Anda di halaman 1dari 27

ASKEP PADA Ny.

S DENGAN COLIC ABDOMEN

DI RUANG AKAR WANGI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Disusun untuk memenuhi Tugas Praktek Klinik Keperawatan Dasar

Dosen Pembimbing : Insiyah, M.N


Pembimbing Lahan : Yani Susanti, S. Kep. Ns

Disusun Oleh:

ENDAH RAGIL SAPUTRI

(P27220020064)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

2020/2021
Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Kolik Abdomen

Di ruang Akar Wangi RSUD Pandan Arang Boyolali

Tanggal masuk : 19 – 10- 2021 jam 19. 30

Tangal Pengkajian : 19 – 10 – 2021 jam 19. 45

No. RM : 2164XXXX

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Klien

Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 37 tahun
Alamat : Karangmojo Rt 02/11,Winong, Boyolali
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Status : Menikah
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. H
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 39 tahun
Alamat : Karangmjo Rt 02/11,Winong, Boyolali
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan : Suami

c. Tanggal Masuk RS : 21 September 2021


No RM : 2164xxxx

Diagnosa medis : Colic Abdomen

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Nyeri perut di ulu hati( bagian tengah perut atas)
b. Riwayat alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke RS melalui IGD pada tanggal 19 Oktober 2021 dengan keluhan
nyeri di perut, merasa mual muntah saat akan makan dan lemas. Pasien
mengatakan sering puasa senin- kamis. Lalu saat berbuka pasien makan- makanan
yang pedas. Nyeri yang dirasakan itu seperti ditusuk – tusuk sehingga
menyebabkan pinggangnya sakit. Skala nyeri 5 dengan itensitas hilang timbul.
Setelah dipindahkan ke ruang rawat inap akar wangi pada pukul 19.30 sudah
terpasang asering dengan 10 tpm. Kemudian dilakukan TTV diperoleh data TD :
135/74mmHg RR : 18x /m N : 90X/m S : 36. SPO 87 %
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan dahulu pernah di rawat di RS saat SMA dulu karena colic
abdomen juga.
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan bahwa keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
keturunan dari keluarga seperti Diabetes Melitus dan Hipertensi. Pasien juga
mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC dan HIV.

3. Data psikososial

a. Konsep diri

Gambaran diri : pasien mengatakan penyakit yang dideritanya adalah cobaan


Tuhan.
Harga diri : pasien mengatakan tidak merasa malu dengan dirinya saat ini.
Identitas diri : pasien dapat mengenali dirinya terbukti dari pasien dapat
menyebutkan nama dan tanggal lahirnya.
Peran diri : pasien mengatakan dirinya berperan sebagai ibu rumah tangga
dan bekerja swasta
Ideal diri : Pasien mengatakan semoga setelah di rawat dirumah sakit ini
semoga lekas sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa.
b. Hubungan sosial: hubungan social pasien dengan sekitarnya baik terbukti

keluarga

pasien mendampingi pasien di ruang perawatan.

c. Spiritual : pasien beragama islam rutin beribadah sholat 5 waktu dengan

duduk di tempat tidur

d. Kecemasan : pasien mengatakan tidak merasa cemas, karena sudah dalam

perawatan rumah sakit.

e.Kehilangan : pasien saat ini dalam tahap Acceptance pasien menerima

keadaanya saat ini.

4. Pola fungsi kesehatan

1. Pola nutrisi

Di rumah :

Makan: pasien mengatakan bahwa sejak 1 minggu yang lalu tidak nafsu makan

sehingga makan hanya 2 x sehari. 1 porsi makanan tidak habis. Pasien juga

mengatakan sering berpuasa sehingga kadang minum air putih kurang.

Di rumah sakit :

Makan pada saat pengkajian pasien mengatakan makan 1 porsi tapi pasien

hanya menghabiskan ¼ porsi makan yang dibelikan oleh suami. Pasien juga

mengatakan mual saat akan makan.

2. Pola eliminasi

Di rumah :

BAB 1 kali sehari konsistensi lembek, warna kuning,BAK 3-4 kali

warna kuning jernih.


Di rumah sakit :

Saat pengkajian pasien belum BAB.

