Anda di halaman 1dari 46

MAKALAH

LATIHAN ROM (RANGE OF MOTION) AKTIF DAN PASIF PADA


PASIEN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :


1. BAIQ AMY SEPTIANISA
2. GHINA AULIA SYAFIATUN
3. HARIRI RIZKI
4. LISA MAULIA SAFITRI
5. M. FAISAL KURAHMAN
6. NOVI AULIA PEBRINI
7. WINDA OKTAVIA LESTARI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN & PROFESI NERS
TAHUN AJAR 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan tuntunan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini
tepat pada waktunya. Tugas ini disusun untuk melengkapi tugas Kebutuhan
Dasar Manusia II dan merupakan salah satu bentuk usaha penulis untuk
menambah wawasan mengenai latihan ROM aktif dan pasif.
Penulis mengucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang telah membantu
menyelesaoikan makalah ini. Baik kepada dosen maupun pihak sekitarnya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
setiap pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran
yang bersifat membangun.

Mataram, 21 Februari 2022

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1
..........................................................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................3
2.1 Pengertian ROM.......................................................................................................3
2.2 Tujuan ROM.............................................................................................................3
2.3 Indikasi dan Kontraindikasi ROM...........................................................................4
2.4 Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan ROM...........................................4
2.5 SOP pemberian Latihan ROM.................................................................................5
BAB III .................................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................17
3.2 Saran.........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................18
LAMPIRAN..........................................................................................................................19
 Lampiran Latihan ROM Aktif...................................................................................19
 Lampiran Latihan ROM Pasif....................................................................................32
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap melakukan aktivitas terkadang kita tidak memperhatikan
postur tubuh yang baik,sehingga membuat postur tubuh yang condong ke
depan, atau badan yang bungkuk. Banyak orang mengira, semua itu terjadi
secara alami. Postur tubuh yang baik merupakan bagian integral dari
kesehatan fisik dan mental. Postur yang kurang baik bisa dikoreksi, karena
kalau tidak, postur buruk itu akan jadi permanen. Anda pun menderita di
kemudian hari.
Sementara body alignment adalah susunan geometric bagian-
bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian-bagian tubuh yang lain.
Body alignment baik akan meningkatkan keseimbangan yang optimal dan
fungsi tubuh yang maksimal, baik dalam posisi berdiri,duduk,maupun
tidur. Body alignment yang baik : keseimbangan pada persendian otot,
tendon, ligamen.
Body alignment yang baik dapat meningkatkan fungsi tangan yang
baik,mengurangi jumlah energy yang digunakan untuk mempertahankan
keseimbangan, mengurangi kelelahan, memperluas ekspansi paru,
meningkatkan sirkulasi renal dan fungsi gastrointestinal. Body alignment
yang buruk dapat mengurangi penampilan individu dan mempengaruhi
kesehatan yang dapat mengarah pada gangguan. Perawat merupakan role
model yang penting dalam mengajarkan kebiasaan yang sehat/baik: postur
tubuh yang baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian ROM?
2. Apa saja tujuan ROM?
3. Apa indikasi dan kontra indikasi ROM?
4. Apa yang perlu diperhatikan saat melakukan ROM?
5. Bagaimana SOP Latihan ROM?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian ROM.
2. Untuk mengetahui tujuan ROM.
3. Untuk mengetahui indikasi dan kontra indikasi ROM.
4. Untuk mengetahui yang perlu diperhatikan saat melakukan ROM.
5. Untuk mengetahui SOP Latihan ROM.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa
mampu memahami dan mengetahui apa itu pengertian ,tujuan, manfaat,
dan jenis-jenis ROM (Range Of Motion). Sehingga sebagai tenaga
kesehatan khususnya keperawatan mampu meng-edukasi masyarakat dan
memberikan pelayanan kesehatan yang baik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ROM


