Anda di halaman 1dari 7

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

Keperawatan

1. DS: Klien mengatakan badan panas Nyamuk aedes aegypti Hipertermi


dan sakit kepala, badan lemas,
kulit berwarna merah dan tidak
Menyebarkan virus lewat
nafsu makan
gigitan

DO: Klien tampak pucat, bibir kering,


dan panas ditandai dengan : Masuk kedalam
TD :110/70 mmHg pembuluh darah
N : 80
R : 20
Demam Berdarah
T : 37.8

2. DS: Klien mengatakan perut sakit Agen pencendera fisiologi Nyeri akut
ketika di tekan dan kepala masih
pusing Infeksi virus dengue
didalam tubuh
DO: Klien tampak kesakitan ketika di
tekan dibagian perut Nyeri dibagian perut

3. Denga faktor risiko Tubuh kehilangan banyak Risiko Syok Hipovolemik


Klien tampak ada bintik-bintik darah atau cairan
kemerahan dengan, pendarahan
didalam kulit atau petekie
Mimisan 1x Dehidrasi berat

Penurunan tekanan darah,


suhu dan denyut nadi

Syok
I. Diagnosa Keperawatan

1. Hipertermia berhubungan dengan peradangan yang menyebabkan hipotalamus

2. Nyeri akut berhubungan dengan pasien mengeluh nyeri dibagian perut

3. Risiko syok hipovolemik dengan faktor risiko pendarahan didalam kulit (Pitikie)

II. Perencanaan Dx Kep :


No Tujuan & Intervensi Rasional
Kriteria masalah

1. Tujuan : 1. Identifikasi penyebab hipertermia 1. Mengetahui


Setelah dilakukan seperti dehidrasi, lingkungan yang penyebab panas
intervensi tidak bersih dan dehidrasi
2. Memantau suhu
keperawatan 2. Monitor suhu tubuh
tubuh
selama 2 hari 3. Monitor haluaran urine terapeutik 3. Memantau keluar
diharapkan 4. Berikan cairan oral nya urin
Suhu tubuh agar 5. Lakukan pendinginan eksternal 4. Memenuhi
tetap berada pada seperti kompres dingin pada dahi, kebutuhan cairan
rentang normal leher, dada, abdomen, aksila 5. Agar menurunkan
Kriteria hasil: 6. Anjurkan tirah baring Kolaborasi panas tubuh
6. Agar istirahat
1. Menggigil menurun 7. Kolaborasi pemberian cairan dan
terpenuhi
2. Kulit merah memudar elektrolit intravena
3. Suhu tubuh kembali Terapeutik
normal Terapeutik 1. Agar cairan
4. Tekanan darah 1. Kolaborasi pemberian cairan dan dalam tubuh
membaik elektrolit intravena terpenuhi

Edukasi
Edukasi
1. Menjaga lingkungan seperti
membuang genangan air di sekitar 1. Mencegah
rumah terjadinya
penyebaran
penyakit lebih
luas

2. Tujuan : 1. Klien dapat mengikuti


1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
Setelah dilakukan arahan perawat
durasi, frekuensi, kualitas,
intervensi
intensitas nyeri 2. Klien dapat
keperawatan
2. Berikan teknik nonfarmakologis melakukan teknik
selama 2 hari
untuk mengurangi rasa nyeri seperti distraksi nyeri
diharapkan nyeri
terapi musik, kompres
yang dirasakan
hangat/dingin, terapi bermain 3. Agar nyeri tidak
klien berkurang
3. Kontrol lingkungan yang bertambah
Kriteria hasil:
memperberat rasa nyeri seperti
1. Nyeri menurun
suhu ruangan, pencahayaan,
2. Gelisah menurun
kebisingan
Terapeutik
Terapeutik 1. Untuk mengurangi
1. Kolaborasi pemberian analgetik nyeri

Edukasi
Edukasi
1. Menjelaskan kepada keluarga
pasien tentang skala nyeri dan 1. Mengetahui
lokasi nyeri kualitas nyeri pada
klien
2. Jelaskan tindakan yang akan
dilakukan kepada keluarga 2. Agar keluarga tahu
mengenai tindakan
yang akan di
lakukan

