Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Cendikia Muda

Volume 1, Nomor 1, Maret 2021


ISSN : 2807-3469

PENERAPAN ROM (RANGE OF MOTION) UNTUK MENINGKATKAN


ADL (ACTIVITIES DAILY LIVING) PADA PASIEN POST OPERASI
FRAKTUR DI KOTA METRO

IMPLEMENTATION OF ROM (RANGE OF MOTION) TO IMPROVE


ADL (ACTIVITIES DAILY LIVING) IN POST OPERATING
FRACTURE PATIENTS IN METRO CITY

Ferdy Bayu Saputra1, Anik Inayati2, Tri Kusumadewi3


1
Mahasiswa Akademi Keperawatan Dharma Wacana Metro
2,3
Dosen Akademi Keperawatan Dharma Wacana Metro
Email: ferdybayusaputra@gmail.com

ABSTRAK

Fraktur merupakan kerusakan pada kontinuitas tulang, dan fraktur terjadi pada seluruh kelompok
usia dan lebih umum pada orang yang mengalami trauma.Dampak yang diakibat kecelakaan
adalah fraktur traumatik, sehingga menyebabkan permasalahan yang muncul diantaranya
Gangguan Mobilitas Fisik, masalah dapat di atasi dengan tindakan ROM. ROM merupakan istilah
baku untuk menyatakan batas/besarnya gerakan sendi dan sebagai dasar untuk menetapkan adanya
kelainan atau menyatakan besarnya gerakan sendi yang abnormal. Tujuan penerapan untuk
mengetahui keefektifan penerapan latihan ROM untuk meningkatkan ADL pada pasien post
operasi fraktur. Metode penerapan ini menggunakan study kasus dengan satu orang subyek yang
menjalani masalah Gangguan Mobilitas Fisik dengan alat ukur tingkat kemandirian menggunakan
Barthel Index. Hasil penerapan menunjukkan skor ADL meningkat setelah dilakukan latihan ROM
selama 3 hari dengan skor ADL 50 walaupun masih dalam kategori ketergantungan berat.
Kesimpulan; latihan ROM dapat meningkatkan nilai indeks barthel pada pasien Post Operasi
Fraktur.

Kata Kunci : ADL, Fraktur, ROM.

ABSTRACT
Fractures are damage to bone continuity, and fractures occur in all age groups and are more
common in people who have experienced trauma. The impact caused by an accident is a traumatic
fracture, which causes problems that arise including Impaired Physical Mobility, the problem can
be resolved by ROM action. ROM is a standard term for stating the limit / magnitude of joint
movement and as a basis for determining the presence of an abnormality or expressing the amount
of abnormal joint motion. The aim of the application was to determine the effectiveness of ROM
exercises to increase ADL in postoperative fracture patients. This application method uses a case
study with one subject who is experiencing problems with Physical Mobility Disorders with a
measuring instrument for the level of independence using the Barthel Index. The results of the
application showed that the ADL score increased after doing ROM exercise for 3 days with an
ADL score of 50 even though it was still in the category of heavy dependence. ROM exercises can
increase the value of Barthel's index in Postoperative fracture patients.

Keywords: ADL, Fracture, ROM.

Saputra, Penerapan Range Of Motion 109


Cendikia Muda, Volume 1, Nomor 1, Maret 2021

LATAR BELAKANG METODE


Fraktur merupakan istilah dari hilangnya Desain penulisan yang digunakan pada
kontiunitas tulang, tulang rawan, baik penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
yang bersifat total maupun sebagian. studi kasus. Subyek yang digunakan
Secara ringkas dan umum, fraktur dalam penelitian ini adalah dengan
adalah patah tulang yang di sebabkan diagnosa post operasi fraktur tertutup.
oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan Untuk menghindari kesalahan dalam
dan tenaga fisik keadaan tulang itu memahami penulisan karya tulis ilmiah,
sendiri, serta jaringan lunak sekitar maka penulis sangat perlu memberikan
tulang akan menentukan apakah fraktur batasan istilah yang digunakan dalam
yang terjadi lengkap atau tidak lengkap. penulisan karya tulis ilmiah.

