Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN NEONATUS PADA BAYI SAKIT DENGAN

BBLR (NKB-SMK) DIRUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT AL-


IHSAN

Disusun untuk memenuhi tugas PKK Anak

Dosen Pengampu :Metia Ariyanti, Ners.,M.Kep.,Sp.Kep.An

Disusun oleh :

Hanna Hamidah

P17320118094

Tingkat 3 C

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

2020
ASUHAN KEPERAWATAN NEONATUS PADA BAYI SAKIT DENGAN
BBLR (NKB-SMK) DIRUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT AL-
IHSAN

I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : By Ny.M

Tempat/tanggal lahir :Bandung, 27 November 2020

Umur : 1 hari

No Register : 25110098

Diagnosa Medis : BBLR (NKB-SMK)

Nama Ayah/Ibu : Ny.A / Tn. L

Pekerjaan Ayah : Wiraswasta

Pendidikan Ayah : SMA

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan Ibu : SMA

Alamat/No.Telp : Jln. Purwadinata no 8 rt 01 rw 15

Agama : Islam

2. KELUHAN UTAMA
Ibu klien mengatakan nafas bayinya cepat, lemah saat menghisap dan
menelan

3. RIWAYAT KELUARGA

Ayah klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki


Riwayat jantung bawaan, penyakit asma, penyakit diabetes ataupun
hipertensi
GENOGRAM

Ibu Ayah
Klien 25 Klien 29th
th

Klien
1
hari

A. Genogram

Keterangan : : laki – laki

: perempuan

: bayi Ny. M
: Tinggal
serumah
4. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
a. Diagnosa medis : BBLR (NKB-SMK)
b. Tindakan operasi : -
c. Status nutrisi : Pemberian oral care 4x1 cc, Lemak IL
20(3):0,6 ml/jam DX 12,5+C4(2)=1,4 ml/jam
d. Status cairan : terpasang Infus PG 2 (3,5) + PO4 = 4,4 ml
e. Obat-obatan : -
f. Aktivitas : Refleks hisap dan reflex rooting lemah

g. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan :


Perawatan dalam incubator, pemberian O2

5. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
1. Kesadaran :
2. Tanda Vital : R : 60 x/menit, S : 37 C, N: 173 x/menit
3. Antropometri
Antropometri Saat Lahir Saat ini
Berat Badan 1025gr 1025 gr
Panjang Badan 40cm 40 cm
Lingkar Kepala 28 cm 28 cm
Lingkar Lengan 7 cm 7 cm
4. Refleks
()Moro ()Menggenggam ()Menghisap
(√)Lain-lain Refleks menghisap dan reflex rooting lemah
5. Tonus/aktifitas
()aktif ()tenang
()latergi

()kejang ()Menangis keras


(√)Lemah
()melengking ()Sulit menangis

6. Mata
(√)Bersih ()Sekresi……………
7. THT
a. Telinga
Telingan simetris
b. Hidung
(-)Bilateral(-)obstruksi(-)Cuping hidung
Hidung terlihat kotor dan ada mukus, Terpasang O2 HFN dengan
PEEP 4 dan flow 21%
c. Palatum
Terpasang OGT terdapat mukus
a. Retraksi ()Derajat 1 ()Derajat 2 ()Derajat 3
8. Paru-paru
a. Suara nafas: (√) sama kanan kiri
()Tidak sama (√)bersih ()ronkhi
()rales ()secret
b. Bunyi nafas

(√)Terdengar di semua lapang paru ()Tidak terdengar


c. Respirasi
(√)Spontan jumlah : 60 x/menit ()Sungkup/boxhead jumlah
()Ventilisasi assisted CPAP
9. Jantung
a. (√)Bunyi normal sinus rhytm
(NSR) Jumlah : ()murmur ()Lain-lain
b. Waktu pengisian kapiler : batang tubuh 3 detik Extremitas 3 detik

c. Nadi perifer
Berat Lemah Tidak ada
Brakhial kanan √
Brakhial kiri √
Femoral kanan √
Femoral kiri √

10. Extremitas
a. () Semua gerak (√)Rom terbatas ()Tidak
dapat dikaji
b. (√)simetris ()asimetris
Terpasang infus PG 2(3,5) + PO4
11. Umbilikus
(√)normal ()abnormal ()inflamasi ()drainase

Tali pusat sedikit kotor dan kemerahan


12. Genital
()Perempuan normal (√)laki-laki normal ()ambivales
13. Anus
(√)paten ()imperforta
14. Suhu
a. Lingkungan
()Penghangat radian ()pengaturan
suhu (√)incubator: 33° C ()Suhu ruang ()bork
terbuka
b. Suhu kulit : 37 C