3. Pola Kebersihan Diri

Di rumah :

Mandi : pasien mandi 2x/hari dan pasien melakukan kebersihan diri

Gosok gigi : pasien menggosok gigi 2x/hari dan pasien mengatakan dapat

melakukan kebersihan mulut dengan mandiri.

Keramas : pasien mengatakan keramas 2x/seminggu secara mandiri

Gunting kuku: pasien mengatakan gunting saat kuku panajng dengan mandiri

Di rumah sakit :

Mandi : Pasien mengatakan hanya diseka oleh suami.

Gosok gigi : Pasien mengatakan gosok gigi dengan bantuan suami

Keramas : Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan belum keramas.

Gunting kuku :Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan belum

gunting kuku.

4. Pola aktifitas dan Latihan

a. Aktivitas 0 1 2 3 4
1. Makan dan Minum X
2. Mandi X
3. Toileting X
4. Berpakaian X
5. Berpindah X

Keterangan Skore 0 : Mandiri


Skore 1 : Dibantu sebagian
Skore 2 : Dibantu orang lain
Skore 3 : Dibantu alat dan orang lain
Skore 4 : Bergantung penuh

5. Pola istirahat /tidur

Di rumah

Pasien jarang tidur siang.

Tidur malam ±8 jam/hari, kebiasaan tidur 21.00- 05.00

Masalah tidur: pasien mengatakan tidak memiliki masalah dengan

polaistirahatnya.

B. PEMERIKSAAN FISIK

1) Keadaan umum: sedang

Kesadaran: Composmentis

GCS: 4-5-6.

TTV :

TD :135/74 mmHg

Suhu : 36 C

Nadi :88 x/m

RR : 18x/m

SpO : 87%

Antropometri

Tinggi Badan : 155 cm


BB sebelum sakit : 46 kg
BB saat ini : 45 kg
IMT : 18,75
2) Pemeriksaan integumen
Inspeksi

Integumen : Turgor kulit buruk, tidak ada edema, tidak ada luka.

Palpasi

Kondisi kulit: kering, tidak ada kemerahan, tidak terdapat ruam dan sebagainya.

CRT : kembali > 2 detik

3) Pemeriksaan kepala

Inspeksi

Bentuk kepala : Normal

Rambut : Rambut bersih

Massa : Tidak terdapat massa pada seluruh bagian kepala.

Palpasi

Kepala : Tidak teraba benjolan pada kepala.

4) Pemeriksaan mata

Inspeksi

Mata : simetris kiri kanan

Bola mata : normal

Sklera : putih

Konjungtiva : berwarna merah muda

Palpasi

Mata : tidak teraba nyeri tekan di sekitar mata

5) Pemeriksaan hidung
Inspeksi :

lubang hidung simetris,tidak terdapat nyeri tekan pada hidung pasien, tidak

terdapat produksi secret berlebih, septum nasi tepat berada ditengah.

Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada semua sinus.

6) Pemeriksaan telinga

Inspeksi :

Daun telinga tampak simetris,kondisi lubang telinga tidak terdapat luka, massa

dan tidak terdapat produksi serumen berlebih.

Palpasi :

Tidak ada nyeri tekan pada tragus.

7) Pemeriksaan mulut

Inspeksi

Bibir : tampak kering, tidak terdapat luka.

Gigi : bersih.

Gusi : tidak terdapat perdarahan maupun stoma.

Lidah : tampak bersih, tidak terdapat stoma.

Uvula : tepat berada ditengah,tidak ada kemerahan.

Tonsil : T1, tidak terjadi pembengkakan pada tonsil.

8) Pemeriksaan leher

Inspeksi :

Warna kulit tersebar merata, tidak terdapat pembengkakan pada kelenjar, dan

tidak terdapat luka.

Palpasi:
Kelenjar tiroid : tidak teraba massa pada kelenjar tiroid.

Vena jugularis : tidak teraba distensi vena jugularis.

Trakea : tidak terdapat retraksi trakea.

Kelenjar limfe :Tidak terdapat pembekakan pada kelenjar limfe

9) Pemeriksaan thorak

Inspeksi :

Bentuk dada normal, pergerakan dada normal, tidak terdapat luka maupun

massa.

