IDENTITAS PEMBIMBING
Nama :
A. ASSESSMENT
1. Biografi
1.1 Pasien
Nama Tn.K, usia 50 tahun, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan buruh, pendidikan terakhir
SD, agama islam, suku jawa, status kawin, alamat Bakalan Krapyak 1/1, Kaliwungu,
No.CM 554.995, tanggal masuk 19 Oktober 2015. Diagnosa medis sirosis hepatis.
1.2 PenanggungJawab
Nama Ny.R, usia 51 tahun, jenis kelamin permpuan, pekerjaan karyawan, pendidikan
terakhir SD, agama islam, suku jawa, status kawin, alamat Bakalan Krapyak 1/1,
Kaliwungu, hubungan dengan keluarga adalah istri.
2. Anamnesa
3. PemeriksaanFisik
4. Pemeriksaanpenunjang
b) USG Abdomen
Hepar : Ukuran mengecil, tepi rata, densitas kasar, nodul (-)
Vena porta, vena hepatica tak melebar, vena cava inferior tak melebar
Lien : Ukuran membesar, densitas gema homogen, nodul (-), vena lien tak melebar
KE : dinding menebal, batu (-), sludge (-)
Ascites (+) masif
Kesan: Cirrhosis Hepar Dengan Splenomegaly Dan Ascites Masif.
Program diet :
- Pembatasan cairan
- Diet tinggi kalori dan tinggi protein
- Diet rendah natrium
Terapi obat :
Infus: Asering 500ml, 20tpm
Comafusin Hepar 500ml, 20tpm
Oral : Letonal 100mg, 2x1sehari
Lasix 40mg, 2x1sehari
Urdafalk 250mg, 2x1sehari
Lactulose 5ml, 3x1sehari
B. ANALISA DATA
D. NCP
Tanggal : 3 November 2015
Jam No. Intervensi
NOC
Dx NIC Activity
10.00 1 Setelah dilakukan tindakan selama 2x7 jam Status 1. Kaji status pernafasan pasien
WIB diharapkan pola nafas kembali efektif. respirasi 2. Kaji ketidakefektifan
NOC : pernafasan
- Pasien tidak mengalami sesak nafas 3. Beri posisi yang nyaman
- Status pernafasan tidak terganggu 4. Kolaborasi pemberian obat
- RR: 18-24x/menit (reguler)
- Memperlihatkan pengembangan
torak yang penuh tanpa gejala pernapasan
dangkal
- Penurunan penumpukan cairan pada
perut
10.00 2 Setelah dilakukan tindakan selama 2x7 jam Manajemen 1. Kaji masukan diet dan
WIB diharapkan pasien mengalami keseimbangan cairan kelebihan yang dapat
cairan. menunjukkan retensi cairan
NOC : 2. Observasi status kelebihan
- BP: 120/80mmHg, HR: 80x/menit. cairan
RR: 18-24x/menit, T: 360C 3. Anjurkan individu untuk
- Abdomen tidak mengalami asites menurunkan masukan garam
- BB: 58,6 kg dan menghindari makanan
- Laboratorium dalam batas normal kaleng
albumin: 3.5 – 5.2 g/dl 4. Pantau hasil laboratorium
- Pasien tidak mengalami sesak nafas terkait
- Status pernafasan tidak terganggu 5. Kolaborasi pemberian diuretik
- RR: 18-24x/menit (reguler)
- Memperlihatkan pengembangan
torak yang penuh tanpa gejala pernapasan
dangkal
E. IMPLEMENTASI
Tanggal : 26 Oktober 2015
Jam No.Dx Tindakan Respon
08.00 1 Memberikan obat Comafusin Hepar 500ml S: Pasien mengatakan infus mau diganti
WIB dengan obat
O: Obat Comafusin Hepar 500ml telah
dimasukkan melalui saluran infus
09.00 1,2 Melakukan pemeriksaan vital sign S: Pasien mengatakan bersedia
WIB O: TTV BP: 130/70mmHg, HR: 88x/menit
(irama reguler, kuat), RR: 28x/menit
(irama ireguler, cepat, dangkal), T:
360C.
