Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK KLIEN NY.

R USIA 68 THN DENGAN


DIABETES MELITUS (DM) TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
TELUK DALAM BANJARMASIN

STASE KEPERAWATAN GERONTIK

Disusun Oleh:
Andreas Angga Famfilio
113063C118002

PRESEPTOR AKADEMIK :

Theresia Ivana, S.Kep.,Ners.,MSN.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN X


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2020-2021
Lampiran Format Laporan Kasus Asuhan Keperawatan Lansia
Form Pengkajian Lanjut Usia
Program Studi Ilmu Sarjana Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan Banjarmasin

Nama Yankes : Puskesmas Teluk Dalam


Alamat Yankes : Jl. Sutoyo Gg. Setia Budi Rt 10
Nama Pengkaji : Andreas Angga Famfilio
Tanggal Pengkajian : 08 November 2021
Identitas Diri Klien
Nama (inisial) : Ny. R
Umur : 68 Tahun
Jenis Kelamin :P
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja
Sumber Informasi : Klien
Keluarga yang dapat dihubungi : Ny. R
Diagnosis Medis (bila ada) :-
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Keluhan utama : Klien mengatakan” Badan lemas
2. Kronologi keluhan :
a. Faktor Pencetus :
Pada saat pengkajian klien mengeluh badan lemah, klien juga
mengatakan lemas saat melakukan aktivitas seperti mandi, menganti
pakaian dan untuk berkemih dan buang air besar (BAB) pasien dibantu
oleh anaknya saat pasien mengeluhkan badan lemas, klien tampak
lemah, TTV : TD 140/80, R : 19x/mnt, N:89x/mnt T:36,9 C, GDS :
285.
b. Timbulnya Keluhan : (  ) Mendadak ( ) Bertahap
c. Lamanya : 24 Jam, bila Gula darah turun/normal

3. Alasan masuk panti :-


4. Tanggal masuk panti :-

Riwayat Kesehatan Masa Lalu


1. Riwayat Imunisasi :
Klien mengatakan sudah vaksin covid – 19
2. Riwayat Alergi :
Klien mengatakan tidak ada alergi makanan dan obat – obatan
3. Riwayat Kecelakaan :
Klien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan
4. Riwayat dirawat di Rumah Sakit :
Klien mengatakan tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya
5. Riwayat Pemakaian Obat :
Klien mengatakan rutin minum obat hipertensi dan obat penurun gula
darah yang diberikan puskesmas

Riwayat Kesehatan Keluarga (termasuk riwayat psikososial dan


spiritual)

1. Orang terdekat dengan klien : Anak Ny.R


2. Masalah yang mempengaruhi klien : Tidak ada
3. Mekanisme koping terhadap stress :-
( ) Pemecahan masalah ( ) Minum obat ( ) Tidur
( ) Makan ( ) Cari pertolongan ( ) Lain-
lain.......................
4. Persepsi klien tentang penyakitnya :
a. Hal yang sangat dipikirkan saat ini
b. Harapan setelah menjalani pembinaan di panti
c. Perubahan yang dirasakan setelah masuk panti
5. Sistem nilai kepercayaan
a. Aktivitas keagamaan/ kepercayaan yang dilakukan (macam dan
frekuensi)
Klien mengatakan selalu beribadah dengan sholat 5 waktu
b. Kegiatan keagamaan/ kepercayaan yang dilakukan
Klien mengatakan biasanya mengikuti kegiatan agama disekitar
lingkungan, akan tetapi dengan adanya covid 19 jarang dilakukan
c. Percaya adanya kematian
Klien mengatakan bahwa setiap makhluk yang hidup pasti akan mati
(meninggal)

Pola Kebiasaan Sehari-Hari

1. Nutrisi
a. Frekuensi makan : 3 x Sehari
b. Nafsu makan : Baik
c. Jenis makanan : Nasi, ikan dan sayur mayor
d. Makanan yang tidak disukai : Klien mengatakan menyukai semua
makanan
e. Alergi makanan/ pantangan : Klien mengatakan tidak ada alergi
makanan
f. Kebiasaan sebelum makan : tidak ada
g. Berat badan dan tinggi badan : 58 kg dan 156 cm

