Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Nn. D DENGAN ASMA

Disusun untuk memenuhi tugas


Profesi Ners
Stase Keperawatan Medikal Bedah

Oleh:
Silvina Febriani
201030200021

STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG


PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN
TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN KMB
ASMA

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS DIRI
a. KLIEN
1) Nama Klien : Nn. D
2) Tanggal lahir : 18 Januari 2003 / 17 Tahun
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SMA
6) Pekerjaan : Tidak bekerja
7) Alamat : BSD Blok E
8) Status perkawinan : Belum Menikah
9) Sumber informasi : Klien, keluarga klien, rekam medis
10) Tanggal pengkajian : 16 Maret 2020 – 19 Maret 2020
11) Tanggal masuk : 15 Maret 2020
12) No RM : 14.18.01
13) Diagnosa medis : Asma
b. PENANGGUNG JAWAB
1) Nama : Tn. S
2) Umur : 41 tahun
3) Alamat : BSD Blok E
4) Pekerjaan : Wiraswasta
5) Hubungan dengan klien : Orang tua
2. RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan utama saat pengkajian : sudah lama menderita asma,
kelelahan, inhaler
b. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien mengatakan sudah lama menderita penyakit asma, asma
kambuh ketika pasien kelelahan, biasanya pasien menggunakan inhaler
untuk mengurangi asma nya, tetapi kadang asma tidak mereda dan
akhirnya di bawa ke rumah sakit.
c. Riwayat penyakit dahulu :
Pasien mengatakan memang memiliki riwayat asma, apalagi jika
pasien kelelahan asma yang di miliki pasien kambuh dan sering masuk
rumah sakit.
d. Genogram

Keterangan :
Klien :
Perempuan :
Laki – laki :
Garis perkawinan :
Garis keturunan :
Tinggal dalam satu rumah :
Interprestasi : Klien tinggal bersama kedua orang tua nya dalam satu
rumah
Penyakit keturunan : -
Penyakit menular : -

3. PENGKAJIAN SAAT INI


a. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
1) Persepsi tentang kesehatan diri? -
2) Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan
perawatannya? biasanya pasien menggunakan inhaler untuk
mengurangi asma
3) Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan
a) Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat? -
b) Pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan kebersihan diri,
imunisasi? -
c) Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan
(1) Yang dilakukan bila sakit? Jika klien merasakan kadang
asma tidak mereda dan akhirnya di bawa ke rumah
sakit.Kemana pasien biasa berobat bila sakit?
(2) Kebiasaan hidup (konsumsi jamu, alkohol, rokok, kopi, dan
kebiasaan olahraga)
Merokok : -
Alkohol : -
Kebiasaan olahraga, jenis :
No Obat atau jamu yang Dosis Keterangan
biasa dikonsumsi
1. Inhaler - Untuk
mengurari asma
b. Pola nutrisi atau metabolik
1) Intake makan
Sebelum masuk RS Selama di RS
a. Keluhan : Nafsu makan a. Keluhan : Nafsu makan
menurun meningkat
b. Frekuensi : 3x/hari makan b. Frekuensi : 3x/hari makan
c. Menu : Bubur c. Menu : Nasi dan lauk pauk
d. Riwayat alergi makanan : - d. Riwayat alergi makanan : -

2) Intake minum
Sebelum masuk RS Selama di RS
a. Keluhan : - a. Keluhan : -
b. Frekuensi : 5 gelas/hari b. Frekuensi : 7 gelas/hari
c. Menu : Air minrenal c. Menu : Air mineral
d. Riwayat alergi minuman : - d. Riwayat alergi minuman : -

c. Pola eliminasi
1) Buang aie besar (BAB)
Sebelum masuk RS Selama di RS
a. Keluhan BAB : - a. Keluhan BAB : -
b. Frekuensi : 1x/hari g. Frekuensi : 1x/hari
Teratur Teratur
c. Konsistensi : Lembek b. Konsistensi : Lembek
d. Warna : Kuning pekat c. Warna : Kuning pekat
e. Bau : Khas d. Bau : Khas
f. Menggunakan alat bantu e. Menggunakan alat bantu atau
atau obat? Tidak obat? Tidak

