Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SENAM LANSIA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK : IV

1. ANNI UAR
2. FREINELITA ORNO
3. JOCE .B.D.RAHAKET
4. KIKI MASWATU
5. LAMBERTINA LEISUBUN
6. MARIA MODESTA RUMYAAN
7. NANDA Y. SEKNUN
8. ROSITA RAHAKBAUW
9. STEVANIA LILI EFRUAN
10. YOHANIS JEWAHAN

TINGKAT : III.B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERWATAN TUAL

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih memberikan nafas
kehidupan dan anugerah akal, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul
“SENAM LANSIA” tepat pada waktunya

Terimakasih pula kepada semua pihak yang telah ikut membantu hingga dapat disusunnya
makalah ini.Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan
Materarnitas.

Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari para
pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini dan makalah-makalah lainnya pada waktu mendatang.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengatar................................................................................................................................. ii

Daftar Isi........................................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................... 1

1.3 Tujuan................................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Senam Lansia.................................................................................................... 3

2.2 Tujuan Senam Lansia.......................................................................................................... 3

2.3 Manfaat Senam Lansia........................................................................................................ 3

2.4 Prinsip Senam Lansia.......................................................................................................... 5

2.5 Gerakan Senam Lansia........................................................................................................ 5

BAB III PENUTUP................................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................... 10

3.2 Saran................................................................................................................................... 10

Daftar Pustaka................................................................................................................................ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Masalah Lanjut usia merupakan proses alamiah dan berkesinambungan secara bertahap
yang dimulai bayi, masa kanak-kanak, remaja, lanjut usia serta individu juga mengalami
perubahan baik secara anatomi, fisiologis, dan biokimia mulai dari sel, sampai sistem organ
sehingga mempengaruhi keadaan fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan (Fatimah,
2010). Pada tahun 2004-2015 usia harapan hidup di Indonesia meningkat dari 68,6 tahun menjadi
70,8 tahun. Sebaran jumlah lansia di Indonesia terbanyak berada di provinsi DIY sebanyak 13,4%
sedangkan yang terendah berada di provisi Papua sebanyak 2,8%. Data yang didapat dari Profil
Kesehatan Kota Surakarta pada tahun 2014 tentang jumlah penduduk lansia di Surakarta
sebanyak 50.246 jiwa yang terdiri dari 23.866 lansia laki-laki dan 29.380 lansia perempuan
(Pusat Data dan Informasi, Kemenkes RI, 2016). Peningkatan jumlah lansia juga bisa
mempengaruhi aspek kehidupan mereka, seperti perubahan psikologis, fisik, biologis, sosial, dan
mulai timbul penyakit degeneratif karena proses penuaan tersebut. Penyakit yang banyak duderita
oleh lansia di Indonesia menurut Department of Health Houshold Survey on Health yang dikutip
dalam Azizah (2011), yaitu hipertensi dengan presentase sebesar 15,7% diurutan paling atas dan
penyakit muskuloskeletal dengan persentase sebesar 14,5% diurutan setelahnya.
Dengan bertambahnya usia harapan hidup, maka berdampak terhadap penyakit
degeneratif seperti hipertensi. Hal ini bisa diulihat dari perubahan yang terjadi pada lansia, seperti
contoh terjadi perubahan kardiovaskular, akibat perubahan kardiovaskular ini mengakibatkan
tekanan darah meningkat atau hipertensi pada lansia (Maryam, 2008:55). Banyak masyarakat
berasumsi bahwa ada keluhan dan tanda-tanda yang menunjukkan seseorang terkena hipertensi,
padahal tidak demikian. Hipertensi tidak menunjukkan keluhan dan tanda yang khusus, karena
itulah hipertesi biasanya disebut sebagai silent killer. Bahkan beberapa fakta membuktikan bahwa
satu dari empat penderita hipertensi tidak menyadari bahwa mereka menderita hipertensi (Dewi &
Familia, 2010:31)

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang di maksud dengan senam lansia?
2. Apa saja tujuan dari senam lansia?

1
3. Apa sajamanfaat dari senam lansia?
4. Apa saja prinsip senam lansia?
5. Bagaimana gerakan senam pada lansia?

1.3. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian dari senam lansia.
2. Menjelaskan tujuan dari senam lansia.
3. Menjelaskan manfaat dari senam lansia.
4. Menjelaskan prinsip dari senam lansia.
5. Menjelaskan gerakan senam pada lansia.

2
3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SENAM LANSIA

Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik terhadap
tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik dan benar. Senam atau latihan fisik
sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka
waktu dan intensitas tertentu. Senam merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran termasuk
kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program retabilitas bagi mereka yang
telah menderita(Puslitbang Depkes RI,2003:6).
Senam lansia merupakan bagian dari latihan fisik. Latihan fisik adalah segala upaya yang
dilaksanakan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kondisi fisik lansia (Nugroho, 2003).