Latihan Range of Motion (ROM ) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan
persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot
(Potter&Perry,2005).
Latihan aktif dan pasif/ROM merupakan suatu kebutuhan manusia untuk
melakukan pergerakan dimana pergerakan tersebut dilakukan secara bebas. latihan aktif
dan pasif/ROM dapat dilakukan kapan saja dimana keadaan fisik tidak aktif dan
disesuaikan dengan keadaan pasien. Range of Motion (ROM) adalah suatu teknik dasar
yang digunakan untuk menilai gerakan dan untuk gerakan awal ke dalam suatu program
intervensi terapeutik.Gerakan dapat dilihat sebagai tulang yang digerakkan oleh otot
ataupun gaya eksternal lain dalam ruang gerakannya melalui persendian. Bila terjadi
gerakan, maka seluruh struktur yang terdapat pada persendian tersebut akan terpengaruh,
yaitu: otot, permukaan sendi, kapsul sendi, fasia, pembuluh darah dan saraf.
Gerakan yang dapat dilakukan sepenuhnya dinamakan range of motion
(ROM). Untuk mempertahankan ROM normal, setiap ruas harus digerakkan pada ruang
gerak yang dimilikinya secara periodik. Faktor-faktor yang dapat menurunkan ROM,
yaitu penyakit-penyakit sistemik, sendi, nerologis ataupun otot; akibat pengaruh cedera
atau pembedahan; inaktivitas atau imobilitas. Dari sudut terapi, aktivitas ROM diberikan
untuk mempertahankan mobilitas persendian dan jaringan lunak untuk meminimalkan
kehilangan kelentukan jaringan dan pembentukan kontraktur. Teknik ROM tidak
termasuk peregangan yang ditujukan untuk memperluas ruang gerak sendi.
2.2 Tujuan ROM
 Tujuan ROM aktif
a) Memperbaiki tonus otot.
b) Memperbaiki toleransi otot untuk latihan.
c) Meningkatkan massa otot.
d) Mencegah kontraktur.
e) Mempertahankan/memelihara kekuatan otot.
f) Memelihara mobilitas persendian.
g) Merangsang sirkulasi darah
h) Mencegah kelainan bentuk.
 Tujuan Rom Pasif
a) Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot.
b) Mempertahankan fungsi jantung dan pernafasan.
c) Mencegah kontraktur dan kekauan pada sendi.
2.3 Indikasi dan Kontra indikasi ROM
 Indikasi ROM Aktif
a) Stroke atau penurunan tingkat kesadaran.
b) Kelemahan otot.
c) Fase rehabilitasi fisik.
d) Klien dengan tirah baring lama.
 Indikasi ROM Pasif
a) Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila dilakukan
pergerakan aktif akan menghambat proses penyembuhan.
b) Ketika pasien tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk bergerak aktif pada ruas
atau seluruh tubuh,misalnya keadaan koma,kelumpuhan atau bed rest total.
 Kontra indikasi ROM Aktif
a) Thrombus/emboli pada pembuluh darah.
b) Kelainan sendi/tulang.
c) Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung).
 Kontra indikasi ROM Pasif
a) Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat menganggu proses
penyembuhan cidera.
b) ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau kondisinya membahayakan.
(life threatening).
2.4 Hal –hal yang perlu diperhatikan saat melakukan ROM
a) Keterbatasan pergerakan atau ketidakmampuan menggerakkan sendi.
b) Bengkak, nyeri, kemerahan, krepitus, deformitas pada sendi.
c) Saat melakukan ROM pasif, berikan sokongan sendi.
d) Lakukan setiap gerakan dengan perlahan dan berhati-hati.
e) Setiap gerakan dilakukan sesuai kemampuan.
f) Ulangi masing-masing gerakan sebanyak 5 kali
g) Hentikan gerakan latihan jika klien mengungkapkan ketidaknyamanan seperti nyeri atau
terjadi spasme pada daerah otot yang bersangkutan.
2.5 SOP Latihan ROM Aktif dan Pasif
a) SOP Latihan ROOM Aktif
TAHAP PRE INTERAKSI
Cuci tangan
Persiapan Alat
 Handscoon
 Handsanitizer
 Bengkok
TAHAP ORIENTASI
1. Memberi salam.
2. Memperkenalkan nama perawat.
3. Memvalidasi identitas pasien melalui gelang pasien.
4. Jelaskan tindakan dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga.
5. Melakukan kontrak waktu Tindakan.
6. Meminta persetujuan tindakan kepada klien atau keluarga.
7. Menjelaskan tentang kerahasiaan.

