PROSES KEPERAWATAN PADA PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMNASI URIN (Pada Pasien ISK)
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 39 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : Klaten
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Tanggal Masuk : 9 Agustus 2019
No. Register : 971XXX
Ruangan/Kamar : Ruang Bougenvil / 05
Golongan Darah :O
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. J
Hubungan dengan pasien : Suami
Pekerjaan : Petani
Umur : 43 tahun
Alamat : Klaten
3. Riwayat kesehatan sekarang
Dirasakan nyeri perut di bagian kiri bawah seperti tertusuk tusuk sejak dua hari yang lalu, saat buang air kecil terasa
panas dan nyeri.
4. Riwayat masa lalu
Riwayat penyakit sebelumnya : riwayat hipertensi dan muntaber
Riwayat alergi : tidak ada
Riwayat pemakaian obat : tidak ada
5. Riwayat kesehatan keluarga :
Klien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama dengan klien
6. Riwayat keadaan psikososial
a. Orang terdekat dengan klien : anak klien
b. Masalah yang mempengaruhi klien : anak tidak mengurs klien
c. Mekanisme koping terhadap stress : tidur
d. Persepsi klien terhadap penyakitnya : ingin cepat sembuh agar dapat bekerja kembali
e. Sistem nilai kepercayaan : berdoa, sholat, dan mengaji
7. Pemeriksaan fisik
a. TTV
Suhu : 37,5 ° C
TD : 140/80 mmHg
N : 82kali/menit
RR : 16kali/menit
b. TB : 160 cm
BB : 60 kg
c. P : nyeri saat berbaring
Q : nyeri seperti tertusuk tusuk
R : perut kiri bawah
S : 3 (1-10)
T : hilang timbul
8. Pengkajian pola fungsional
a. Kepala
Rambut : kulit kepala tampak bersih, rambut bersih
Mata : konjungtiva anemis
Hidung : simetris kiri dan kanan
Telinga : bersih, tidak terdapat serumen, simetris kiri dan kaan
b. Leher
Trakea : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening
c. Toraks
I : simetris kiri dan kanan
P : fremitus kiri dan kanan
P : sonor
P : vesikuler
d. Jantung
I : IC cordis tidak terlihat
P : IC kordis tidak teraba
P : batas jantung atas RIC II
P : irama tertaur
e. Abdomen
I : perut tidak membuncit
P : hepar dan lien sulit dinilai
P : Timpani
A : bising usus (+)
f. Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah baik
g. Integumen
I : kulit kuning langsat
P : akral hangat
h. Neurologis
GCS 15, komposmentis, E = 4 V=5 M=6
i. Mamae
I : tidak dilakukan
P : tidak dilakukan
j. Urogenital
I : Lesi (-)
P : perabaan diatas simfisis terasa nyeri
9. Pola Kebiasaan
a. Pola eliminasi
Sebelum sakit : BAK lancar dengan karakteristik urin berwarna kuning, pekat, bau khas, frekuensi 7-8 kali per
hari ±1500cc, buang air kecil spontan
Selama sakit : karakteristik urin berwarna kuning keruh bau khas, frekuensi 6-7 kali/hari (500-1000 cc) dan
terasa panas saat buang air kecil , pasien memegangi perutnya
b. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : istirahat tisur di rumah biasanya 7jam/hari, tidur nyenyak tanpa mengkonsumsiobat tidur dan jam
21.00 WIB bangun jam 04.00 WIB
Selama sakit : mengalami gangguan tidur yang kurang nyenyak, tidur 5 jam dan sering terbangunkarena nyeri yang
dideritanya
c. Pola kognitif dan perseptual
Sebelum sakit : masih bisa melihat dan mendengar dengan baik
Setelah sakit : masih bisa melihat dan mendengar dengan baik
B. DAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Analisis Data
2. Diagnosa Keperawatan
C. RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Ny. A
No. Register : 971XXX
Ruangan/Kamar : Ruang Bougenvil / 05
No.