2) Buang air kecil (BAK)


Sebelum masuk RS Selama di RS
a. Keluhan BAK : - a. Keluhan BAK : -
b. Frekuensi : 1200 cc/hr b. Frekuensi : 1500 cc/hr
c. Konsistensi : Cair c. Konsistensi : Cair
d. Warna : Kuning terang d. Warna : Kuning terang
e. Bau : Khas amoniak e. Bau : Khas amoniak
f. Menggunakan alat bantu f. Menggunakan alat bantu atau
atau obat? Tidak obat? Tidak
d. Pola aktifitas dan latihan
Klien mengatakan sudah lama menderita penyakit asma, asma kambuh
ketika pasien kelelahan, biasanya pasien menggunakan inhaler untuk
mengurangi asma nya, tetapi kadang asma tidak mereda.
Kemampuan
perawatan diri Selama di Rumah Sakit
0 1 2 3 4
Makan, minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat √
tidur
Berpindah √
Ambulasi ROM √
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dengan bantuan alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total
e. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit Selama dirawat di RS
a. Keluhan : - a. Keluhan : -
b. Kualitas : Baik b. Kualitas : Baik
c. Kuantitas : Baik c. Kuantitas : Baik
d. Perasaan setelah bangun : - d. Perasaan setelah bangun : -
e.

f. Pola perseptual
1) Penglihatan
Pupil : Isokor
Sclera/Konjungtiva : Anemis
2) Pendengaran
Gangguan pendengaran : Tidak
3) Pengecapan
Gangguan pendengaran : Tidak
4) Penciuman
Bentuk : Normal
Gangguan Penciuman : Tidak
5) Sensasi : -
g. Pola seksualitas dan resproduksi : Tidak ada gangguan reproduksi
h. Pola persepsi diri : Klien tidak mampu mengenali proses penyakit
i. Pola peran hubungan : Hubungan dengan teman dan lingkungan
sekitar baik
j. Pola manajemen koping stres : -
k. Sistem nilai dan keyakinan : Klien mengatakan beragama Islam,
menjalankan ibadah sholat dan mengaji bersama teman-temannya

B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Compos mentis
2. BB : 48kg TB : 160 cm IMT : 18.75
3. Kesadaran : GCS ( E:4 M :6 V :5)
4. Vital Signs
TD : 110/90 mmHg
N : 80x/menit
RR : 26x/menit
S: 36,50C
5. Kepala
a. Bentuk : Simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, sebaran
rambut normal.
b. Rambut : Bersih, tidak ada kotoran seperti ketombe atau
kutu rambut
c. Wajah : Bentuk wajah simetris, tidak terdapat kelainan
pada wajah klien
d. Mata : Tidak minus atau silender, bola mata simetris tidak
ada yang membesar
e. Telinga : Bersih, tidak ada kotoran yang menyumbat
lubang telinga
f. Hidung : Bersih, tidak ada polip di dalam hidung
g. Mulut : Bersih, mukosa mulut kering
h. Leher : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran
vena jugularis.
i. Thoraks
Inspeksi : Bentuk dada normal, tidak pigeont chest atau
barrel chest, pengembangan dada normal, tidak
ada retraksi otot nafas.
Palpasi : Tidak ada benjolan, permukaan bagian kiri dan
kanan simetris, fremitus taktil positif,
Perkusi : Suara resonan di semua permukaan paru.
Auskultasi : Suara nafas wheezing di daerah percabangan
bronkus.
j. Jantung
Inspeksi : Ictus kordis teraba
Palpasi : Tidak ada tanda pembesaran jantung, CRT < 3
detik
Perkusi : Pada perkusi tidak ada suara redup
Auskultasi : S1 dan S2 tunggal, tidak terdengar suara mur-mur
k. Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut normal, tidak ada bekas luka, tidak
ada benjolan.
Auskultasi : Terdapat bising usus 10/menit.
Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar, tidak terdapat nyeri
tekan.
Perkusi : Bunyi timpani di atas lambung dan usus.
l. Genetalia dan perinial
Inspeksi : Genitalia dalam batas normal, tidak terpasang
kateter urine, fungsi normal.
m. Kulit dan ekstremitas
1) Ekstremitas atas : tangan kanan terpasang infus RL 20x/menit
Ekstremitas bawah : tidak ada kelainan, simetris kiri dan kanan
Kekuatan otot :
5 5
5 5
Kemampuan pergerakan sendi : Bebas