Palpasi :

Pergerakan dada simetris.

Perkusi :

Terdengar sonor di kedua lapang paru dan terdengar pekak pada ICS 2-5

sebelah kiri.

Auskultasi :

Tidak terdapat suara nafas tambahan pada paru.

Wheezing Ronchi
- - -
- - -
-
- -
- -
-

10) Pemeriksaan Jantung

Inspeksi : tidak tampak ictus cordis di ICS 5 midclavicul

line sinistra.

Palpasi : teraba ictus cordis pada ICS 5 midclav icula line sinistra.

Perkusi : terdengar pekak pada batas ICS 3-5 midclavicula line


sinistra.

11) Pemeriksaan abdomen

Inspeksi : persebaran warna kulit merata, tidak terdapat luka, tidak

terdapat acites dan massa.

Auskultasi : peristaltic usus 12x/m

Palpasi : nyeri tekan di bagian perut tepatnya di ulu hati

Perkusi : terdengar timpani pada daerah lapang perut

Pengkajian Nyeri PQRST

P : Pasien mengatakan nyeri saat bergerak


Q : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti ditusuk - tusuk
R : Pasien mengatakan nyeri di ulu hati
S : Skala nyeri 5
T : Pasien mengatakan nyeri muncul hilang timbul

12) Ektremitas Atas dan Bawah


Atas :
Tangan kanan dan kiri bisa digerakkan secara bebas. Tidak ada edema, tidak
ada tanda infeksi dan peradangan serta tidak ada perubahan bentuk tulang
pada kedua ektremitas atas. Kekuatan otot kanan 5 kiri 5. Tangan kanan
terpasang infusan Asering q0 tpm. Kuku pada jari tangan terlihat bersih.
Bawah :
Kaki kanan dan kiri dapat bergerak bebas. Tidak ada edema, tidak ada tanda
infeksi dan peradangan serta tidak ada perubahan bentuk tulang pada kedua
ektremitas bawah. Kekuatan otot kanan 5 kiri 5. Kuku pada jari kaki terlihat
bersih.

13) Genetalia

Tidak terpasang kateter.

14) Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada 19 Oktober 2021

No Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan


1. HEMATOLOGI
Hematologi Lengkap
- Hemoglobin 13.6 12.0 - 16.0 g/dL
- Lekosit 8340 4000 – 10000 /uL
Hitung Jenis Lekosit
- Eosinofil 0.50 1–5 %
- Basofil 0.80 0–1 %
- Neutrofil Segmen 67.70 50 – 60 %
- Limfosit 23.40 20 – 40 %
- Monosit 7.60 2–8 %
- Total Eosinofil 40 20 – 500 /uL
- Total Basofil 60 0 – 100 /uL
- Total Neutrofil 5640 2000 – 7000 /uL
- Total Lymphosil 1940 800 – 4000 /uL
- Total Monosit 630 120 – 1200 /uL
- Hematokrit 40 33.0 – 45.0 %
- Trombosit 237 154 – 386 103/µL
- Eritrosit 4.79 4.3 – 6.3 Juta/uL
Index Eritrosit
- MCV 83,6 80 – 100 fl
- MCH 28.5 27 – 32 pg
- MCHC 34.0 32.0 – 36.0 g/dL
- RDW-CV 13.4 11.5 – 14.5 %
KIMIA KLINIK
Fungsi Hati
- AST (SGOT) 18 < 31 U/L
- ALT (SGPT) 14 < 31 U/L
Fungsi Ginjal
- Ureum 8 10 – 50 mg/dL
- Kreatinin 0,6 0.6 – 1.1 mg/dL
Elektrolit
- Natrium (Na) 132 135 – 148 mmol/L
- Kalium (K) 3.3 3.5 – 5.3 mmol/L
- Klorida (Cl) 102 98 – 107 mmol/L
Karbohidrat
- Glukosa Darah 304 70 – 125 mg/L
Sewaktu
IMUNOSEROLOGI
Antigen SARS-CoV-2 Negatif Negatif
Hepatitis Marker
- HbsAg Non Reaktif Non Reaktif
b. Hasil foto thorak

