A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama :Ny. M
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Jalan Teratai Kuala Kapuas
Suku Bangsa : Dayak
Diagnosa Medis : Pnemonia
Tanggal MRS : 18 Januari 2020
Tanggal Pengkajian : 22 Januari 2020
No. MR : 0-16-50-xx
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. N
Umur : 41 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan Teratai Kuala Kapuas
Hubungan dengan klien : adik Kandung
b. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama
Pada saat pengkajian tanggal 22 januari 2020 klien
mengatakan batuk berdahak. Klien mengatakan sesak
nafas.Klien mengatakan nyeri bagian dada, nyeri seperti
ditusuk-tusuk, skala nyeri 5 dan nyeri hilang timbul.Klien
mengatakan susah tidur karena batuk.
31
32
Keterangan :
: laki-laki : Menikah
: perempuan : Keturunan
: meninggal
: klien
: tinggal serumah
Gambar .3 Genogram Keluarga Ny. M
33
c. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : klien tampak sesak nafas
2) Kesadaran : composmentis
3) GCS : V : 5 E : 4 M : 6 total 15 (normal)
4) Tanda-tanda vital : Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi
86kali/menit, Respirasi 26kali/menit, Suhu
36,10C, SPO2 : 97 %
5) Tanda antropometri : Berat badan 58 kg, Tinggi badan 152
cm, Indeks massa tubuh 24,5 (kategori ideal).
6) Pemeriksaan Head To Toe
a) Kepala dan muka
Inspeksi : bentuk kepala normal, rambut beruban
palpasi : tidak ada pembengkakan
b) Penglihatan (mata)
Inspeksi : konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, Klien
terlihat menguap, dan terdapat kantong mata
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c) Penciuman (hidung)
Inspeksi : bentuk hidung simetris, terdapat gerakan
cuping hidung ketika bernafas
Palpasi : tidak ada kelainan
d) Pendengaran (telinga)
Inspeksi : terdapat sedikit serumen dalam lubang hidung
telinga
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
e) Mulut
Inspeksi : mukosa bibir kering, lidah agak kotor
Palpasi : mulut tidak berbau aseton
f) Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
34
g) Dada/thorax
Inspeksi : tidak terdapat penggunaan otot bantu
pernafasan. Klien terlihat memegang dadanya
bila batuk. Klien mengatakan nyeri bagian
dada, nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 5
dan nyeri hilang timbul. Klien tampak meringis
Palpasi : Iktuskordis teraba di interkosta 5, tidak terdapat
massa dan tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : bunyi dada sonor
Auskultasi : suara nafas sama kiri dan kanan
h) Pernafasan/sirkulasi
Inspeksi : terpasang Oksigen Nasal 3 liter/menit, klien
tampak sesak nafas, nafas klien tampak cepat,
klien tampak batuk berdahak. Klien terlihat
mengeluarkan sekret saat batuk.
Palpasi : fremitus taktil menurun.
Perkusi : bunyi pekak
Auskultasi: terdapat bunyi tambahan (ronkhi). Bunyi
jantung s1 dan s2 (lup dup) dan tidak ada bunyi
tambahan.
i) Abdomen
Inspeksi : tidak ada asites
Palpasi : tidak terdapat distensi abdomen, tidak terdapat
nyeri tekan
Perkusi : perut klien tidak kembung
Auskultasi : bising usus 7-12 kali/menit
j) Reproduksi
Inspeksi : berjenis kelain perempuan
Palpasi : tidak terpasang kateter
k) Ekstrimitas atas dan bawah
35
Pembimbing, Praktikan
h. Analisa Data
Tabel 3. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
.
1 2 3 4
1 Data subjektif Adanya Ketidakefektipan
- Klien mengatakan batuk Penumpukan bersihan jalan
berdahak dan sesak nafas. Sekret nafas
Data Objektif
- TTV:
TD:120/80 mmHg
N : 86 x/m
R : 26 x/m
S : 36,1 0 C
- Klien terpasang O2 3 liter
- Klien terpasang infus
Nacl
- Klien terlihat mengeluarkan
sekret saat batuk
- Suara nafas ronkhi
1 2 3 4
2. Diagnosis Keperawatan
a. Ketidak Efektipan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
Adanya Penumpukan Sekret ditandai dengan
1) Data Subjektif
a) Klien mengatakan batuk berdahak dan sesak nafas.
2) Data objektif
a) TTV:
TD:120/80 mmHg
N : 86 x/m
R : 26 x/m
S : 36,1 0 C
b) Klien terpasang O2 3 liter
c) Klien terpasang infus Nacl
d) Klien terlihat mengeluarkan sekret saat batuk
e) Suara nafas ronkhi
41
Priorotas Masalah
a. Ketidak Efektipan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
Adanya Penumpukan Sekret
b. Nyeri akut berhubungan dengan Agen Cidera Biologis
c. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan Proses Penyakit