Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS PASIEN KELOLAAN PSIKOSOSIAL

DENGAN MASALAH ANSIETAS PADA NY.A

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Stase Keperawatan Jiwa Program Profesi
Ners

Disusun Oleh:
Intan Maeilani Rahayu 220112200586

Dosen Pembimbing:
Taty Hernawati, S.kep., Ners., M.Kep

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XLI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
TAHUN 2021/2022
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

Nama Mahasiswa : Intan Maeilani Rahayu


NPM : 220112200586
Tgl Pengkajian : Kamis, 10 Mei 2021

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

Tempat : Rumah pemeriksa

I. IDENTITTAS KLIEN
Nama/ Jenis Kelamin : Ny. Ade/Perempuan Umur : 49 tahun
Alamat : Kp. Cijengkol Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS Status Perkawinan : Menikah
Suku : Sunda

II. MASALAH PSIKOLOGIS YANG DIKELUHKAN


Ny. A mengatakan cemas dan khawatir karena sakitnya tidak kunjung sembuh dan Ny.A
takut kalo sebenarnya dirinya terkena COVID-19.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
Ny. A mengatakan sudah 20 hari sakit lambung.
IV. FAKTOR PRESIPITASI
Ny.A mengatakan selalu terpikirkan penyakitnya yang belum sembuh padahal sudah
beberapa kali pergi ke dokter.
V. PERSEPSI DAN HARAPAN KLIEN DAN KELUARGA
1. PERSEPSI KLIEN ATAS MASALAHNYA
Klien khawatir bahwa penyakitnya ini adalah Covid-19.
2. PEREPSI KELUARGA ATAS MASALAHNYA
Keluarga mengetahui masalah yang diderita klien
3. HARAPAN KLIEN SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHAN MASALAH
Klien mengatakan ingin segera sembuh dan dapat melakukan aktivitas seperti biasanya.
4. HARAPAN KELUARGA SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHAN MASALAH
Keluarga berharap Ny. A segera sembuh dan keluarga pun selalu menyemangati dan
memberi saran supaya tidak banyak pikiran.
VI. KOPING DAN SUMBER KLIEN/KELUARGA
1. Sumber Koping Klien
Diri sendiri merasa gelisah cemas.
2. Koping klien dan keluarga terhadap masalah klien
Berbincang-bincang dengan anaknya, suaminya atau teman dekatnya.

VII. PEMERIKSAAN FISIK


1. TD : 130 mmHg
2. N : 80 x/menit
3. Berat Badan : 55 Kg
4. Tinggi Badan : 147 cm

VIII. KELUARGA
GENOGRAM
GENOGRAM (min 3 generasi)

Keterangan :

= Laki-laki
= Perempuan = Klien

= Suami

1. POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA


Pengambilan keputusan dilakukan oleh kepala keluarga yaitu suaminya.
2. KOMUNIKASI DALAM KELUARGA
Ny.A mengatakan jika ada masalah Ny.A lebih sering berkomunikasi dengan anak-
anaknya, dan apabila ada masalah yang serius untuk dibicarakan akan di bicarakan
dengan seluruh keluarga.
IX. PSIKOSOSIAL
1. KONSEP DIRI

 Citra Tubuh
Ny.A mensyukuri keadaan tubuhnya saat ini
 Identitas
Ny.A menyadari bahwa dirinya sebagai istri dan orang tua dari ke 4 anaknya
 Peran
Ny.A merupakan seorang istri dan ibu yang mengurusi rumah tangga dan
keeempat anaknya.
 Ideal Diri
Ny. A merasakan bahagia dengan keluaganya
 Harga Diri
Ny.A mengatakan selalu dihargai di masyarakat apalagi profesi Ny.A sebagai
seorang guru.
2. HUBUNGAN SOSIAL
 Orang yang berarti
Ny.A mengatakan sangat berarti dalam hidupnya terutama pada suami dan anak-
anaknya.
 Perankan serta dalam kehidupan masyarakat / kelompok
Ny.A memiliki peran aktif dalam kehidupan masyarakat seperti di pengajian dan
Ny.A juga berperan aktif di PGRI dan HIMPAUDI.
 Hambatan dalam berhubungan dengan orang tua
Ny.A tidak mempunyai hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