3. Tujuan : Observasi
Observasi
Setelah dilakukan 1. Monitor keadaan umum klien
intervensi keperawatan 2. Observasi TTV tiap 2-3 jam 1) Untuk memantau
selama 2 hari diharapkan kondisi klien selama
3. Monitor tanda-tanda perdarahan.
risiko syok hipovolemik perawatan terutama
menghilang dengan kriteria 4. Pasang infus, beri terapi cairan saat terjadi
hasil : intravena jika terjadi perdarahan perdarahan.
1. Bintik warna merah (kolaborasi dengan dokter).
menghilang 5. Segera puasakan jika terjadi 2) Untuk mengetahui
2. pendarahan dipembuluh tanda-tanda vital
perdarahan saluran pencernaan
darah terhenti klien
6. Cek Hb, Ht dan Tb.
3. Keadaan tanda-tanda 3) Perdarahan yang
7. Perhatikan keluhan klien seperti
vital kembali cepat diketahui dapat
mata berkunang-kunang, pusing,
segera diatasi,
lemah, ekstermitas dingin, sesak sehingga klien tidak
napas sampai ke tahap
syok hipovolemik
Terapeutik akibat perdarahan
1. Berikan tranfusi sesuai dengan akut.
program dokter.
4) Pemberian cairan
2. Pemberian Inful Nacl IV
intravena sangat
diperlukan untuk
mengatasi
3. Pemberian obat epinephrine dan kehilangan cairan
antihistamin tubuh yang hebat
Edukasi yaitu untuk
1. Menjelaskan kepada keluarga mengatasi syok
pasien tentang skala nyeri dan hipovolemik.
lokasi nyeri Pemberian infus
dilakukan dengan
2. Jelaskan tindakan yang akan kolaborasi dokter.
dilakukan kepada keluarga
5) Membantu
mengistirahatkan
saluran pencernaan
untuk sementara
selama perdarahan
berasal dari saluran
cerna.
6) Untuk mengetahui
tingkat kebocoran
pembuluh darah
yang dialami klien
dan untuk acuan
melakukan tindakan
lebih lanjut terhadap
perdarahan tersebut.
7) Untuk mengetahui
seberapa jauh
penagaruh
perdarahan tersebut
Terapeutik
1) Untuk menggantikan
volume darah serta
komponen darah
yang hilang.
2) Untuk memenuhi
kebutuhan cairan
dalam tubuh
3) Agar tidak terjadi
syok berlanjut
Edukasi
1) Mengetahui kualitas
nyeri pada klien
2) Agar keluarga tahu
mengenai tindakan
yang akan di
lakukan
III. Implementasi
Hari Dx Kep Ja m Implementasi Para f Evalua si

Hari Hipertermia b/d 11.00 1. Monitor suhu tubuh S : Px mengatakan badan


pertama peradangan yang wita 2. Monitor haluaran urine terasa panas
menyebabkan terapeutik O : - Tampak lemas dan lesu
hipotalamus 11.30 3. Memberikan cairan oral - Tampak kemerahan
wita 4. Melakukan pendinginan dibagian kulit lengan
eksternal kompres dingin Tanda tanda vital
12.40 pada dahi dan abdomen,
wita TD : 115/89 mmHg
5. Menganjurkan tirah
T : 37.8
baring
RR : 22 x/menit
N : 85 x/menit
SPO2 : 97%

A : Masalah teratasi belum


teratasi.

P: Lanjutkan intervensi.
Hari kedua Hipertermia b/d 09.00 1. Monitor suhu tubuh S : klien mengatakan badan
peradangan yang wita 2. Monitor haluaran urine sudah tidak panas lagi
menyebabkan terapeutik O:
hipotalamus 10.00 Tanda tanda vital
wita 3. Memberikan cairan oral
TD : 122/85 mmHg
4. Melakukan pendinginan T : 36.5
11.00 eksternal kompres dingin
wita RR : 20x/menit
pada dahi dan abdomen, N : 90 x/menit
5. Menganjurkan tirah SPO2 : 98%
baring
A : Masalah teratasi.

P: Hentikan intervensi pasien


boleh pulang
Hari Nyeri akut b/d agen 16.00 1. Memberikan teknik S : - Klien mengeluh sakit
Pertama cedera biologis wita nonfarmakologis untuk dibagian perut
ditandai dengan
pasien mengeluh 17.00 mengurangi rasa nyeri
O : Tampak kesakitan
nyeri dibagian perut wita seperti terapi musik,
ketikan ditekan dibagian
kompres hangat/dingin, perut
20.00 terapi bermain
wita
2. Kontrol lingkungan yang A : Masalah Hipertermia
memperberat rasa nyeri belum teratasi
suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan P : Lanjutkan intervensi
3. Kolaborasi pemberian
analgetik
Hari kedua Nyeri akut b/d agen 09.00 1. Memberikan teknik S : - Klien mengeluh sakit
cedera biologis wita nonfarmakologis untuk dibagian perut
ditandai dengan
pasien mengeluh 10.00 mengurangi rasa nyeri
seperti terapi musik, O : Tampak kesakitan
nyeri dibagian perut wita
ketikan ditekan dibagian
kompres hangat/dingin,
11.00 perut
terapi bermain
wita
2. Kontrol lingkungan yang A : Masalah Nyeri akut belum
memperberat rasa nyeri teratasi
suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan P : Lanjutkan intervensi
3. Kolaborasi pemberian
analgetik

Hari Risiko syok 15.00 1. Monitor keadaan umum S : Klien mengeluh badan
Pertama hipovolemik dengan wita klien terasa sakit dan panas
fakotor risiko 15.30 2. Observasi TTV tiap 2-3
O : Klien tampak gelisah da
pendarahan didalam wita jam
nada bintik-bintik merah di
kulit (Pitikie) 3. Monitor tanda-tanda permukaan kulit
16.00 perdarahan.
wita
4. Cek Hb, Ht dan Tb. A : Masalah Risiko syok
17.00 5. Perhatikan keluhan klien hipovolemik belum teratasi
wita seperti mata berkunang- sebagian
kunang, pusing, lemah,
20.00 P : Lanjutkan Intervensi
wita ekstermitas dingin, sesak
napas

Terapeutik
1. Berikan tranfusi sesuai
dengan program dokter.
2. Pemberian Inful Nacl IV
3. Pemberian obat
epinephrine dan
antihistamin

Anda mungkin juga menyukai