C. PROGRAM TERAPI PADA TANGGAL


1. Oral
NAMA GOLONGAN INDIKASI
Nebulizer ventolin 3x1 Obat keras Untuk mengobati dan
amp mencegah pengetatan
otot-otot yang
melapisi bronkus di
paru-paru
(bronkospasme)

2. Injeksi
NAMA GOLONGAN INDIKASI
Ranitidine inj 2x1 amp Antasida Untuk menangani
gejala atau penyakit
yang berkaitan dengan
produksi asam berlebih
di dalam lambung
Dexamethason 3x1 Kortikosteroid Untuk mengatasi
amp peradangan, reaksi
alergi, dan penyakit
autoimun

3. Infus
NAMA GOLONGAN INDIKASI
Infus RL 20 TPM Kristaloid Untuk menangani
dehidrasi atau
kehilangan cairan
tubuh saat mengalami
cedera
4. Rencana tindakan
TERAPI
JENIS TERAPI MANFAAT
O2 kanul 4 ltr/menit Untuk memberikan oksigen dengan volume
tidal dan dengan laju pernapasan teratur

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL UNIT KETERANGAN
HEMATOLOGI
DARAH RUTIN
HEMOGLOBIN 12 12-15 Gr/dL Normal
HEMATOKRIT 44 32-45 % Normal
TROMBOSIT 210 150-450 10^3/uL Normal
LEUKOSIT 9000 4000-11000 Sel/uL Normal

E. ANALISA DATA
No Data Fokus / Batasan Etiologi / Faktor Problem / Dx
Karakteristik yang Berhubungan
1. DS : Hambatan upaya Pola napas tidak
- Klien mengatakan sesekali napas efektif
bernafas menggunakan
bantuan otot pernafasan
DO :
- Klien tampak lemah
- Hasil TTV
TD : 110/90 mmHg N:
80x/menit RR : 26x/menit
S: 36,50C
2. DS : Kelelahan otot Gangguan ventilasi
- Klien mengatakan pernapasan spontan
menggunakan inhaler untuk
mengurangi asma
DO :
- Tingkat Kesadaran :
Kesadaran composmentis
GCS 15 (E4 V5 M6).
- Hasil TTV :
TD : 110/90 mmHg N:
80x/menit RR : 26x/menit
S: 36,50C
3. DS : Kurang minat Defisit pengetahuan
- Klien mengatakan kadang dalam belajar tentang asma
asma tidak mereda dan
akhirnya di bawa ke rumah
sakit.
- Klien mengatakan sudah
lama menderita penyakit
asma
- Klien mengatakan asma
kambuh ketika pasien
kelelahan
DO :
- Pada pemeriksaan thoraks
terdapat suara nafas
wheezing di daerah
percabangan bronkus.
- Pasien terlihat sesak
- Hasil TTV
TD : 110/90 mmHg N:
80x/menit RR : 26x/menit
S: 36,50C
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN PROIRITAS
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
2. Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan kelelahan otot
pernafasan
3. Defisit pengetahuan tentang asma berhubungan dengan kurang minat
dalam belajar

G. INTERVENSI
No Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil
(SIKI)
(SDKI) (SLKI)
1. 16 Maret Pola napas tidak Setelah dilakukan Observsi
2020 efektif tindakan - Monitor pola
berhubungan keperawatan selama napas (frekuensi,
dengan 3x24 jam diharapkan kedalaman,
hambatan upaya pola napas membaik usaha napas)
napas dengan kriteria - Monitor bunyi
hasil : napas tambahan
- Penggunaan otot (girgling, mengi,
bantu napas wheezing, ronkhi
menurun kering)
- Pernapasan - Monitor sputum
cuping hidung (jumlah, warna,
- Frekuensi napas aroma)
membaik
- Kedalaman napas Terapeutik
membaik - Pertahankan
kepatenan jalan
panas dengan
head-tilt dan
chin-lift (jaw-
thrust jika curiga
trauma servikal)
- Posisikan semi-
fowler atau
fowler
- Berikan minum
hangat
- Lakukan
fisioterapi dada
- Lakukan
penghisapan
lendir kurang
dari 15 detik
- Lakukan
hiperoksigenasi
sebelum
penghisapan
endotrakeal
- Keluarkan
sumbatan benda
padat dengan
forsep McGill
- Berikan
oksigenasi