- Pulmo dan besar cor dalam batas normal


- Sistema tulang yang tervisualisasi intak

15) Terapi Medis

Obat Aturan Pakai Rute

Inf. Asering 10 tpm IV

Injeksi Omeprazole 40mg/10ml 2x1 IV

Inj Santagesik 500mg/ml 3x 1 IV

Inj Santagesik 500mg/ml 2x1 IV


Repimide 100mg tab 2x1 Oral

B. ANALISA DATA

No. Data Fokus Problem Etiologi

1. DS : Nyeri akut Agen pencedera


fisiologis :
- Ny S mengatakan nyeri pada perut
inflamasi
P : Pasien mengatakan nyeri saat
bergerak
Q : Pasien mengatakan nyeri yang
dirasakan seperti ditusuk - tusuk
R : Pasien mengatakan nyeri di ulu
hati
S : Skala nyeri 5
T : Pasien mengatakan nyeri
muncul hilang timbul
DO :

- Ny. S tampak meringis memegang


perutnya
I : persebaran warna kulit merata,

tidak terdapat luka, tidak terdapat

acites dan massa.

A: peristaltic usus 12x/m

P: nyeri tekan di bagian perut

tepatnya di ulu hati

P:terdengar timpani pada daerah

lapang perut

TTV :
TD : 135/74 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36 oC
2. DS : Defisit Nutrisi Ketidakmampuan
mengabosrbsi
- Ny S mengatakan tidak nafsu
nutrisi
makan
- Ny S mengatakan mual saat akan
makan
DO :

- Ny. S hanya menghabiskan ¼ porsi


makan
- Pengkajian nutrisi ABCD
 Antropometri
BB sebelum sakit 46 kg,
BB saat ini 45 kg
TB 155 cm
IMT : BB/ TB (m2) : 45/2,40 =
18,75
 Biomedical
Hemoglobin 13,6 gr/dl
Gula darah sewaktu (GDS) :
304 gr/dl
 Clinical sign
Turgor kulit buruk

 Diet

Diet lunak tinggi kalori tinggi


protein

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis


2. Defisit Nutrisi b/d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrisi

D. INTERVENSI

No Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
. Keperwatan

1. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan tindakan Observasi


agen pencedera keperawatan selama 3 x 24 1. Identifikasi lokasi,
fisiologis jam diharapkan nyeri karakteristik, durasi,
inflamasi berkurang atau teratasi frekuensi, skala nyeri
dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor yang
- Mampu mengontrol memperberat dan
memperingan nyeri
nyeri
Terapeutik
- Melaporkan bahwa nyeri
1. Berikan teknik
berkurang
nonfarmakologis untuk
- Mampu mengenali nyeri
mengurangi nyeri
(skala, intensitas,
(teknik nafas dalam)
frekuensi, dan tanda
2. Fasilitasi istirahat dan
nyeri)
- Menyatakan rasa nyaman tidur
setelah nyeri berkurang 3. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
1. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi dalam
pemberian analgesik jika
diperlukan

2. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
2. Defisit Nutrisi b/d Setelah dilakukan asuhan Observasi
ketidakmampuan keperawatan selama 3 x 24 1. Identifikasi status
mengabsorbsi jam diharapkan status nutrisi
nutrisi nutrisi membaik dengan 2. Identifikasi alergi dan
kriteria hasil : intooleransi makanan
1. Porsi makanan yang 3. Monitor berat badan
dihabiskan Terapeutik
meningkat
2. Pengetahuan tentang 1. Sajikan makanan
pilihan makanan secara menarik dan
yang sehat meningkat
3. Frekuensi makan suhu yang sesuai
meningkat 2. Berikan makan
tinggi serat untuk
mencegah
konstipasi
3. Berikan makanan
tinggi kalori dan
tinggi protein
Edukasi
1. Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
menentukan
jumlah
kalori dan
jenis
nutrient
yang
dibutuhkan,
jika perlu