Pada beberapa keadaan, kebanyakan Penerapan ini dilakukan di Wilayah


proses fraktur terjadi kegagalan tulang Kelurahan Mulyojati pada bulan 30 Juni
menahan tekanan terutama tekanan - 2 Juli 2020. Alat ukur yang digunakan
membengkok, memutar, dan tarikan. dalam karya tulis ilmiah ini
Untuk mengetahui mengapa dan menggunakan pengukuran Form Indeks
bagaimana tulang mengalami fraktur, Barthel yaitu dinilai menggunakan
pemeriksa perlu mengenal anatomi dan Barthel Index dengan menanyakan
fisiologi tulang sehingga pemeriksa kepada pasien dalam poin-poin
mampu lebih jauh mengenal keadaan pengukuran indeks barthel, bisa di
fisik tulang dan keadaan trauma yang lakukan pada awal treatment, selama
1
dapat menyebabkan tulang patah. masa rehabilitasi, dan pada masa akhir
rehabilitasi dan lembar observasi
Karya tulis ilmiah ini diharapkan latihan sebagai pengumpul data hasil
Rom terhadap peningkatan ADL pada pengukuran ADL. Proses pengumpulan
pasien post operasi fraktur mengalami data dalam penerapan ini, dilakukan uji
kekuatan rentan gerak otot serta proposal. Pengumpulan Analisa Data
persendian dan memberikan manfaat Memindahkan data, From Indeks
serta kontribusi dalam menangani kasus Barthel, observasi. Etika
pasien post operasi fraktur.2 Penerapan,menghormati harkat dan
martabat manusia, Menghormati privasi
dan kerahasiaan subjek penelitian,
keadilan dan inklusivitas atau

Saputra, Penerapan Range Of Motion 110


Cendikia Muda, Volume 1, Nomor 1, Maret 2021

keterbukaan, memperhitungkan manfaat Masalah Gangguan Mobilitas Fisik


dan kerugian yang ditimbulkan. dapat di lakukan latihan ROM selama 3
hari di Wilayah Kelurahan Mulyojati
HASIL tanggal 30 juni- 2 juli 2020 sampai
Hasil pengkajian Indeks Barthel dengan 2 juli 2020. Pada tanggal 30 juni
didapatkan data nilai Indeks Barthel 21- 2020 penulis melakukan intervensi
61 kategori ketergantungan berat pertama yaitu pemberian latihan ROM,
sehingga penulis menyusun penyebab kegiatan yang dilakukan hari pertama
Gangguan Mobilitas fisik berikut tabel yaitu pemberian latihan ROM,
hasil pengukuran Indeks Barthel. memberikan edukasi tentang tujuan,
manfaat, dan proses pelaksanaan latihan
ROM.
Tabel 1. Indeks Barthel

Hari Hari Hari Berdasarkan tabel 1 diatas dapat


No Aktivitas ke-1 ke-2 ke-3
Pre Post Pre Post Pre Post diketahui bahwa saat pengkajian,
1 Makan 5 5 10 10 10 10
2 Mandi 0 5 5 5 5 5
gangguan ADL yang di alami subyek
Kerapihan/ saat hari ke 1 mencapai skor 25
3 5 5 5 5 5 5
penampilan
4 Berpakaian 5 5 5 5 5 5 sehingga masuk dalam kriteria
Buang air ketergantungan berat, untuk hari ke 2
5 0 0 0 5 5 5
besar
Buang air saat setelah dilakukan tindakan latihan
6 0 0 0 5 5 5
kecil
Penggunaan ROM meningkat skor mencapai 40,
7 kamar 5 5 5 5 5 10 kemudian untuk hari 3 setelah dilakukan
mandi/toilet
Berpindah latihan ROM mencapai skor 50, setelah
tempat (dari
dilakukan penerapan latihan ROM,
tempat tidur
8 5 5 5 5 5 5
ke tempat subyek terjadi peningkatan tetapi masih
duduk atau
sebaliknya) masuk dalam ketergantungan berat.
Mobilitas
(berjalan
9 ke 0 0 0 0 0 5 PEMBAHASAN
permukaan
yang rata) Fraktur disebut patah tulang yang di
Menaiki/
10 menuruni 0 0 0 0 0 0 sebabkan oleh trauma atau tenaga
tangga fisik. Pada beberapa keadaan,
Jumlah 25 30 35 40 40 50
kebanyakan proses fraktur terjadi
kegagalan tulang menahan tekanan

Saputra, Penerapan Range Of Motion 111


Cendikia Muda, Volume 1, Nomor 1, Maret 2021

terutama tekanan membengkok, mengukur status fungsional pada


memutar, dan tarikan 1 , dalam studi pasien yang mengalami gangguan
di laporkan bahwa Tn. S mengalami ADL. Tujuan indeks barthel sebagai
fraktur pada angkle kanan, akibat penilaian di dasarkan pada tingkat
kecelakaan segera dilakukan operasi bantuan orang lain dalam
ORIF. meningkatkan aktivitas fungsional.