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Masalah
1. DS : - Prematur Pola Nafas Tidak
↓ Efektif
DO :
BBLR
- Pernafasan 60 x / menit ↓
Fungsi organ-organ
- Terpasang oksigen HFN
belum baik
dengan PEEP 4 & flow ↓
Paru-paru
21%

- Hidung tampak kotor Pertumbuhan dinding
- Terdapat mukus di jalan
dada dan vaskuler paru
belum sempurna
nafas (hidung dan mulut)

Insufisiensi pernafasan

Penyakit membran
hialin

Pola nafas tidak efektif
2. DS : Prematur Defisit Nutrisi

- Ibu klien
BBLR
mengatakan anaknya ↓
Fungsi organ-organ
lemah saat menghisap
belum baik
dan menelan ↓
Otak
DO :

- Refleks menghisap lemah
Refleks menelan belum
- Refleks menelan lemah
sempurna
- BB sekarang: 1025 gram ↓
Defisit Nutrisi

3. DS : - Prematur Resiko infeksi



DO :
BBLR
- Nadi: 173 x/menit ↓
Penurunan daya tahan
- BB : 1025 gram tubuh

- Bayi lahir 32 minggu
Resiko infeksi
- Tali pusat terlihat sedikit
kotor dan kemerahan
b. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas organ
pernafasan ditandai dengan RR : 60x/m
2. Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan
makanan ditandai dengan klien menggunakan OGT
3. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan imunologis tidak
adekuat

III. PERENCANAAN KEPERAWATAN

Perencanaan Keperawatan
NO Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Pola nafas Setelah 1. Observasi frekuensi 1. Pemantauan
tidak efektif nafas dan pola pernafasana
dilakukan tindakan
berhubungan nafas dilakukan
keperawatan
dengan sebagai indicator
selama 1x7 jam
imaturitas dalam
pola nafas tidak
system keberhasilan
efektif teratasi
pernafasan pola nafas yang
dengan kriteria
ditandai efektif
hasil:
dengan 2. Posisi
- Pernafasan
DO : 2. Posisikan bayi pada hiperekstensi
klien membaik
- Pernafasan abdomen atau mempermudah
tidak ada
60 x / menit posisi terlentang pernafasan
mukus
- Terpasang dengan gulungan dan menurunkan
- Respirasi
oksigen perlak di bawah apnea
antara 40-60
HFN dengan bahu untuk
x / menit
PEEP 4 & menghasilkan
flow 21% sedikit
- Terdapat hiperekstensi 3. Menghilangkan
mukus di 3. Lakukan suctioning mukus yang
jalan menyumbat jalan
- hidung nafas
tampak 4. Bersihkan hidung, 4. Perbaikan kadar
kotor mulut dan secret oksigen dan
trakea karbondioksida
dan dapat
meningkatkan
fungsi pernafsan
5. Membantu
5. Beri oksigen HFN pertukaran
dengan PEEP 4 dan oksigen secara
Flow 21% sempurna
2. Defisit nutrisi Setelah dilakukan 1. Monitor BB klien 1. Mengetahui
berhubungan tindakan perkembangan
dengan keperawatan 1x7 nutrisi bayi
ketidakmamp jam nutrisi kurang
uan menelan dari kebutuhan 2. Lakukan 2. Mengetahui
makanan Dapat teratasi pengecekan residu kapasitas
ditandai dengan kriteria lambung lambung bayi
dengan : hasil:
3. Observasi reflek
-BB meningkat 20 3. Refleks hisap dan
- Ds : Ibu hisap dan menelan
gram menelan pada
klien
bayi menandakan
mengataka -Refleks
bayi sudah dapat
n anaknya menghisap kuat
diberi asupan
lemah saat -Refleks rooting
peroral.
menghisap Kuat
dan 4. Kolaborasi
menelan 4. Pemberian PG 2
pemberian IVFD
ASI (3,5) + PO4 +4,4
PG 2 (3,5) + PO4
DO : ml/jam, Lemak
=4,4 ml/jam,
- Refleks IL: 0,6 ml/jam,
Lemak IL: 0,6
menghisap Dextrose 12,5 %
ml/jam, Dextrose
lemah + Ca (2) :
- Refleks 1,4ml/jam dapat
12,5 %+ Ca (2) :
menelan memberi asupan
1,4ml/jam
lemah nutrisi dengan
- BB cara memasukan
sekarang: cairan melalui
1025 gram vena