Edukasi
- Anjurkan asupan
cairan 2000
ml/hari (jika
tidak kontra
indikasi)
- Ajarkan teknik
batuk efektif

Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik (jika
perlu)
2. 16 Maret Gangguan Setelah dilakukan Observasi
2020 ventilasi spontan tindakan - Identifikasi
berhubungan keperawatan selama adanya kelelahan
dengan 3x24 jam diharapkan otot bantu napas
kelelahan otot ventilasi spontan - Identifikasi efek
pernafasan meningkat dengan perubahan posisi
kriteria hasil : terhadap status
- Penggunaan otot pernafasan
bantu napas - Monitor status
menurun respirasi dan
- PCO2 membaik oksigenasi
- PO2 membaik (frekuensi,
- Takikardi kedalaman
membaik napas,
penggunaan otot
bantu napas,
bunyi napas
tambahan,
saturasi oksigen)

Terapeutik
- Pertahankan
kepatenan jalan
napas
- Berikan posisi
semi fowler atau
fowler
- Fasilitasi
mengubah posisi
senyaman
mungkin
- Berikan
oksigenasi sesuai
kebutuhan (nasa
kanul, masker
wajah, masker
rebreathing atau
non rebreathing)
- Gunakan bag-
valve mask (jika
perlu)

Edukasi
- Ajarkan
melakukan
teknik relaksasi
napas dalam
- Ajarkan
mengubah posisi
secara mandiri
- Ajarkan teknik
batuk efektif

Kolaborasi
- Kolaborasikan
pemberian
bronkhodilator
(jika perlu)
3. 16 Maret Defisit Setelah dilakukan Observasi
2020 pengetahuan tindakan - Identifikasi
tentang asma keperawatan selama kesiapan dan
berhubungan 3x24 jam diharapkan kemampuan
dengan kurang tingkat pengetahuan menerima
minat dalam meningkat dengan informasi
belajar kriteria hasil : - Identifikasi
- Perilaku sesuai faktor-faktor
anjuran meningkat yang dapat
- Verbalisasi minat meningkatkan
dalam belajar dan menurunkan
meningkat motivasi perilaku
- Kemampuan hidup bersih dan
menggambarkan sehat
pengalaman
sebelumnya yang Terapeutik
sesuai dengan - Sediakan materi
topik meningkat dan media
- Perilaku sesuai pendidikan
dengan kesehatan
pengetahuan - Jadwalkan
meningkat pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan
kesempatan
untuk bertanya

