Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

KLIEN DENGAN
SELULITIS

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Umur : 3 5 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Karyawan swasta
Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : K awin
Alamat : Kav. Sagulung Jaya Blok
A No. 136
Tanggal Masuk : 28-11-2022
Diagnosa Medis : SELULITIS
2. RIWAYAT PENYAKIT
a. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan demam 3 hari yang lalu disertai nyeri di betis kaki
kanan dan bengkak.
b. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Klien mulai sakit ini sudah sejak 3 hari yang lalu, nyeri di betis kaki
kanan dan bengkak., kulit kemerahan. Klien mengatakan sudah minum obat
akan tetapi belum ada perbaikan.
c. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Klien mengatakan jarang sakit dan jarang sekali melakukan
pengecekan kesehatan. Klien juga mengatakan tidak ada keluarga yang
pernah mengalami penyakit seperti itu.
d. RIWAYAT ALERGI
Klien tidak mempunyai riwayat alergi seperti makanan dan obat-
obatan .

3. PENGKAJIAN POLA GORDON


Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Data subyektif
a. Sebelum
Klien mengatakan sebelum sakit saat ini, klien tidak pernah mengalami
sakit seperti sekarang
b. Sejak Sakit
Klien mengatakan nyeri pada bagian betis kaki kanan dan bengkak, kulit
kemerahan, sudah minum obat akan tetapi tidak ada perubahan
Data Obyektif :
a. Tampak meringis
b. Memegang bagian perut
c. Skala nyeri 5
MK: Gangguan rasa nyaman nyeri b.d
pembengkakan kronis
1. Pola Nutrisi dan Metabolik
Data Subyektif
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit klien makan nasi sehari 3x, habis 1 porsi setiap kali
makan. Minum air putih sehari bisa sampai 8 gelas.
b. Sejak sakit
Sejak sakit klien makan diet dari RS sehari 3x, habis ¾ porsi setiap kali
makan. Minum air putih 5-6 gelas , mengeluh nyeri dan bengkak di betis
kaki kanan.
Data Obyektif
Porsi diet dari RS bersisa sedikit saja dari porsi makan biasa klien
2. Pola Eliminasi
Data Subyektif
a. Sebelum sakit
Pola BAB : Klien mengatakan sebelum sakit BAB 1 hari sekali, ,
konsistensi padat, berwarna kuning.
Pola BAK : BAK klien sehari 1000 cc, warna kuning jernih
b. Sejak sakit
Pola BAB : Klien mengatakan BAB 1 kali sehari setiap pagi hari.Pola
BAK : Klien mengatakan BAK 7-8 x , warna kekuningan
Data Obyektif
Pola BAB : 1 kali sehari tanpa obat pencahar.Pola
BAK : 7-8 kali, warna kekuningan
3. Pola Aktivitas dan Latihan
Data Subyektif
a. Sebelum Sakit
Klien mengatakan sebelum sakit sering melakukan olah raga lari sore.
b. Sejak sakit
Sejak sakit klien mengatatakan badan terasa lemah, klien juga,
mengatakan hanya berbaring di tempat tidur.
Data Objektif
Tampak lemah dan lesu
4. Pola persepsi kognitif
Data subyektif
a. Sebelum Sakit
Klien mengatakan sebelum sakit tidak ada gangguan pada panca indera penglihatan, indera
penciuman, pendengaran, perasa dan peraba.
b. Sejak Sakit
Klien mengatakan sejak sakit tidak jauh berbeda dari sebelum sakit.
5. Persepsi dan Konsep Diri
Data Subyektif
a. Sebelum Sakit
Klien mengatakan hubungan keluarga baik dan tidak ada masalah
b. Sejak Sakit
Sejak sakit keluarga sering datang berkunjung dan menemani klien di RS
serta memberikan motivasi supaya cepat sembuh
Data Obyektif
Klien tampak sering ditemani keluarga, klien kooperatif
6. Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap Stress
Data subyektif
a. Sebelum Sakit
Klien mengatakan klien suka bercerita dan suka ngobrol dengan anggota
keluarga yang lain jika ada masalah, klien juga mengatakan klien selalu
bercerita setiap ada masalah, dan jika ada masalah diselesaikan bersama
b. Sejak Sakit
Sejak sakit tidak jauh berbeda dengan sebelum sakit
Pola Data obyektif
Klien tampak kooperatif
7. Hubungan dan Peran
Data Subjektif
a. Sebelum Sakit
Klien mengatakan sangat dekat dengan keluarga klien, selain itu hubungan
dengan orang orang disekitarnya juga harmonis
b. Sejak Sakit
Sejak sakit tidak jauh beda dengan sebelum sakit
Data Objektif
Keluarga tampak bergantian menjaga klien
8. Pola Reproduksi
Data Subjektif
a. Sebelum Sakit
Klien mengatakan sudah menikah
b. Sejak Sakit
Sejak sakit tidak jauh beda dengan sebelum sakit
Data Objektif
Tidak terkaji
9. Pola Nilai dan Keyakinan
Data Subjektif
a. Sebelum Sakit
Klien menganut agama Kristen, keluarga mengatakan klien adalah
orang yang taat beribadah.
b. Sejak Sakit
Sejak sakit tidak jauh beda dengan sebelum sakit
Data Objektif
Tidak terkaji

10. Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum : sedang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 M6 V5
Tanda-tanda Vital
TD : 114/64 mmHg
Suhu : 37.3oC
Nadi : 82 kali/menit
RR : 20 kali/menit
1. Pemeriksaan Kepala dan Leher
a. Kepala dan rambut
Kepala
Kulit kepala :Bersih tidak ada ketombe dan tidak ada tanda-tanda
infeksi
Rambut
Penyebaran rambut : Rambut menyebar dan merata,
Bau : Rambut tampak bersih, tidak bau
warna rambut : Warna rambut hitam
Struktur wajah :
- Palpebra: Tidak ada edema di palbebra
- Konjungtiva dan sclera : Konjungtiva tidak anemis dan sclera
tidak tampak ikterik
- Cornea dan Iris :Tidak ada kekeruhan di kornea dan iris
- Mulut dan Faring :Tidak ada tanda-tanda infeksi di mulut dan
faring
- Keadaan bibir : Mukosa bibir kering
- Keadaan gusi dan gigi : Tidak ada infeksi di gusi dan gigi
- Keadaan lidah : Lidah kotor berwarna merah putih
- Orofaring : Tidak mengeluh sulit menelan
Leher
Thyroid :Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Suara : Suara klien terdengar dengan jelas
kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Vena jigularis : Tidak ada pembesaran vena jigularis
Denyut nadi karotis : Denyut nadi karotis teraba dengan jelas
2. Pemeriksaan Integumen
Kebersihan : Kulit klien bersih
Kehangatan : Kulit klien teraba hangat
Turgor : Turgor kulit kering
Kelembaban : Kulit klien kering
Kelainan pada kulit : Betis kanan klien berwarna kemerahan dan berisi cairan
MK: Intoleransi aktifitas b.d edema pada kaki kanan klien
3. Pemeriksaan Dada dan Thorax
Pemeriksaan Paru
Inspeksi:
Bentuk thorak : Normal
Pernafasan : 20 kali/menit
Irama : Teratur
Tanda kesulitan bernafas : Tidak
a. Palpasi : Getaran suara normal, tidak terasa suara
tambahan
b. Perkusi : Resonan
c. Auskultasi : Vesikuler dan tidak ada suara nafas tambahan
Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi : Palpitasi klien tidak nampak di daerah sekitar jantung
serta tidak ada pembesaran di daerah dada
b. Palpasi Pulsasi : Terasa denyut nadi pada area jantung
c. Perkusi : Dullnes/redup
d. Auskultasi Bunyi jantung : S1 dan S2 terdengar murni
e. Bunyi tambahan : Tidak ada bunyi tambahan
f. Murmur : Tidak tedengar bunyi murmur
jantung
g. Frekuensi : 80 kali/menit
4. Pemeriksaan Payudara
Areola coklat tua, papilla menonjol, tidak teraba ada massa.
5. Abdomen
Benjolan/ massa : Tidak ada benjolan/massa
Bayangan pembuluh darah: Tidak ada bayangan pembuluh darah
a. Auskultasi
Peristaltik usus : 20 kali/menit
Suara tambahan : Tidak ada suara tambahan
b. Palpasi
Tanda nyeri tekan : Ada nyeri tekan pada bagian epiastrik
Benjolan/ massa : Tidak ada benjolan/massa
Tanda ascites : Tidak ada penumpukan cairan
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Titik MC Burney : Tidak ada nyeri tekan di titik MC Burney
c. Perkusi
Suara abdomen : Tympani
Pemeriksaan ascites : Tidak ada ascites
6. Genetalia
Tidak
terkaji
7. Ektremitas
d. Kesimetrisan otot : Tidak simetris kanan dan kiri
e. Pemeriksaan edema : Edemadi betis kaki kanan
f. Pemeriksaan ekstremitas atas kanan : Klien terpasang IV line di
metacarpal dextra iv cath no. 20 terpasang infus RL 1500 cc/24 jam .
MK: Hipertermi b.d proses infeksi
8. Neurologis
Tingkat kesadaran : E4 V5 M6 ( Compos Mentis )
11. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah tanggal 28-11-2022
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
HEMOSTATIS 85 mg/dl 70-115
MASA PERDARAHAN (D) 2 menit/dt 1-3 MENIT
MASA PEMBEKUAN 9 menit/dt 5-11 MENIT
KIMIA
GULA DARAH SEWAKTU 136 meq/dl 138-146
ELEKTROLIT (K, NA, CL) 3,8 meq/dl 3.6-5.5
NATRIUM 95 meq/dl 94-111
KALIUM
CHLORIDA NEGATIF NEGATIF
IMUNOLOGI
HBS AG

