Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 1

ASUHAN
KEPERAWATAN
ALZHEIMER
DEFINISI
Alzheimer merupakan penyakit degeneratif yang
ditandai dengan penurunan daya ingat, intelektual, dan
kepribadian. Tidak dapat disembuhkan, pengobatan
ditujukan untuk menghentikan progresivitas penyakit dan
meningkatkan kemandirian penderita. (Dr. Sofi Kumala
Dewi, dkk, 2008).
Alzheimer adalah penyakit yang merusak dan
menimbulkan kelumpuhan, yang terutama menyerang
orang berusia 65 tahun keatas
Sehingga dengan demikian Alzheimer adalah
penyakit kronik, degeneratif yang ditandai dengan
penurunan daya ingat, intelektual, kepribadian yang dapat
mengakibatkan berkurangnya kemampuan merawat diri.
Penyakit ini menyerang orang berusia 65 tahun keatas.
ETIOLOGI
Belum ada penyebab yang pasti mengenai penyakit ini,
namun terdapat beberapa faktor presdisposisi diantaranya :
1. Faktor genetik
Individu keturunan garis pertama pada keluarga penderita
alzheimer mempunyai resiko menderita demensia 6 kali lebih
besar dibandingkan kelompok kontrol normal
2. Faktor infeksi
3. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan antar lain, aluminium, silicon, mercury, zinc.
4. Faktor imunologis
5. Faktor trauma
Patofisiologi
Terdapat beberapa perubahan khas biokimia
dan neuropatologi yang dijumpai pada
penyakit Alzheimer, antara lain: serabut
neuron yang kusut (masa kusut neuron yang
tidak berfungsi) dan plak seni atau neuritis
(deposit protein beta-amiloid, bagian dari
suatu protein besar, protein prukesor
amiloid (APP).
Manifestasi Klinis
1. Terjadi keadaan mudah lupa dan kehilangan ingatan
ringan.
2. Terdapat kesulitan ringan dalam aktivitas pekerjaan dan
social
3. Depresi dapat terjadi pada saat ini.
4. Pasien dapat kehilangan kemampuannya mengenali wajah,
tempat, dan objek yang sudah dikenalnya.
5. Pasien juga sering mengulang-ulang cerita yang sama
karena lupa telah menceritakannya.
6. Kemampuan berbicara memburuk sampai pembentukan
suku kata yang tidak masuk akal, agitasi, dan peningkatan
aktivitas fisik.
7. Nafsu makan pun bertambah secara berlebihan.
Lanjutan..
8. Terjadi pula disfagia dan inkontinensia. Pasien dapat menjadi
depresif, curiga, paranoid, dan kasar(perubahan kepribadian).
Gejala – gejala pada Alzheimer :
a. Gejala ringan (lama penyakit 1-3 tahun)
Lebih sering bingung dan melupakan informasi yang baru
dipelajari
b. Gejala sedang(lama penyakit 3-10 tahun)
Kesulitan dalam mengerjakan aktivitas hidup sehari-hari seperti
makan dan mandi Perubahan tingkah laku, misalnya sedíh dan
emosi
c. Gejala berat(lama penyakit 8-12 tahun)
Sulit atau kehilangan kemampuan bicara Sangat tergantung pada
caregiver(pengasuh) Perubahan perilaku : misalnya mudah curiga,
depresi, atau mudah mengamuk
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus
Ny D, 75 tahun dirawat di RS Sari mutiara
dengan keluhan utama sendi-sendi tangan dan jari terasa
linu-linu, demikian juga panggul, pinggang dan kaki
terasa sakit dan terasa tidak kuat untuk berdiri lama dan
bekerja seperti mencuci baju/peralatan makan dan
menyapu terasa mudah lelah. Kondisi klien selama
dirawat adalah juga klien sudah kehilangan daya ingat
(pikun), perhatian menurun, perilaku sosial yang
menyerupai anak-anak, gelisah dan mood klien yang
cepat berubah dari sedih menjadi gembira.
TD : 180/90 mmHg, HR : 75x/menit, RR: 20x/menit,
T: 36 ͦ c.
Riwayat kesehatan
1. Keluhan Utama
Keluhan utama kesulitan melakukan aktivitas
