Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK PROFESI NERS KEBUTUHAN DASAR PASIEN

GANGGUAN PERSEPSI KENYAMANAN / NYERI

DI RUANG TERATAI RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO


SRAGEN

Disusunoleh :

ANDHI RIYANTO

NIM SN 181012

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK PROFESI NERS KEBUTUHAN DASAR PASIEN

GANGGUAN PERSEPSI KENYAMANAN / NYERI

DI RUANG TERATAI RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

Tgl / Jam MRS : 22-10-2018 / 19. 21 wib

Tanggal / Jam Pengkajian : 25-10-2018 / 14. 30 wib

Diangnosa Medis : Abses Submandibula

No. Registrasi : 405xxx

I. PENGKAJIAN
A. BIODATA
1. Identitas Pasien
Nama Klien : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat :Godang Kalang Rt 003001
Umur : 59 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : petani
2. Identias Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 48 tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Godang Kalang Rt 003001
Hubungan Dengan Klien: Istri
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan ada benjolan di leher.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang dengan keluhan nyeri telan karena bengkak pada rahang,
sudah dirasakan mulai 10 hari sebelum masuk rumah sakit. Klien
mengatakan bengkak awalnya kecil berupa benjolan kecil pada rahang
kanan, lalu membesar dan meluas hingga sisi kanan. Berwarna
kemerahan. Klien hanya bisa minum air, tidak bisa makan. Klien
mengatakan juga sudah memriksakan di dokter umum, tapi tidak
membaik juga akhirnya klien memuruskan memeriksakan di RSUD
Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, langgsung di bawa igd, di IGD klien
terpasang infus RL 20 Tpm, inj. Keterolac dan beberapa jam kemudian
klien di bawa ke ruang teratai untuk terapi lebih lanjut.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tidak mempunyai riwyat penyakit hipertensi
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
klien mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit menurun / penyakit menular.

GENOGRAM
Keterangan :

: Laki- laki : Pasien

: Perempuan : Tinggal serumah

III. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR HENDERSON


1. Oksigenasi
Klien mengatakan tidak mengalami sesak nafas, klien mengatakan
tidak mengalami batuk,. Frekuensi nafas teratur, RR 30 x/mnt. Klien
mengatakan tidak punya riwayat penyakit asma, TB, batuk darah
ataupun mengalami trauma dada. Klien tidak perokok.
2. Nutrisi
Klien mengatakan tidak nafsu makan, makan hanya sedikit setiap
kali makan, klien mengatakan tidak nafsu makan karena nyeri pada
leher. Klien mengatakan hanya menghabiskan setengah dari porsi
makan RS. Klien mengatakan tidak mengalami peningkatan BB,
Klien tidak punya alergi makanan dan makanan yang di pantang.
Klien mempunyai riwayat OP di bagian leher. Klien sebelum masuk
rumah sakit biasa memenuhi ADL makan sendiri, saat ini pasien
memerlukan bantuan dalam pemenuhan ADL makan.
3. Cairan, Elektrolit dan Asam Basa
Pasien minum sebanyak kurang lebih 10 kali dalam sehari dengan
jumlah kecil, konsumsi air / hari kurang lebih 2.000 ml/ hari, turgor
kulit lembab, pasien terpasang IV line RL 20 tpm di tangan kanan

