A. Riwayat Bayi
Apgar score :1–3–5
Usia gestasi :-
Berat badan : 1800 gram
Komplikasi persalinan:
Ada ( ) Tidak ( )
a. Aspirasi mekonium
b. Denyut jantung janin abnormal ( )
c. Masalah lain:________
d. Prolaps tali pusat/lilitan tali pusat ( )
e. Ketuban pecah dini ( ) ; berapa jam: ______
B. Riwayat Ibu
USIA GRAVIDA PARTUS ABORTUS
28 tahun G2 P1 A0
- - - -
- - - -
C. Jenis Persalinan
Pervaginam ()
Section cesarean ( ) ; Alasan : ________
D. Komplikasi Kehamilan
Tidak ada ( ) Ada ( )
Perawatan antenatal ( )
Rupture plasenta/plasenta previa ( )
Pre eklampsia/toxcemia ( )
Suspect sepsis ( )
Persalinan premature/post mature ( )
Masalah lain : ______________
Brakial kanan - -
Brakial kiri - -
Femoral - -
kanan
Femoral kiri - -
1 hri
2. Suku : Minahasa
3. Agama : Kristen Protestan
4. Bahasa utama : Indonesia
5. Perencanaan makanan bayi : PASI, susu formula
6. Hubungan orang tua dan bayi : Baik
IBU TINGKAH LAKU AYAH
Data Subjektif : -
Data Objektif :
- SpO2 : 68 %
- Dispnea (R : 68x/m )
- Warna kulit abnormal Gangguan
1 Respirasi (Pucat dan sianosis di pertukaran gas
ekstremitas bawah)
- Keasadaran menurun
- Takikarida (HR =
169x/m)
Data Subjektif : -
Ketidakstabilan
Data Objektif :
3 Nutrisi dan Cairan kadar glukosa
- Nilai GDS : 11 mg/dl
darah
- Penurunan kesadaran
4 Eliminasi - -
Nyeri dan - -
8
Kenyamanan
9 Integritas Ego - -
Pertumbuhan dan - -
10
Perkembangan
11 Kebersihan Diri - -
Penyuluhan dan - -
12
Pembelajaran
13 Interaksi Sosial - -
Data Subjektif :
Data Objektif :
Ventilasi alveolar
Gangguan pertukaran
gas
Data Subjektif : BBLR Hipotermi
Data Objektif :
- Kulit teraba dingin Jaringan lemak sub
kutan tipis
- Observasi SB 36,1
- SpO2 68% Kehilangan panas
- Dasar kuku sianotik melalui kulit
Hipotermi
Data Subjektif : BBLR Ketidakstabilan kadar
Data Objektif : glukosa darah
Jaringan lemak subkutan
- Nilai GDS : 11 mg/dl
lebih tipis
- Penurunan kesadaran
- Membrane mukosa Kekurangan cadangan
kering dan pecah- energy
pecah
Malnutrisi
Ketidakstabilan kadar
glukosa darah
Resiko infeksi
Data Subjektif : Prematuritas Gangguan Menelan
Data Objektif :
- Batuk sebelum Fungsi organ-organ
belum sempurna
menelan
- Porsi makan tidak Mempengaruhi fungsi
habis kerja otak
- Membrane mukosa
kering dan pecah- Imaturitas sentrum-
pecah sentrum vital
Gangguan menelan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Gangguan pertukaran gas b/d Perubahan membrane alveolus-kapiler
6. Gangguan kepatenan
jalan napas dapat
menyebabkan pola
6. Pertahankan napas tidak efektif
kepatenan jalan 7. Sebagai persiapan
napas
dalam memberikan
7. Siapkan dan
atur peralatan terapy O2
pemberian O2 8. O2 tambahan dapat
8. Berikan O2 mencegah terjadinya
tambahan hypoglikemia
Kolaborasi :
9. Kolaborasi
penentuan dosis
oksigen
10.30 4. Memberikan
karbohidrat
kompleks dan
protein sesuai
diet
Hasil : diberikan
pasi 20cc/3jam
tapi yang klien
habiskan hanya
10cc
10.35
5. Mempertahankan
kepatenan jalan
napas
Hasil : diberikan
02 2L/menit
10.15 6. Mempertahankan
akses IV
Hasil : D10 tetap
diberikan
09.30 Kolaborasi :
7. Berkolaborasi
dalam pemberian
Dextrose
Hasil : terpasang
cairan D10 4-6
tpm
13.15 8. Berkolaborasi
dalam
pemeriksaan
GDS
Hasil : GDS
klien 11 mg/dl
4 Risiko Infeksi b/d Senin, 14 Observasi : S:
ketidakadekuatan Oktober 2019 O:
pertahanan tubuh 13.00 1. Memonitor tanda - klien tidak
sekunder dan gejala infeksi mununjukan
local dan sistemik tanda tanda
Hasil : tali pusar infeksi
masih basah dan - tali pusar klien
rapuh masih basah
14.00 2. Memonitor TTV - medikasi yang
Hasil : diberikan
SpO2 : 88% dilanjutkan
HR : 154x/m
SB : 36,7oC A:
R : 57x/m Masalah keperawatan
Resiko Infeksi belum
teratarsi
Mandiri :
P : Intervensi 1,3,4,5,6
3. Membatasi jumlah
13.30 Dilanjutkan
pengunjung
Hasil : jam
1. Monitor tanda
berkunjung
dibatasi sesuai dan gejala infeksi
dengan peraturan local dan sistemik
yang berlaku 2. Batasi jumlah
diruangan NICU pengunjung
3. Cuci tangan
4. Mencuci tangan sebelum dan
14.00 sebelum dan sesudah kontak
sesudah kontak dengan pasiendan
dengan pasien dan lingkungan pasien
lingkungan pasien 4. Pertahankan
Hasil : teknik aseptic
Mencuci tanggan pada pasien
menggunakan beresiko tinggi
handrup yang 5. Lakukan
dipajang disetiap perawatan tali
pintu masuk ruang pusar secara
bayi teratur
14.20 5. Mempertahankan
teknik aseptic
pada pasien
beresiko tinggi
Hasil :
Dalam prosedur
tindakan invasif
seperti memasang
NGT selalu 4
menggunakan
handschoon steril.