2.2 TUJUAN SENAM LANSIA


Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan meningkatkan
kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rohani.Tujuan lain adalah:
1. Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolisme.
2. Membangun kekuatan dan daya tahan.
3. Menurunkan lemak.
4. Meningkatkan kondisi otot dan sendi. (Depkes RI,1997:2).

2.3 MANFAAT SENAM LANSIA


Manfaat senam lansia yaitu sebagai berikut :
1. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia
2. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi)
3. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap
bertambahnya tuntutan, misalya sakit.
4. Sebagai Pencegahan. Pada usia 40 tahun keatas senam sangat baik untuk mengatasi proses-
proses degenerasi tubuh. Setelah umur 40 tahun ternyata olahraga yang bersifat endurance
sangat baik untuk mengatasi proses degenerasi tubuh, sehingga orang akan kelihatan lebih
muda. Kekurangan gerak juga menyebabkan otot dan tulang tidak tumbuh dengan baik, otot

4
yang lemah akan menyebabkan kelainan posisi badan yang nantinya akan menjadi kelainan
tulang.
5. Sebagai Pengobatan (Kuratif). Penyakit yang dapat disembuhkan dan dikurangi dengan senam
lansia adalah kelemahan/kelainan sirkulasi darah, DM, kelainan infark jantung, kelainan
insufisiensi koroner, kelainan pembuluh darah tepi, thromboplebitis dan osteoporosis.
6. Sebagai Rehabilitasi. Pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju
denyut jantung maksimal, toleransi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya peningkatan
lemak tubuh.Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau
melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian menunjukan
bahwa latihan atau olah raga seperti senam lansia dapat mengeliminasi berbagai resiko
penyakit-penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan
kecil.
Menurut Brick (2001) manfaat dari senam lansia bagi kesehatan fisik antara lain:
a. Mengenai Jantung
Ketika beban kerja otot meningkat, tubuh akan menanggapi dengan meningkatkan jumlah
oksigen yang dikirim ke otot dan jantung. Sebagai akibatnya, detak jantung dan frekuensi
pernafasan meningkat sampai memenuhi kebutuhannya. Tubuh akan berkeringat dan
membakar kalori dan lemak. Saat melakukan latihan jantung akan memompa lebih banyak
darah pada setiap detakan sehingga membantu mengirim oksigen pada otot yang bekerja.
Jaringan-jaringan yang ada di dalam tubuh bekerja sama untuk membantu meningkatkan
kondisi kesegaran tubuh.
b. Kekuatan Otot
Agar menjadi lebih kuat, otot-otot harus dilatih melebihi normalnya. Intensitas latihan
beragam dari latihan berintensitas rendah sampai berintensitas tinggi. Dengan latihan ini akan
mempertahankan kekuatan otot.
c. Daya Tahan Otot
Senam membantu meningkatkan daya tahan otot dengan cara melakukan gerakan-gerakan
ringan, seperti: melompat-lompat, mengangkat lutut, dan menendang, sehingga tubuh menjadi
kuat. Tubuh yang seimbang akan mengurangi risiko terluka.
d. Kelenturan
Kelenturan adalah gerakan yang berada disekeliling sendi. Setelah menyelesaikan latihan,
peregangan akan membantu meningkatkan kelenturan dan membantu sirkulasi darah kembali
ke jantung.
e. Komposisi Tubuh

5
Bagian ini menunjukkan perbandingan kumpulan otot, tulang, dan cairan-cairan penting di
dalam tubuh dibandingkan dengan lemak. Senam lansia sangat baik untuk peregangan dan
kelenturan otot juga pernafasan, dapat juga meningkatkan sistem kardio-respirasi.

2.4 PRINSIP SENAM LANSIA


1. Gerakannya bersifat dinamis (berubah-ubah)
2. Bersifat progresif (bertahap meningkat)
3. Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan
4. Lama latihan berlangsung 15-60 menit
5. Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5 kali.

2.5 GERAKAN SENAM LANSIA


1. Gerakan kepala
Berfungsi untuk meregangkan otot-otot kepala agar paredaran darah yang melewati kepala
dapat beredar secara lancar. Caranya yaitu :
a. Anggukkan kepala ke kiri-ke kanan dalam hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali,
setelah itu anggukkan kekiri-kanan dalam hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali.

b. Anggukkan kepala ke samping kiri dan kanan dalam hitungan 1 sampai 8 dilakukan
sebanyak 5 kali, setelah itu anggukkan kekiri-kanan dalam hitungan 1 sampai 8 dilakukan
sebanyak 5 kali.