4. Eliminasi Bowel
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit BAB biasa
konsistensi lembek, frekuensi sehari sakali. Saat ini pasien
mengatakan belum BAB sejak masuk RS pasien tidak pernah
menggunakan obat pencahar.
5. Eliminasi Bladder
Pasien mengatakan tidak mengalami masalah dalam berkemih,
frekuensi BAK sebanyak 3 kali sehari, pasien tidak punya riwayat
penyakit yang berhubungan dengan berkemih, pasien terpasang DC.
6. Aktivitas dan Latihan
Pasien bekerja sebagai petani, pasien jarang berolahraga, pasien
mengatakan olah raganya adalah bekerja pasien tidak menggunakan
alat bantu dalam beraktivitas, pasien dapat melakukan aktivitas
ambulasi secara mandiri
7. Tidur dan Istirahat
Pasien mengatakan mengalami kesulitan dalam istirahat
dikarenakan nyeri pada leher.
8. Kenyamanan dan Nyeri
Pasien mengatakan merasakan nyeri di bagian leher.
P : nyeri terasa bila beraktivitas.
Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Leher
S : Skala nyeri 7
T : Terus menerus
9. Sensori, Persepsi dan Kognitif
Pasien tidak mengalami gangguan sensori. Pasien mengatakan
bahwa penyakitnya pasti akan sembuh jadi pasien berusaha untuk
mendapatkan pengobatan. Pasien selalu memeriksakan sakitnya ke
puskesmas
10. Komunikasi
Pasien selalu berhubungan baik dengan semua keluarga baik
keluarga inti maupun keluarga jauh. Pasien biasa menceritakan
masalah dan kebutuhannya kepada suaminya, pasien juga sering
bertukar pendapat dgn suaminya dalam segala hal.
11. Aspek Spiritual dan Sosial
Pasien beragama Islam, pasien menjalankan kewajibannya sesuai
ajaran agama, pasien juga mengikuti acara pengajian dilingkungan
rumahnya. Keluarga selalu memberikan dukungan kepada pasien
agar segera sembuh.
12. Kebutuhan Rekreasi
Pasien mengatakan jarang berekreasi, biasanya waktu libur
dihabiskan di rumah bersama keluarga

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan Umum: baik.
a. Kesadaran: Compos metis.
b. Tanda- Tanda Vital
1) Tekanan Darah: 130 / 90mmHg.
2) Nadi :
a) Frekuensi : 88 x/menit.
b) Irama : teratur.
c) Kekuatan : kuat.
3) Pernafasan :
a) Frekuensi : 28 x/menit. spO2 92 %
b) Irama : ireguller.
4) Suhu : 36, 6 ºc.
2. Pemeriksaan Head To Toe
a. Kepala
1) Bentuk dan ukuran kepala : Simetris ukuran normal.
2) Pertumbuhan rambut : Rambut beruban,
pertumbuhan baik merata.
3) Kulit kepala : Bersih tidak ada ketombe.
b. Muka
1) Mata
a) Kebersihan : Bersih.
b) Fungsi penglihatan : Baik.
c) Palpebra : Tidak oedema.
d) Konjungtiva : tidak anemis.
e) Sclera : Tidak icteric.
f) Pupil : Isokor.
g) Diameter ka/ki : Simetris uk ±3cm.
h) Reflek terhadap : cahaya positif ka/ki.
i) Penggunaan alat bantu penglihatan : tidak ada.
2) Hidung
a) Fungsi penghidu : Baik.
b) Secret : Tidak ada.
c) Nyeri sinus : Tidak ada.
d) Polip : Tidak ada.
e) Nafas cuping hidung : ada.
3) Mulut
a) Kemampuan bicara : Baik.
b) Keadaan bibir : Lembab.
c) Selaput mukosa : Bersih.
d) Warna lidah : Merah Putih.
e) Keadaan gigi : Kotor.
f) Bau nafas : Iya.
g) Dahak : Tidak ada.
4) Gigi
a) Jumlah : tidak lengkap
b) Kebersihan : Kotor.
c) Masalah : Sariawan.
5) Telinga
a) Fungsi pendengaran : Baik.
b) Bentuk : Normal.
c) Kebersihan : Bersih.
d) Serumen : Tidak ada.
e) Nyeri telingga : Tidak ada.
c. Leher
1) Bentuk : Normal.
2) Pembesaran tyroid : Tidak ada.
3) Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran getah
bening.
4) Nyeri waktu menelan : Ada karena terdapat benjol.
5) JVP : ada pembesaran JVP.
d. Dada
1) Paru- paru
a) Inspeksi : Bentuk dada simetris.
b) Palpasi : Vokal premitus getaran kanan dan
kiri sama.
c) Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru.
d) Auskultasi : Vesikuler pada seluruh area paru,
tidak ada. suara nafas tambahan, inspirasi lebih
pendek dari ekspirasi.
2) Jantung
a) Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak.
b) Palpasi : IC teraba di ics 5 mid clavicula.
c) Perkusi : Pekak, konfigurasi jantung dlm
batas normal.
d) Auskultasi : Reguler dan tidak ada bunyi
tambahan.
e. Abdomen
1) Inspeksi : Warna sawo matang, jaringan parut tidak
terlihat, umbilicus bersih.
2) Auskultasi : Peristaltik usus24 x/menit.
3) Perkusi : Bunyi hipertympani.
4) Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri lepas.
f. Genetalia : Normal tidak ada kelainan, bersih
terpasang DC.
g. Anus dan rectum : Normal, tidak ada benjolan, bersih.