08.00 1 Mengkaji masukan diet dan kelebihan yang S: Pasien mengatakan perutnya membesar
WIB dapat menunjukkan retensi cairan O: abdomen asites, saat diperkusi
ditemukan suara redup, BB mengalami
kenaikan signifikan 6kg, diet rendah garam,
balance cairan +608cc/7jam
11.00 1,2 Mengganiti infus Asering 500ml S: Pasien mengatakan infus habis
WIB O: Infus telah diganti dengan yang baru
11.30 1,2 Memberikan obat oral letonal 100gr, lasix S: Pasien mengatakan mau minum obat
WIB 40mg, urdafalk 250mg, lactulose 5ml O:Obat telah diminum pasien
12.20 1 Memantau hasil laboratorium terkait S: Pasien mengatakan bersedia diambil
WIB darahnya
O: Hasil laboratorium menunjukkan
kenaikan pada SGOT 56u/l dan SGPT
52u/l. Penurunan albumin 3.0 g/dl
13.38 2 Mengajarkan individu untuk menurunkan S: Pasien mengatakan akan menurunkan
WIB masukan garam asupan garam
O: Pemberian diet lunak tinggi protein
ditunjukan untuk menjaga keadaan
umum pasien tetap baik, diet rendah
garam sangat penting karena kadar Na
pada tubuh penderita sirosis hati sangat
tinggi.
IMPLEMENTASI
Tanggal : 27 Oktober 2015
Jam No.Dx Tindakan Respon
08.00 1 Memberikan obat Comafusin Hepar 500ml S: Pasien mengatakan infus mau diganti
WIB dengan obat
O: Obat Comafusin Hepar 500ml telah
dimasukkan melalui saluran infus
15.00 1,2 Melakukan pemeriksaan vital sign S: Pasien mengatakan bersedia
WIB O: TTV BP: 130/70mmHg, HR: 80x/menit
(irama reguler, kuat), RR: 24x/menit
(irama ireguler, cepat, dangkal), T:
360C.
16.00 1 Mengkaji masukan diet dan kelebihan yang S: Pasien mengatakan perutnya membesar
WIB dapat menunjukkan retensi cairan O: abdomen asites, saat diperkusi
ditemukan suara redup.
Balance cairan
Input : makanan 200cc
Minuman 400 cc
Infus 441 cc
Jumlah : 1041cc/7jam
Output : BAB –
BAK 400cc
IWL 83cc
Jumlah : 483cc/7jam
BC : (+) 558cc/7jam
16.30 1,2 Memberikan obat oral letonal 100gr, lasix S: Pasien mengatakan mau minum obat
WIB 40mg, urdafalk 250mg, lactulose 5ml O:Obat telah diminum pasien
19.00 1,2 Mengganiti infus Asering 500ml S: Pasien mengatakan infus habis
WIB O: Infus telah diganti dengan yang baru
20.38 2 Mengajarkan individu untuk menurunkan S: Pasien mengatakan akan menurunkan
WIB masukan garam asupan garam
O: Pemberian diet lunak tinggi protein
ditunjukan untuk menjaga keadaan
umum pasien tetap baik, diet rendah
garam sangat penting karena kadar Na
pada tubuh penderita sirosis hati sangat
tinggi.
F. PROGRES REPORT
Tanggal: 26 Oktober 2015
Jam No.Dx Evaluasi
14.00 1 S: Pasien mengatakan sesak nafas
WIB O: -TTV BP: 130/70mmHg, HR: 88x/menit (irama reguler, kuat), RR: 28x/menit (irama
ireguler, cepat, dangkal), T: 360C.
- Pemeriksaan fisik, pasien tampak sesak nafas, abdomen inspeksi pasien sesak nafas
karena desakan dari diafragma karena penumpukan cairan pada perut/asites
- USG menunjukkan kesan asites masif
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi :
- Kaji status pernafasan dan penyebabnya
- Beri posisi nyaman
PROGRES REPORT
Tanggal: 27 Oktober 2015
Jam No.Dx Evaluasi
14.00 1 S: Pasien mengatakan sesak nafas
WIB O: -TTV BP: 130/70mmHg, HR: 80x/menit (irama reguler, kuat), RR: 24x/menit (irama
ireguler, cepat, dangkal), T: 360C.
- Pemeriksaan fisik, pasien tampak sesak nafas, abdomen inspeksi pasien sesak nafas
karena desakan dari diafragma karena penumpukan cairan pada perut/asites
- USG menunjukkan kesan asites masif
A: Masalah teratasi sebagian
P: Pertahankan intervensi :
14.00 2 S: Pasien mengatakan perutnya membesar
WIB O: - TTV BP: 130/70mmHg, HR: 80x/menit (irama reguler, kuat), RR: 24x/menit (irama
ireguler, cepat, dangkal), T: 360C.
- Pemeriksaan fisik abdomen tampak membesar, saat diperkusi ditemukan suara redup
karena abdomen berisi cairan. BB 56kg, balance cairan +558cc/7jam.
- Asites sedikit berkurang, tidak kembung lagi
A: Masalah teratasi sebagian
P: Pertahankan intervensi :
- Kaji cairan
- Diet
- Pemberian deuritik
Tanda tangan Mahasiswa Tanda tangan Pembimbig
( ) ( )
Lampiran :
Gambaran USG