Edukasi
- Jelaskan faktor
risiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
- Jadwalkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
- Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
H. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Nama
dan Jam Keperawatan dan
Paraf
17 Pola napas tidak Mengobservasi S : Klien Vina
efektif - Memonitor pola mengatakan
Maret
berhubungan napas (frekuensi, sesekali bernafas
2020 dengan kedalaman, usaha menggunakan
hambatan upaya napas) bantuan otot
napas - Memonitor bunyi pernafasan
Jam napas tambahan
(girgling, mengi, O :
09.00
wheezing, ronkhi Klien tampak
WIB kering) lemah
- Memonitor sputum
(jumlah, warna, Hasil TTV
aroma) TD : 110/90
mmHg N :
Menterapeutik 80x/menit RR :
- Mempertahankan 26x/menit S:
0
kepatenan jalan 36,5 C
panas dengan head-
tilt dan chin-lift A : Masalah
(jaw-thrust jika belum teratasi
curiga trauma
servikal) P : Intervensi
- Memposisikan dilanjutkan
semi-fowler atau
fowler Observasi
- Memberikan - Monitor pola
minum hangat napas
- Melakukan (frekuensi,
fisioterapi dada kedalaman,
- Melakukan usaha napas)
penghisapan lendir - Monitor bunyi
kurang dari 15 napas tambahan
detik (girgling,
- Melakukan mengi,
hiperoksigenasi wheezing,
sebelum ronkhi kering)
penghisapan - Monitor
endotrakeal sputum
- Mengeluarkan (jumlah, warna,
sumbatan benda aroma)
padat dengan Terapeutik
forsep McGill - Pertahankan
- Memberikan kepatenan jalan
oksigenasi panas dengan
head-tilt dan
Mengedukasi chin-lift (jaw-
- Menganjurkan thrust jika
asupan cairan 2000 curiga trauma
ml/hari (jika tidak servikal)
kontraindikasi) - Posisikan semi-
- Mengajarkan fowler atau
teknik batuk efektif fowler
- Berikan minum
Mengkolaborasi hangat
- Mengkolaborasi - Lakukan
pemberian fisioterapi dada
bronkodilator, - Lakukan
ekspektoran, penghisapan
mukolitik (jika lendir kurang
perlu) dari 15 detik
- Lakukan
hiperoksigenasi
sebelum
penghisapan
endotrakeal
- Keluarkan
sumbatan
benda padat
dengan forsep
McGill
- Berikan
oksigenasi

Edukasi
- Anjurkan
asupan cairan
2000 ml/hari
(jika tidak
kontraindikasi)
- Ajarkan teknik
batuk efektif

Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik (jika
perlu)
17 Gangguan Mengobservasi S:Klien Vina
ventilasi spontan - Mengidentifikasi mengatakan
Maret
berhubungan adanya kelelahan menggunakan
2020 dengan otot bantu napas inhaler untuk
kelelahan otot - Mengidentifikasi mengurangi asma
pernafasan efek perubahan
Jam posisi terhadap O:
status pernafasan Tingkat
10.30
- Memonitor status Kesadaran :
WIB respirasi dan compos mentis
oksigenasi
(frekuensi, GCS 15 (E4 V5
kedalaman napas, M6).
penggunaan otot
bantu napas, bunyi Hasil TTV :
napas tambahan, TD : 110/90
saturasi oksigen) mmHg
N : 80x/menit
Menterapeutik RR : 26x/menit
- Mempertahankan S: 36,50C
kepatenan jalan
napas A: Masalah
- Memberikan posisi belum teratasi
semi fowler atau
fowler P : Intervensi
- Memfasilitasi dilanjutkan
mengubah posisi
senyaman mungkin Observasi
- Memberikan - Identifikasi
oksigenasi sesuai adanya
kebutuhan (nasa kelelahan otot
kanul, masker bantu napas
wajah, masker - Identifikasi
rebreathing atau efek perubahan
non rebreathing) posisi terhadap
- Menggunakan bag- status
valve mask (jika pernafasan
perlu) - Monitor status
respirasi dan
Mengedukasi oksigenasi
- Mengajarkan (frekuensi,
melakukan teknik kedalaman
relaksasi napas napas,
dalam penggunaan
- Mengajarkan otot bantu
mengubah posisi napas, bunyi
secara mandiri napas
- Mengajarkan tambahan,
teknik batuk efektif saturasi
oksigen)
Mengkolaborasi
- Mengkolaborasikan Terapeutik
pemberian - Pertahankan
bronkhodilator (jika kepatenan jalan
perlu) napas
- Berikan posisi
semi fowler
atau fowler
- Fasilitasi
mengubah
posisi
senyaman
mungkin
- Berikan
oksigenasi
sesuai
kebutuhan
(nasa kanul,
masker wajah,
masker
rebreathing
atau non
rebreathing)
- Gunakan bag-
valve mask
(jika perlu)