E. IMPLEMENTASI

No. Hari,
Jam Diagnosa Implementasi Respon TTD
Tanggal

1. TTV :
Selasa 19 19.30 TD : 135/74 mmHg
Memonitor TTV
Oktober WIB 1,2 N : 90 x/menit
2021 RR : 18 x/menit
S : 36 oC

19.35 Mengidentifikasi lokasi, Subjektif:


1 karakteristik, durasi,
frekuensi, skala, nyeri Ny. S mengatakan nyeri
pada perut saat bergerak
P : Pasien mengatakan
nyeri saat bergerak
Q : Pasien mengatakan
nyeri yang dirasakan
seperti ditusuk - tusuk
R : Pasien mengatakan
nyeri di ulu hati
S : Skala nyeri 5
T : Pasien mengatakan

nyeri muncul hilang

timbul

DO :

- Ny S tampak
meringis memegangi
perutnya

19. 35 1 Mengidentifikasi faktor Ds :


yang memperberat dan
Pasien mengatakan bila
memperingan nyeri
untuk bergerak nyeri
terasa
Do :
Pasien tampak berbaring
di tempat tidur
19.40 2 Monitor asupan Ds :
makanan
Pasien mengatakan
belum makan
Do :
Pasien bersedia makan
walau sedikit

19.45 2 Berikan makan tinggi Ds :


serat untuk mencegah Pasien mengatakan mual
konstipasi saat akan makan
Do :
Pasien menghabiskan
sedikit makanan

20.05 1,2 Berkolaborasi dengan Ds :


tim medis dalam Pasien mengatakan
Pemberian obat obatan
bersedia disuntik
- InjeksiOmeprazole Do :
40mg/10ml 2 x -Injeksi lancar, tidak ada
1 / IV tanda alergi.
- Inj Santagesik - Obat oral diminum
500mg/ml 3 x 1 / IV
- Repimide tab
2x1/ Oral
1 Mengajarkan teknik Ds : Pasien mengatakan
nonfarmakologis untuk belum tahu teknik cara
mengurangi nyeri (teknik nafas dalam
nafas dalam) Do : Pasien mengikuti
arahan dari suster untuk
melakukan teknik nafas
dalam

20.10 1 Fasilitasi istirahat dan Ds :


tidur Pasien mengatakan
belum bisa tidur
Do :
Pasien tampak mau
berbaring dan bersiap
tidur setelah dibatasi
jumlah jaga
Rabu, 20 07.00 1,2 Memonitor TTV TTV :
Oktober
2021 TD : 106/76 mmHg
N : 72 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,6 C

07.10 1 Mengidentifikasi
frekuensi, skala nyeri
Ds : pasien mengatakan
masih merasakan nyeri
tapi sudah berkurang

P : Pasien mengatakan
nyeri saat bergerak
Q : Pasien mengatakan
nyeri yang dirasakan
seperti ditusuk - tusuk
R : Pasien mengatakan
nyeri di ulu hati
S : Skala nyeri 3
T : Pasien mengatakan

nyeri muncul hilang

timbul

Do :

Pasien tampak sedikit


lebih rileks

07.15 1,2 Mengganti cairan infus Ds :


Keluarga pasien
mengatakan infus habis
Do :
Infus berjalan dengan
lancer
07.15 2 Melakukan kolaborasi Ds :
dengan ahli gizi tentang - Pasien mengatakan
cara meningkatkan bersedia
asupan makanan - Pasien dan keluarga
Mengajarkan diet TKTP pasien mengatakan
yang diprogramkan paham terhadap apa
yang diajarkan
perawat untuk diit
tinggi kalori tinggi
protein

Do :
- Pasien dan keluarga
pasien tampak
kooperatif,
memperhatikan
penjelasan perawat
- Pasien dan keluarga
tampak paham
07.15 2 Menganjurkan pasien Ds :
Pasien mengatakan
untuk banyak minum air
bersedia
putih
Do :
Pasien paham apa yang
telah disampaikan

10..00 1,2 Berkolaborasi dengan Ds :


tim medis dalam Pasien mengatakan
Pemberian obat obatan
bersedia disuntik
- InjeksiOmeprazole Do :
40mg/10ml 2 x -Injeksi lancar, tidak ada
1 / IV tanda alergi.
- Inj Santagesik - Obat oral diminum
500mg/ml 3 x 1 / IV
- Repimide tab
2x1 / Oral
11.00 1 Mengajarkan teknik Ds :
nonfarmakologis untuk Pasien mengatakan
mengurangi nyeri (teknik masih ingat cara teknik
nafas dalam) nafas dalam yang
diajarkan
Do:
Pasien mempraktikan
cara teknik nafas dalam