h. Ekstremitas
1) Atas
a) Kekuatan otot kanan / kiri : 3 dan 3
b) ROM kanan dan kiri : cukup
c) Perubahan bentuk tulang : Normal.
d) Pergerakan sendi bahu : Normal.
e) Perabaan akral : Hangat.
f) Pitting edema : Tidak ada.
g) Terpasang infus : Terpasang infus
pada tangan kiri
2) Bawah
a) Kekuatan otot kanan / kiri : kiri 3 kanan 3
b) ROM kanan dan kiri : cukup
c) Perubahan bentuk tulang : Normal
d) Pergerakan sendi bahu : Normal.
e) Perabaan akral : Hangat.
f) Pitting edema : Tidak ada.
i. Integumen
1) Kulit : Turgor kulit cukup warna sawo matang,
2) Kuku : kuku bersih tidak panjang, tidak terlihat syanosis.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan 24 oktober 2018
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Satuan Hasil Keterangan
Hasil
Hematologi
Hemoglobin 11.44 g/dl 12.2-
18.1
Eritrosit 3.82 Juta/ul 4.04-
6.13
Hematokrit 32 .0 % 37.7-
53.7
Kimia Klinik
Glukosa Darah sewaktu 309 Mg/dl <200
IMUNOSEROLOGI
Test vct Antibodi
Reagen RDT
Reagen I Non reaktif
Hasil Akhir Non reaktif Non Reaktif
Hepatitis Marker
Hbsag Non reaktif
2. Pemeriksaan Diagnostik
Tanggan Pemeriksaaan 26 oktober 2017
Jenis pemeriksaan Hasil pemerikasaan
Panotamic Belum dapat dilakukan, karena dagu
pasien bengkak sehingga tidak dapat di
posisikan.

VI. TERAPI MEDIS


Hari / Jenis Terapi Dosis Golongan & Fungsi
Tanggal Kandungan
Selasa, 31 Ceftriaxone 1 gram -Golongan cefalosporin -Antibiotik
Untuk
Oktober
mengobati
2017 berbagai
macam infeksi
bakteri.
Metronidazole 1 Fls -Golongan antimikroba -Antibiotik
Untuk
menghentikan
pertumbuhan
dari bakteri dan
protozole yang
dapat
menyebabkan
masalah.
- Untuk
Ketorolac 30 mg -Golongan nonsteroidal
mengatasi
anti inflammatory nyeri sedang
hingga nyeri
berat untuk
sementara
-Untuk
Novorapid 3x10 iv -Golongan sekreagogue
mengubah
insulin glukosa (zat
gula dalam
darah)

B. ANALISA DATA
Nama : Tn. S No. CM : 405xxx
Umur : 59 tahun Diagnosa Medis : Abses Submaandibula
No Hari / Data Fokus Masalah Etiologi Diagnosa
Tanggal /
Jam
1 23 Ds : klien mengatakan Nyeri akut Agen injuri Nyeri akut
oktober nyeri di bagian fisik berhubungan
2018 leher. dengan agen
P : nyeri terasa bila injuri fisik
beraktivitas.
Q : Nyeri seperti
tertusuk jaarum
R : Leher
S : Skala nyeri 7
T : Terus menerus
Do : klien tampak
meringis
kesakitan, klien
tampak lemah.
2 24 Ds : Keluarga pasien Intoleran Tirah baring Intoleran
oktober mengatakan belum Aktivitas Aktivitas
2017 bisa bergerak berhubungan
kesamping kanan dengan Tirah
dan kiri Baring
Do : Pasien aktivitas
sebatas diatas
tempat tidur.
Kegiatan aktivitas
makan, mandi,
toileting score 3.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
2. Intoleran Aktivitas berhubungan dengan Tirah Baring