2. Eliminasi
a. Berkemih
Frekuensi : 9 x/ hari
Warna : kuning
Keluhan yang berhubungan dengan berkemih :
Klien mengatakan tidak ada keluhan berhubungan dengan berkemih,
hanya saja frekuensi berkemihnya lebih sering.
b. Defekasi
Frekuensi :1x
Waktu : pagi hari
Konsistensi : lembek
Warna : kekuningan
Bau : bau seperti umumnya
Keluhan yang berhubungan dengan defekasi : Tidak ada
Pengalaman pemakaian laksatif/ pencahar : Tidak ada
3. Personal hygiene
a. Mandi
Frekuensi : 2 x sehari
Pemakaian sabun : Ya
b. Kebersihan mulut
Frekuensi : 2 x sehari
Waktu : pagi dan malam
c. Cuci rambut
d. Frekuensi : 2 hari sekali
Pemakaian sampo : Ya
e. Gunting kuku
Frekuensi : 1 minggu sekali
4. Istirahat dan tidur
a. Lamanya tidur (jam / hari) : 5 jam / hari
b. Tidur siang : Tidak
5. Aktivitas dan latihan
a. Olahraga : Tidak
Jenis dan frekuensi :-
b. Kegiatan waktu luang : Bersih bersih halaman
c. Keluhan waktu beraktivitas : Lemas
( ) Pergerakan tubuh ( √ ) Mengenakan
pakaian
( ) Bersolek (√ ) Mandi
( ) sesak napas setelah beraktivitas ( ) Lain-lain
6. Kebiasaan
a. Merokok : Tidak
Frekuensi :-
Jumlah :-
Lama pakai :-
b. Minuman keras : Tidak
Frekuensi :-
Jumlah :-
Lama pakai :-
c. Ketergantungan obat : Tidak
Frekuensi :-
Jumlah :-
Lama pakai :-

Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Baik
2. Tanda-tanda vital :
TD : 140/80 R : 19 x/mnt N: 89 x/mnt, T: 36,
3. Kepala :
Wajah tampak simetris, Rambut Tampak tebal, berwarna hitam, tidak ada
luka di rambut dan di wajah.
4. Mata :
Bola mata simetris kanan dan kiri, tidak ada edema, konjungtiva tidak
anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya +/+
5. Hidung :
Deviasi septum nasal simetris dengan posisi ditengah, tidak ada polip dan
indra penciuman berfungsi dengan baik
6. Telinga :
Letak kedua telinga simetris, tidak ada serumen, kemampuan mendengar
kedua telinga kanan dan kiri (+/+)
7. Mulut dan bibir :
Mulut tidak sumbing, mukosa tampak lembab, tonsil tidak membesar, gigi
tidak lengkap, gusi tidak bengkak, lidah tampak bersih
8. Leher :
Simetris, Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,Tidak ada pembesaran
kelenjar limfe Trakea posisi ditengah danTidak ada peningkatan JVP
9. Dada :
Inspeksi : Simetris dada kanan dan kiri, tidak ada
penggunaan otot bantu nafas, ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Taktil fremitus teraba, tidak ada massa,
Perkusi : Perkusi paru sonor, jantung redup
Auskultasi : Suara paru vesikuler, suara jantung LUB- DUB
(Reguler tunggal)
10. Abdomen :
Abdomen tampak datar, tidak ada lesi, Bising usus 18 x/menit, Posisi
hepar pada kuadran kanan atas abdomen tidak teraba, limpa tidak teraba,
ginjal tidak ada nyeri, kandung kemih kosong, tidak ada nyeri tekan
danTidak ada suara abnormal, suara abdomen tympani.
11. Ekstremitas :
Tidak terdapat edema pada ekstermitas klien, tetapi ada kelemahan pada
klien dimana biasanya klien juga sering kelelahan saat beraktivitas.

5 5
4 4

Pengkajian Status Fungsional


Pengkajian status fungsional adalah suatu bentuk pengukuran kemampuan
seseorang untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri.
Pengkajian ini menggunakan Indeks Kemandirian Katz untuk aktivitas kehidupan
sehari-hari yang berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri atau tergantung dari
klien dalam hal makan, kontinen (defekasi/ berkemih), berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian dan mandi.
A (  ) Kemandirian dalam hal makan, kontinen (defekasi/ berkemih), berpindah,
ke kamar kecil, berpakaian dan mandi
B_____ Kemandirian dalam semua hal, kecuali satu dari fungsi tersebut
C_____ Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D_____ Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
tambahan
E_____ Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil
dan satu fungsi tambahan
F_____ Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil
berpindah dan satu fungsi tambahan
G_____ Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E, F
Keterangan:
Mandiri berarti tanpa pengawasan
Pengkajian Psikososial
Pengkajian ini menggunakan Skala Depresi Geriatri bentuk singkat dari Yesavage
(1983)
No Pertanyaan Ya Tidak
.
1. Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan V
anda?
2. Sudahkan anda mengeluarkan aktivitas dan minat anda? V
3. Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong? V
4. Apakah anda sering merasa bosan? V
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap V
waktu?
6. Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda? V
7. Apakah anda merasa bahagia setiap waktu? V
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya? V
9 Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam V
hari daripada pergi dan melakukan sesuatu yang baru?
10. Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih V
banyak masalah dengan ingatan anda daripada yang
lainnya?
11. Apakah anda berpikir sangat menyenangkan hidup saat V
ini?
12. Apakah anda merasa saya (perawat) sangat tidak V
berguna dengan keadaan anda sekarang?
13. Apakah anda merasa penuh berenergi semangat? V
14. Apakah anda berpikir bahwa situasi anda tak ada V
harapan?
15. Apakah anda berpikir bahwa banyak orang yang lebih V
baik daripada anda?