3. Resiko infeksi Setelah dilakukan 1. Lakukan 1. Penggunaan


berhubungan asuhan perawatan tali alkohol dan
dengan keperawatan pusat setiap hari antimikroba lain
pertahanan selama 1x7 jam, dapat
immunologis klien terhindar dari membantu
tidak adekuat infeksi, dengan mencegah
kriteria hasil: kolonisasi.
- TTV normal 2. TTV sebagai
- N: 160x/m acuan dan
2. Observasi TTV
- R: 40-60 x/menit indiktor dalam
dan tanda
- S : 36,5-37,5 ˚C melakukan
infeksi setiap 3
- Tidak ada tanda intervensi lebih
jam sekali
infeksi lanjut. Tanda-
- Tali pusat bersih tanda infeksi :
dan tidak rubor, dolor,
kemerahan kalor, tumor dan
fungsio laesa.
3. Antibiotik
3. Kolaborasi
berfungsi untuk
pemberian
mematikan
antibiotic:
invasi bakteri
meroprnem
penyebab
3x10 mg,
Infeksi
metronidazole
3x8 mg
IV. IMPLEMENTASI
N Tanggal Dx Waktu Pelaksanaan Paraf
o
1 Jumat 1 07.00 Mengobservasi frekuensi nafas, pola Hanna
28 November nafas
2020 E/ RR: 60x/m bayi terlihat bernafas
cepat, hidung dan mulut terlihat
kotor dan terdapat mukus
1. 07.10 Membersihkan hidung dan mulut
E/ Hidung dan mulut telah
dibersihkan
1. 07.20 Melakukan suctioning pada hidung
dan mulut bayi
E/ Mukus telah dikeluarkan dan bayi
tampak nyaman
1 07.30 Memberikan oksigen HFN dengan Hanna
PEEP 4 dan Flow 21%
E/ Oksigen telah diberikan klien
tampak nyaman
2 09. 00 Memonitor berat badan Hanna
E/ BB klien 1025 gram
2 09.10 Mengobservasi refleks hisap dan Hanna
menelan
E/ Refleks hisap dan menelan lemah
2 09.40 Hanna
Memberikan IVFD PG 2 (3,5) +
PO4 =4,4 ml/jam, Lemak IL: 0,6
ml/jam, Dextrose 12,5 %+ Ca (2) :
1,4ml/jam

E/ telah masuk melalui iv


3 10.00
Mengobservasi tanda-tanda vital
dan tanda infeksi
E/ Nadi : 173x/m, tali pusat terlihat
kotor dan kemerahan
3 10.20 Melakukan perawatan tali pusat Hanna
E/ Tali pusat tampak bersih dan telah
di olesi bethadine
3 11.00 Memberikan obat antibiotic: Hanna
meropenem 3x10 mg, metronidazole
3x8 mg
1 13.00 Mengobservasi frekuensi nafas, pola Hanna
nafas
E/ RR: 55x/m bayi terlihat bernafas
cepat, hidung dan mulut sedikit kotor
dan terdapat mukus

V. EVALUASI
Tanggal Dx Waktu Perkembangan Paraf
Sabtu 1 14.00 S:- Hanna
28
O : Klien tampak masih bernafas cepat
November
2020
- RR : 55 x/m

- Masih terdapat mukus


A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I : Bersihkan dan lakukan suction pada hidung
dan mulut, berikan O2 HFN denan PEEP 4
dan flow 21%
E : Hidung dan mulut pasien bersih dan tidak
ada mukus, bernafasan normal dan tidak
memakai oksigen setelah dirawat selama 3
hari
Senin 2 14.00 S:-
28 O:
November
- BB Bayi masih 1025 gram
2020
- Refleks menghisap dan menelan masih
lemah
A: Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

I : monitor refleks hisap dan menelan, berikan


nutrisi parenteral (IVFD PG 2 (3,5) + PO4
=4,4 ml/jam, Lemak IL: 0,6 ml/jam, Dextrose
12,5 %+ Ca (2) : 1,4ml/jam)

E : Refleks hisap dan menelan sudah ada,


Klien sudah bisa di berikan ASI dan BB
meningkat 100 gram selama 3 hari perawatan
Sabtu 3 14.00 S:-
21 O:
November
- Suhu 37x/m
2020
- Nadi 165x/m
- Tali pusat tampak bersih dan masih tampak
kemerahan

A : Resiko infeksi tidak

P : intervensi dilanjutkan

I : Lakukan perawatan tali pusat dan


berikan antibiotik meropenem 3x10 mg,
metronidazole 3x8 mg

E : Resiko infeksi tidak terjadi, tali pusat


bersih dan tidak ada kemerahan

Anda mungkin juga menyukai