RAPID TEST ANTIGEN NEGATIF NEGATIF

Nama Obat Dosis Fungsi


Injeksi DORIPENEM 3X1 gr
Doripenem adalah obat yang digunakan
untuk mengatasi infeksi bakteri. Obat ini
diberikan oleh dokter dengan cara
disuntikkan atau diberikan melalui
infus ke pembuluh darah.
Doripenem termasuk antibiotik
carbapenem. Obat ini bekerja
dengan cara membunuh bakteri atau
menghentikan pertumbuhannya.
Doripenem tidak bisa mengatasi infeksi
yang disebabkan oleh virus, seperti flu.
Doripenem hanya bermanfaat untuk
mengatasi infeksi yang disebabkan oleh
bakteri.

Tordex 3x1 Ampul Tordex adalah obat yang mengandung


zat aktif Dexketoprofen, diproduksi
oleh Interbat. Tordex digunakan untuk
mengatasi nyeri ringan hingga sedang
misalnya gangguan muskuloskeletal
(gangguan fungsi sendi, ligamen, otot,
saraf dan tendon, serta tulang
belakang), nyeri pasca operasi;
dismenore (nyeri perut saat haid);
7
sakit gigi. Tordex bekerja dengan
menghambat kerja enzim yang 2.
memproduksi prostaglandin, yaitu Tera
senyawa penyebab rasa sakit dan pi
peradangan, yang dilepas oleh tubuh.
Paracetamol 3x500 mg Paracetamol adalah salah satu obat
yang paling sering dikonsumsi. Fungsi
utamanya adalah untuk mengatasi
demam dan meringankan nyeri.
Namun, ada beberapa hal yang perlu
kamu pahami sebelum dan selama
mengonsumsi obat ini agar kamu
terhindar dari efek samping atau
misinformasi yang berujung pada
kefatalan

8
9
10
Tanggal Data Subjektif/Objektif Problem Etiologi
28-11-2022 DS : Nyeri Pembengkakan kronis
- Klien mengatakan nyeri pada betis
kaki kanan
- Klien mengatakan nyeri bersifat
tumpul dengan frekuensi hilang
timbul
- Klien mengatakan terdapat nyeri tekan
pada kaki kanannya

DO :
- Klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah
P : Adanya pembengkakan kronis pada
kakikanan
Q : Tumpul
R : Kaki kanan
S:6
T : Hilang timbul

Adapaun hasil pemeriksaan fisik dari


ekstremitas bawah klien yaitu :
Inspeksi : Terdapat ketidaksimetrisan
antara kaki kanandan kiri klien
dikarenakan adanya pembengkakan
pada kaki kanan, selain itu terdapat
warna kemerahan disekitar edema pada
kaki kanan klien.
Palpasi : Adanya edema dan
berisicairan pada kaki kanan klien.
Skala nyeri 5
TD : 114/64 mmHg
Suhu : 37.3oC
Nadi : 82 kali/menit
RR : 20 kali/menit

11
28-11-2022 DS : Edema pada Intoleransi aktifitas
- Klien mengatakan sulit untuk kaki kanan
berjalan
- Klien mengatakan kesakitan tiap kali
berjalan
- Klien mengatakan membutuhkan
bantuan untuk berjalan