Keterangan:
Skor: Hitung jumlah jawaban yang sesuai indikasi (tanda ”V”)
Setiap jawaban yang sesuai diberi nilai 1 (satu)
Interpretasi:
Skor 5 – 9 menunjukkan kemungkinan depresi
Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)
Tujuan: penilaian defisit otak organik pada klien lansia
Perlu diingat ini adalah status kuesioner mental umum, dan jawaban pertanyaan
cenderung bias berdasarkan buadaya, usia dan pendidikan
Ijinkan satu kesalahan jika subjek hanya memiliki pendidikan sekolah dasar
Biarkan satu kesalahan jika subjek memiliki pendidikan sekolah tinggi
Ajukan pertanyaan 1-1- dalam daftar ini dan catat semua jawaban
Pertanyaan Jawaban
Benar Salah
1. Tanggal berapa hari ini? 
2. Apa hari minggu itu? 
3. Apa nama tempat ini? 
4. Berapakah nomor telepon anda? (jika mereka memiliki telepon) 
5. Apa alamat jalan menuju rumah anda? 
6. Berapa umur anda? 
7. Kapan anda lahir? 
8. Siapa presiden Indonesia sekarang? 
9. Siapa nama ibu anda? 
10. Kurang 3 dari 20 dan tetap mengurangkan 3 dari setiap nomor baru, 
semua jalan ke bawah.

Jumlah kesalahan: 0

Skoring:
0-2 kesalahan : utuh, intelektual berfungsi
3-4 kesalahan : penurunan intelektual mild
5-7 kesalahan : penurunan intelektual moderat
8-10 kesalahan : penurunan intelektual parah
Sumber:
Pffeifer, E. 1975. A Short Portable Mental Status Questionnaire for the
Assessment of Organic Brain Deficit in Elderly Patients. Journal of American
Geriatrics Society. 23, 433-41
Morse Fall Scale (MFS)
Skala Jatuh dari Morse
Nama : Ny. R Usia : 68 tahun
Panti/ Wisma : Puskesmas Teluk Dalam Tanggal : 08 November
2021
Pengkajian Skala Nilai
1. Riwayat jatuh: apakah lansia pernah jatuh Tidak 0
dalam 3 bulan terakhir? 0
Ya
25
2. Diagnosa sekunder: apakah lansia memiliki Tidak 15
lebih dari satu penyakit? 0
Ya
15
3. Alat bantu jalan: 30
- Bedrest/ dibantu perawat
- Kruk/ tongkat/ walker 0
- Berpegangan pada benda-benda di
sekitar (kursi, lemari, meja) 15

30
4. Terapi intravena: apakah saat ini terpasang Tidak 0
infus/ cairan intravena pada lansia? 0
Ya
20
5. Gaya berjalan/ cara berpindah 10
- Normal/ bedrest. Immobile (tidak
dapat bergerak sendiri) 0
- Lemah (tidak bertenaga)
- Gangguan/ tidak normal (pincang,
diseret) 10
20
6. Status mental 0
- Lansia menyadari kondisi dirinya
sendiri 0
- Lansia mengalami keterbatasan
daya ingat 15
Hasil skor : 55

Interpretasi : Tidak ada risiko


Tindakan : Perawatan dasar

Hasil penilaian MFS


Tingkat Risiko Skor MFS Tindakan
Tidak ada risiko 0-24 Perawatan dasar
Risiko rendah 25-50 Intervensi pencegahan risiko standar
Risiko tinggi > 51 Intervensi pencegahan risiko tinggi
Analisa data

Data Etiologi Masalah


Keperawatan
Data Subjektif : Intoleransi aktivitas Intoleransi
Klien mengatakan” mengeluh aktivitas berhubungan Aktivitas
badan lemas, klien juga dengan kelemahan dan
mengatakan lemas saat penurunan simpanan
melakukan aktivitas. energy

Data Objektif :
- Pasien tampak
lemah
- TTV :
TD =
TD 140/80
R : 19x/mnt
N:89x/mnt
T:36,9 C
GDS : 285
Data Subjektif : Resiko Jatuh b.d Resiko Jatuh
Pada saat pengkajian klien perubahan kadar glukosa
mengeluh badan lemah, klien darah

juga mengatakan lemas saat


melakukan aktivitas seperti
mandi, menganti pakaian dan
untuk berkemih dan buang
air besar (BAB) pasien
dibantu oleh anaknya saat
pasien mengeluhkan badan
lemas.

