Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.NNS YANG MENGALAMI ILLEUS


OBSTRUKTIF

A. PENGKAJIAN
- Tanggal masuk : 26 Maret 2012
- Tanggal pengkajian : 27 Maret 2012
- No Register :
- Diagnosa Medis : OBSTRUKSI ILEUS PARTIALIS EC SUSPEK TUMOR
UTERUS

1. Identitas Klien
Nama : Ny.NNS
Jenis kelamin : perempuan
Usia : 70th
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : tidak bekerja
Status perkawinan : sudah menikah
Suku bangsa : Bali
Agama : Hindu
Alamat : Br. Tegal Asih, Batuagung, Jembrana
Penanggung jawab klien
Nama : Tn. M
Pekerjaan : karyawan
Alamat : Br. Tegal Asih, Batuagung, Jembrana
Hubungan dengan klien : suami

2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien merasakan nyeri perut
b. Riwayat penyakit sekarang

Saat di lakukan pengkajian klien mengatakan nyeri pada abdomen,

skala nyeri 2 dengan penilaian PQRST yaitu :


P (provokatif): Klien mengatakan timbul nyeri karena klien

tidak bisa BAB sejak 5 hari yang lalu.

Q (quality): klien mengatakan nyeri terasa melilit

R (region): Klien mengatakan nyeri disekitar abdomen

S (severity): skala nyeri 2

T (time): klien mengatakan nyeri yang saat perutnya semakin


membesar
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien pernah mengalami tekanan darah tinggi, kencing manis,
asma, penyakit jantung, dan gangguan fungsi hati disangkal.
d. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami hal serupa seperti
keluhan pasien. Riwayat penyakit lainnya dalam keluarga juga disangkal
3. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Pasien mengalami penurunan nafsu makan sejak 3 bulan yang lalu yaitu
dua kali sehari dan setiap kali makan hanya 3-4 sendok makan
b. Pola cairan
Pasien mendapatkan terapi IVFD NS 0,9% 20 tpm
c. Pola eliminasi
Pasien mengatakan buang air kecil masih normal seperti biasanya
namun, susah kentut sejak 5 hari yang lalu dan juga tidak bisa buang air
besar sejak 5 hari yang lalu. Penderita mengatakan kalau buang air
besarnya sedikit-sedikit, keras, dan berwarna hitam seperti kotoran
kambing
4. Pengkajian fisik
a. Pemeriksaan umum
Kesadaran : CM
T : 120/70 mmHg
N : 80 kali/menit
R : 20 kali/menit
S : 36,5 oC
b. Pemeriksaan fisik
1) Mata : Mata terlihat simetris kiri dan kanan,
penglihatan klien baik, palpebra tidak oedema,
sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
2) THT : Telinga tampak simetris kiri dan kanan, tidak
ada pembesaran disekitar telinga, tidak ada
oedem, tidak ada perdarahan di sekitar telinga,
tidak ada secret. Lubang hidung simetris kiri dan
kanan, pasien terpasang NGT
3) Thorax : bunyi jantung normal, tidak terdapat ronkhi dan
whezing
4) Abdomen :
a) Inspeksi : terdapat distensi
b) Auskultasi : tidak terdapat bising usus
c) Palpasi : terdapat nyeri tekan diseluruh daerah abdomen
5) Ekstremitas : terdapat edema pada ekstremitas bawah
c. Pemeriksaan penunjang
a) CT-Scan Abdomen Massa solid kistik kemungkinan di daerah
uterus atau buli-buli
b) Darah lengkap
1) WBC 6
2) Neutrofil 76
3) Lymphosit 16
4) RBC 4,31
5) HGB 11,1 ↓
6) Hematokrit 33,2 ↓
7) PLT 477 ↑
c) Kimia darah
1) SGOT 14
2) SGPT 14,9 ↓
3) Bun 7 ↓
4) Creatinin 0,57
5) Natrium 1,33 ↓
6) Kalium 4,39
7) CEAs 2,36 ↑
d. Data pengobatan
1) Dekompresi
Cara mengobati penyakit ileus yang pertama dengan melakukan
pengosongan isi perut (dekompresi). Pasien akan menjalani rawat
inap (opname) dan diberikan cairan infus. Kemudian memasang
nasogratic tube (NGT) guna menunjang proses dekompresi ini.
NGT adalah selang yang dimasukkan dari hidung ke lambung
dan fungsinya untuk mengurangi distensi akibat gas, pun rasa
mual dan muntah.
2) IVFD NS 0,9% 20 tpm
Normal saline (NaCl 0.9%) atau NS adalah cairan intravena yang
paling sering diberikan pada pasien dengan kadar natrium
rendah.
3) Aminofuschin : D5% : NS
Nutrisi yang diberikan secara parenteral/intravena, tiap 500ml
aminofuschin mengandung asam amino 5% dengan
karbohidrat,elekt dan vitamin.