3. PENDIDIKAN
Ny.A berpendidikan terakhir S1 PGSD.
4. PEKERJAAN DAN PENGHASILAN
Saat ini Ny.A bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di salah satu sekolah dasar di
daerahnya.
5. LINGKUNGAN (SEKOLAH/TEMPAT BEKERJA/RUMAH)
Ny.A tinggal bersama suami, anak-anaknya serta ibunya.
6. GAYA HIDUP
Ny.A mempunyai gaya hidup yang sederhana.
7. BUDAYA
Budaya yang biasa Ny.A lakukan biasanya ketika sakit Ny.A suka membuat obat herbal yang
dibuatkan oleh ibunya seperti sekarang ini Ny.A setiap pagi meminum rebusan kunyit yang
dicampur madu dan telur yang mana berguna agar perutnya terasa nyaman.
8. SPIRITUAL
 Nilai dan keyakinan
Ny.A meyakini bahwa penyakitnya ini merupakan ujian dari Allah dan meyakini
bahwa dirinya akan sembuh.
 Kegiatan Ibadah
Selalu mengerjakan sholat 5 waktu, mengaji dan melakukan sholat malam.
X. STATUS MENTAL

NO STATUS MENTAL HASIL


1 Penampilan Baik
2 Pembicaraan Normal, kalimat yang disampaikan sesuai dengan
alur pembicaraan Ny.A menjawab dengan baik.

3 Aktivitas motoric Lemah


4 Alam perasaan Normal
5 Afek Sesuai dengan situasi pikiran dan perasaan
6 Interaksi selama wawancara Koperatif
7 Persepsi Normal
8 Isi pikiran Normal
9 Proses pikir Normal
10 Tingkat kesadaran Composmentis, berorientasi
11 Memori Dapat mengingat hal yang terjadi dimasa lalu dan
kejadian yang lampau
12 Tingkat konsentrasi dan berhitung Konsentrasi tinggi
13 Kemampuan penilaian Tidak ada gangguan
14 Daya tilik diri Sesuai keadaan
ANALISA DATA

NO Data Subjektif dan Objektif Masalah Keperawatan


1. DS : Ansietas
- Ny. A mengatakan cemas dan khawatir karena
sakitnya tidak kunjung sembuh dan Ny.A takut kalo
sebenarnya dirinya terkena COVID-19.

DO :
- Ketika menjawab dan menceritakan keluhan atau
yang dirasakan saat ini klien menjawab dengan mata
yang kosong.

- TD 130/100 mmHg

- Nadi 80x/menit
- Hasil SRQ Ny.A adalah 7.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial Klien : Ny.A Nama Mahasiswa : Intan Maeilani Rahayu

No.RM/Diagnosa medik : NPM : 2200112200586

NO DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Ansietas Setelah dilakukan Observasi Observasi
tindakan keperawatan Monitor tanda-tanda Untuk mengetahui
selama 30 menit ansietas tingkat ansietas dan
pertemuan kecemasan
Terapeutik Tindakan yang tepat
klien teratasi dengan
- Ciptakan suasana sesuai tanda ansietas
kriteria hasil :
terapeutik Terapeutik
- Perasaan cemas
- Pahami situasi - Menumbuhkan
klien berkurang
ansietas kepercayaan klien
- Sudah tidak
- Dengarkan dengan - Meningkatkan
lemas dan
penuh perhatian rasa empati
gelisah
- Gunakan - Meningkatkan
pendekatan yang kepercayaan
yang tenang dan klien/leuarga
meyakinkan - Memberikan
Edukasi kenyamanan
- Mengajarkan dan kepada
melatih teknik klien/keluarga
relaksasi : Edukasi
1) Latih tekhnik - Menurunkan
relaksasi segitiga tingkat kecemasan
pernapasan dan juga
(Triangle kegelisahan klien
Breathing),
2) Teknik guided
imagery,
3) Tertawa dan
olahraga,
4) Tulislah rasa cemas
dalam secarik
kertas, dan dengar
5) Musik.atau murotal.
HASIL Skrining SRQ (Self – Reporting Questionnaire)