6. Melakukan
06.30
perawatan tali
pusat
Hasil :
Basahi kassa
dengan alcohol
dan mengganti
balutan yang lama
Kolaborasi :
09.00 7. Berkolaborasi
pemberian
antibiotik
Hasil :
Diberikan viccillin
1,1 cc
Kolaborasi :
8. kolaborasi dalam
09.02 pemasangan
NGT
Hasil :
Selang NGT
telah Terpasang
5. Resiko infeksi b/d Selasa, 15-10- Observasi : S:-
ketidakadekuatan 2019 1. Memonitor tanda
pertahanan tubuh 08.00 dan gejala O:
sekunder infeksi local dan
sistemik - klien tidak
Hasil : tidak ada mununjukan
tanda-tanda tanda tanda
infeksi infeksi
Mandiri : - tali pusar klien
08.20 2. Membatasi masih basah
jumlah - medikasi yang
pengunjung diberikan
Hasil : jam
dilanjutkan
berkunjung
diatur A:
berdasarkan Masalah
pengaturan yang keperawatan Resiko
ada di ruangan Infeksi belum
NICU dan hanya teratasi
membolehkan
ibu yang P : Intervensi 1,3,4,5,6
mendekati pasien Dilanjutkan
08.30 3. Mencuci tangan
sebelum dan 1) Monitor tanda dan
sesudah kontak
gejala infeksi local
dengan pasien
dan lingkungan dan sistemik
pasien 2) Batasi jumlah
Hasil: perawat pengunjung
cuci tangan 3) Cuci tangan
handrub dan air sebelum dan
mengalir sesudah kontak
sebelum dan dengan pasiendan
sesudah kontak lingkungan pasien
dengan pasien 4) Pertahankan teknik
serta aseptic pada pasien
lingkungannya. beresiko tinggi
4. Mempertahankan 5) Lakukan perawatan
08.40 teknik aseptic tali pusar secara
pada pasien teratur
beresiko tinggi.
Hasil: dalam
prosedur
tindakan invasif
seperti
memasang NGT
selalu
menggunakan
handschoon
steril.
08.50 5. Melakukan
perawatan tali
pusat secara
teratur
Hasil: Basahi
kassa dengan
alcohol dan
mengganti
balutan yang
lama.
Kolaborasi :
6. Kolaborasi
09.00
pemberian
antibiotic
Hasil: klien
diberikan fisilin
1,1 cc
Implementasi Hari Ke – 3
Diagnosa
No. Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi
Keperawatan
2. Hipotermia b/d Rabu, 16-10- Observasi : S:-
berat badan ekstrem 2019 1. Memonitor suhu O : - Sb: 36,8°C
10.00 tubuh - Pasien teraba
Hasil : Sb: 36,7°C hangat
Mandiri : A : Masalah
10.05 2. Sediakan keperawatan
lingkungan yang hipotermia teratasi
hangat misalnya
P : Intervensi dihentikan
atur suhu ruangan
atau infant warmer
Hasil: Infant
warmer terpasang
pada pasien
3. Ganti pakaian atau
linen yang basah
10.10 Hasil: Pakaian dan
atau linen yang
telah dipakai
diganti dengan
yang baru
4. Lakukan
penghangatan pasif
misalnya selimut,
10.03 penutup kepala
Hasil: Pasien
diselimuti dengan
kain hangat
5. Berikan makan
(minum hangat)
Hasil: Pasien
diberikan susu
hangat sebanyak 10
10.15 ml