D. RENCANA KEPERAWATAN / INTERVENSI


Nama : Tn. S No. CM : 405xxx
Umur : 59 tahun Diagnosa Medis : Abses Submaandibula
No Tanggal / Dx. Kep Tujuan & Kriteria Intervensi ( NIC ) Ttd
jam Hasil ( NOC )
25 Nyeri akut Pain Control Pain Management
oktober berhubungan Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian
2018 dengan agen asuhan keperawatan nyeri secara
injuri fisik selama 3 x 24 jam komprehensif
diharapkan nyeri termasuk lokasi,
berkurang dengan karakteristik, durasi,
indicator : frekuensi, kualitas dan
1. Mampu mengontrol faktor prespitasi.
nyeri (tahu 2. Observasi reaksi
penyebab nonverbal dari ketidak
nyeri,mampu nyamanan
menggunakan 3. Gunakan teknik
tekniknon terapeutik untuk
farmakologi untuk mengetahui
mengurangi nyeri, pengalaman nyeri
mencari bantuan) klien.
2. Melaporkan bahwa 4. Ajarkan teknik
nyeri berkurang nonfarmakologi
dengan Tingkatkan istirahat
menggunakan
management nyeri.
3. Menyatakan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang
25 Intoleran Self Care : ADLs Energy Management
Toleransi aktivitas 1. Observasi adanya
oktober Aktivitas
Konservasi energy pembatasan klien
2018 berhubungan Setelah dilakukan dalam melakukan
tindakan keperawatan aktivitas
dengan
selama 3x 24 jam 2. Dorong pasien untuk
Tirah Baring Pasien bertoleransi mengungkapkan
terhadap aktivitas perasaan terhadap
dengan Kriteria Hasil keterbatasan
: 3. Kaji adanya factor
1. Berpartisipasi yang menyebabkan
dalam aktivitas kelelahan
fisik tanpa disertai 4. Monitor pasien akan
peningkatan adanya kelelahan fisik
tekanan darah, nadi dan emosi secara
dan RR berlebihan
TTV normal Activity Therapy
TD: 120/80 mmHg 1. Kolaborasi dengan
RR :18 x/menit tenaga rehabilitasi
N:60-100x/menit medik dalam
S :36,5-37,5 ºc merencanakan
2. Mampu melakukan program terapi yang
aktivitas sehari hari tepat.
(ADLs) secara 2. Bantu pasienuntuk
mandiri mengidentivikasiaktiv
3. Keseimbangan itas yang mampu
aktivitas dan dilakukan
istirahat 3. Bantu untuk
mendapatkan alat
bantuan aktivitas
seperti kursi roda,
krek
4. Bantu untuk
mengidentivikasi
aktivitas yang disukai
5. Bantu pasien/
keluarga untuk
mengidentivikasi
kekurangan dalam
beraktivitas