Edukasi
- Ajarkan
melakukan
teknik relaksasi
napas dalam
- Ajarkan
mengubah
posisi secara
mandiri
- Ajarkan teknik
batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasikan
pemberian
bronkhodilator
(jika perlu)
17 Defisit Observasi S: Vina
pengetahuan - Identifikasi - Klien
Maret
tentang asma kesiapan dan mengatakan
2020 berhubungan kemampuan kadang asma
dengan kurang menerima tidak mereda
minat dalam informasi dan akhirnya
Jam belajar - Identifikasi faktor- di bawa ke
faktor yang dapat rumah sakit.
11.30
meningkatkan dan - Klien
WIB menurunkan mengatakan
motivasi perilaku sudah lama
hidup bersih dan menderita
sehat penyakit asma
- Klien
Terapeutik mengatakan
- Sediakan materi asma kambuh
dan media ketika pasien
pendidikan kelelahan
kesehatan
- Jadwalkan O:
pendidikan
Pada pemeriksaan
kesehatan sesuai
thoraks terdapat
kesepakatan
suara nafas
- Berikan
wheezing di
kesempatan untuk
daerah
bertanya
percabangan
bronkus.
Edukasi
- Jelaskan faktor
A: Masalah
risiko yang dapat
belum teratasi
mempengaruhi
kesehatan
P : Intervensi
- Jadwalkan perilaku
dilanjutkan
hidup bersih dan
sehat
Observasi
- Ajarkan strategi
- Identifikasi
yang dapat
kesiapan dan
digunakan untuk
kemampuan
meningkatkan
menerima
perilaku hidup
informasi
bersih dan sehat
- Identifikasi
faktor-faktor
yang dapat
meningkatkan
dan
menurunkan
motivasi
perilaku hidup
bersih dan sehat

Terapeutik
- Sediakan
materi dan
media
pendidikan
kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan
kesehatan
sesuai
kesepakatan
- Berikan
kesempatan
untuk bertanya

Edukasi
- Jelaskan faktor
risiko yang
dapat
mempengaruhi
kesehatan
- Jadwalkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
- Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
18 Pola napas tidak Mengobservasi S : Klien Vina
efektif - Memonitor pola mengatakan
Maret
berhubungan napas (frekuensi, sesekali bernafas
2020 dengan kedalaman, usaha menggunakan
hambatan upaya napas) bantuan otot
napas - Memonitor bunyi pernafasan
napas tambahan
Jam
(girgling, mengi, O:
09.00 wheezing, ronkhi Klien tampak
kering) lemah
WIB
- Memonitor sputum
(jumlah, warna, Hasil TTV
aroma) TD : 110/90
mmHg
Menerapeutik N : 80x/menit
- Mempertahankan RR : 26x/menit
kepatenan jalan S: 36,50C
panas dengan head- A : Masalah
tilt dan chin-lift teratasi sebagian
(jaw-thrust jika
curiga trauma P : Intervensi
servikal) dilanjutkan
- Memposisikan
semi-fowler atau Observasi
fowler - Monitor pola
- Memberikan napas
minum hangat (frekuensi,
- Melakukan kedalaman,
fisioterapi dada usaha napas)
- Melakukan - Monitor bunyi
penghisapan lendir napas tambahan
kurang dari 15 (girgling,
detik mengi,
- Melakukan wheezing,
hiperoksigenasi ronkhi kering)
sebelum - Monitor
penghisapan sputum
endotrakeal (jumlah, warna,
- Mengeluarkan aroma)
sumbatan benda
padat dengan Terapeutik
forsep McGill - Pertahankan
- Memberikan kepatenan jalan
oksigenasi panas dengan
head-tilt dan
Mengedukasi chin-lift (jaw-
- Menganjurkan thrust jika
asupan cairan 2000 curiga trauma
ml/hari (jika tidak servikal)
kontraindikasi) - Posisikan semi-
- Mengajarkan fowler atau
teknik batuk efektif fowler
- Berikan minum
Mengkolaborasi hangat
- Mengkolaborasi - Lakukan
pemberian fisioterapi dada
bronkodilator, - Lakukan
ekspektoran, penghisapan
mukolitik (jika lendir kurang
perlu) dari 15 detik
- Lakukan
hiperoksigenasi
sebelum
penghisapan
endotrakeal
- Keluarkan
sumbatan
benda padat
dengan forsep
McGill
- Berikan
oksigenasi