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
Dx
1 Nyeri berhubungan dengan Setelah dilakuka intervensi selama
inflamasi dan infeksi 3x24 jam masalah nyeri saluran
saluran kemih kemih dapat teratasi dengan kriteria
sebagai berikut :
DS : klien mengatakan 1. Klien tidak mengeluh nyeri saat
nyeri tekan di bagian kiri berkemih
perut bawah Manajemen Nyeri
Kontrol nyeri
1. Lakukan pengkajian nyeri
- Mengenali kapan nyeri
komprehensif yang
terjadi
meliputi lokasi,
- Menggunakan tindakan
karakteristik, durasi,
pencegahan
frekuansi, kualitas ,
- menggunakan analgesic
intensitas atau beratnya
yang direkomendasikan
nyeri dan factor pencetus
- melaorkan gejala yang tidak
2. Pastikn perawatan
terkontrol pada professional
analgesic bagi pasien
kesehatan
dilakukan dengan
pemantauan yang ketat
3. Tentukan akibat dari
pengalaman nyeri
terhadap kualitas hidup
pasien (misalnya : tidur,
nafs makan, pengertian,
perasaan, hubungan,
performa kerja, dan
tanggung jawab peran)
4. Menggali bersama pasien
factor faktor yang dapat
menurunkan dan
memperberat nyeri
2. Pasien merasa nyaman saat 5. Ajarkan prinsip prinsip
berkemih manajemen nyeri
Nyeri : Efek yang
mengganggu Pemberian Analgesik
- Berkurangnya rasa tidak 1. Tentuan lokasi,
nyaman karakteristik, kualitas, dn
- Tidak ada gangguan keparahan nyeri sebelum
eliminasi urin mengobato pasien
2. Cek perintah pengobatan
meliputi obat, dosis, dn
frekuensi obat analgesic
yang diresepkan
3. Cek adanya riwayat alergi
obat
4. Pilih analgesic atau
kombinasi analgesic yang
sesuai ketika lebih dari
satu diberikan
Latihan Kebiasaan
Berkemih
1. Simpan vatatan spesifikasi
penahanan selama 3 hari
untuk membentuk pola
pengosongan kandung
kemih
2. Tetapkan interval jadwal
toilet awal, berdasarkan
pola oengosongan
kandung kemih dan
rutinitas biasa
3. Tetapkan interval toileting
dan sebaiknya tidak
kurang dari 2 jam
4. Bantu pasien ke toilet dan
dorong untuk
mengosongkan kandung
kemih pada interval waktu
yang ditentukan
5. Jaga eliminasi yang
dijadwalkan sehingga
dapat membantu dalam
3. Klien dapat mempersiapkan membangun dan
akyivitas berkemih yang lebih mempertahankan
baik kebiasaan berkemih
Perawatan diri Eliminasi
1. Merespon saat kandung
kemih penuh dengan
tepat waktu
Bantuan perawatan diri :
2. Sampai ke toilet antara
Eliminasi
dorongan atau hampir
1. Pertimbangkan budaya
keluarnya urine
dari pasien saat
3. Mengosongkan kandung
mempromoikan aktivitas
kemih
perawtan diri
4. Mengelap sendiri setelah
2. Bantu pasien ke toilet atau
buang urin tempat lain untuk
eliminasi pada interval
waktu tertentu
3. Beri privasi selama
eliminasi
4. Fasilitasi kebersihan toilet
setelah melakukan
eliminasi
5. Instruksikan pasien dalam
rutinitas toilet
6. Sediakan alat bantu
4. Kontinensia Urine (misalnya : kateter
- Urine merembes ketika eksternal atau urinal
berkemih dengan tepat)
- Urine merembes : dengan
peningkatan tekanan pada Kateterisasi Urine
abdomen (misalnya : 1. Jelaskan prosedur dan
tertawa, bersin, rasionalisasi kateterisasi
mengangkat barang) 2. Pasang alat dengan tepat
3. Berikan privasi pasien
4. Pertahankan kebersihan