Kamis, 07.00 1,2 TTV :


21 TD : 110/72 mmHg
Oktober Memonitor TTV N : 72 x/menit
2021 RR : 18 x/menit
S : 36,7 C

07.05 1 Mengidentifikasi
frekuensi, skala nyeri
Ds : pasien mengatakan
masih merasakan nyeri
tapi sudah berkurang

P : Pasien mengatakan
nyeri saat bergerak
Q : Pasien mengatakan
nyeri yang dirasakan
seperti ditusuk - tusuk
R : Pasien mengatakan
nyeri di ulu hati
S : Skala nyeri 2
T : Pasien mengatakan

nyeri muncul hilang

timbul

Do :

- Ny S tampak lebih
rileks
07.10 1,2 Mengganti cairan infus Ds :
Keluarga pasien
mengatakan infus habis
Do :
Infus berjalan dengan
lancer
07.10 2 Berikan makan tinggi Ds :
serat untuk mencegah Pasien mengatakan mual
konstipasi saat akan makan
Do :
Pasien menghabiskan
sedikit makanan

2 Menganjurkan pasien Ds :
Pasien mengatakan
untuk meningkatkan
Kurang nafsu makan
intake makanan seperti
Do :
makan dalam porsi kecil Pasien paham apa yang
disampaikan suster
tapi sering.

10.00 1,2 Berkolaborasi dengan Ds :


tim medis dalam
Pemberian obat obatan Pasien mengatakan

- InjeksiOmeprazole bersedia disuntik

40mg/10ml 2 x Do :
1 / IV -Injeksi lancar, tidak ada

- Inj Santagesik tanda alergi.

500mg/ml 3 x 1 / IV - Obat oral diminum

- Repimide tab
2x1 / Oral
11.30 1 Mengajarkan teknik Ds : Pasien mengatakan
nonfarmakologis untuk masih ingat cara teknik
mengurangi nyeri (teknik nafas dalam yang
nafas dalam) diajarkan
Do : Pasien
mempraktikan cara
teknik nafas dalam

D. EVALUASI

NO
. HARI/TANGGAL EVALUASI TTD
DX
1,2 Selasa , 19 S: √
Oktober 2021 - Ny S mengatakan nyeri di ulu hati
P : Pasien mengatakan nyeri dirasakan saat
bergerak
Q : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
seperti ditusuk- tusuk
R : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
pada ulu hati.
S : Skala nyeri 5
T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul tiba-
tiba
- Pasien mengatakan mual dan akan muntah saat
menelan makanan
O:
- Ny. S tampak meringis dan sesekali
memegangi perutnya
- Pasien tampak lemas karena makan sedikit
- TTV :
TD : 135/74 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36 oC
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
1,2 Rabu 20 Oktober S: √
2021 - Ny S mengatakan masih nyeri sedikit
- Pasien mengatakan mual dan akan muntah saat
menelan makanan berkurang
P : Pasien mengatakan nyeri dirasakan saat
bergerak
Q : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
seperti ditusuk- tusuk berkurang
R : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan pada
ulu hati.
S : Skala nyeri 3
T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul tiba-
tiba
O:
- Ny. S tampak meringis dan sesekali
memegangi perutnya
- Keadaan pasien sedang
- TTV :
TD : 106/76 mmHg
N : 72 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,6 C
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan

1, 2 Kamis ,21 S: √
Oktober 2021 - Ny S mengatakan nyeri sudah berkurang
- Pasien mengatakan mual dan akan muntah saat
menelan makanan berkurang
P : Pasien mengatakan nyeri dirasakan saat
bergerak
Q : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
seperti ditusuk- tusuk berkurang
R : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan pada
ulu hati.
S : Skala nyeri 2
T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul tiba-
tiba
O:
- Ny S tampak tidak meringis memegangi
perutnya
- Keadaan pasien lebih segar
- TTV :
TD : 106/76 mmHg
N : 72 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,6 C
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan ( Pasien pindah ruangan )

Anda mungkin juga menyukai