Edukasi
- Anjurkan
asupan cairan
2000 ml/hari
(jika tidak
kontraindikasi)
- Ajarkan teknik
batuk efektif

Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik (jika
perlu)
18 Gangguan Observasi S:Klien Vina
ventilasi spontan - Identifikasi adanya mengatakan
Naret
berhubungan kelelahan otot menggunakan
2020 dengan bantu napas inhaler untuk
kelelahan otot - Identifikasi efek mengurangi asma
pernafasan perubahan posisi
10.30 terhadap status
pernafasan
WIB
- Monitor status O:
respirasi dan Tingkat
oksigenasi Kesadaran :
(frekuensi, Compos mentis
kedalaman napas,
penggunaan otot GCS 15 (E4 V5
bantu napas, bunyi M6).
napas tambahan,
saturasi oksigen) Hasil TTV :
TD : 110/90
Terapeutik mmHg
- Pertahankan N : 80x/menit
kepatenan jalan RR : 26x/menit
napas S: 36,50C
- Berikan posisi semi
fowler atau fowler A: Masalah
- Fasilitasi teratasi sebagian
mengubah posisi
senyaman mungkin P : Intervensi
- Berikan oksigenasi dilanjutkan
sesuai kebutuhan
(nasa kanul, masker Observasi
wajah, masker - Identifikasi
rebreathing atau adanya
non rebreathing) kelelahan otot
- Gunakan bag-valve bantu napas
mask (jika perlu) - Identifikasi
efek perubahan
Edukasi posisi terhadap
- Ajarkan melakukan status
teknik relaksasi pernafasan
napas dalam - Monitor status
- Ajarkan mengubah respirasi dan
posisi secara oksigenasi
mandiri (frekuensi,
- Ajarkan teknik kedalaman
batuk efektif napas,
penggunaan
Kolaborasi otot bantu
- Kolaborasikan napas, bunyi
pemberian napas
bronkhodilator (jika tambahan,
perlu) saturasi
oksigen)

Terapeutik
- Pertahankan
kepatenan jalan
napas
- Berikan posisi
semi fowler
atau fowler
- Fasilitasi
mengubah
posisi
senyaman
mungkin
- Berikan
oksigenasi
sesuai
kebutuhan
(nasa kanul,
masker wajah,
masker
rebreathing
atau non
rebreathing)
- Gunakan bag-
valve mask
(jika perlu)

Edukasi
- Ajarkan
melakukan
teknik relaksasi
napas dalam
- Ajarkan
mengubah
posisi secara
mandiri
- Ajarkan teknik
batuk efektif

Kolaborasi
- Kolaborasikan
pemberian
bronkhodilator
(jika perlu)
18 Defisit Observasi S: Vina
pengetahuan - Identifikasi - Klien
Maret
tentang asma kesiapan dan mengatakan
2020 berhubungan kemampuan kadang asma
dengan kurang menerima tidak mereda
minat dalam informasi dan akhirnya
11.30
belajar - Identifikasi faktor- di bawa ke
WIB faktor yang dapat rumah sakit.
meningkatkan dan - Klien
menurunkan mengatakan
motivasi perilaku sudah lama
hidup bersih dan menderita
sehat penyakit asma
Terapeutik - Klien
- Sediakan materi mengatakan
dan media asma kambuh
pendidikan ketika pasien
kesehatan kelelahan
- Jadwalkan
pendidikan O:
kesehatan sesuai Pada pemeriksaan
kesepakatan thoraks terdapat
- Berikan suara nafas
kesempatan untuk wheezing di
bertanya daerah
Edukasi percabangan
- Jelaskan faktor bronkus.
risiko yang dapat
mempengaruhi A: Masalah
kesehatan teratasi sebagian
- Jadwalkan perilaku
hidup bersih dan P : Intervensi
sehat dilanjutkan
- Ajarkan strategi
yang dapat Observasi
digunakan untuk - Identifikasi
meningkatkan kesiapan dan
perilaku hidup kemampuan
bersih dan sehat menerima
informasi
- Identifikasi
faktor-faktor
yang dapat
meningkatkan
dan
menurunkan
motivasi
perilaku hidup
bersih dan sehat
Terapeutik
- Sediakan
materi dan
media
pendidikan
kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan
kesehatan
sesuai
kesepakatan
- Berikan
kesempatan
untuk bertanya