tangan yang baik, selama,
dan setelah pemasangan
kateter
5. Posisikan kateter dengan
tepat
6. Bersihkan daerah sekitar
meatus uretra dengan
cairan anti bakteri
7. Gunakan ukuran kateter
yang tepat
8. Pastikan kateter yang
dimasukkan cukup jauh ke
dalam kandung kemih
9. Isi bola kateter untuk
menetapkan kateter
10. Hubungkan retensi kateter
ke kantung susu tempat
tidur drainase
11. Tempatkan kantung
drainase di bawah
permukaan kandung
kemih
12. Monitor intake dan output
13. Lakukan atau ajarkan
pasien untuk
membersihkan selang
kateter
14. Lakukan pengosongan
kateter jika diperlukan
15. Ajarkan pasien dan
keluarga tentang
perawatan kateter
3. Defisiensi pengetahuan Setelah dilakukan intervensi selama
berhubungan dengan 3x24 jam diharapkan pengetahuan
kurangnya informasi klien meningkat dengan kriteria :
tentang pproses penyakit 1. Klien mampu memahami
penjelasan, mampu menjawab
pertanyaan validasi, serta
berdiskusi aktif Pengajaran: Proses Penyakit
Pengetahuan: Proses Penyakit 1. Kaji tingkat pengetahuan
- Karakter spesifik penyakit klien terkait dengan proses
- Factor factor penyebab dan penyakit yang spesifik
factor yang berkontribusi 2. Jelaskan patofisiologi
- Efek fisiologis penyakit penyakit dan bagaimana
- Tanda dan gejala penyakit hubungan dengan anatomi
- Potensial komplikasi dan fisiologi, sesuai
penyakit kebutuhan
3. Kenali pengetahuan klien
mengenai kondisinya
4. Jelaskan tanda dan gejala
yang umum dari penyakit
5. Jelaskan mengenai proses
penyakit
6. Diskusikan pilihan
terapi/penanganan
Pendidikan Kesehatan
1. Identifikasi factor internal
atau eksternal yang dapat
meningkatkan atau
mengurangi motivasi untuk
berperilaku sehat
2. Pertimbangkan riwayat
klien dalam konteks
personal dan riwayat social
budaya klien
3. Tentukan pengetahuan
kesehatan dan gaya hidup
perilaku saat ini pada klien
dan keluarga
4. Hindari penggunaan teknik
dengan menakut-nakuti
sebagai strategi untuk
memotivasi klien agar
mengubah perilaku
kesehatan atau gaya hidup
5. Libatkan klien dan
keluarga dalam
perencanaan dan rencana
implementasi gaya hidup
atau modifikasi perilaku
kesehatan
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Ny. A
No. Register : 971XXX
Ruangan/Kamar : Ruang Bougenvil / 05
Mengobservasi tingkat dan lokasi nyeri Tingkat nyeri : skala 3 dan lokasi nyeri di daerah
perut sebelah kiri bawah
Mengajarkan dan membantu klien untuk melakukan Klien mengikuti instruksi namun klien tampak
latihan napas dalam masih gelisah terutama bila nyeri muncul
Memberi posisi yang nyaman untuk klien Posisi Semi Fowler
Melaksanankan pemberian obat anti nyeri Injeksi Ketorolac dengan dosis 1amp melalui IV
2 Mengukur volume urine setelah berkemih Frekuensi 3 kali sehari dengan jumlah 500cc
Menganjurkan klien untuk tidak menahan BAK Klien mengatakan mau melakukannya
pada saat ingin
berkemih
Menganjurkan klien untuk banyak minum air putih Klien mengatakan mau melakukannya
Mengobservasi warna urine Warna urine klien kuning dan tampak jernih
Memasangkan kateter ukuran 16fr hasil kolaborasi Berhasil dipasang, urine yang keluar sedikit,
dengan dokter hanya 100-200cc/ 2 jam