6
2. Gerakan Tangan
a. Pertama, gerakan jari tangan membuka dan menutup hitungan dari 1 sampai 8 mulai dari
dilakukan sebanyak 5 kali, gerakan ini berfungsi untuk mengurangi kekakuan pada telapak
tangan dan jari-jari tangan.

b. Kedua, gerakan menyatukan kedua telapak tangan dengan cara tepuk tangan dan posisi
tangan sejajar dengan dadamulai dari  hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali,
gerakan ini berfungsi untuk memperlancar kerja jantung dan mengurangi penyakit jantung.

7
c. Ketiga, dengan merentang tangan ke samping kanan dan kiri lalu dari hitungan 1 sampai 8
sebanyak 5 kali,gerakan ini dilakukan untuk mengurangi beban kerja jantung dan juga
mengurangi kekakuan pada otot-otot dari pundak sampai jari tangan.

d. Keempat,mengerakkan tangan ke kiri dan kaki ke kanan mulai dari hitungan 1 sampai 8
dilakukan sebanyak 5 kali, gerakan ini berfungsi untuk mengoptimalkan karja jantung dan
juga mengurangi kekakuan otot pada tangan dan pergelangan tangan.

e. Gerakkan kelima, memukul-mukul lengan tangan kanan dan kiri secara bergantian sampai ke
pundak mulaihitungan dari 1 sampai 8 mulai dan dilakukan sebanyak 5 kali, gerakan ini
berfungsi untuk melancarkan peredaran darah dan mengurangi kekakuan pada lengan tangan.

8
3. Gerakan Kaki
Dilakukan untuk mengurangi kejadian asam urat dan memperlancar peredaran darah dari jantung
keseluruh tubuh. Caranya yaitu :
a. Dalam posisi berdiri dilakukan gerakan mengangkat kaki kanan dan kiri secara bergantian
dari hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5 kali

4. Latihan muka
• Kerutkan muka sedapatnya, kemudian tarik alis mata ke atas tutup kedua mata kuat-kuat,
kemudian buka lebar-lebar.
• Kembungkan pipi semampunya, kemudian hisap ke dalam tarik bibir Ke belakang
sedapatnya, kemudian ciutkan dan bersiul.
5. Latihan pernafasan
• Duduk dengan punggung bersandar padabahu rileks. Letakkan kedua telapak tangan pada
tulang rusuk bawah.
• Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan, jangan mengangkat bahu, maka dada akan merasa
mengembang. Kemudian keluarkan nafas perlahan-lahan. Lakukan berulang-ulang sampai
minimal 10 kali.

9
6. latihan relaksasi
• kepalkan kedua telapak tangan, kencangkan otot-otot lengan selama 10 hitungan, kemudian
bukalah genggaman tangan dalam30 hitungan.
• kerutkan dahi ke atas dan pada saat yang sama kepala didongakkan ke belakang, kemudian
kerutkan otot muka, mata ditutup dengan kuat, mulut dimonyongkan ke depan, lidah ditekan
ke langit-langit dan bahu ditekukkan kedepan. pertahankan selama 10 hitungan kemudian
kendorkansemua otot-otot.
• tarik kaki dan ibu jari ke belakang mengarah ke muka, tahan selam 10detik, kemudian
kendorkan selanjutnya ibu jari sambal mengencangkan betis dan paha selama 10 hitungan
kemudiankendurkan selama 10 hitungan.
• tariklah nafas secara perlahan-lahan dan sedalam mungkin, pertahankan selama 10 hitungan
kemudian keluarkan udara seperlahan mungkin.

10
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa senam lansia adalah satu bentuk
latihan fisik yang memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila
dilaksanakan dengan baik dan benar.
Senam lansia merupakan bagian dari latihan fisik. Latihan fisik adalah segala upaya yang
dilaksanakan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kondisi fisik lansia (Nugroho, 2003).
Tujuannya untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan
meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rohani.

3.2. SARAN
Tenaga kesahatanataupun pengurus, perawat yang bertugas dipanti jompo, posyandu dan
puskesmas dapat menggunakan senam lansia sebagai kegiatanrutin terapi non farmakologi untuk
menurunkan tekanan darah dan mencegah terjadinya komplikasi pada penderita hipertensi.

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Wahjudi. ( 2000 ). Keperawatan Gerontik, Ed 2, Jakarta : ECG


Craven,R.F & Hirnle, C.J.2003.Fundamental of nursing : Human health ang function,
(4thed.),Philadephia :lippincott
Eliopoulos,C.E.2005.Gerontological nursing.(6 th ed.), Philadephia ;Lippinott
NANDA,2014.North American Nursing Diagnosis association,Nursing Diagnosis,Definition dan
Classification 2015-2017.Pondicherry,India.
Sarif La Ode.2012.Asuhan Keperawatan Gerontik Berstandar Nanda,NIC,NOC,Dilengkapi dengan Teori
dan contoh kasus Askep.Jakarta : Nuha Medika

13

Anda mungkin juga menyukai