Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran
2021
PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa tugas yang dikumpulkan
adalah hasil karya saya sendiri, bukan contekan, dan belum pernah diserahkan untuk
penugasan mata kuliah lain. Jika saya terlambat mengumpulkan tugas, maka saya
bersedia diberi penalti sesuai dengan lama keterlambatan yang tertera pada rubrik
penilaian di buku panduan, kecuali sudah mendapatkan persetujuan koordinator.
Seorang bayi perempuan lahir spontan dengan berat badan 2600 gr, PB 48 cm dari
seorang ibu Ny. T dengan status paritas G2P1A0. Bayi lahir di bidan namun setelah 3 hari
bayi tersebut mengalami kejang dan dibawa ke RSU. Keadaan umum saat dikaji di rumah
sakit bayi tampak lemah, menangis jaarang dan reflex menghisap kurang. Berdasarkan
pemeriksaan fisik didapatkan data sebagai berikut:
- Hematokrit: 35 %
- Leukosit: 48.430
- Trombosit: 194.000/mm3
- Eritrosit: 2.87 juta/mm3
Kimia klinik
KASUS HIPERBILIRUBINEMIA
PENGKAJIAN ANAK
1. Identitas Klien
Nama : Bayi dari Ny. T
Umur : 3 hari
9. Kebutuhan dasar (makan, minum, eliminasi, tidur, aktivitas bermain) : tidak terkaji
NO DIAGNOSA PERENCANAAN
.
Page 9
PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
4. Ukur jarak antara lampu dengan 2. Agar sinar dari
permukaan kulit bayi (30 cm lampu fototerapi
atau tergantung spesifikasi langsung diserap
lampu fototerapi) oleh tubuh bayi
5. Biarkan tubuh bayi terpapar melalui kulitnya
sinar fototerapi secara 3. Dengan memberikan
berkelanjutan penutup mata pada
6. Setiap 30 menit sekali ganti bayi dapat
ganti posisi klien, miring kanan melindungi saraf
miring kiri, tengkurap dan mata dari paparan
terlentang. sinar ultraviolet
7. Ganti segera alas dan popok 4. Dengan mengukur
bayi apabila BAB/BAK jarak antara lampu
8. Gunakan linen berwarna putih dengan permukaan
agar memantulkan cahaya kulit bayi agar tidak
sebanyak mungkin terlalu dekat ataupun
9. Gunakan Billy blanket terlalu jauh
padaneonatus dalam 5. Dengan membiarkan
menurunkan kadar bilirubin tubuh bayi terpapar
(Ambarita & Anggraeni, 2019). sinar fototerapi agar
sinar dapat diserap
Edukasi
oleh kulit bayi
1. Anjurkan ibu menyusui sekitar 6. Menghindari
20-30 menit terjadinya kulit
2. Anjurkan ibu menyusui sesering kering
mungkin
Page 10
PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
Kolaborasi 7. Dapat memberikan
kenyamanan pada
1. Kolaborasi pemeriksaan darah
bayi
vena bilirubin direk dan indire
8. Dengan linen
berwarna putih dapat
memantulkan cahaya
Edukasi
1. Meningkatkan
asupan cairan dan
nutrisi pada klien
sehingga tidak
terjadi kerusakan
integritas kulit dan
menjaga nutrisi tetap
baik.