Tindakan pembedahan salah satunya Pada hasil pengkajian di temukan


pemasangan Open Reduction pasien mengalami gangguan
Internal Fixation (ORIF) pada aktivitas, dalam studi di laporkan
prosedur ini sebagai alat fiksasi atau bahwa Tn. S termasuk kategori
penyambung tulang yang patah penilaian ketergantungan berat yang
dengan tujuan mengembalikan pada memerlukan latihan ROM. Pada
anatomik yang tepat, setelah pengukuran tersebut subyek
dilakukan tindakan post operasi memerlukan Intervensi ROM.
ORIF mengakibatkan pasien
mengalami nyeri3 , selanjutnya dalam Tindakan ROM adalah istilah baku
masa penyembuhan, Tn.S mengalami untuk menyatakan batas/besarnya
Masalah ADL. gerakan sendi dan sebagai dasar
untuk menetapkan adanya kelainan
Munculnya masalah Activity of daily atau menyatakan besarnya gerakan
living (ADL) yang merupakan sendi yang abnormal.2 Pada Tn.S
kebutuhan mutlak di harapkan oleh memerlukan tindakan latihan ROM
manusia. Kemampuan tersebut pasif pada anggota gerak ekstremitas
meliputi berdiri, berjalan, bekerja, bawah, jenis latihan gerak ini,
makan, minum dan lain sebagainya.4 dilakukan dengan kondisi pasien
Sehingga subyek dalam melakukan pasif (pasien tidak mampu bergerak
aktivitas memerlukan bantuan orang secara mandiri) untuk menggerakan
lain, selanjutnya dikaji menggunakan seluruh bagian sendi, sehingga
Indeks Barthel, indeks barthel adalah perawat membantu menggerakan
variabel yang digunakan untuk masing-masing sendi pada latihan

Saputra, Penerapan Range Of Motion 112


Cendikia Muda, Volume 1, Nomor 1, Maret 2021

ROM. Sedangkan untuk bagian Berdasarkan hasil implementasi yang


anggota tubuh bagian ekstermitas telah dilakukan 2 kali sehari selama
atas menggunakan latihan ROM aktif 3 hari di dapatkan bahwa
dengan jenis latihan gerak ini, di kemampuan aktivitas Tn.S yang
lakukan dengan kondisi pasien yang mengalami peningkatan ekstermitas
aktif (mampu untuk bergerak dengan atas dan ekstermitas bawah dimana
mandiri) untuk menggerakan seluruh sebelumnya Tn.S merasa takut
bagian sendi.5 merasa nyeri untuk menggerakan
kaki angkle kanan, dimana
Latihan ROM pasif yang telah di sebelumnya memiliki nilai aktivitas
berikan pada Tn.S pada angggota kriteria hasil 25 dan sesudah
gerak bawah dapat mencegah menjalani latihan ROM selama 3 hari
kekakuan pada persendiaan dan subyek mengalami peningkatan
kekakuan pada otot, sehingga dapat menjadi kriteria hasil 50, namun
meningkatkan ADL. Pada bagian masih dalam kriteria ketergantungan
ektermitas atas di perlukan juga berat, saat masuk hari ke empat
latihan ROM aktif guna untuk sampai lima, subyek malas
menjaga keseimbangan dan melakukan latihan ROM, sedangkan
membantu melancarkan peredaran dalam jurnal penelitian memerlukan
darah.5 latihan ROM sebanyak lima hari.
Oleh karena itu penerapan ROM
Hasil penelitian Rahmasari 2018 untuk meningkatkan ADL tidak
membuktikan bahwa ROM mencapai target kategori ringan
diperlukan untuk pemulihan melainkan masih dalam kategori
kemampuan activities daily living berat.
(ADL) pasien post operasi fraktur
femur, Metode yang digunakan KESIMPULAN
adalah post test control only design. Latihan ROM dapat meningkatkan nilai
Hasil uji statistik menunjukkan p indeks barthel pada pasien Post Operasi

sebesar 0.035 dimana p< 0.05.6 Fraktur untuk meningkatkan ADL.

Saputra, Penerapan Range Of Motion 113


Cendikia Muda, Volume 1, Nomor 1, Maret 2021

DAFTAR PUSTAKA
1) Noor, Z. (2016). Buku Ajar
Gangguan Muskuloskeletal. (P. P.
Lestari, Ed.) (Edisi 2). Jakarta:
Salemba Medika
2) Mubarak, W. I., Indrawati, L., &
Susanto, J. (2015). Buku Ajar Ilmu
Keperawatan Dasar. (A. Suslia,
Ed.), Buku 2. Jakarta: Salemba
Medika.
3) Rasjad, C. (2012). Ilmu Bedah
Ortopedi. Jakarta: PT. Yarsif
Watampone
4) Black, J dan Hawks, J. 2014.
Keperawatan Medikal Bedah:
Manejemen Klinis untuk Hasil
yang Diharapkan. Dialih bahasakan
oleh Nampira R. Jakarta: selemba
Emban Patria.
5) Muttaqin, Arif. (2011).BukuSaku
Gangguan Muskuloskeletal
Aplikasi pada Praktek Klinik
Keperawatan.Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
6) Rahmasari. (2018). Kesehatan
ROM di Perlukan Untuk
Pemulihan Kemampuan
activities daily living (ADL)
pasien post operasi
fraktur.Surakarta, Jurnal
manajemen informasi dan
administras (J-MIAK), Volume
01, No 02, Tahun 2018.

Saputra, Penerapan Range Of Motion 114

Anda mungkin juga menyukai