV 84.7 fL 79.0 – 99.0
MCH 29.1 Pg 27.0 –  31.0
MCHC 34.4 g/dL 330 –  37.0
Trombosit 198 10^3/uL 150 –  450

Hitung jenis :

Basofil 0.1 % 0.0 – 1.0


Eosinofil 0.1 % 2.0 – 4.0
Netrofil 82.9 % 50.0 – 70.0
Limfosit 7.3 % 25.0 – 40.0
Monosit 9.6 % 2.0 – 8.0
Patogen      = --------
EKG           =
Diagnosis    =

1.      Terapi obat :


-          Cefotaxim         2x1  vial
-          Ranitidine         2x1 ampul
-          Antasida            3x1 syrup
-          Metronidasol   500mg 3 x1
-          Diaforen            3 x 2

A. Analisa data dan Masalah keperawatan

N Hari/tangga Masalah kep. NOC NIC N


o l o
1. Minggu, Nyeri akut Setelah -       Observasi 1.
26 sep 10 b.d inflamasi dilakukan P,Q,R,S,T
Pkl 08.00 usus/lambun tindakan R/: P,Q,R,S,T
wib g keperawatan digunakan uentuk
selama 1x4 mengetahui
jam, masalah karakteristik dan
keperawatan klasifikasi nyeri
nyeri akut-       Observasi TTV
diharapkan R/: perubahan
teratasi kecepatan nadi,
dengan nafas, TD
indicator : merupakan tanda
-       Skala nyeri pasien merasakan
berkurang nyeri
dari 8 menjadi-       Atur posisi
6 pasien semi fowler
-       Ekspresi R/: untuk
wajah memberikan
berubah dari posisi yang
gelisah nyaman bagi
menjadi pasien
tenang -       Ajarkan teknik
-       Nyeri tidak relaksasi distraksi
dirasakan lagi R/: untuk
saat ditekan membantu
atau sentuh meringankan rasa
nyeri pasien
-       Kolaborasi
berikan obat
ketorolac 1 amp
perIV
R/: analgetik
merupakan obat
pereda nyeri
2. Minggu, Hipertermi Setelah            Observasi 2.
26 sep 10 b.d proses dilakukan TTV
Pkl 08.00 inflamasi tindakan R/: untuk
wib usus/lambun keperawatan mengetahui
g selama 1x 24 perubahan
jam, masalah keadaan pasien
keperawatan ( suhu tubuh)
hipertermi            Berikan
diharapkan kompres dingin
teratasi R/: kompres
dengan dingin untuk
indicator : membuat nyaman
-       Suhu turun pasien
dari 37,60C           Anjurkan
menjadi 360C memekai pakaian
-       Badan tidak yang menyerap
berkeringat keringat dan tidak
banyak tebal
R/: untuk
memepercepat
proses evaporasi
keringat
           Kolaborasi
berikan obat
antipiretik
paracetamol 1
tablet  peroral
R/: antipiretik
sebagai penurun
panas
A.    Implementasi
No Hari/tanggal Masalah kep. Implementasi
1. Rabu, Nyeri akut b.d Menerima pasien
13oktober 10 inflamasi dan
Pkl 14.00 wib usus/lambung mengobsevasi
pasien
Pukul 15.00

Pukul 17.00

Pemberian ijeksi
Pemberian obat
oral

Mengukur u/s
A.    Evaluasi SOAP
No Hari/tanggal Masalah kep. SOAP
1. Rabu, Nyeri akut b.d S :
13 oktober 2010 inflamasi -       pasien
Pkl 20.00wib usus/lambung mengatakan nyeri
dan
-       / disentuhmasih
diare

O : diare (+)
-       Q: nyeri seperti
ditusuk-tusuk
-       R: abdomen atas
-       S: skala 6
-       T: sering
-       TTV :
TD : 120/ 80
mmHg
N : 80x/menit
S : 370C
RR : 22x/menit
-       Posisi pasien
semi fowler
nyaman dan tidak
gelisah
-       Teknik relaksasi
distraksi telah
diajarkan
-       Suasana tenang
dan nyaman
-       Injex ketorolac 1
amp masuk perIV
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
itervensi
-       observasi
P,Q,R,S,T
-       observasi TTV
-       ajarkan teknik
relaksasi distraksi
-       ciptakan suasana
tenang dan
nyaman
-       kolaborasi:
berikan ketorolac 1
amp perIV
-       kolaborasi :
periksakan USG
abdomen
Selasa, Nyeri akut b.d S :
28 sep 10 inflamasi -       pasien
Pkl 07.00 wib usus/lambung mengatakan masih
merasa sedikit
nyeri
-       P: ps
mengatakan nyeri
saat ditekan/
disentuh
Ps mengatakan
nyeri berkurang
saat tiduran
O:
-       Q: nyeri seperti
ditusuk-tusuk
-       R: abdomen atas
-       S: skala 3
-       T: -
-       TTV :
TD : 110/ 70
mmHg
N : 80x/menit
S : 360C
RR : 20x/menit
-       Posisi pasien
semi fowler
nyaman dan tidak
gelisah
-       Teknik relaksasi
distraksi telah
diajarkan
-       Suasana tenang
dan nyaman
-       Injex ketorolac 1
amp masuk perIV
-       Hasil USG
abdomen terdapat
perforasi dan
striktur usus
A : masalah
keperawatan nyeri
akut teratasi
sebagian
P:
-       observasi
P,Q,R,S,T
-       observasi TTV
-       ajarkan teknik
relaksasi distraksi
-       ciptakan suasana
tenang dan
nyaman
-       kolaborasi:
berikan ketorolac 1
amp perIV

2. Senin, Hipertermi b.d S :


27 sep 10 proses inflamasi-       pasien
Pkl 08.00 wib usus/lambung mengatakan
badannya masih
panas
O:
-       TTV :
TD : 120/ 80
mmHg
N : 80x/menit
S : 370C
RR : 22x/menit
           Pasien tampak
berkeringat
           Pasien
memakai baju tipis
           Pasien telah
dikompres air
dingin
           Obat
paracetamol 1
tablet masuk
peroral
A : masalah
keperawatan
hipertermi teratasi
sebagian
P:
           observasi TTV
           berikan
kompres dingin
           anjurkan
memekai pakaian
yang menyerap
keringat dan tidak
tebal
           Kolaborasi :
berikan obat
antipiretik
paracetamol 1
tablet  peroral

Selasa Hipertermi b.d S :


28 sep 10 proses inflamasi-       pasien
Pkl 08.00 wib usus/lambung mengatakan
badannya sudah
tidak panas
O:
-       TTV :
TD : 110/ 70
mmHg
N : 80x/menit
S : 360C
RR : 20x/menit
           Pasien tidak
berkeringat
           Pasien
memakai baju tipis
           Pasien telah
dikompres air
dingin
           Obat
paracetamol 1
tablet masuk
peroral
A : masalah
keperawatan
hipertermi teratasi
P:
           observasi TTV
           anjurkan
memekai pakaian
yang menyerap
keringat dan tidak
tebal
ttps://akhlisnurse.blogspot.com/2012/01/asuhan-keperawatan-kekurangan-
volume.html

Anda mungkin juga menyukai