2. Menganjurkan ibu
menyusui sesering
mungkin agar nutrisi
bayi dapat terpenuhi
Kolaborasi
1. Dengan melakukan
Kolaborasi
pemeriksaan darah
vena bilirubin direk
dan indirek
Page 11
PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
diharapkan.dapat
mengetahuj nilai
kadar bilirubin bayi
apakah dalam batas
normal atau belum
Page 12
PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
Edukasi 2. Sekret dapat
menghalangi proses
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
respirasi
pemantauan kepada keluarga
3. jalan nafas yang
paten dapat
meningkatkan kadar
oksigen yang masuk
kedalam tubuh
4. Meningkatkan
asupan oksigen
untuk memenuhi
kebutuhan tubuh
Edukasi
1. Memberikan
pengetahuan kepada
keluarga mengenai
prosedur tindakan
Page 13
PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
3 Menyusui tidak efektif b.d refleks SLKI SIKI Observasi
hisap kurang d.d bayi tampak lemah,
menangis jarang, reflek menghisap Status Menyusui Promosi Asi Ekslusif (I.03135) Terapeutik
kurang, bibir kering, bentuk intake, (D.03029)
Terapeutik 1. Untuk meningkatkan
setelah 3 hari lahir bayi mengalami Setelah dilakukan asuhan keberlangsungan
kejang sebanyak 2x, Hb : 11,7 g/d, 1. Fasilitasi ibu melakukan IMD
keperawatan selama 3x24 pemberian ASI
Eritrosit 2,87 juta mm3 (inisiasi menyusu dini)
jam, status menyusui bayi eklusif kepada bayi
2. Gunakan sendok dan cangkir
meningkat, dengan kriteria 2. Agar bayi tetap
jika bayi belum bisa menyusu
hasil : memperoleh ASI
3. Dukung ibu menyusui dengan
eklusif dari ibu
- Refleks hisap bayi memdampingi ibu selama
3. Untuk memotivasi
meningkat kegiatan menyusui berlangsung
dan memberi
- Bayi tidak tampak 4. Diskusikan dengan keluarga
kenyamaan kepada
lemah tentang ASI eklusif
ibu
5. Berikan oral motor exercise
4. Agar keluarga dan
pada bayi (Maghfuroh,
orang tua
Nurkhayana, Ekawati, Eko
mengetahui
Martini, & Kusbiantoro, 2020)
pentingnya
Edukasi pemberian ASI
eklusif untuk
6. Jelaskan manfaat menyusui bagi
bayinya
ibu dan bayi
5. Meningkatkan reflek
7. Anjurkan ibu memberikan
hisap pada bayi
nutrisi kepada bayi hanya
(Maghfuroh,
dengan ASI
Nurkhayana,
Ekawati, Eko
Page 14
PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
8. Anjurkan ibu menyusui sesering Martini, &
mungkin setelah lahir sesuai Kusbiantoro, 2020)
kebutuhan
Edukasi
6. Manfaat ASI eklusif
bagi bayi yaitu untuk
meningkatkan sistem
imun dan
meningkatkan berat
badan idel bayi serta
memperkuat
hubungan ibu dan
bayinya
7. ASI sebagai sumber
energi utama bagi
bayi untuk
meningkatkan nutrisi
dan berat badan bayi
8. Agar asupan nutrisi
bayi adekuat dan
menjaga bayi
terhindar dari
penyakit
Page 15
PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
4 Disorganisasi perilaku bayi b.d SLKI SIKI Observasi
imaturitas sistem sensoris d.d reflek Organisasi perilaku bayi Pemantauan neurologis (I.06197) 1. Memantau
menghisap kurang, warna kulit ikterik (L.05043) kemampuan
Observasi
area muka dan dada, ROM lemah, menyusu bayi
Setelah dilakukan tindakan
1. Kaji ulang respon rooting 2. Mengetahui kondisi
refleks babinski (+) keperawatan selama 3 x 24
reflek/reflek menghisap neurologis bayi
jam, organisasi perilaku
2. Kaji ulang respons refleks
bayi meningkat, dengan Terapeutik
babinski
kriteria hasil;
1. Untuk mengetahui
Terapeutik
- respon normal kondisi neurologis
terhadap stimulus 1. Tingkatkan frekuensi 2. Meningkatkan reflek
sensorik meningkat pemantauan neurologis hisap menyusu bayi
(rooting reflek +) 2. Berikan stimulasi sensorik dan meningkatkan
- kemampuan dan penguatan otot kekuatan otot
menyusu membaik ekstremitas ekstremitas bayi
- warna kulit 3. Atur waktu interval 3. Meningkatkan
membaik pemantauan sesuai dengan kedisiplinan dalam