TAHAP KERJA

1) Dekatkan alat.
2) Tutup sampiran.
3) Cuci tangan.
4) Pasang handscoon.
5) Kaji klien dan rencanakan program latihan yang sesuai untuk klien.
6) Beritahu klien tentang tindakan yang akan dilakukan dan area yang akan
digerakkan dan peran klien dalam Latihan.
7) Jaga privacy klien.
8) Atur pakaian yang menyebabkan hambatan pergerakan.
9) Angkat selimut sebagaimana diperlukan.
10) Anjurkan klien berbaring dalam posisi yang nyaman.
11) Lakukan latihan sebagaimana dengan cara berikut.
a) Latihan sendi bahu
 Pasien dalam posisi telentang.
 Satu tangan perawat menopang dan memegang siku, tangan yang
lainnya memegang pergelangan tangan.
 Luruskan siku pasien, gerakan lengan pasien menjauhi dari tubuhnya
kearah perawat (Abduksi).
 Kemudian Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi).
 Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap ke bawah (rotasi internal).
 Turunkan dan kembalikan ke posisi semula dengan siku tetap lurus.
 Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap ke atas (rotasi eksternal).
 Turunkan dan kembalikan ke posisi semula dengan siku tetap lurus.
 Hindari penguluran yang berlebihan pada bahu.
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali atau sesuai toleransi
b) Latihan sendi siku
 Pasien dalam posisi telentang.
 Perawat memegang pergelangan tangan pasien dengan satu tangan,
tangan lainnya menahan lengan bagian atas.
 Posisi tangan pasien supinasi, kemudian lakukan gerakan menekuk
(fleksi) dan meluruskan (ekstensi) siku.
 Instruksikan agar pasien tetap rileks.
 Pastikan gerakan yang diberikan berada pada midline yang benar.
 Perhatikan rentang gerak sendi yang dibentuk, apakah berada dalam
jarak yang normal atau terbatas.
 lakukan pengulangan sebanyak 10 kali c) Latihan lengan.
 Pasien dalam posisi telentang.
 Perawat memegang area siku pasien dengan satu tangan, tangan yang
lain menggenggam tangan pasien ke arah luar (telentang/supinasi) dan
ke arah dalam (telungkup/pronasi).
 Instruksikan agar pasien tetap rileks.
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali d) Latihan sendi pergelangan
tangan.
 Pasien dalam posisi telentang.
 Perawat memegang lengan bawah pasien dengan satu tangan,
tangan lainnya memegang pergelangan tangan pasien, serta tekuk
pergelangan tangan pasien ke atas dan ke bawah.
 Instruksikan agar pasien tetap rileks.
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali.
c) 0Latihan sendi jari-jari tangan
 Pasien dalam posisi telentang.
 Perawat memegang pergelangan tangan pasien dengan satu tangan,
tangan lainnya membantu pasien membuat gerakan mengepal/menekuk
jari-jari tangan dan kemudian meluruskan jari-jari tangan pasien.
 Perawat memegang telapak tangan dan keempat jari pasien dengan satu
tangan, tangan lainnya memutar ibu jari tangan.
d) Latihan sendi siku
 Pasien dalam posisi telentang.
 Perawat memegang pergelangan tangan pasien dengan satu tangan,
tangan lainnya menahan lengan bagian atas.
 Posisi tangan pasien supinasi, kemudian lakukan gerakan menekuk
(fleksi) dan meluruskan (ekstensi) siku.
 Instruksikan agar pasien tetap rileks.
 Pastikan gerakan yang diberikan berada pada midline yang benar
Perhatikan rentang gerak sendi yang dibentuk, apakah berada dalam
jarak yang normal atau terbatas.
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali c) Latihan lengan.
 Pasien dalam posisi telentang.
 Perawat memegang area siku pasien dengan satu tangan, tangan yang
lain menggenggam tangan pasien ke arah luar (telentang/supinasi) dan
ke arah dalam (telungkup/pronasi).
 Instruksikan agar pasien tetap rileks.
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali d) Latihan sendi pergelangan
tangan.
 Pasien dalam posisi telentang.
 Perawat memegang lengan bawah pasien dengan satu tangan,
tangan lainnya memegang pergelangan tangan pasien, serta tekuk
pergelangan tangan pasien ke atas dan ke bawah.
 Instruksikan agar pasien tetap rileks.
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali.
e) Latihan sendi jari-jari tangan
 Pasien dalam posisi telentang.
 Perawat memegang pergelangan tangan pasien dengan
satu tangan, tangan lainnya membantu pasien membuat
gerakan mengepal/menekuk jari-jari tangan dan kemudian
meluruskan jari-jari tangan pasien.
 Perawat memegang telapak tangan dan keempat jari pasien
dengan satu tangan, tangan lainnya memutar ibu jari tangan.
f) Latihan sendi pangkal paha
 Pasien dalam posisi telentang.
 Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan
pada tumit.
 Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari tempat
tidur, gerakkan kaki menjauhi badan pasien.
 Gerakkan kaki mendekati badan pasien.
 Kembali ke posisi semula.
 Kemudian letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu
tangan yang lain di atas lutut.
 Putar kaki menjauhi perawat.
 Putar kaki ke arah perawat.
 Kembali ke posisi semula.
 Hindari pengangkatan yang berlebihan pada kaki.
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali atau sesuai toleransi.
g) Latihan sendi lutut
 Pasien dalam posisi telentang.
 Satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien
dengan tangan yang lain.
 Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.
 Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.
 Ke bawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas.
 Instruksikan agar pasien tetap rileks.
 Pastikan gerakan yang diberikan berada pada midline yang benar.
 Perhatikan rentang gerak sendi yang dibentuk, apakah berada dalam
jarak yang normal atau terbatas.
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali.
h) Latihan sendi pergelangan kaki
 Pasien dalam posisi telentang.
 Perawat memegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari
dan pegang pergelangan kaki dengan tangan satunya.
 Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya
(infersi).
 Kembalikan ke posisi semula.
 Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain
(efersi).
 Kembalikan ke posisi semula.
 Kemudian letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan
satu tangan yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.
 Tekuk pergelangan kaki, arahkan jarijari kaki ke arah dada pasien
(dorso fleksi).
 Kembalikan ke posisi semula.
 Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien (plantar fleksi).
 Kembalikan ke posisi semula. Instruksikan agar pasien tetap rileks.
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali i) Latihan sendi jari-jari kaki.
 Pasien dalam posisi telentang.
 Perawat memegang pergelangan kaki pasien dengan satu tangan, tangan
lainnya membantu pasien membuat gerakan menekuk jari-jari kaki dan
kemudian meluruskan jari-jari kaki pasien.
 Tangan perawat membantu melebarkan jari-jari kaki pasien
kemudian merapatkan kembali.
 Instruksikan agar pasien tetap rileks.
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali.
i) Latihan sendi jari-jari kaki
 Pasien dalam posisi telentang.
 Perawat memegang pergelangan kaki pasien dengan satu tangan,
tangan lainnya membantu pasien membuat gerakan menekuk jari-jari
kaki dan kemudian meluruskan jari-jari kaki pasien.
 Tangan perawat membantu melebarkan jari-jari kaki pasien
kemudian merapatkan kembali.
 Instruksikan agar pasien tetap rileks.
 bLakukan pengulangan sebanyak 10 kali.
12) Kaji pengaruh/efek latihan pada klien terutama hemodinamik klien.
13) Atur klien pada posisi yang nyaman.
14) Benahi selimut dan linen.
15) Rapikan pasien.
16) Rapikan alat.
17) Buka handscoon.
18) Cuci tangan.
TAHAP TERMINASI
1) Menanyakan pada klien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan.
2) Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan.
3) Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya.
4) Berikan reinforcement sesuai dengan klien.66
TAHAP DOKUMENTASI
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan.