Data Fokus :
DS :
- Pasien mengatakan nyeri perut
DO:
- Distensi abdomen
- Perut terasa keras
- Tidak ada bising usus
- Pasien tampak meringis
- T : 120/70 mmHg
- N : 80 kali/menit
- R : 20 kali/menit

B. ANALISIS DATA

No. Data Etiologi Masalah


1. DS: Tumor, illeus paralistik Kekurangan
- Pasien
mengatakan Obstruksi usus volume cairan
mengalami
penurunan nafsu Cairan, gas dan udara
makan berkumpul
- Pasien
mengatakan tidak Peristaltik meningkat
bisa BAB sementara waktu, dalam
DO: upaya memaksa isi usus
- Natrium 1,33 ↓ mendorong sumbatan
- Terpasang IVFD
NS 0,9% 20 tpm Distensi bertambah
- Udem ekstrimitas
bawah Distensi menghambat
absorbsi usus

Dehidrasi
2. DS: Tumor, illeus paralistik Nyeri Akut
- Pasien
mengatakan Obstruksi usus
nyeri perut
memberat sejak 1 Cairan, gas dan udara
minggu SMRS berkumpul
- Pasien
mengatakan nyeri Peristaltik meningkat
melilit sementara waktu, dalam
DO: upaya memaksa isi usus
- Skala nyeri 2 mendorong sumbatan
- Distensi
abdomen Distensi bertambah
- Terdapat massa
pada uterus Merangsang nosiseptor
- Pasien tampak Dihantarkan serabut tipe C
meringis
Medula spinalis

Otak (korteks
somatosensorik)

Persepsi nyeri
3. DS: Tumor, illeus paralistik Gangguan pola
- Pasien
mengatakan Obstruksi usus eliminasi
tidak bisa buang
air besar dan Cairan, gas dan udara Konstipasi
kentut sejak 5 berkumpul
hari yang lalu
- Pasien Peristaltik meningkat
mengatakan sementara waktu, dalam
buang air upaya memaksa isi usus
besarnya sedikit- mendorong sumbatan
sedikit, keras, dan
berwarna hitam
Distensi bertambah
seperti kotoran
kambing
DO: Peristaltik menurun
- Distensi
abdomen Disfungsi motilitas
- Perut terasa
gastrointestinal
keras
- Tidak ada bising
usus

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan b.d output yang berlebihan, mual dan muntah
2. Nyeri akut b.d iritasi intestinal, distensi
3. Gangguan pola eliminasi: Konstipasi hipomotilitas atau kelumpuhan
intestinal
D. INTERVENSI