Data Objektif :
- Hasil penilain MFS
Tingkat Risiko Tinggi
dengan hasil (55).

Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan dan penurunan simpanan energy ditandai
dengan pasien mengatakan” badan lemas klien juga mengatakan lemas saat
melakukan aktivitas. Saat pengkajian didapatkan TTV pasien: TD TD 140/80,
R : 19x/mnt, N:89x/mnt, T:36,9 C, GDS : 285.
2. Resiko Jatuh b.d perubahan kadar glukosa darah ditandai dengan pasien
menagatakan” Pada saat pengkajian klien mengeluh badan lemah, klien juga
mengatakan lemas saat melakukan aktivitas seperti mandi, menganti pakaian
dan untuk berkemih dan buang air besar (BAB) pasien dibantu oleh anaknya
saat pasien mengeluhkan badan lemas, klien tampak lemah. Saat pengkajian
didapatkan TTV pasien : TD 140/80, R : 19x/mnt, N:89x/mnt T:36,9 C, GDS :
285.
Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Mengkaji Tanda-tanda vital klien. 1. Untuk mengetahui keadaan
kelemahan dan keperawatan selama 60 menit 2. Cek GDS klien. umum klien.
penurunan simpanan diharapkan intoleransi aktivitas 2. Untuk mengetahui kadar gula
energy teratasi dengan kriteria hasil : 3. Anjurkan keluarga untuk darah pasien.
a. Klien dapat berpartisipasi membantu memenuhi kebutuhan
dalam aktivitas yang di ADL klien.
inginkan 3. Agar kebutuhan ADL klien
4. Diskusikan dengan pasien
b. Melaporkan peningkatan terpenuhi
kebutuhan akan aktivitas. Membuat
dalam toleransi aktivitas yang
jadwal perencanaan dengan pasien
dapat di ukur
dan identifikasi aktivitas yang
c. Kadar glukosa darah membaik 4. Pendidikan dapat memberikan
menimbulkan kelelahan.
d. Lemas/Lesu menurun. motivasi untuk meningkatkan
e. Tanda-tanda vital dalam bata tingkat aktivitas.
5. Anjurkan aktivitas alternatif
normal
dengan periode istirahat yang
f. Mampu melakukan aktivitas
cukup/tanpa diganggu.
sehari-hari (ADls) secara
mandiri. 6. Mendikusikan cara mengehmat 5. Mencegah kelelahan berlebihan.
g. Mampu berpindah : dengan kalori selama mandi, berpindah
atau tanpa bantuan alat tempat

6. Pasien akan dapat melakukan


lebih banyak kegiatan dengan
penurunan akan pada energi
7. Anjurkan pasien untuk rutin cek
pada setiap kegiatan.
gula darah.

7. Untuk mengetahui kadar gula


darah.