b) SOP Latihan ROM Pasif


TAHAP PRE INTERAKSI
Cuci tangan.
Persiapan Alat.
 Handscoon.
 Handsanitizer.
 Bengkok.
TAHAP ORIENTASI
1. Memberi salam.
2. Memperkenalkan nama perawat.
3. Memvalidasi identitas pasien melalui gelang pasien.
4. Jelaskan tindakan dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga.
5. Melakukan kontrak waktu Tindakan.
6. Meminta persetujuan tindakan kepada klien atau keluarga.
7. Menjelaskan tentang kerahasiaan.
TAHAP KERJA
1. Dekatkan alat.
2. Tutup sampiran.
3. Cuci tangan.
4. Pasang handscoon.
5. Mencuci tangan.
a) Leher, Spina, Serfikal
 Fleksi
Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45°.
 Ekstensi
Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°.
 Hiperektensi
Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45°.
 Fleksi lateral
Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah
setiap bahu, rentang 40-45°.
 Rotasi
Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler,
rentang 180°.
b) Bahu
 Fleksi
Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke
posisi di atas kepala, rentang 180°.
 Ekstensi
Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180°.
 Hiperektensi
Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus, rentang
45-60°.
 Abduksi
Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan
telapak tangan jauh dari kepala, rentang 180°.
 Adduksi
Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh
mungkin, rentang 320°.
 Rotasi dalam
Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan
lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke
belakang, rentang 90°.
 Rotasi luar
Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke
atas dan samping kepala, rentang 90°.
 Sirkumduksi
Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360°.
c) Siku
 Fleksi
Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan
sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150°.
 Ektensi
Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°.
d) Lengan bawah
 Supinasi
Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan
menghadap ke atas, rentang 70-90°.
 Pronasi
Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke
bawah, rentang 70-90°.
e) Pergelangan tangan
 Fleksi
Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan
bawah, rentang 80-90°.
 Ekstensi
Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan
bawah berada dalam arah yang sama, rentang 80-90°.
 Hiperekstensi
Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh
mungkin, rentang 89-90°.
 Abduksi
Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30°.
 Adduksi
Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang
30-50°.
f) Jari- jari tangan
 Fleksi
Membuat genggaman, rentang 90°.
 Ekstensi
Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°.
 Hiperekstensi
Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin,
rentang 30-60°.
 Abduksi
Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain,
rentang 30°.
 Adduksi
Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°.
g) Ibu jari
 Fleksi
Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan,
rentang 90°.
 Ekstensi
Menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90°.
 Abduksi
Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°.
 Adduksi
Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°.
 Oposisi
Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan
yang sama.
h) Lutut
 Fleksi
Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°.
 Ekstensi
Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°.
i) Kaki
 Inversi
Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°.
 Eversi
Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°.
j) Jari-Jari Kaki
 Fleksi
Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°.
 Ekstensi
Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
 Abduksi
Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15°.
 Adduksi
Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°.
6) Kaji pengaruh/efek latihan pada klien terutama hemodinamik klien.
7) Atur klien pada posisi yang nyaman.
8) Benahi selimut dan linen.
9) Rapikan pasien.
10) Rapikan alat.
11) Buka handscoon.
12) Cuci tangan.

TAHAP TERMINASI
1) Menanyakan pada klien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan.
2) Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan.
3) Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya.
4) Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien.
TAHAP DOKUMENTASI
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Latihan Range of Motion (ROM ) adalah latihan yang dilakukan untuk


mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan
persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot
(Potter&Perry,2005). Latihan aktif dan pasif/ROM dapat dilakukan kapan saja dimana
keadaan fisik tidak aktif dan disesuaikan dengan keadaan pasien.

3.2 Saran

Sebagai perawat kita harus bisa dan mampu mempraktekkan serangkaian prosedur
Latihan ROM (Range of Motion) baik itu secara aktif maupun pasif. Semoga makalah ini
berguna bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/19159137/RANGE_OF_MOTION_ROM

http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/1675/8/Lampiran%20lampiran.pdf

https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-6465-LAMPIRAN.pdf

https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-14296-LAMPIRAN%20SAP
%20ROM%20AKTIF%20PASIF.Image.Marked.pdf
LAMPIRAN

CHECKLIST LATIHAN ROM AKTIF

Nama :.....................................................
NIM :.......................................................

Definisi :
ROM Aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan
menggunakan energi sendiri.
Tujuan :
1. Memperbaiki tonus otot
2. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
3. Mungkin meningkatkan massa otot
4. Mencegah kontraktur
5. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot
6. Memelihara mobilitas persendian
7. Merangsang sirkulasi darah
8. Mencegah kelainan bentuk

Indikasi :
1. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
2. Kelemahan otot
3. Fase rehabilitasi fisik
4. Klien dengan tirah baring lama

Kontra indikasi :
1. Trombus/emboli pada pembuluh darah
2. Kelainan sendi atau tulang
3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)

ASPEK YANG DINILAI Nilai

0 1 2

TAHAP PRE INTERAKSI


Cuci tangan
Persiapan Alat
 Handscoon
 Handsanitizer
Bengkok

TAHAP ORIENTASI
Memberi salam
Memperkenalkan nama perawat
Memvalidasi identitas pasien melalui gelang pasien
Jelaskan tindakan dan tujuan tindakan pada klien
atau keluarga
Melakukan kontrak waktu tindakan
Meminta persetujuan tindakan kepada klien atau
keluarga
Menjelaskan tentang kerahasiaan