E. TINDAKAN KEPERAWATAN / IMPLEMENTASI


Nama : Tn. S No. CM : 405xxx
Umur : 59 tahun Diagnosa Medis : Abses Submaandibula
Hari / Tanggal No. Implementasi Respon Ttd
/ Jam Dx
25 oktober 1 Mengkaji skala Ds : klien mengatakan nyeri di
nyeri.
2018 bagian leher.
P : nyeri terasa bila beraktivitas.
Q : Nyeri seperti tertusuk jarum
R : Leher
S : Skala nyeri 7
T : Terus menerus
Do : klien tampak meringis
kesakitan, klien tampak lemah.
Mengobservasi
2 Ds : Keluarga pasien mengatakan
adanya pembatasan
belum bisa bergerak kesamping
klien dalam kanan dan kiri
melakukan Do : Pasien aktivitas sebatas diatas
aktivitas. tempat tidur. Kegiatan aktivitas
makan, mandi, toileting score 3.
1 Mengajarkan Ds: klien mengatakan mau diajarkan
teknik relaksasi teknik relaksasi untuk
nafas dalam dan mengurangi nyeri
mengkaji ulang Do: klien tampak melakukan nafas
tentang nyeri dalam setelah diajari
pasien.
2 Membaantu pasien/ Ds : Klien mengatakan aktifitas ke
keluarga untuk kamar mandi, berpakaian,
mengidentivikasi semua di bantu oleh keluarga
kekurangan dalam Do : Tampak paasien dari kamar
beraktivitas. mandi di bantu oleh keluarga
Memberikan Ds: klien mengatakan mau dikasih
1 analgetik untuk obat
mengurangi nyeri. Do:klien tampak tenang, obat masuk
melalui IV
Membantu pasien Ds: Klien bersedia dibantu untuk
2 untuk identifikasi mengubah posisinya
aktifitas yang Do: Klien tampak lebih kuat berjalan
mampu dilakukan ketika dibantu orang
Mengkolaborasi Ds: klien mengatakan mau dikasih
1 dengan tim dokter obat
dalam pemberian Do:klien tampak tenang, obat masuk
obat anti nyeri melalui IV
Mengkolaborasi Ds: klien mengatakan mau dikasih

2 dengan tenaga program terapy.


rehabilitasi medik Do:klien tampak tenang, tampak
dalam kooperatif.
merencanakan
program terapi
yang tepat.

26 oktober 1 Mengkaji skala Ds : klien mengatakan nyeri di


nyeri.
2018 bagian leher.
P : nyeri terasa bila bergerak..
Q : Nyeri seperti perih
R : Leher
S : Skala nyeri 5-6
T : 30 menit sekali.
Do : klien tampak lemah.
2 Mengobservasi Ds : Keluarga pasien mengatakan
adanya pembatasan belum bisa bergerak kesamping
klien dalam kanan dan kiri
melakukan Do : Pasien aktivitas sebatas diatas
aktivitas. tempat tidur. Kegiatan aktivitas
makan, mandi, toileting score 3.
Mengajarkan Ds: klien mengatakan mau diajarkan
1 teknik relaksasi teknik relaksasi untuk
nafas dalam dan mengurangi nyeri
mengkaji ulang Do: klien tampak melakukan nafas
tentang nyeri dalam setelah diajari
pasien.
Membaantu pasien/ Ds : Klien mengatakan aktifitasa ke
2 keluarga untuk kamar mandi, berpakaian,
mengidentivikasi semua di bantu oleh keluarga
kekurangan dalam Do : Tampak paasien dari kamar
beraktivitas. mandi di bantu oleh keluarga.
Memberikan
analgetik untuk Ds: klien mengatakan mau dikasih
1 mengurangi nyeri. obat
Do:klien tampak tenang, obat masuk
melalui IV
Membantu pasien Ds: Klien bersedia dibantu untuk
2 untuk identifikasi mengubah posisinya
aktifitas yang Do: Klien tampak lebih kuat berjalan
mampu dilakukan ketika dibantu orang
Mengkolaborasi Ds: klien mengatakan mau dikasih
1 dengan tim dokter obat
dalam pemberian Do:klien tampak tenang, obat masuk
obat anti nyeri melalui IV
Mengkolaborasi Ds: klien mengatakan mau dikasih

2 dengan tenaga program terapy.


rehabilitasi medik Do:klien tampak tenang, tampak
dalam kooperatif.
merencanakan
program terapi
yang tepat.