kondisi pasien mengontrol kondisi
4. Dokumentasikan hasil pasien sesuai
pemantauan kebutuhan
4. Mengetahui
Edukasi perkembangan
1. Jelaskan tujuan dan prosedur neurologis
pemantauan
2. Informasikan hasil
pemantauan
Page 16
PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
Kolaborasi Edukasi
1. Kolaborasi pemberian 1. Meningkatkan
fototerapi pengetahuan
orangtua
2. Meminimalisir
kecemasan orangtua
Kolaborasi
1. Memperbaiki kadar
bilirubin sehingga
warna kulit kembali
normal
Page 17
PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
- Kadar sel darah putih 3. Pertahankan teknik aseptik pada 2. Mencuci tangan
normal (9.000- pasien saat melakukan bertujuan untuk
30.000) perawatan tali pusat mengurangi zat
4. Ganti balutan sesuai jumlah patogen pada tangan
eksudat dan drainase ketika melakukn
tindakan
Edukasi 3. Teknik aseptik
1. Jelaskan tanda dan gejala dilakukan untuk
infeksi meminimalisir
2. Ajarkan cara mencuci tangan kontaminasi
dengan benar pada ibu atau mikroorganisme
keluarga 4. Menjaga balutan
3. Anjurkan untuk meningkatkan tetap bersih untuk
asupan pemberian ASI pada meminimalkan
bayi serta meningkatkan asupan pertumbuhan bakteri
nutrisi tinggi kalori dan protein Edukasi
pada ibu 1. Deteksi dini
terjadinya infeksi
Kolaborasi 2. Mencuci tangan
1. Penerapan pemberian topikal dapat menghindari
ASI pada perawatan umbilical kontaminasi
cord mikroorganisme
3. Pemenuhan status
gizi pada ibu dapat
meningkatkan
imunitas bayi
Page 18
PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
melalui pemberian
asupan ASI
Kolaborasi
1. Mekonnen, et al.,
(2020) mengatakan
penerapan
pemberian topikal
ASI pada umbilical
cord berhubungan
dengan waktu
pemisahan tali pusat
yang lebih pendek
dibandingkan
dengan perawatan
klorheksidin topikal,
serta mengurangi
kejadian infeksi
dibanding perawatan
klorheksidin topikal
Page 19
PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
TABEL EBP
No Judul, Penulis, Tahun Negara Tujuan Desain Populasi dan Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian Sampel
1 Efektivitas Fototerapi Indonesia Mengetahui Penelitian 44 bayi Rerata usia kuning 4,2±0,88
Terhadap Penurunan jumlah Cohort hiperbilirubine hari dengan rerata berat
Kadar Bilirubin Total penurunan mia usia badan 2784±643 gram.
pada Hiperbilirubinemia kadar serum kehamilan ≥35 Rerata kadar bilirubin
Neonatal di RSUP bilirubin total sebelum dilakukan fototerapi
minggu
Sanglah pada bayi 15,3±1,94 mg/dL, dan setelah
hiperbilirubin dilakukan fototerapi 24 jam
(Dewi., A.,K.,S, emia usia 12,8±1,88 mg/dL dengan
Kardana.,I.,M, gestasi ≥35 p=0,001. Penurunan kadar
Suarta.,K. 2016) minggu bilirubin 2,5±0,8mg/dL
setelah dalam 24 jam (turun 16,3%
dilakukan dalam 24 jam). Komplikasi
fototerapi fototerapi yaitu hipertermi
selama 24 (2,3%) dan eritema (27,3%).
jam, agar maka dapat disimpulkan
dapat bahwa foto terapi efektif
memprediksi dalam menurunkan tingkat
lama bilirubin dalam tubuh anak.
perawatan
fototerapi di
rumah sakit.
Page 20
PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
2 Penggunaan Billy Blanket Indonesia Untuk Metode Populasi Hasil penelitian
Pada Neonatus Dalam mengetahui penelitian ini penelitian ini menunjukkan bahwa kadar
Menurunkan Kadar gambaran adalah metode berjumlah 60 bilirubin setelah
Bilirubin penurunan penelitian responden. menggunakan Billy Blanket
kadar bilirubin kuantitatif selama 24 jam dan 48 jam
Teknik
(Ambarita & Anggraeni, dengan dengan desain memiliki kadar bilirubin >
pengambilan
2019) penggunaan deskriptif 10g/dl sedangkan
sampel yang
Billy Blanket analitik penggunaan Billy Blanket
pada neonates digunakan selama 72 jam menunjukkan
di RS X adalah total 51,7% memiliki kadar
Jakarta sampling. bilirubin 5-10 g/dl.