rutin yang biasa.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan kesulitan melakukan
aktivitas rutin yang biasa.kondisi klien selama
dirawat sudah kehilangan daya ingat
(pikun),perhatian menurun,perilaku sosial yang
menyerupai anak-anak,gelisah dan mood klien yang
cepat berubah dari sedih menjadi gembira.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan adanya penyakit hipertensi.
Riwayat /Keadaan Psikososial
1. Persepsi klien tentang penyakitnya : Klien mengatakan
kesulitan dalam melakukan aktivitas dan kooperatif.
2. Keadaan emosi : Keadaan emosi klien dalam keadaan labil.
3. Daya adaptasi : Klien mengalami penurunan
kongnitif/memori.
4. Mekanisme Pertahanan diri : Klien memiliki pertahanan
diri yang tidak efektif.
5. Aktifitas istirahat : Merasa lelah Siang/malam: gelisah,
tidak berdaya
6. Sirkulasi : Klien memiliki riwayat penyakit vaskuler
serebral/sistemik, hipertensi
7. Hiygene
Ny. D terlihat tidak rapi dan pembersihan buruk, rambut
kurang bersih dan sudah berwarna putih/uban, kuku tangan
kotor tapi dipotong pendek, pakaian dan tempat tidur tampak
bersih.
Interaksi sosial : Perilaku sosial menyerupai anak-anak
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala : rambut putih, tipis, dan mudah rontok.
2. Leher : Kaku kuduk tidak ada.
3. Dada dan Punggung : dada/punggung tampak berbentuk kiposis (bungkuk), tapi tidak ada
dyspnea, getaran dinding dada sama saat palpasi, perkusi terdengar sonor, dan auskultasi
terdengar vesikuler pada lapang paru, terdapat suara ronchi nada rendah.
4. Abdomen dan Pinggang : datar, tidak tampak adanya benjolan/masa.
5. Ekstremitas Atas dan Bawah : Tidak ditemukan kelumpuhan ekstremitas, tidak ada
edema , Ny. D berjalan tampak sempoyongan dengan menggunakan tongkat.
6. Sistem Immune : menurut Ny. D kalau dirinya mudah tertular batuk-pilek bila musimnya.
7. Genetalia/ sistem reproduksi : tidak ada keluhan selama ini.
8. Sistem Persyarafan : Refleks fisiologik (ketukan tendon) pada biceps, triceps, lutut, dan
achiles dalam keadaan normal (kontraksi otot biasa).
9. Sistem Pengecapan : Ny. D masih bisa merasakan asin, manis, pahit dengan mata tertutup
dan mampu menyebutkan jenis makanan yang dirasakannya saat penkajian dilakukan.
10. Sistem Penciuman : Ny. D masih mampu menyebutkan bau
Pengkajian Tingkat Kesadaran:
1. Tingkat kesadaran Ny D apatis dan bergantung pada perubahan status
kognitif Ny D.
2. Pengkajian fungsi serebral:
a. Saraf I. Ny D masih mampu menyebutkan bau
b. Saraf II. Mata sebelah kanan visusnya 6/300 yaitu hanya bisa
melihat gerak jari-jari dari jarak 6 meter.
c. Saraf III, IV dan VI. tidak ditemukan adanya kelainan pada Ny
D.
d. Saraf V. Wajah simetris dan tidak ada kelainan
e. Saraf VII. Persepsi pengecapan dalam batas normal
f. Saraf VIII. Adanya tuli konduktif dan tuli persepsi berhubungan
proses senilis serta penurunan aliran darah regional
g. Saraf IX dan X. Ny D kesulitan dalam menelan makanan
h. Saraf XI. Tidak atrofi otot strenokleidomastoideus dan trapezius.
i. Saraf XII. Lidah tampak bersih
Pengkajian sistem Motorik
Inspeksi : klien mengalami perubahan dan
penurunan pada fungsi motorik secara umum.
Pengkajian Refleks
Klien mencoba untuk berdiri dengan kepala
cenderung ke depan dan berjalan dengan gaya
berjalan seperti didorong.
Pengkajian Sistem sensorik
Sesuai barlanjutnya usia, Ny D mengalami
penurunan terhadap sensasi sensorik secara
progresif.
Analisa data
No. Symptom Etiologi Problem