TAHAP KERJA
1) Dekatkan alat
2) Tutup sampiran
3) Cuci tangan
4) Pasang handscoon
5) Kaji klien dan rencanakan program latihan
yang sesuai untuk klien
6) Beritahu klien tentang tindakan yang akan
dilakukan dan area yang akan digerakkan dan
peran klien dalam latihan
7) Jaga privacy klien
8) Atur pakaian yang menyebabkan hambatan
pergerakan
9) Angkat selimut sebagaimana diperlukan
10) Anjurkan klien berbaring dalam posisi yang
nyaman
11) Lakukan latihan sebagaimana dengan cara
berikut
a) Latihan sendi bahu
 Pasien dalam posisi telentang
 Satu tangan perawat menopang dan
memegang siku, tangan yang lainnya
memegang pergelangan tangan.
 Luruskan siku pasien, gerakan lengan
pasien menjauhi dari tubuhnya kearah
perawat (Abduksi).
 Kemudian Gerakkan lengan pasien
mendekati tubuhnya (Adduksi).
 Gerakkan lengan bawah ke bawah
sampai menyentuh tempat tidur, telapak
tangan menghadap ke bawah (rotasi
internal).
 Turunkan dan kembalikan ke posisi
semula dengan siku tetap lurus.
 Gerakkan lengan bawah ke belakang
sampai menyentuh tempat tidur, telapak
tangan menghadap ke atas (rotasi
eksternal).
 Turunkan dan kembalikan ke posisi
semula dengan siku tetap lurus.
 Hindari penguluran yang berlebihan pada
bahu.
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali
atau sesuai toleransi
b) Latihan sendi siku
 Pasien dalam posisi telentang
 Perawat memegang pergelangan tangan
pasien dengan satu tangan, tangan
lainnya menahan lengan bagian atas
 Posisi tangan pasien supinasi, kemudian
lakukan gerakan menekuk (fleksi) dan
meluruskan (ekstensi) siku.
 Instruksikan agar pasien tetap rileks
 Pastikan gerakan yang diberikan berada
pada midline yang benar
 Perhatikan rentang gerak sendi yang
dibentuk, apakah berada dalam jarak
yang normal atau terbatas.
 lakukan pengulangan sebanyak 10 kali c)
Latihan lengan
 Pasien dalam posisi telentang
 Perawat memegang area siku pasien
dengan satu tangan, tangan yang lain
menggenggam tangan pasien ke arah
luar (telentang/supinasi) dan ke arah
dalam (telungkup/pronasi).
 Instruksikan agar pasien tetap rileks
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali
d) Latihan sendi pergelangan tangan
 Pasien dalam posisi telentang
 Perawat memegang lengan bawah
pasien dengan satu tangan, tangan
lainnya memegang pergelangan tangan
pasien, serta tekuk pergelangan tangan
pasien ke atas dan ke bawah
 Instruksikan agar pasien tetap rileks
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali

c) Latihan sendi jari-jari tangan


 Pasien dalam posisi telentang
 Perawat memegang pergelangan tangan
pasien dengan satu tangan, tangan
lainnya membantu pasien membuat
gerakan mengepal/menekuk jari-jari
tangan dan kemudian meluruskan jari-
jari tangan pasien.
 Perawat memegang telapak tangan dan
keempat jari pasien dengan satu tangan,
tangan lainnya memutar ibu jari tangan.

d) Latihan sendi siku


 Pasien dalam posisi telentang
 Perawat memegang pergelangan tangan
pasien dengan satu tangan, tangan
lainnya menahan lengan bagian atas
 Posisi tangan pasien supinasi, kemudian
lakukan gerakan menekuk (fleksi) dan
meluruskan (ekstensi) siku.
 Instruksikan agar pasien tetap rileks
 Pastikan gerakan yang diberikan berada
pada midline yang benar
 Perhatikan rentang gerak sendi yang
dibentuk, apakah berada dalam jarak
yang normal atau terbatas.
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali
c) Latihan lengan
 Pasien dalam posisi telentang
 Perawat memegang area siku pasien
dengan satu tangan, tangan yang lain
menggenggam tangan pasien ke arah
luar (telentang/supinasi) dan ke arah
dalam (telungkup/pronasi).
 Instruksikan agar pasien tetap rileks
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali
d) Latihan sendi pergelangan tangan
 Pasien dalam posisi telentang
 Perawat memegang lengan bawah
pasien dengan satu tangan, tangan
lainnya memegang pergelangan tangan
pasien, serta tekuk pergelangan tangan
pasien ke atas dan ke bawah
 Instruksikan agar pasien tetap rileks
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali

e) Latihan sendi jari-jari tangan


Pasien dalam posisi telentang
 Perawat memegang pergelangan tangan
pasien dengan satu tangan, tangan
lainnya membantu pasien membuat
gerakan mengepal/menekuk jari-jari
tangan dan kemudian meluruskan jari-
jari tangan pasien.
 Perawat memegang telapak tangan dan
keempat jari pasien dengan satu tangan,
tangan lainnya memutar ibu jari tangan.