27 oktober 1 Mengkaji skala Ds : klien mengatakan nyeri di


nyeri.
2018 bagian leher.
P : nyeri terasa bila bergerak.
Q : Nyeri seperti panas.
R : Leher
S : Skala nyeri 3-4
T : kadang - kadang
Do : klien tampak rileks.
2 Mengobservasi Ds : Keluarga pasien mengatakan
adanya pembatasan belum bisa bergerak kesamping
klien dalam kanan dan kiri
melakukan Do : Pasien aktivitas sebatas diatas
aktivitas. tempat tidur. Kegiatan aktivitas
makan, mandi, toileting score 3.
1 Mengajarkan Ds: klien mengatakan mau diajarkan
teknik relaksasi teknik relaksasi untuk
nafas dalam dan mengurangi nyeri
mengkaji ulang Do: klien tampak melakukan nafas
tentang nyeri dalam setelah diajari
pasien.
2 Membaantu pasien/ Ds : klien mengatakan aktifitasa ke
keluarga untuk kamar mandi, berpakaian,
mengidentivikasi semua di bantu oleh keluarga
kekurangan dalam Do : Tampak paasien dari kamar
beraktivitas. mandi di bantu oleh keluarga
1 Memberikan Ds: klien mengatakan mau dikasih
analgetik untuk obat
mengurangi nyeri. Do:klien tampak tenang, obat masuk
melalui IV
2 Membantu pasien Ds: Klien bersedia dibantu untuk
untuk identifikasi mengubah posisinya
aktifitas yang Do: Klien tampak lebih kuat berjalan
mampu dilakukan ketika dibantu orang
1 Mengkolaborasi Ds: klien mengatakan mau dikasih
dengan tim dokter obat
dalam pemberian Do:klien tampak tenang, obat masuk
obat anti nyeri melalui IV

2 Mengkolaborasi Ds: klien mengatakan mau dikasih


dengan tenaga program terapy.
rehabilitasi medik Do:klien tampak tenang, tampak
dalam kooperatif.
merencanakan
program terapi
yang tepat.
F. EVALUASI
Nama : Tn. S No. CM : 405xxx
Umur : 59 tahun Diagnosa Medis : Abses Submaandibula
No. Dx Hari / Tanggal / Jam Evaluasi Ttd
1 25 oktober 2018 S : klien mengatakan nyeri di bagian leher.
P : nyeri terasa bila beraktivitas.
Q : Nyeri seperti tertusuk jaarum
R : Leher
S : Skala nyeri 7
T : Terus menerus
O : klien tampak meringis kesakitan, klien
tampak lemah.
A : Masalah Nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
Kaji skala nyeri.
Berikan teknik relaksasi nafas dalam.
Berikan obat analgetik.

S : Keluarga pasien mengatakan belum bisa


bergerak kesamping kanan dan kiri
O : Pasien aktivitas sebatas diatas tempat tidur.
Kegiatan aktivitas makan, mandi,
toileting score 3.
A : Masalah intoleran aktivitas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
Kaji aktivitas klien.
Membaantu klien / keluarga untuk
mengidentivikasi kekurangan dalam
beraktivitas.
Membantu pasien untuk identifikasi
aktifitas yang mampu dilakukan.
26 oktober 2018 S : klien mengatakan nyeri di bagian leher.
P : nyeri terasa bila bergerak.
Q : Nyeri seperti perih
R : Leher
S : Skala nyeri 5-6
T : 30 menit sekali
O : klien tampak lemas, keadaan umum
composmentis
A : Masalah Nyeri teratasi sebagaian
P : Lanjutkan intervensi :
Kaji skala nyeri.
Berikan teknik relaksasi nafas dalam.
Berikan obat analgetik.

S : Keluarga pasien mengatakan bisa bergerak


kesamping kanan dengan hati- hati
O : Pasien aktivitas sebatas diatas tempat tidur.
Kegiatan aktivitas makan, mandi, toileting
score 3.
A : Masalah intoleran aktivitas teratasi
sebagaian
P : Lanjutkan intervensi :
Kaji aktivitas klien.
Membaantu klien / keluarga untuk
mengidentivikasi kekurangan dalam
beraktivitas.
Membantu pasien untuk identifikasi
aktifitas yang mampu dilakukan
27 oktober 2018 S : klien mengatakan nyeri di bagian leher.
P : nyeri terasa bila bergerak
Q : Nyeri seperti panas
R : Leher
S : Skala nyeri 3- 4
T : kadang - kadang
O : klien tampak rileks
A : Masalah Nyeri teratasi
P : intervensi di pertahankan

S : Keluarga pasien mengatakan bisa bergerak


kesamping kanan dan kiri
O : Pasien aktivitas sebatas diatas tempat tidur.
Kegiatan aktivitas makan, mandi, toileting
score 2.
A : Masalah intoleran aktivitas teratasi
P : intervensi dipertahankan

Anda mungkin juga menyukai