1. DS : - Os mengatakan kurang mengigat lagi pada masa Perubahan fisiologis Proses


lalu nya (degenerasi neuron pikir,perubah
- Os mengatakan lupa jika meletakkan benda ireversibel) ditandai an
DO : Os kelihatan kebingugan dengan hilang ingatan atau
memori

2. DS : Os mengatakan tidak bisa tidur dan tidak Perubahan pola aktivitas Perubahan
menentukan kebutuhan/waktu tidur pola tidur
DO : Os kelihatan gelisah

3 DS : - Os mengatakan kebiasaan mandi 1x kali dalam Menurunnya daya tahan Kurang


Sehari dan kekuatan perawatan
- Os mengatakan mencuci rambut hanya 1x kali diri
dalam seminggu
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan proses pikir berhubungan
dengan perubahan fisiologis (degenerasi
neuron ireversibel)
2. Perubahan pola tidur berhubungan
dengan perubahan lingkungan
3. Kurang perawatan diri berhubungan
dengan intoleransi aktivitas, menurunnya
daya tahan dan kekuatan

Intervensi
NO. Dx.Keperawatan KH INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI

1. Perubahan proses  Mampu  Kaji derajat  Mengurangi JAM 11.00 WIB S:


pikir berhubungan mengenali gangguan kecemasan dan
 Menyakinkan klien mengatakan
dengan perubahan perubahan kongnitif,seperti emosional
dan memberi
fisiologis (degenerasi dalam perubahan orientasi  Kebisingan cukup membaik
sentuhan
neuron ireversibel) berpikir/tingkah terhadap merupakan sensori dan cukup kuat
 Mengkaji
ditandai dengan laku dan faktor- orang,tempat,waktu, berlebihan yang dalam melakukan
tingkah laku dan
hilang ingatan atau faktor penyebab kemampuan berpikir. meningkatkan aktivitas sehari-hari
daya ingatan
memori, hilang jika  Pertahankan gangguan neuron.
atau memori O:
konsentrsi, tidak memungkinkan lingkungan yang  Menimbulkan
JAM 11.30 WIB
mampu  Mampu menyenangkan dan perhatian, terutama Otot-otot
menginterpretasikan memperlihatkan tenang. pada klien dengan  Memantau terkoordinasi
stimulasi dan menilai penurunan  Tatap wajah ketika gangguan perceptual. lingkungan
realitas dengan tingkah laku berbicara dengan  Nama adalah bentuk A:

akurat. yang tidak klien. identitas diri dan


Tujuan teratasi
diinginkan.  Panggil klien dengan menimbulkan
namanya. pengenalan terhadap
 Gunakan suara yang realita dan klien.
P:
agak rendah dan  Meningkatkan
berbicara dengan pemahaman. Ucapan Pertahankan
perlahan pada klien. tinggi dan keras kondisi klien dan
menimbulkan stress lanjutkan intervensi
yg mencetuskan
konfrontasi dan
respon marah.
NO. Dx.Keperawatan KH INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI

2. Perubahan pola  Mampu  Beri kesempatan  Aktivitas fisik JAM 15.00 WIB S: klien
tidur berhubun menciptaka untuk dan mental yang mengatakan
 Mengatur
gan dengan n pola tidur beristirahat/tidu lama
jadwal tidur cukup bisa
perubahan yang r mengakibatkan
dan ritual tidur walaupun
lingkungan adekuat sejenak,anjurka kelelahan yang
 Mengkaji pikiran
ditandai dengan dengan n latihan saat dapat
pola tidur melayang-
keluhan verbal penurunan siang,turunkan meningkatkan
JAM 16.00 WIB layang
tentang terhadap aktivitas mental kebingungan,
kesulitan tidur, pikiran yang pada sore hari  Peningkatan  Mengevalua O: Perubahan
terus-menerus melayang-  Evaluasi tingkat kebingungan,dis si tingkat tingkah laku yg
terjaga, tidak layang stres orientasi dan stress baik
mampu  Tampak  Lengkapi jadwal tingkah laku Kolaborasi :
A : Tujuan
menentukan atau tidur dan ritual yang tidak berikan obat
teratasi
kebutuhan/ melaporkan secara teratur kooperatif
Antidepresi sesuai
waktu tidur. dapat  Penguatan
indikasi
beristirahat bahwa saatnya
P :
yang cukup. tidur.
Pertahankan
kondisi klien
dan lanjutkan
intervensi
NO. Dx.Keperaw KH INTERVENSI RASIONAL IMPLE EVALUASI
atan MENT
ASI

3. Kurang Mampu  Identifikasi  Memahami penyebab yang S: klien mengatakan


perawatan melakukan kesulitan dalam mempengaruhi pilihan mampu melakukan
diri aktivitas berpakaian/pera strategi perawatan diri
berhubunga perawatan watan diri  Sesuai dengan perkembangan
n dengan diri sesuai  Identifikasi penyakit,kebutuhan akan
intoleransi dengan kebutuhan akan kebersihan dasar mungkin O: Perubahan
aktivitas, tingakat kebersihan diri dilupakan. ketrampilan motorik
menurunnya kemampua  Gabungkan  Mempertahankan kebutuhan dan perubahan
daya tahan n diri kegiatan sehari- rutin dapat mencegah kongnitif dan
dan sendiri. hari ke dalam kebingungan yang semakin perubahan fifik
kekuatan jadwal aktivitas. memburuk dan
ditandai  Lakukan meningkatkan partisipasi
dengan pengawasan pasien A : Tujuan teratasi

penurunan namun berikan  Mudah sekali terjadi frustasi


kemampuan kesempatan jika kehilangan kemandirian.
melakukan untuk melakukan  Pekerjaan yang tadinya P : Pertahankan

aktivitas sendiri mudah sekarang menjadi kondisi klien

sehari-hari.  Beri banyak terhambat karena adanya


waktu untuk penurunan keterampilan
melakukan tugas motorik dan perubahan
kongnitif dan perubahan fisik
Kesimpulan
Alzheimer adalah jenis kepikunan yang dapat
melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang.
Cara pencegahan penyakit alzheimer yaitu
dengan tetap menerapkan gaya hidup sehat misalnya
berolahraga rutin, tidak merokok dan tidak
mengonsumsi alkohol, mengonsumsi sayur dan buah
segar karena ini mengandung antioksidan
yang berfungsi mengikat radikal bebas yang akan
mampu merusak sel-sel tubuh. Menjaga kebugaran
mental dengan tetap aktif membaca dan memperkaya
diri dengan berbagai pengetahuan juga merupakan
salah satu bentuk pencegahan penyakit alzheimer.

Anda mungkin juga menyukai