f) Latihan sendi pangkal paha


 Pasien dalam posisi telentang
 Letakkan satu tangan perawat di bawah
lutut pasien dan satu tangan pada tumit.
 Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki
kurang lebih 8 cm dari tempat tidur,
gerakkan kaki menjauhi badan pasien
 Gerakkan kaki mendekati badan pasien
 Kembali ke posisi semula
 Kemudian letakkan satu tangan perawat
pada pergelangan kaki dan satu tangan
yang lain di atas lutut.
 Putar kaki menjauhi perawat.
 Putar kaki ke arah perawat
 Kembali ke posisi semula
 Hindari pengangkatan yang berlebihan
pada kaki.
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali
atau sesuai toleransi

g) Latihan sendi lutut


 Pasien dalam posisi telentang
 Satu tangan perawat di bawah lutut
pasien dan pegang tumit pasien dengan
tangan yang lain
 Angkat kaki, tekuk pada lutut dan
pangkal paha.
 Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada
sejauh mungkin
 Ke bawahkan kaki dan luruskan lutut
dengan mengangkat kaki ke atas
 Instruksikan agar pasien tetap rileks
 Pastikan gerakan yang diberikan berada
pada midline yang benar
 Perhatikan rentang gerak sendi yang
dibentuk, apakah berada dalam jarak
yang normal atau terbatas.
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali
h) Latihan sendi pergelangan kaki
 Pasien dalam posisi telentang
 Perawat memegang separuh bagian atas
kaki pasien dengan satu jari dan pegang
pergelangan kaki dengan tangan satunya.
 Putar kaki ke dalam sehingga telapak
kaki menghadap ke kaki lainnya (infersi)
 Kembalikan ke posisi semula
 Putar kaki keluar sehingga bagian
telapak kaki menjauhi kaki yang lain
(efersi)
 Kembalikan ke posisi semula
 Kemudian letakkan satu tangan perawat
pada telapak kaki pasien dan satu tangan
yang lain di atas pergelangan kaki. Jaga
kaki lurus dan rilek.
 Tekuk pergelangan kaki, arahkan jarijari
kaki ke arah dada pasien (dorso fleksi).
 Kembalikan ke posisi semula
 Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada
pasien (plantar fleksi)
 Kembalikan ke posisi semula 
Instruksikan agar pasien tetap rileks
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali
i) Latihan sendi jari-jari kaki
 Pasien dalam posisi telentang
 Perawat memegang pergelangan kaki
pasien dengan satu tangan, tangan
lainnya membantu pasien membuat
gerakan menekuk jari-jari kaki dan
kemudian meluruskan jari-jari kaki
pasien.
 Tangan perawat membantu
melebarkan jari-jari kaki pasien
kemudian merapatkan kembali.
 Instruksikan agar pasien tetap rileks
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali

i) Latihan sendi jari-jari kaki


 Pasien dalam posisi telentang
 Perawat memegang pergelangan kaki
pasien dengan satu tangan, tangan
lainnya membantu pasien membuat
gerakan menekuk jari-jari kaki dan
kemudian meluruskan jari-jari kaki
pasien.
 Tangan perawat membantu
melebarkan jari-jari kaki pasien
kemudian merapatkan kembali.
 Instruksikan agar pasien tetap rileks
 Lakukan pengulangan sebanyak 10 kali

12) Kaji pengaruh/efek latihan pada klien


terutama hemodinamik klien
13) Atur klien pada posisi yang nyaman
14) Benahi selimut dan linen
15) Rapikan pasien
16) Rapikan alat
17) Buka handscoon
18) Cuci tangan

TAHAP TERMINASI
1) Menanyakan pada klien apa yang dirasakan
setelah dilakukan kegiatan
2) Menyimpulkan hasil prosedur yang
dilakukan
3) Melakukan kontrak untuk tindakan
selanjutnya
Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien

TAHAP DOKUMENTASI
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1 = di kerjakan tidak dengan sempurna
2 = dikerjakan dengan sempurna

Tipe Renta
N Bagian Tipe Gerakan ng Otot
o Tubuh Sendi Deraja Utama
t
1 Leher, Pivot  Fleksi: 45° Sternocleido-
spina al Menggerakan mastoid
serfikal (putar dagu menempel
) ke dada 45°

 Ekstensi:
10° Trapezius
Mengembalikan
kepala ke posisi
tegak
40-45° Trapezius
 Hiperektensi:
Menekuk kepala
ke belakang 180°
sejauh mungkin Sternocleido-
mastoid
 Fleksi lateral:
Memiringkan Sternocleido-
kepala sejauh mastoid,
mungkin kearah trapezius
setiap bahu
 Rotasi: Memutar
kepala sejauh
mungkin dalam
gerakan sirkuler

 Ulangi gerakan berturut-


turut sebanyak 4 kali.
2 Bahu Ball  Fleksi: 180° Bisep brakhli,
and Menaikan deltoid,
socke lengan dari pektoralis
t posisi di mayor
samping tubuh
ke depan ke
180°
posisi di atas
Lattisimus
kepala
dorsi, teres
45-60°
 Ekstensi: mayor, trisep

Mengembalikan brakhli

lengan ke posisi 180°


Lattisimus
di samping
dorsi, teres
tubuh
mayor, trisep
 Hiperektensi:
brakhli
Mengerkan
lengan
320° Deltoid,
kebelakang
supraspinatus
tubuh, siku
tetap lurus

90°

 Abduksi:
Menaikan Pektoralis
lengan ke posisi mayor
samping di atas
kepala dengan
telapak tangan Pektoralis
jauh 90° mayor,
dari kepala lattisimus
 Adduksi: dorsi, teres
Menurunkan mayor,
lengan ke subskapularis
samping dan
360°
menyilang
3 Siku Hinge  Fleksi: 150° Bisep brakhil,
Menggerakkan brakhialis,
siku sehingga brakhioradia-
lengan bahu lis
bergerak ke
depan sendi Trisep
150°
bahu dan tangan brakhiali
sejajar bahu
 Ektensi:
Meluruskan
siku dengan
menurunkan
tangan
4 Lengan Pivot  Supinasi: 70-90° Supinator,
bawah al Memutar lengan bisep brakhli
(putar bawah dan
) tangan sehingga 70-90° Pronator teres,
telapak tangan pronator-
menghadap ke kuadratus
atas
 Pronasi:
Memutar lengan
bawah sehingga
telapak tangan
menghadap ke
bawah

 Ulang gerakan berturut-turut


sebanyak 4 kali.
5 Pergelang Kondi  Fleksi: 80-90° Fleksor carpi
an tangan - Menggerakan unaris, fleksor-
loid telapak tangan carpi radialis
ke sisi bagian
80-90° Ekstensor carpi
dalam lengan
bawah unaris,

 Ekstensi: ekstensor carpi

Mengerakan radialis brevis

jari-jari tangan & longus


89-90°
sehingga jari-
jari, tangan, Ekstensor

lengan bawah carpi, radialis

berada dalam brevis

arah yang sama 30° ekstensor carpi


radialis longus
 Hiperekstensi:
& ulanaris
Membawa
permukaan
30-50° Ekstensor carpi
tangan dorsal ke
radialis&
belakang sejauh
longus,
mungkin
fleksor- carpi
 Abduksi:
radialis brevis
Menekuk
pergelangan
Fleksor carpi
tangan miring
ulnaris,
ke ibu jari
ekstensor carpi
 Adduksi :
ulnaris
Menekuk
pergelangan
tangan miring
ke arah lima jari

 Ulang gerakan berturut-turut
sebanyak 4 kali.
6 Jari- jari Kondi  Fleksi: 90° Lumbrikales,
tangan - Membuat interosseus
Loid genggaman volaris &
hinge  Ekstensi: dorsalis
90°
Meluruskan
jari-jari Ekstensor

tangan digiti quinti

 Hiperekstens
30-60°
Proprius,
i:
ekstensor
Menggeraka
digitorum
n jari-jari
kommunis
tangan ke
belakang 30°
Interosseus
sejauh
dorsalis
mungkin
 Abduksi:
Interosseus
Mereggangk
30° volaris
an jari-jari
tangan yang
satu dengan
yang lain
 Adduksi:
Merapatkan
kembali jari-
jari tangan

 Ulang gerakan berturut-turut


sebanyak 4 kali.
7 Ibu jari Pelan  Fleksi: 90° Fleksor pollisis
a Mengerakan brevis
ibu jari
menyilang Ekstensor
90° pollisis longus
permukaan
telapak & brevis
30°
tangan
 Ekstensi : Abductor
30° pollisis brevis
menggerakan
ibu jari lurus
Adductor
menjauh dari
pollisis
tangan
obliquus &
 Abduksi :
transversal
Menjauhkan
ibu jari ke
Opponeus
samping
pollisis,
 Adduksi :
Opponeus
Mengerakan
digiti minimi
ibu jari ke
depan tangan

 Oposisi :
Menyentuhk
an ibu jari
setiap jari-
jari tangan
pada tangan
yang sama

 Ulang gerakan berturut-turut


sebanyak 4 kali
8 Pinggul Ball  Fleksi: 90- Psoas mayor,
and Mengerakan 120° iliakus,
socke tungkai ke iliopsoas,
t depan dan Sartorius
atas 90-

 Ekstensi: 120° Gluteus

Menggeraka maksimus,

n kembali ke semitendinosus

samping ,
30-50°
tungkai yang semimembrona

lain sus

30-50°
 Hiperekstens Gluteus

i: maksimus,
30-50°
Mengerakan semitendonosu

tungkai ke s & branosus

belakang
Gluteus
tubuh 30-50°
medius,
 Abduksi:
90° gluteus
Menggeraka
minimus
n tungkai ke
samping
Adductor
menjauhi
longus, berevis
tubuh
& magnus
 Adduksi:
Mengerakan
Gluteus medius
tungkai
& minimus,
kembali ke
tensor fasciae
posisi media
latae
dan melebihi
jika mungkin
Obturatorius
 Rotasi
internus &
dalam:
eksternus
Memutar
Psoas mayor,
9 Lutut Hinge  Fleksi: 120- Bisep femoris,
Mengeraka 130° semitendonosu
n tumit ke s, sortarius
arah
belakang Rektus
120- femoris, vastus
paha
130° ratelatis,
 Ekstensi: medialis &
Mengembal intermedius
ikan
tungkai
kelantai

 Ulang gerakan berturut-turut


sebanyak 4 kali.
1 Mata kaki Hinge  Dorsifleksi: 20-30° Tibalis anterior
0 Menggerak
an kaki
sehingga Gastroknemus,
45-50° soleus
jari-jari
kaki
menekuk
ke atas
 Flantarflek
si:
Menggerak
an kaki
sehingga
jari-jari
kaki
menekuk
ke bawah

 Ulang gerakan berturut-turut


sebanyak 4 kali.