Jika keluhan atau masalah yang ditanyakan sesuai dengan keadaan bapak/ibu/saudara/I, maka
berikan tanda cheklis () pada kolom YA, sedangkan jika keluhan masalah tersebuttidak dialami
atau tidak sesuai dengan keadaan bapak/ibu/saudara/I maka berilaj tanda chelis () pada kolom
TIDAK
No Pertanyaan YA TIDAK
SRQ1 Apakah Anda sering merasa sakit kepala? √
SRQ2 Apakah Anda kehilangan nafsu makan? √
SRQ3 Apakah Anda tidur nyenyak? √
SRQ4 Apakah Anda mudah merasa takut? √
SRQ5 Apakah Anda mudah merasa cemas,tegang atau khawatir? √
SRQ6 Apakah tangan Anda gemetar? √
SRQ7 Apakah Anda mengalami gangguan pencernaan? √
SRQ8 Apakah Anda merasa sulit berpikir jernih? √
SRQ9 Apakah Anda merasa tidak Bahagia? √
SRQ10 Apakah Anda lebih sering menangis? √
SRQ11 Apakah Anda mearsa sulit untuk menikmati aktivitas sehari- √
hari?
SRQ12 Apakah Anda mengalami kesulitan untuk mengambil √
keputusan?
SRQ13 Apakah aktivitas atau tugas sehari hari Anda terbengkalai? √
SRQ14 Apakah Anda merasa tidak mampu berperan dalam kehidupan √
ini?
SRQ15 Apakah Anda kehilangan minat terhadap banyak hal? √
SRQ16 Apakah Anda merasa tidak berharga? √
SRQ17 Apakah Anda mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup √
Anda?
SRQ18 Apakah Anda merasa lelah sepanjang waktu? √
SRQ19 Apakah Anda merasa tidak enak perut? √
SRQ20 Apakah Anda mudah lelah? √
Hasil skor Ny.A = 7
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Stase : Keperawatan Jiwa
Pokok bahasan : Gangguan Kecemasan
Sasaran : Klien
Hari / Tanggal : Sabtu, 12 Mei 2021
Waktu : 08.30 – 09.00 WIB
Ruangan : Rumah Klien
A. Tujuan instruksional umum
Setelah mendapat penyuluhan selama 30 menit, peserta penyuluhan dapat mengetahui dan
memahami materi tentang kecemasan dan teknik mengurangi kecemasan.
B. Tujuan instruksional khusus
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan keluarga klien dapat menjelaskan kembali
mengenai:
1. Pengertian Kecemasan
2. Teknik Mengurangi Kecemasan
C. Materi penyuluhan
1. Pengertian Kecemasan
2. Teknik Mengurangi Kecemasan
D. Metode penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab
E. Media Penyuluhan
1. Power Point
2. Leaflet
F. Waktu dan Tempat
1. Hari/Tanggal : Sabtu, 12 Mei 2021
2. Waku : 08.30-09.00 WIB
3. Tempat : Rumah Klien
G. Rencana penyuluhan
(1) Rundown Acara
No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan peserta
1. 5 menit Pembukaan :
1) Memberikan salam 1) Menjawab salam
2) Memperkenalkan diri 2) Mendengarkan dan
3) Menjelaskan tujuan memperhatikan
pembelajaran 3) Menjawab pertanyaan
4) Menyebutkan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan
2. 10 menit Pemberian materi :
1) Pengertian Kecemasan 1) Menyimak dan
2) Teknik Mengurangi memperhatikan
Kecemasan : teknik
relaksasi segitiga
pernapasan (Triangle
Breathing), teknik guided
imagery, tertawa dan
olahraga, tulislah rasa cemas
dalam secarik kertas, dan
dengar musik.atau murotal.

4. 10 menit Diskusi: Tanya jawab 1) Peserta menanyakan hal-


hal yang belum jelas pada
pemateri
2) Pemateri memberikan
jawaban
4. 5 menit Evaluasi :
1) Memberikan pertanyaan 1) Menjawab pertanyaan
kepada peserta seputar materi dari pemateri
yang disampaikan
2) Memberikan reward atau
pujian bagi peserta yang
mampu menjawab
Penutup :
Mengucapkan salam dan terima 1) Menjawab salam
kasih

H. Metode Evaluasi
(1) Metode evaluasi : Tanya jawab
(2) Jenis evaluasi : Lisan

I. Evaluasi Hasil
(1) Keluarga  mampu menjelaskan dan memahami Pengertian Kecemasan
(2) Keluarga  mampu menjelaskan dan memahami Teknik Mengurangi Kecemasan

LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Kecemasan

Kecemasan merupakan perasaan takut yang tidak jelas dan didukung oleh situasi. Cemas juga
merupakan kekhawatiran yang menyebar didalam pikiran dan terkait dengan perasaan
ketidakpastian dan ketidakberdayaan perasaan isolasi, keterasingan, dan ketidakamanan (Livana
& Arisdiani, 2019)

B. Teknik Mengurangi Kecemasan

1. Teknik relaksasi segitiga pernapasan (Triangle Breathing) (Wahyuningsih et al., 2020):


a. Ambil napas selama 3 detik dengan lambat

b. Tahan napas selama 3 detik

c. Keluarkan perlahan selama 3 detik melalui mulut

d. Ulangi selama 3 kali

2. Teknik guided imagery (Aprianto et al., 2013)


a. Diri dalam keadaan rileks

b. Teman dan konselor membimbing anda dengan kondisi verbal (bicara perlahan dan
lembut)

c. Klien dapat terbawa ke tempat yang paling aman yang diinginkan oleh suara hatinya.

d. Saat terbangun dari proses imagery, klien akan merasa damai, dan akan mempunyai
persepsi yang baru terhadap sesuatu yang membebani, atau lebih siap menghadapinya.

e. Hindari kafein, alkohol dan rokok

f. Rasa cemas ternyata bisa pula dipicu oleh makanan, minuman, serta kebiasaan yang kita
konsumsi atau lakoni. Kafein, alkohol, dan rokok disebut-sebut sebagai substansi yang
bisa meningkatkan rasa cemas seseorang.
3. Tertawa dan olahraga.
Tidak ada yang membantah kalau banyak ketawa itu dianggap menyehatkan. Buktinya untuk
mengatasi rasa cemas ini, para pakar juga menyarankan agar kita banyak tertawa. Karena cara
tersebut ampuh mengusir emosi dengan sesuatu positif sifatnya. Tak ubahnya dengan
olahraga. 20 hingga 30 menit melakukan olahraga bisa membantu mengurangi rasa cemas.
4. Tulislah rasa cemas dalam secarik kertas
Cara ini, menurut Bloomfield, lumayan ampuh mengurangi emosi dan rasa sesak di dada.
Karenanya, tulislah dengan jujur ketakutan dan kecemasan yang ada dalam benak Anda,
seperti "Saya cemas karena...", "Saya nggak yakin kalau harus...', atau "Saya takut ketika..."
5. Dengar musik.atau murotal
Music music dapat membantu membuat tubuh menjadi lebih relaks dan menyenangkan.
Selain musik hal yang bisa didengarkan khususnya bagi muslim adalah mendengarkan
murotal, murotal dapat menenangkan perasaan seseorang dan meningkatkan rasa kedekatan
seseorang dengan Allah SWT (Hardianto et al., 2019)
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA

Aprianto, D., Kristiyawati, S. P., & Purnomo, E. C. (2013). Efektifitas Tehnik Relaksasi Imajinasi
Terbimbing dan Nafas dalam terhadap Penurunan Kecemasan pada Pasien Pre Operasi. STIKES
Telogorejo, 2, 24–26.
Hardianto, Sulaiman, L., & Amrullah, M. (2019). Pengaruh Kombinasi Terapi Murottal Al-Quran
dengan Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre
Operasi Bedah Umum di RSUD Provinsi NTB. Jurnal Kesehatan, 7(1), 18–26.
https://doi.org/https://doi.org/10.37824/jkqh.v7i1.2019.65
Livana, P., & Arisdiani, T. (2019). Hubungan Tingkat Ansietas dengan Status Gizi Mahasiswa
Indekos. Community of Publishing in Nursing (COPING), 7(2), 103–110. https://doi.org/ISSN:
2303-1298
PPNI, T. P. S. D. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
PPNI, T. P. S. D. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta: Dewan
Pengurus PPNI.
PPNI, T. P. S. D. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus
PPNI.
Wahyuningsih, Sutanta, & Afifah, V. A. (2020). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Fraktur Femur. Media Ilmu Kesehatan, 8(3), 230–236.
https://doi.org/10.30989/mik.v8i3.334

Anda mungkin juga menyukai