BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini asuhan keperawatan ini adalah
untuk membahas mengenai cara mendiagnosis dini dan mekanisme
terjadinya penyakit urtikaria.
1.3 Manfaat
Manfaat dari asuhan keperawatan medical bedah dengan penyakit
urtikaria Ini bermanfaat untuk melakukuan askep yang valid mulai dari
pengkajian, diagnose keperawatan, proses keperawatan, implementasi,
evaluasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Urtikaria merupakan istilah klinis untuk suatu kelompok kelainan yang
di tandai dengan adanya pembentukan bilur-bilur pembengkakan kulit yang
dapat hilang tanpa meninggalkan bekas yang terlihat.
2.2 Etiologi
Faktor pencetus terjadinya urtikaria, antara lain: makanan tertentu,
obat-obatan, bahan hirupan (inhalan), infeksi, gigitan serangga, faktor cuaca
(terutama dingin tapibisa juga panas berkeringat), faktor genetik, bahan-
bahan kontak (misalnya: arloji, ikat pinggang, karet sandal, karet celana
dalam, dan lain-lain) dan faktor psikis.
3
2.3 Patofisiologi
Urtikaria timbul akibat masuknya antigen ke area kulit yang spesifik
dan menimbulkan reaksi setempat yang mirip reaksi anafilaksis. Histamin
yang dilepaskan setempat akan menimbulkan :
- vasodilatasi yang menyebabkan timbulnya red flare (kemerahan)
- peningkatan permeabilitas kapiler setempat
4
2.4 Klasifikasi
Berdasarkan lamanya, biduran (urtikaria) dibedakan menjadi urtikaria
akut dan kronik. Urtikaria akut, bila kelainan kulit terjadi selama 6 minggu atau
berlangsung selama 4 minggu namun timbul setiap hari. Sekitar 20%-30%
pasien dengan urtikaria akut berkembang menjadi kronis. Sedangkan urtikaria
kronik terjadi lebih dari 6 minggu lamanya.
6
a. URTIKARIA AKUT
Urtikaria akut hanya berlangsung selama beberapa jam atau beberapa
hari. yangsering terjadi penyebabnya adalah:
1) Adanya kontak dengan tumbuhan (misalnya jelatang), bulu
binatang/makanan
2) Akibat pencernaan makanan, terutama kacang-kacangan, kerangan-
kerangan dan strowberi.
3) Akibat memakan obat misalnya aspirin dan penisilin.
b. URTIKARIA KRONIS
Biasanya berlangsung beberapa minggu, beberapa bulan, atau
beberapa tahun. Pada bentuk urtikaria ini jarang didapatkan adanya faktor
penyebab tunggal.
c. URTIKARIA PIGMENTOSA
Yaitu suatu erupsi pada kulit berupa hiperpigmentasi yang berlangsung
sementara, kadang-kadang disertai pembengkakan dan rasa gatal.
2.6 Komplikasi
Lesi-lesi urtikaria bisa sembuh tanpa komplikasi. Namun pasien
dengan gatal yang hebat bisa menyebabkan purpura dan excoriasi yang bisa
menjadi infeksi sekunder. Penggunaan antihistamin bisa menyebabkan
somnolens dan bibir kering. Pasien dengan keadaan penyakityang berat bisa
mempengaruhi kualitas hidup (Asta Qauliyah, 2007).
2.7 Pengobatan
Penanganan urtikaria, yang paling ideal adalah menghindari penyebab
atau faktor pencetus agar tidak terjadi atau meminimalisir terjadinya urtikaria.
Cara menemukan faktor pencetus adalah dengan mencatat obat, makanan
8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
a. Keluhan Utama.
Biasanya pasien mengeluh gatal, rambut rontok.
b. Riwayat Kesehatan.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada
pada keluhan utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk
menanggulanginya.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Apakah pasien dulu pernah menderita penyakit seperti ini atau
penyakit kulit lainnya.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini
atau penyakit kulit lainnya.
Riwayat Psikososial :
Apakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan. Apakah
sedang mengalami stress yang berkepanjangan.
Riwayat Pemakaian Obat :
Apakah pasien pernah menggunakan obat-obatan yang dipakai
pada kulit, atau pernahkah pasien tidak tahan (alergi) terhadap sesuatu
obat.
c. Pemeriksaan fisik
KU : lemah
TTV : suhu naik atau turun.
Kepala : Bila kulit kepala sudah terkena dapat terjadi alopesia.
Mulut : Dapat juga mengenai membrane mukosa terutama yang
disebabkan oleh obat.
Abdomen : Adanya limfadenopati dan hepatomegali.
Ekstremitas : Perubahan kuku dan kuku dapat lepas.
10
7. Diskusikan perubahan
gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk
mencegah komplikasi
dimasa yang akan dating
8. Diskusikan pilihan terapi
atau penanganan
14
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit urtikaria merupakan penyakit yang terdapat ada kulit dapat
beupa bentol-bentol atau penonjolan pada kulit.Uritikaria ini dapat disebabkan
oleh gigitan serangga,ataupun karena Faktor alergi.
Faktor pencetus terjadinya urtikaria, antara lain: makanan tertentu,
obat-obatan, bahan hirupan (inhalan), infeksi, gigitan serangga, faktor fisik,
faktor cuaca (terutama dingin tapibisa juga panas berkeringat), faktor genetik,
bahan-bahan kontak (misalnya: arloji, ikat pinggang, karet sandal, karet
celana dalam, dan lain-lain) dan faktor psikis.
Lesi-lesi urtikaria bisa sembuh tanpa komplikasi. Namun pasien
dengan gatal yang hebat bisa menyebabkan purpura dan excoriasi yang bisa
menjadi infeksi sekunder. Penggunaanan histamin bisa menyebabkan
somnolens dan bibir kering.
3.1 Saran
Setelah mengetahui, mempelajari pembahasan diatas, saran kami
yaitu kita dapat mejaga diri kita agar setidaknya dapat menghindari
penyebab-penyebab terjadinya urtikaria, agar kita dapat menjauhkan diri kita
dari terjangkitnya berbagai prnyakit yang dapat menyarang kita
15
DAFTAR PUSTAKA
Efiaty Arsyad Soepardi. (2007). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala Dan Leher, edisi 6. Jakarta : FKUI.
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktik. Jakarta : EGC.