1 Kaki Glidi  Inversi: Memutar telapak 10°/- Tibialis


1 ng kaki ke samping dalam anterior &
posterior
 Eversi: Memutar telapak kaki
ke samping luar, rentang 10°/- Proneus
longus,
 Ulang gerakan berturut-turut proneus brevis
sebanyak 4 kali
1 Jari-jari Condi  Fleksi: Menekukkan jari-jari 30-60° Fleksor
2 kaki -loid kaki ke bawah digitorum,
30-60° lumbrikalis
 Ekstensi: Meluruskan jari-jari pedis, pleksor
15°/-
kaki hallusis brevis

 Abduksi: Menggerakan jari- 15°/- Ekstensor


jari kaki satu dengan yang digitorum
lain longus &
brevis,
ekstensor
 Adduksi: Merapatkan hallusis longus
kembali bersama-sama, Abduktor
rentang hallusis,
interosseus
 Ulang gerakan berturut-turut dorsalis
sebanyak 4 kali

Abduktor
hallusis,
interosseus
plantaris

LAMPIRAN

CHEKLIST LATIHAN ROM PASIF


Nama :.....................................................
NIM :.......................................................

Definisi :
Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang
normal (klien pasif). Kekuatan otot 50 %
Tujuan :
1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot.
2. Mempertrahankan fungsi jantung dan pernapasan
3. Mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi

Indikasi :
1. Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila dilakukan
pergerakan aktif akan menghambat proses penyembuhan
2. Ketika pasien tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk bergerak aktif pada ruas atau
seluruh tubuh, misalnya keadaan koma, kelumpuhan atau bed rest total

Kontra indikasi :
1. Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat mengganggu proses
penyembuhan cedera
2. ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau kondisinya membahayakan (life
threatening
ASPEK YANG DINILAI NILAI

0 1 2

TAHAP PRE INTERAKSI


Cuci tangan
Persiapan Alat
 Handscoon
 Handsanitizer
 Bengkok
TAHAP ORIENTASI
8. Memberi salam
9. Memperkenalkan nama perawat
10. Memvalidasi identitas pasien melalui gelang pasien
11. Jelaskan tindakan dan tujuan tindakan pada klien atau
keluarga
12. Melakukan kontrak waktu tindakan
13. Meminta persetujuan tindakan kepada klien atau
keluarga
14. Menjelaskan tentang kerahasiaan
TAHAP KERJA
1. Dekatkan alat
2. Tutup sampiran
3. Cuci tangan
4. Pasang handscoon
5. Mencuci tangan
a. Leher, Spina, Serfikal
 Fleksi
Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45°
 Ekstensi
Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°
 Hiperektensi
Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-
45°
 Fleksi lateral
Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin
kearah setiap bahu, rentang 40-45°
 Rotasi
Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler,
rentang 180°

b. Bahu
 Fleksi
Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke
posisi di atas kepala, rentang 180°
 Ekstensi
Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang
180°
 Hiperektensi
Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus,
rentang 45-60°
 Abduksi
Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan
telapak tangan jauh dari kepala, rentang 180°
 Adduksi
Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh
sejauh mungkin, rentang 320°
 Rotasi dalam
Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan
lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke
belakang, rentang 90°
 Rotasi luar
Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke
atas dan samping kepala, rentang 90°
 Sirkumduksi
Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360°

c. Siku
 Fleksi
Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke
depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150°
 Ektensi
Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°

d. Lengan bawah
 Supinasi
Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan
menghadap ke atas, rentang 70-90°
 Pronasi
Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan
menghadap ke bawah, rentang 70-90°

e. Pergelangan tangan
 Fleksi
Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan
bawah, rentang 80-90°
 Ekstensi
Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan,
lengan bawah berada dalam arah yang sama, rentang 80-
90°
 Hiperekstensi
Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh
mungkin, rentang 89-90°
 Abduksi
Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang
30°
 Adduksi
Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari,
rentang 30-50°

f. Jari- jari tangan


 Fleksi
Membuat genggaman, rentang 90°
 Ekstensi
Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°
 Hiperekstensi
Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin,
rentang 30-60°
 Abduksi
Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain,
rentang 30°
 Adduksi
Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°

g. ibu jari
 Fleksi
Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan,
rentang 90°
 Ekstensi
menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang
90°
 Abduksi
Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°
 Adduksi
Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°
 Oposisi
Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada
tangan yang sama.

h. Lutut
 Fleksi
Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°
 Ekstensi
Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°

i. Kaki
 Inversi
Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°
 Eversi
Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°

j. Jari-Jari Kaki
 Fleksi
Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°
 Ekstensi
Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
 Abduksi
Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang
15°
 Adduksi
Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°

13) Kaji pengaruh/efek latihan pada klien terutama


hemodinamik klien
14) Atur klien pada posisi yang nyaman
15) Benahi selimut dan linen
16) Rapikan pasien
17) Rapikan alat
18) Buka handscoon
19) Cuci tangan
TAHAP TERMINASI
5) Menanyakan pada klien apa yang dirasakan setelah
dilakukan kegiatan
6) Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
7) Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
8) Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
TAHAP DOKUMENTASI
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1 = di kerjakan tidak dengan sempurna
2 = dikerjakan dengan sempurna

Anda mungkin juga menyukai