Dosen pengampu :
Mardiyatun, M.Kep
Oleh :
1. Ahmad Fahmi Hidayatullah
2. Anggi Husriyanti
3. Auliya Tri Utari
4. Dela Safitri Nuradwintan
5. Nova Saptiana
6. Nurul Hidayah
7. Yunita Rohliana
8. Zintabila
9. M. Imam Darma Putra
Pertama-tama puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kami kemudahan dalam menyelesaikan makalah Penilaian Kecukupan Nutrisi ini dengan sebaik-
baiknya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi terakhir, penutup para nabi
yang sekaligus menjadi uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. Terimakasih kami ucapkan
kepada Ibu Mardiyatun, M.Kep selaku dosen mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia II.
Selanjutnya terima kasih juga kami sampaikan kepada orang tua kami yang telah mensuport kami
Pada makalah ini kami menyajikan penjelasan mengenai Tindakan Dan Pelaksanaan Mobilisasi.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan,
baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik pengetikan. Walaupun
demikian, inilah usaha maksimal kami selaku para penulis. Semoga dengan membaca makalah ini
para pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang
Penyusun
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
BAB I..................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................................................4
1.3. Tujuan.......................................................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.................................................................................................................................5
BAB III..............................................................................................................................................13
PENUTUP.........................................................................................................................................13
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................13
3.2. Saran...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu contoh penyakit yang dianjurkan untuk orang melakukan latihan
gerak badan adalah stroke, karena orang yang terkena stroke mengalami kelemahan
baik otot-otot maupun syaraf pada tubuh.
1.3. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ROM
2. Untuk dapat mengetahui tujuan dari ROM
3. Untuk dapat mengetahui manfaat dari ROM
4. Untuk dapat mengetahui prinsip dari ROM
5. Untuk dapat mengetahui Jenis dari ROM
BAB II
PEMBAHASAN
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara men
ggunakan otot-ototnya secara aktif. Sendi yang digerakkan pada ROM aktif adalah
sendi di seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara
aktif.
2. ROM Pasif
ROM Pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain
(perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai den
gan rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50 %.
Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan
keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang
gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis
ekstermitas total (suratun, dkk, 2008).
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan
persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat
mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan pada ROM pasif
adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan
klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.
2. ROM Pasif
A. Indikasi :
1. Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila dilakukan
pergerakan aktif akan menghambat proses penyembuhan
2. Ketika pasien tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk bergerak aktif pada
ruas atau seluruh tubuh, misalnya keadaan koma, kelumpuhan atau bed rest total
B. Sasaran :
1. Mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan ikat
2. Meminimalisir efek dari pembentukan kontraktur
3. Mempertahankan elastisitas mekanis dari otot
4. Membantu kelancaran sirkulasi
5. Meningkatkan pergerakan sinovial untuk nutrisi tulang rawan serta difusi
persendian
6. Menurunkan atau mencegah rasa nyeri
7. Membantu proses penyembuhan pasca cedera dan operasi
8. Membantu mempertahankan kesadaran akan gerak dari pasien.
2. Bahu
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menaikan lengan dari posisi di samping rentang 180°
tubuh ke depan ke posisi di atas kepala,
Ekstensi Mengembalikan lengan ke posisi di rentang 180°
samping tubuh,
Hiperektensi Mengerkan lengan kebelakang tubuh, rentang 45-60°
siku tetap lurus,
Abduksi Menaikan lengan ke posisi samping di rentang 180°
atas kepala dengan telapak tangan jauh
dari kepala,
Adduksi Menurunkan lengan ke samping dan rentang 320°
menyilang tubuh sejauh mungkin,
Rotasi dalam Dengan siku pleksi, memutar bahu rentang 90°
dengan menggerakan lengan sampai ibu
jari menghadap ke dalam dan ke
belakang,
Rotasi luar Dengan siku fleksi, menggerakan rentang 90°
lengan sampai ibu jari ke atas dan
samping kepala,
Sirkumduksi Menggerakan lengan dengan lingkaran rentang 360°
penuh,
3. Siku
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakkan siku sehingga lengan rentang 150°
bahu bergerak ke depan sendi bahu dan
tangan sejajar bahu,
Ektensi Meluruskan siku dengan menurunkan rentang 150°
tangan,
4. Lengan bawah
Gerakan Penjelasan Rentang
Supinasi Memutar lengan bawah dan tangan rentang 70-90°
sehingga telapak tangan menghadap ke
atas,
Pronasi Memutar lengan bawah sehingga rentang 70-90°
telapak tangan menghadap ke bawah,
5. Pergelangan tangan
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakan telapak tangan ke sisi rentang 80-90°
bagian dalam lengan bawah,
Ekstensi Mengerakan jari-jari tangan sehingga rentang 80-90°
jari-jari, tangan, lengan bawah berada
dalam arah yang sama,
Hiperekstensi Membawa permukaan tangan dorsal ke rentang 89-90°
belakang sejauh mungkin,
Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke rentang 30°
ibu jari,
Adduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke rentang 30-50°
arah lima jari,
7. Ibu jari
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan ibu jari menyilang rentang 90°
permukaan telapak tangan,
Ekstensi menggerakan ibu jari lurus menjauh rentang 90°
dari tangan,
Abduksi Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°
Adduksi Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°
Oposisi Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari
-
tangan pada tangan yang sama.
8. Pinggul
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan tungkai ke depan dan rentang 90-120°
atas,
Ekstensi Menggerakan kembali ke samping rentang 90-120°
tungkai yang lain,
Hiperekstensi Mengerakan tungkai ke belakang rentang 30-50°
tubuh,
Abduksi Menggerakan tungkai ke samping rentang 30-50°
menjauhi tubuh,
Adduksi Mengerakan tungkai kembali ke
posisi media dan melebihi jika rentang 30-50°
mungkin,
Rotasi Memutar kaki dan tungkai ke arah
rentang 90°
dalam tungkai lain,
Rotasi luar Memutar kaki dan tungkai menjauhi
rentang 90°
tungkai lain.
Sirkumduksi Menggerakan tungkai melingkar -
9. Lutut
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan tumit ke arah belakang rentang 120-130°
paha,
Ekstensi Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°
10. Mata kaki
Gerakan Penjelasan Rentang
Dorsifleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari rentang 20-30°
kaki menekuk ke atas,
Plantarfleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari rentang 45-50°
kaki menekuk ke bawah,
11. Kaki
Gerakan Penjelasan Rentang
Inversi Memutar telapak kaki ke samping rentang 10°
dalam,
Eversi Memutar telapak kaki ke samping rentang 10°
luar,
12. Jari-Jari Kaki
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°
Ekstensi Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
Abduksi Menggerakan jari-jari kaki satu rentang 15°
dengan yang lain,
Adduksi Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
ROM harus dilaksanakan secara berulang, perlahan dan hati-hati sehingga
tidak melelahkan pasien. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan
umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari,
lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki. ROM dapat di lakukan pada
semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses
penyakit serta harus sesuai waktunya.
Selain daripada yang telah disebutkan diatas, ROM dilakukan juga harus
memperhatikan tujuan, manfaat, indikasi, serta kontraindikasinya agar tidak terjadi
suatu hal yang tidak diinginkan pada pasien lebih lanjut.
3.2. Saran
Berdasarkan makalah yang kami buat ini, kami dapat menyarankan ke semua
Pelayan Kesehatan khususnya perawat untuk lebih dapat mengetahui, memahami
tentang ROM beserta semua prinsip, indikasi dan kontraindikasinya agar mampu
menjadi pertimbangan dalam penerapannya di dunia kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
http://sitinadirahyusuf.blogspot.co.id/2015/04/tugas-idk-ii-rom-aktif-dan-rom-
pasif.html