Penggunaan Billy Blanket
dapat dipertimbangkan
menjadi salah satu intervensi
keperawatan sehingga asuhan
keperawatan lebih optimal.
Page 21
PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
3 Effect of Topical Ethiopia Mengetahui Cluster 302 bayi baru Hasil rata-rata waktu
Application of Human pengaruh Randomized lahir cukup pemisahan tali pusat adalah
Breast Milk, Chlorhexidine aplikasi Trial bulan pada 9 5,6 pada kelompok ASI, 5,9
and Dry Cord Care on topikal ASI, kecamatan hari pada kelompok
Neonatal Umbilical Cord klorheksidin klorheksidin, dan 5,7 hari
Separation Time and Rate dan perawatan pada kelompok perawatan
of Cord Infection : Cluster tali pusat tali pusat. tanda-tanda
Randomized Trial terhadap tinggi tingkat infeksi
waktu diamati pada kelompok
pemisahan tali perawatan kering.
(Melat Mekonnen, Abiy
Estifanos, Mulugeta pusat neonatal penerapan pemberian
Gebremariam, Yemisrach dan laju topikal ASI pada umbilical
Biru, 2020) infeksi tali cord berhubungan dengan
pusat waktu pemisahan tali pusat
yang lebih pendek
dibandingkan dengan
perawatan klorheksidin
topikal, serta mengurangi
kejadian infeksi dibanding
perawatan klorheksidin
topikal
4 Oral Motor Indonesia Untuk Pre-eksperim 35 bayi BBLR Hasil penelitian setelah
meningkatkan Reflek mengidentifik ental dengan reflek diberikan oral motor
Hisap Bayi BBLR di asi pengaruh hisap lemah exercise hampir seluruhnya
Ruang NICU RS terapi oral bayi (88,6%) memiliki
Muhammadiyah motor exercise reflek hisap kuat setelah
Lamongan terhadap diberikan oral motor
reflek hisap
Page 22
PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
(Maghfuroh, pada bayi exercise 15 menit selama 7
Nurkhayana, Ekawati, BBLR hari.
Eko Martini, &
Kusbiantoro, 2020)
Page 23
PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita, G. I., & Anggraeni, L. D. (2019). Penggunaan Billy Blanket pada neonatus
dalam menurunkan kadar Bilirubin. Faletehan Health Journal, 6(3), 106–110.
Retrieved from www. journal.lppm-stikesfa.ac.id/ojs/index.php/FHJ
Dewi., A.,K.,S, Kardana.,I.,M, Suarta.,K. (2016). OEfektivitas Fototerapi Terhadap
Penurunan Kadar Bilirubin Total pada Hiperbilirubinemia Neonatal di RSUP
Sanglah. Journal of Nursing, 62–67. https://doi.org/10.38021/jn.v18i2.342
Maghfuroh, L., Nurkhayana, E., Ekawati, H., Eko Martini, D., & Kusbiantoro, D. (2020).
Oral Motor Meningkatkan Reflek Hisap Bayi Bblr Di Ruang Nicu Rs
Muhammadiyah Lamongan. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 62–67.
https://doi.org/10.34035/jk.v12i1.571
Mekonnen, M., Estifanos, A., Gebremariam, M., Biru, Y. 2020. Effect of Topical
Application of Human Breast Milk, Chlorhexidine and Dry Cord Care on Neonatal
Umbilical Cord Separation Time and Rate of Cord Infection : Cluster Randomized
Trial. Research Square. https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-122199/v1
PPNI, T. P. S. D. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan
Pengurus PPNI.
PPNI, T. P. S. D. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta:
Dewan Pengurus PPNI.
PPNI, T. P. S. D. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta:
Dewan Pengurus PPNI.
Sa’adah, F., & Ernawati. (2019). Efektifitas Stimulasi Sensorik dan Penguatan Otot
Ekstrimitas Pada Perkembangan Neuromuscular Bayi Baru Lahir Preterm. Journal of
Chemical Information and Modeling.
Page 24