Dx Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional


hasil
1. Tujuan : volume cairan 1. Palpasi nadi perifer, 1. Memberi informasi tentang
seimbang evaluasi pengisian kapiler, volume sirkulasi umum dan
turgor kulit dan status tingkat hidrasi
Kriteria hasil : membran mukosa 2. Edema dapat terjadi kerena
a. Klien mendapat 2. Perhatikan adanya edema perpindahan cairan
cairan yang cukup 3. Pantau masukan dan berkenaan dengan
b. Klien menunjukkan haluaran, perhatikan penurunan kadar albumin
tanda-tanda hidrasi haluaran urine, berat jenis,. serum/protein
yang adekuat Kalkulasi keeimbangan 24 3. Indikator langsung dari
jam, dan timbang berat hidrasi/perfusi organ dan
badan setiap hari fungsi. Memberikan
4. Perhatikan adanya/ukur pedoman untuk
distensi abdomen penggantian cairan.
5. Observasi/catat kuantitas, 4. Perpindahan cairan dari
jumlah dan karakter ruang vaskuler
drainase NGT. tes pH menurunkan volume
sesuai indikasi. Anjurkan sirkulasi dan merusak
dan bantu dengan perfusi ginjal
perubahan posisi sering 5. Haluaran cairan berlebihan
6. Pertahankan potensi dapat menyebabkan
penghisap NGT/usus ketidakseimbangan eletrolit
dan alkalosis metabolik
dengan kehilangan lanjut
kalium oleh ginjal yang
berupaya untuk
mengkompensasi.
6. Meningkatkan dekompresi
usus untuk menurunkan
distensi/tekanan di garis
jahitan dan menurunkan
mual/muntah, yang dapat
menyertai
anastesia,manipulasi usus
atau kondisi yang
sebelumnya ada, mis:
kanker
1. Tujuan : Nyeri 1. Pantau tanda-tanda vital 1. Abnormalitas tanda vital
hilang/terkontrol, 2. Memberikan tindakan terus-menerus memerlukan
menunjukkan rileks. kenyamanan. Mis: evaluasi lanjut
2. Memberikan dukungan
gosokan punggung,
(fisik, emosional),
Kriteria hasil : pembebatan insisi menurunkan tegangan otot,
a. Nyeri berkurang selama perubahan meningkatkan relaksasi,
sampai hilang. posisi dan latihan memfokuskan ulang
b. Ekspresi wajah rileks. batuk/bernafas; perhatian, meningkatkan
c. TTV dalam batas lingkungan tenang. rasa kontrol dan
normal. Anjurkan penggunaan kemampuan koping
3. Faktor psikologis dan nyeri
d. Skala nyeri 3-0 bimbingan imajinasi,
dapat meningkatkan
tehnik relaksasi. tegangan otot. Posisi tegak
Berikan aktivitas meningkatkan tekanan
hiburan intra-abdomen, yang dapat
3. Palpasi kandung kemih membantu dalam berkemih
terhadap distensi bila 4. Mengontrol/mengurangi
berkemih ditunda. nyeri
Tingkatkan privasi dan
gunakan tindakan
keperawatan untuk
meningkatkan relaksasi
bila pasien berupaya
untuk berkemih.
Tempatkan pada posisi
semi-fowler atau berdiri
sesuai kebutuhan
4. Berikan analgesik
sesuai indikasi
2. Tujuan: pola eliminasi 1. Kaji, catat frekuensi, 1. Mengetahui ada atau
kembali normal warna dan konsistensi tidaknya kelainan yang
feses terjadi pada eliminasi fekal
Kriteria hasil : 2. Auskultasi bising usus 2. Mengetahui normal atau
a. Pola eliminasi 3. Kaji adanya flatus tidaknya pergerakan usus
normal 4. Kaji adanya distensi 3. Adanya flatus
menunjukkan perbaikan
b. Konsistensi abdomen
fungsi usus
lembek 5. Berikan penjelasan 4. Gangguan motilitas usus
c. Tidak ada distensi kepada pasien dan dapat menyebabkan
abdomen keluarga penyebab akumulasi gas di dalam
terjadinya gangguan lumen usus, sehingga
dalam BAB terjadi distensi abdomen
6. Kolaborasi dalam 5. Meningkatkan pengetahuan
pasien dan keluarga serta
pemberian terapi
untuk meningkatkan
Laxatif kerjasama antar perawat-
pasien dan keluarga
6. Membantu dalam
pemenuhan kebutuhan
eliminasi

Anda mungkin juga menyukai