8. Anjurkan pasien untuk rutin minum 8. Obat Gliniponen untuk


obat yang telah diresepkan dokter : menurunkan kadar gula darah
Gliniponen 2 mg dan obat pada penderita diabetes mellitus
Acarbose 50 mg 2x1. tipe 2. Sedangkan obat
Acarbooe obat ini dapat
mengurangi kenaikan gula darah
setelah makan.
2. Resiko Jatuh b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kekurangan baik 1. Mengetahui secara cepat hal-hal
perubahan kadar keperawatan selama 60 menit kognitif atau fisik dari pasien yang apa saja yang mungkin akan
glukosa darah diharapkan resiko jatuh dapat mungkin meningkatkan potensi meningkatkan potensi kejadian
teratasi dengan kriteria hasil : jatuh pada lingkungan tertentu. jatuh pasien.
a. Klien tidak jatuh saat berdiri 2. Identifikasi Karakteristik dari 2. Mengetahui keadaan lingkungan
maupun berjalan. lingkungan yang mungkin yang mungkin meningkatkan
b. Klien tidak jatuh saat ke kamar meningkatkan potensi jatuh (seperti potensi kejadian jatuh pada
mandi lantai licin dan tangga terbuka. pasien.
c. Klien mampu melakukan 3. Anjurkan keluarga untuk enata
aktivitas yang ringan seperti lingkungan rumah dan 3. Barang ditengah jalan bisa
(makan, minum dan berpindah menyingkirkan barang menutup menganggu klien dan barang
tempat). jalan. kecil bisa membuat klien terjatuh.
4. Anjurkan keluarga untuk sediakan
4. Pencahayaan yang baik akan
pencahayaan yang cukup dalam
meningkatkan penglihatan pasien
rangka meningkatkan pandangan
sehingga mengurangi terjadinya
klien.
resiko jatuh
5. Anjurkan keluarga untuk
mengawasi klien dan menemani
5. Kamar mandi cenderung daerah
klien saat kekamar kecil.
yang licin dan berbahaya.
6. Anjurkan keluarga untuk sediakan
pegangan pada tangga dan 6. Pegangan tangan berfungsi untuk
pegangan pada kamar mandi yang membantu pasien aat berjalan.
dapat dilihat pasien.
7. Ajarkan anggota keluarga
mengenai faktor resiko yang
7. Keluarga dapat mengetahui hal
berkontribusi terhadap adanya
apa aja yang menjadi faktor
kejadian jatuh dan bagaimana
resiko kejadian jatuh, sehingga
keluarga bisa menurunkan resiko
harapanya keluarga dapat
ini.
meminimalkan faktor tersebut.
Evaluasi:
No Implementasi Evaluasi
1. 1. Mengkaji tanda – tanda vital
S :
Hasil yang didapat :
Klien dan keluarga mengatakan
TD 140/80
mengerti dengan yang dianjurkan
R : 19x/mnt
perawat
N:89x/mnt
T:36,9 C
2. Cek GDS klien. O:
Hasil yang didapatkan gula darah - Pasien dan keluarga mengerti
klien : 285 apa yang sudah dijelaskan
3. Anjurkan keluarga untuk perawat
membantu memenuhi kebutuhan - TTV :
ADL klien. TD 140/80
4. Diskusikan dengan pasien R : 19x/mnt
kebutuhan akan aktivitas. N:89x/mnt
Membuat jadwal perencanaan T:36,9 C
dengan pasien dan identifikasi GDS : 285
aktivitas yang menimbulkan
A : Intoleransi Aktivitas teratasi
kelelahan.
5. Anjurkan aktivitas alternatif
P : Hentikan Intervensi
dengan periode istirahat yang
cukup/tanpa diganggu.
6. Mendikusikan cara mengehmat
kalori selama mandi, berpindah
tempat
7. Anjurkan pasien untuk rutin cek
gula darah.
8. Anjurkan pasien untuk rutin
minum obat yang telah
diresepkan dokter :
Gliniponen 2 mg dan obat
Acarbose 50 mg 2x1.

2. 1. Identifikasi kekurangan baik Klien dan keluarga mengatakan


kognitif atau fisik dari pasien mengerti dengan yang dianjurkan
yang mungkin meningkatkan perawat
potensi jatuh pada lingkungan
tertentu.
O:
2. Identifikasi Karakteristik dari
- Pasien dan keluarga mengerti
lingkungan yang mungkin
apa yang sudah dijelaskan
meningkatkan potensi jatuh
perawat
(seperti lantai licin dan tangga
- TTV :
terbuka.
TD 140/80
3. Anjurkan keluarga untuk enata
R : 19x/mnt
lingkungan rumah dan
N:89x/mnt
menyingkirkan barang menutup
T:36,9 C
jalan.
GDS : 285
4. Anjurkan keluarga untuk
sediakan pencahayaan yang A : Resiko Jatuh Teratasi
cukup dalam rangka
meningkatkan pandangan klien. P : Hentikan Intervensi
5. Anjurkan keluarga untuk
mengawasi klien dan menemani
klien saat kekamar kecil.
6. Anjurkan keluarga untuk
sediakan pegangan pada tangga
dan pegangan pada kamar mandi
yang dapat dilihat pasien.
7. Ajarkan anggota keluarga
mengenai faktor resiko yang
berkontribusi terhadap adanya
kejadian jatuh dan bagaimana
keluarga bisa menurunkan resiko
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Santosa, Budi. 2014. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2014-2015.
Jakarta: Prima Medika.
Rochman W, Diabete mellitus pada uia lanjut, Dalam ; Aru W, dkk, editors, ilmu
penyakit dalam, jilid III, Edisi keempat, penerbit FK UI, Jakarta, 2012.
Soewondo P. Ketosidosis Diabetik. Dalam; Aru W, dkk, editors, ilmu penyakit
dalam, jilid III, Edisi keempat, penerbit FK UI, Jakarta, 2012.

Anda mungkin juga menyukai