Edukasi
- Jelaskan faktor
risiko yang
dapat
mempengaruhi
kesehatan
- Jadwalkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
- Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
19 Pola napas tidak Mengobservasi S : Klien Vina
efektif - Memonitor pola mengatakan sudah
Maret
berhubungan napas (frekuensi, tidak bernafas
2020 dengan kedalaman, usaha menggunakan
hambatan upaya napas) bantuan otot
napas - Memonitor bunyi pernafasan
Jam napas tambahan
(girgling, mengi, O:
09.00
wheezing, ronkhi Hasil TTV
WIB kering) TD : 110/90
- Memonitor sputum mmHg N :
(jumlah, warna, 80x/menit RR :
aroma) 26x/menit S:
0
36,5 C
Menerapeutik A : Masalah
- Mempertahankan teratasi
kepatenan jalan
panas dengan head- P : Intervensi
tilt dan chin-lift dihentikan
(jaw-thrust jika
curiga trauma
servikal)
- Memposisikan
semi-fowler atau
fowler
- Memberikan
minum hangat
- Melakukan
fisioterapi dada
- Melakukan
penghisapan lendir
kurang dari 15
detik
- Melakukan
hiperoksigenasi
sebelum
penghisapan
endotrakeal
- Mengeluarkan
sumbatan benda
padat dengan
forsep McGill
- Memberikan
oksigenasi

Mengedukasi
- Menganjurkan
asupan cairan 2000
ml/hari (jika tidak
kontraindikasi)
- Mengajarkan
teknik batuk efektif

Mengkolaborasi
- Mengkolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik (jika
perlu)
19 Gangguan Observasi S:Klien Vina
ventilasi spontan - Identifikasi adanya mengatakan sudah
Maret
berhubungan kelelahan otot tidak
2020 dengan bantu napas menggunakan
kelelahan otot - Identifikasi efek inhaler
pernafasan perubahan posisi
10.30 terhadap status O:
pernafasan Tingkat
WIB
- Monitor status Kesadaran :
respirasi dan Kesadaran
oksigenasi composmentis
(frekuensi,
kedalaman napas, GCS 15 (E4 V5
penggunaan otot M6).
bantu napas, bunyi
napas tambahan, Hasil TTV :
saturasi oksigen) TD : 110/90
mmHg
Terapeutik N : 80x/menit
- Pertahankan RR : 26x/menit
kepastenan jalan S: 36,50C
napas
- Berikan posisi semi A: Masalah
fowler atau fowler teratasi
- Fasilitasi
mengubah posisi P : Intervensi
senyaman mungkin dihentikan
- Berikan oksigenasi
sesuai kebutuhan
(nasa kanul, masker
wajah, masker
rebreathing atau
non rebreathing)
- Gunakan bag-valve
mask (jika perlu)

Edukasi
- Ajarkan melkukan
teknik relaksasi
napas dalam
- Ajarkan mengubah
posisi secara
mandiri
- Ajarkan teknik
batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasikan
pemberian
bronkhodilator (jika
perlu)
19 Defisit Observasi S : Klien Vina
pengetahuan - Identifikasi mengatakan sudah
Maret
tentang asma kesiapan dan bisa memahami
2020 berhubungan kemampuan kondisi dan
dengan kurang menerima pencegahan asma
minat dalam informasi
11.30 belajar - Identifikasi faktor- O : Klien tampak
faktor yang dapat
WIB percaya diri untuk
meningkatkan dan
menurunkan mengatasi asma
motivasi perilaku
A: Masalah
hidup bersih dan
teratasi
sehat
P : Intervensi
Terapeutik
dihentikan
- Sediakan materi
dan media
pendidikan
kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk
bertanya

Edukasi
- Jelaskan faktor
risiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
- Jadwalkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
- Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat

Anda mungkin juga menyukai