M
DENGAN PRE TOTAL HIP REPLACEMENT e.c OSTEOARTRITIS DI RUANG MELATI 3
RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
I. IDENTITAS
A. PASIEN
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 75 Tahun
Status Perkawinan : Janda
Pekerjaan : buruh
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Cetok, Baturan, Gantiwarno
No. CM : 1086xxx
Diagnosis Medis : Osteoartritis
Tgl masuk RS : 18 oktober 2020
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. S
Umur : 40 Tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Cetok, Baturan, Gantiwarno
Hubungan : anak kandung
Keterangan :
: Laki2
: Perempuan
: Meninggal dunia
: Menikah
: Pasien
: Tinggal serumah
C. PENGKAJIAN BIOLOGIS
1. Rasa Aman Dan Nyaman
Sebelum sakit: Ny. M mengatakan kadang mengeluh nyeri pada pinggul kanan hilang timbul,
sudah diperiksakan dipuskesmas karena proses penuaan aja.
Setelah sakit: Ny. M mengatakan nyeri menetap sejak 6 bulan terakhir dengan skala nyeri 3
Pengkajian nyeri:
P: nyeri pinggul kanan saat diam maupun berjalan
Q: nyeri tumpul
R: nyeri dirasa pada pinggul kanan
S: skala 3 dari 10
T: nyeri dirasakan terus menerus
Ny. M mengatakan nyeri pada pinggul kiri membuat aktivitasnya terganggu, bahkan tidak
mampu melakukan aktivitas apapun. Saat di rumah sakit pasien tidak mampu melakukan
aktivitas apapun hanya berbaring diatas tempat tidur.
b. Istirahat
Sebelum sakit Ny. M mengatakan biasanya waktu istirahat dilakukan dengan menonton
TV dan mengobrol dirumah dengan cucu dan anaknya.
Selama sakit di rumah sakit Ny. M mengatakan hanya bisa istirahat di atas tempat tidur.
Waktu istirahat yang kadang terganggu nyeri.
c. Tidur
Sebelum sakit pasien mengatakan tidur pukul 22.00 WIB dan bangun pukul 4.00 WIB
Setelah sakit Ny. M mengatakan selama di rumah sakit lebih banyak tidur karena
sedikitnya aktifitas sehingga pasien sering mengantuk dan sering tidur siang, walau
kadang terbangun karena kondisi ruang perawatan yang terasa panas dan sedikit bising.
3. Cairan
Sebelum sakit Ny. M mengatakan sering minum kurang lebih 8 gelas air putih.
Selama sakit Ny. M mengatakan minum 5 gelas yaitu yang disediakan gizi yaitu 2 gelas air
teh untuk snack jam 10.00 WIB dan jam 15.00 WIB, sedangkan air putih diminum sehabis
makan satu gelas yaitu pagi, siang dan sore. Selain itu pasien juga dapat cairan dari infus RL
25 tpm. Tidak ada pembatasan cairan untuk program terapi pasien.
4. Nutrisi
Sebelum sakit pasien mengatakan makan 3x sehari yang berupa nasi sayur dan lauk lengkap.
Selama dirawat di rumah sakit pasien mengatakan mendapatkan makanan 3x per hari dan
snack 2x sehari. Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan apapun. Pasien tidak memiliki
gigi yang lengkap beberapa udah tanggal namun pasien masih mampu mengunyah makanan
dengan baik dengan lauk nya cincang. Pasien mampu menghabiskan sampai setengah porsi.
7. Personal Hygiene
Sebelum sakit pasien mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, mencuci rambut 2
hari sekali, memotong kuku satu kali seminggu, klien mampu melakukannya sendiri.
Selama dirawat di rumah sakit pasien hanya disibin keluarga diatas tempat tidur 1x sehari.
sikat gigi 1x per hari. Terakhir mencuci rambut dua hari sebelum mondok di rumah sakit.
8. Sex
Ny. M mengatakan memiliki 4 anak yaitu satu perempuan dan tiga laki-laki. Keempat
anaknya sudah berkelurga semua. Untuk kebutuhan sex tidak terpenuhi karena pasien sudah
10th menjada dan bukan menjadi kebutuhan penting.
V. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Analisa Data
d. Implementasi keperawatan
Hari
Dx Implementasi Respon Ttd
/tanggal
18/10/2020 I, II, - Melakukan pengkajian Pasien kooperatif. Putri
Jam 14.00 III - Mengukur TTV TD 120/67 mmHg, HR
78x/mnt, RR 18x/mnt, Suhu
36,50C, kesadaran CM.
e. Evaluasi
A:
I. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
II. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan integritas struktur
tulang, nyeri
III. Ansietas b.d kurang terpapar informasi teratasi
IV. Resiko infeksi b.d prosedur invasive
P: Lanjutkan intervensi
I. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis:
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
nyeri.
- Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu
- Kaji TTV
II. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan integritas struktur
tulang, nyeri
- Libatkan keluarga untuk membantu klien
- Ajarkan mobilisasi sederhana
III. Ansietas b.d kurang terpapar informasi, intervensi
dihentikan
IV. Resiko infeksi b.d prosedur invasif
- Kolaborasi pemberian antibiotic
- Observasi tanda tanda infeksi pada area pembedahan
- Observasi balutan operasi