Anda di halaman 1dari 6

KETERAMPILAN KLINIK

IRIGASI BLAST/IRIGASI KANDUNG KEMIH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas laporan stase keperawatan medikal bedah

Nama Mahasiswa :
Intan Maeilani Rahayu (220112200586)

PROGRAM PROFESI NERS XLI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2021
Irigasi Blast/Irigasi Kandung Kemih
A. Definisi
Irigasi Blast atau irigasi kandung kemih adalah proses pencucian urine kateter yang
bertujuan untung mempertahankan kepatenan katerter urin supaya menetap larutan sterul
yang sudah diprogramkan telebih dahulu oleh dokter. Karena darah, pus, atau sedimen
dapat terkumpul didalam selang dan menyebabkan distensi kandung kemih dan akan
menyebabkan urine tetap berada didalam tempatnya (Smeltzer dan Bare, 2002). Irigasi
kateter ada 2 metode diantaranya:
1. Irigasi kandung kemih secara tertutup
2. Dengan membuka sistem drainase tertutup untuk menginstalasi irigasi kandung kemih
Irigasi kandung kemih dapat dilakukan pada pasien pasien yang mengalami infeksi
kandung kemih, yang larutan didalamnya terdiri dari antiseptik atau antibiotik untuk
membersihkan kandung kemih atau mengobati infeksi lokal
B. Resume Klien Yang Membutuh Tindakan Segera Respon :
1. Klien yang mengeluh nyeri atau spasme kandung kemih dikarenakan irigan terlalu
dingin
2. Terdapat darah atau bekuan darah didalam selang irigasi
Tindakan :
Lakukan tindakan secara lambat atau bida dihentikan irigasi kandung kemih
Memerlukan tindakan peningkatan kecepatan aliran dengan tujuan untuk mempertahankan
patensi kateter, sel darah yang bisa menyumbat kateter)

C. Tujuan
Tujuan dilakukannya irigasi blast/ irigasi kandung kemih diantaranya untuk:
1. Untuk mempertahankan kepatenan urine kateter
2. Mencegah terjadinya distensi kandung kemih karena adanya penyumbatan kateter
urine, misalnya didalamnya terdapat darah atau pus
3. Untuk membersihkan Kandung kemih
4. Untuk mengobati adanya infeksi
D. Prinsip Irigasi Blast
1. Menjaga privacy pasien
2. Prosedur steril
E. Alat-alat yang digunakan untuk dilakukan irigasi blast diantaranya:
1. Larutan irigasi steril sesuai dengan suhu didalam kantong dengan suhu ruangan.
2. Kateter poley (3 saluran)
3. Selang irigasi dengan klem (dengan atau tanpa konektor Y)
4. Sarung tangan steril satu kali pakai
5. Tihang penggantung
6. Kapas antiseptik
7. Wadah steil
8. Konektor Y
9. Selimut mandi

F. Rasional Alat
1. Larutan alat yang dingin akan menyebabkan spasme kandung kemih
2. Klem mengatur aliran irigasi
3. Peghubung Y memungkinkan selang terhubung dengan kantong dan dapat
menghubungkan selang irigasi ke katetr yang mempunyai 2 buah lumen.
G. Penatalaksanaan Melakukan Irigasi Blast
1. Cuci tangan
2. Berikan privasi klien
3. Pasang sarung tangan bersih
4. Kosongkan, ukur dan catat jumlah serta tampilan urine yang ada di dalam kantong
urine. Buang urine dan sarung tangan. Fungsi dari pengosongan kantong drainase akan
memungkinkan pengukuran haluan urine yang lebih akurat pada saat irigasi dilakukan
atau sudah selesai, dan pengkajian kateter urin ini akan memberikan data dasar sebagai
perbandingan sebelumnya.
5. Persiapkan perlengkapan
6. Cuci tangan
7. Hubungkan selang infus irigasi dengan larutan irigasi dan bilas selang dengan larutan,
jaga agar ujungnya tetap steril. Tujuan dari membilas selang yaitu akan membantu
mengeluarkan udara sehingga akan mencegah udara masuk kedalam kandung kemih.
8. Pasang sarung tangan bersih dan bersihkan port irigasi dengan kapas antiseptic
9. Hubungkan selang irigasi ke port cairan pada kateter tiga cabang
10. Hubungkan kantong dan selang drainese ke port drainase urine jika belum
dihubungkan
11. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
12. Langkukan irigasi kandung kemih
13. Untuk irigasi kontinu, buka klem aliran pada selang drainase urine (jika ada).irigasi
kontinu akan memungkinkan larutan irigasi mengalir keluar dari kandung kemih
secara kontinu juga.
14. Buka klem pengatur pada selang irigasi dan atur kecepatan aliran sesuai dengan
program dokter atau atur kecepatan aliran sebanyak 40-60 tetes per menit jika
kecepatan aliran tidak ditentukan.
15. Kaji jumlah, warna dan kejernihan drainase, jumlah drainase harus sama dengan
jumlah cairan irigasi yang masuk ke kandung kemih ditambah dengan perkiraan
haluaran urine.
16. Untuk irigasi intermiten, tentukan apakah larutan perlu tetap di kandung kemih selama
waktu tertentu
Daftar Pustaka
Bare & Smeltzer.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart (Alih
bahasa Agung Waluyo) Edisi 8 vol.3. Jakarta :EGC
Rajab, M. A., Sjattar, E. L., Majid, A., & Risnah, R. (2020). EVALUASI
PENATALAKSANAAN IRIGASI KANDUNG KEMIH KARENA RETENSI
BEKUAN DARAH PADA PASIEN GANGGUAN PERKEMIHAN: SYSTEMATIC
REVIEW. Jurnal Kesehatan, 13(2), 78-90.
SAPHITRI, E. Y. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Sistem Perkemihan Post
Operasi Prostatektomi Bph (Benigna Prostat Hipertropi) Hari Kesatu Di Ruang Anggrek
Rsud Sukoharjo (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Anda mungkin juga menyukai