DO :
- Kaki kanan klien tampak bengkak dan
berisi cairan
- Kaki kanan klien tampak memerah
- Klien menggunakan kursi roda
- Kaki kanan klien tampak memerah

28-11-2022 DS: Hiperter


- Klien mengatakan mengalami demam mi Proses Infeksi
tinggi
- Klien mengatakan bahwa ia
merasatidak enak badan
-Klien mengatakan bahwa badannya
terasa panas saat diraba

DO:
- Klien tampak lemas
- Saat di palpasi badan klien terasa
panas

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman nyeri akut b.d pembengkakan kronis

2. Intoleransi aktifitas b.d edema pada kaki kanan klien

3. Hipertermi b.d proses infeksi

12
RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Rencana Keperawatan


Keperawat Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
an
1. Nyeri Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama - Lakukan pengkajian nyeri secara
akut b.d 3x24 jam nyeri klien berkurang dengan kriteria komprehensif
pembengka hasil : - Observasi reaksi non verbal dari
kan kronis - Mampu mengontrol nyeri ketidaknyamanan
- Mampu mengenalinyeri - Gunakan teknik komunikasi
- Mampu menggunakanteknik non farmakologi teraupetik
untuk mengurangi nyeri - Evaluasi pengalaman nyeri masa
- Melaporkan bahwanyeri berkurang lampau
denganmenggunakanmanajemen nyeri - Ajarkan teknikrelaksasi
- Menyatakan rasanyaman setelah nyeri - Kolaborasi dengandokter dalam
berkurang pemberian therapy

2. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x - Monitor lokasi dan sumber
aktifitas b.d 24 jam maka intoleransi aktifitast pada klien dapat ketidaknyamanan/nyeri yang
edema pada diatasi dengan kriteria hasil: dialami pasien selama aktivitas
kaki kanan - Kecepatan berjalan tidak terganggu - Batasi stimuli lingkungan untuk
- Dapat melakukan aktifitas memfasilitasi relaksasi
- Lakukan ROM pasif untuk
menghilangkan ketegangan otot
- Anjurkan klien untuk beraktivitas
fisik sesuai dengan kemampuan

3. Hipertermi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama - Monitor suhu minimal tiap 2 jam
b.d proses 1x24 jam, hipertermi pada klien dapat diatasi - Monitor warna dan suhu kulit
infeksi dengan kriteria hasil : - Anjurkan minum sedikit tapi sering
- Tidak ada perubahan warna kulit - Anjurkan klien memakai pakaian
- TD : 120/80 mmHg tipis dan yang dapat menyerap
- Suhu : 36oC keringat
- Nadi : 80 kali/menit - Kompres hangat atau dengan
- RR : 20 kali/menit alkohol pada daerah yang edema,
kemerahan atau yang terdapat bula
- Kolaborasi pemberian antipiretik
seperti Paracetamol

13
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Waktu No Dx Implementasi Respon


28-11-2022 1, 2, 3 - Mengkaji Kondisi klien dan Kes CM, keadaan pasien sedang,
Jam 18:00 memonitor vital sign mengeluh nyeri dan bengkak di
betis kaki kanan
TD : 114/64 mmHg
Suhu : 37.3oC
Nadi : 82 kali/menit
RR : 20 kali/menit
- Akral hangat , turgor kulit kering,
betis kaki kanan klien
kemerahan, dan bengkak, skala
nyeri 5, nyeri hilang beberapa
saat setelahdiberi obat injeksi

14
15
16
EVALUASI

Waktu No Dx SOAP

28-11-2022 1,2,3 S:
Jam 18:00

O:

Observasi ttv
- TD:114/64 mmHg
- Pols : 82 kali/menit
- RR: 20 kali/menit
- Suhu: 37.3oC

A:
- Nyeri akut belum teratasi
- Bengkak belum teratasi

P:

17
18
19
REFERENSI

Huda Amin Nurarif dan Hardhi Kusuma.


2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis NANDA & NIC
NOC.Jogjakarta : Mediaction.

Heather T. Herdman & Shigemi Kamitsuru.


2015.Diagnosis Keperawatan : Definis& Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10 Terjemahan
Indonesia.Jakarta : Penerbit BukuKedokteranEGC

M Gloria Bulechek, dkk. 2016.Nursing Intervention Classification (NIC).Singapore:


El Sevier.

Moorhead Sue, dkk. 2016.Nursing Outcomes Classification (NOC).Singapore : ElSevier

20
21
22
23
24

Anda mungkin juga menyukai