Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

KOMPLEMENTER PADA PASIEN DENGAN MYALGIA


DI PUSKESMAS II DENPASAR BARAT

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
MYALGIA
A. Konsep Dasar Medis
1. Definisi
Myalgia adalah suatu keadaan dimana badan terasa pegal-pegal, mulai
diakibatkan oleh olahraga yang menyebakan tubuh meregang terlalu banyak. Myalgia
yang terjadi tanpa riwayat trauma mungkin disebabkan oleh infeksi virus. Nyeri otot
(Myalgia) adalah suatu istilah umum untuk suatu gejala yang disebabkan berbagai
kelainan dan kondisi medis. Penyebab yang paling sering disebabkan oleh ketegangan
( kontraksi ) yang berlebihan, saat latihan atau bekerja berat.
Myalgia atau yang sering disebut nyeri otot adalah nyeri otot yang berkaitan dengan
kerja otot yang berlebihan atau overused, mendapat beban yang berlebihan atau overload,
mendapat penguluran yang berlebihan atau overstretch dan cedera otot akibat olahraga
atau aktivitas sehari-hari. Myalgia pun dapat menjadi suatu pertanda dan keluhan
penyerta dari penyakit sistemik, penyakit infeksi, penyakit autoimun dan lain lain.

2. Tanda dan Gejala


1. Demam
2. Bengkak di lokasi nyeri
3. Kemerahan
4. Lemas
5. Nyeri pada sendi-sendi
6. Nyeri pada otot
3. Patofisiologis

Myalgia

Peradangan/kerusakan pada otot

Penumpukan asam laktat


kurangnya suplai oksigen

Kerja otot berlebih


dan mudah lelah

Intoleransi aktivitas
4. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas klien
Terdiri dari nama, umur, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, telepon, pekerjaan,
dan bahasa sehari-hari
b. Keluhan utama dan riwayat penyakit
Kaji keluhan pasien yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari
c. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
pemeriksaan dasar untuk klien
d. Pemeriksaan fisik dan psikis
melakukan pemeriksaan fisik adakah keluhan sakit pada klien,system integument,
system syaraf, system pengindraan dan yang lainya yang dilakukan head toe to.
konsep diri pada klien seperti citra tubuh, indetitas diri, peran diri, ideal diri, dan
harga diri.
e. Pemeriksaan penunjang
Kaji kadar kolestrol, gula darah dan asam urat bila diperlukan untuk menunjang
tegaknya diagnosa

B. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi Aktivitas
Yaitu ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari
Penyebab
a. Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
b. Tirah Baring
c. Kelemahan
d. Imobilitas
e. Gaya hidup monoton
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan/ kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan hasil
Intoleransi Setelah diberikan - Lakukan - Untuk
Aktivitas asuhan Akupresure tekan menenangkan
keperawatan ....x.... pada titik : jantung, menjaga
jam diharapkan PC 6, TE 5, ST 36, daya tahan tubuh,
toleransi aktivitas LV 3, SP 6 meningkatkan
meningkat dengan - Menganjurkan stamina,
kriteria hasil : pasien untuk meredakan emosi
- Kemudahan melakukan pola dan
dalam hidup sehat, seperti mengembalikan
melakukan : rutin berolahraga, kekuatan otot
aktivitas mengonsumsi buah - Untuk menambah
sehari-hari dan sayuran vitamin, zat besi
meningkat dan energi serta
- Keluhan lelah membantu proses
menurun penyembuhan
- Dispnea
saat/setelah
aktivitas
menurun
-
DAFTAR PUSTAKA

Azizah. L. K. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu


Tim Pokja SDKI 2016 Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia edisi 1 Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SLKI 2018 Standar Luaran Keperawatan Indonesia edisi 1 cetakan II Jakarta : DPP
PPNI
dr. Yuniati Situmorang, M.kes dkk 2012 Materi Pembelajaran Orientasi Akupresure Bagi
Petugas Puskesmas Jakarta : Kementerian Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai