Keperawatan
2. DS: Klien mengatakan perut sakit Agen pencendera fisiologi Nyeri akut
ketika di tekan dan kepala masih
pusing Infeksi virus dengue
didalam tubuh
DO: Klien tampak kesakitan ketika di
tekan dibagian perut Nyeri dibagian perut
Syok
I. Diagnosa Keperawatan
3. Risiko syok hipovolemik dengan faktor risiko pendarahan didalam kulit (Pitikie)
Edukasi
Edukasi
1. Menjaga lingkungan seperti
membuang genangan air di sekitar 1. Mencegah
rumah terjadinya
penyebaran
penyakit lebih
luas
Edukasi
Edukasi
1. Menjelaskan kepada keluarga
pasien tentang skala nyeri dan 1. Mengetahui
lokasi nyeri kualitas nyeri pada
klien
2. Jelaskan tindakan yang akan
dilakukan kepada keluarga 2. Agar keluarga tahu
mengenai tindakan
yang akan di
lakukan
3. Tujuan : Observasi
Observasi
Setelah dilakukan 1. Monitor keadaan umum klien
intervensi keperawatan 2. Observasi TTV tiap 2-3 jam 1) Untuk memantau
selama 2 hari diharapkan kondisi klien selama
3. Monitor tanda-tanda perdarahan.
risiko syok hipovolemik perawatan terutama
menghilang dengan kriteria 4. Pasang infus, beri terapi cairan saat terjadi
hasil : intravena jika terjadi perdarahan perdarahan.
1. Bintik warna merah (kolaborasi dengan dokter).
menghilang 5. Segera puasakan jika terjadi 2) Untuk mengetahui
2. pendarahan dipembuluh tanda-tanda vital
perdarahan saluran pencernaan
darah terhenti klien
6. Cek Hb, Ht dan Tb.
3. Keadaan tanda-tanda 3) Perdarahan yang
7. Perhatikan keluhan klien seperti
vital kembali cepat diketahui dapat
mata berkunang-kunang, pusing,
segera diatasi,
lemah, ekstermitas dingin, sesak sehingga klien tidak
napas sampai ke tahap
syok hipovolemik
Terapeutik akibat perdarahan
1. Berikan tranfusi sesuai dengan akut.
program dokter.
4) Pemberian cairan
2. Pemberian Inful Nacl IV
intravena sangat
diperlukan untuk
mengatasi
3. Pemberian obat epinephrine dan kehilangan cairan
antihistamin tubuh yang hebat
Edukasi yaitu untuk
1. Menjelaskan kepada keluarga mengatasi syok
pasien tentang skala nyeri dan hipovolemik.
lokasi nyeri Pemberian infus
dilakukan dengan
2. Jelaskan tindakan yang akan kolaborasi dokter.
dilakukan kepada keluarga
5) Membantu
mengistirahatkan
saluran pencernaan
untuk sementara
selama perdarahan
berasal dari saluran
cerna.
6) Untuk mengetahui
tingkat kebocoran
pembuluh darah
yang dialami klien
dan untuk acuan
melakukan tindakan
lebih lanjut terhadap
perdarahan tersebut.
7) Untuk mengetahui
seberapa jauh
penagaruh
perdarahan tersebut
Terapeutik
1) Untuk menggantikan
volume darah serta
komponen darah
yang hilang.
2) Untuk memenuhi
kebutuhan cairan
dalam tubuh
3) Agar tidak terjadi
syok berlanjut
Edukasi
1) Mengetahui kualitas
nyeri pada klien
2) Agar keluarga tahu
mengenai tindakan
yang akan di
lakukan
III. Implementasi
Hari Dx Kep Ja m Implementasi Para f Evalua si
P: Lanjutkan intervensi.
Hari kedua Hipertermia b/d 09.00 1. Monitor suhu tubuh S : klien mengatakan badan
peradangan yang wita 2. Monitor haluaran urine sudah tidak panas lagi
menyebabkan terapeutik O:
hipotalamus 10.00 Tanda tanda vital
wita 3. Memberikan cairan oral
TD : 122/85 mmHg
4. Melakukan pendinginan T : 36.5
11.00 eksternal kompres dingin
wita RR : 20x/menit
pada dahi dan abdomen, N : 90 x/menit
5. Menganjurkan tirah SPO2 : 98%
baring
A : Masalah teratasi.
Hari Risiko syok 15.00 1. Monitor keadaan umum S : Klien mengeluh badan
Pertama hipovolemik dengan wita klien terasa sakit dan panas
fakotor risiko 15.30 2. Observasi TTV tiap 2-3
O : Klien tampak gelisah da
pendarahan didalam wita jam
nada bintik-bintik merah di
kulit (Pitikie) 3. Monitor tanda-tanda permukaan kulit
16.00 perdarahan.
wita
4. Cek Hb, Ht dan Tb. A : Masalah Risiko syok
17.00 5. Perhatikan keluhan klien hipovolemik belum teratasi
wita seperti mata berkunang- sebagian
kunang, pusing, lemah,
20.00 P : Lanjutkan Intervensi
wita ekstermitas dingin, sesak
napas
Terapeutik
1. Berikan tranfusi sesuai
dengan program dokter.
2. Pemberian Inful Nacl IV
3. Pemberian obat
epinephrine dan
antihistamin