Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN PTERIGIUM

02.19 | Label: asuhan keperawatan


A. Konsep Dasar Penyakit
1. Pengertian

Pteregium merupakan pertumbuhan jaringan ikat pada


fibrovaskuler konjungtiva bulbar intrapalpebra dengan
ektensi ke kornea yang bersifat degeneratif. Pteregium
berbentuk segi tiga dengan puncaknya di bagian sentral
kornea dan dasarnya di bagian perifer kornea, biasanya
terletak di celah kelopak mata bagian nasal ataupun
temporal konjungtiva yang meluas ke kornea.
2. Etiologi
- Tidak jelas diduga merupakan sutu neoplasma radang dan
degenerasi.
- Iritasi korronis oleh suatu debu,sinar ultra violet( cahaya
matahari ) dan angin
(udara panas ) yang mengenai kongtungtiva bulbi.
3. Patogenesis
Secara histopalogis ditemukan epitel konjungtiva irrekuler
kadang-kadang berubah menjadi gepeng. Pada puncak
pteregium, epitel kornea menarik dan pada daerah ini
membran bauman menghilang. Terdapat degenerasi stauma
yang berfoliferasi sebagai jaringan granulasi yang penuh
pembulih darah. Degenerasi ini menekan kedalam kornea
serta merusak membran bauman dan stoma kornea bagian
atas.
4. Tanda dan gejala
- Mata irritatatif, merah dan mungkin menimbulkan
astigmatisme
- Kemunduran tajam penglihatan akibat pteregium yang
meluas ke kornea (Zona Optic)
- Dapat diserati keratitis Pungtata, delen (Penipisan kornea
akibat kering) dan garis besi yang terletak di ujung
pteregium.
5. Terapi dan Perawatan
-Tidak ada pengobatan yang spesifik
-Pembedahan :
Pengangkatan secara bedah transplantasi kornea,ketebalan
parsial diperlukan bila pteregium menarik sumbu pandangan
dan mengganggu kenyamanan. 30 – 50 % pasien pteregium
kambuh lagi setelah pembedahan
-Bersifat rekuren
- Operasi dilakukan bila terjadi kemunduran tajam
penglihatan atau gangguan kosmetik (Estetika)
- Bila meradang dapat diberikan steroid atau obat tetes mata
dekongestan
- Pada keadaan residif (kemungkinan tumbuh kembali) dapat
dilakukan (Beta) (stronsium - 90), atau eksterpasi
danpenyinaran sinar transplantasi mukosa mulut. Radiasi
Beta pasca operasi menurunkan angka kekambuhan namun
bukannya tanpa komplikasi
- Tetes mata Mitomycin (Bahan anti metabolik) efektif
mencegah kekambuhan. Mitomycin C adalah bahan anti
myoplastik yang mempunyai efek samping seperti
infalamasi, photo phobia, pengeluaran air mata dan nyeri.
- Perawatan yang penting lindungi mata dari sinar matahari
langsung, debu atau udara panas. Gunakan juga kaca mata
pelidung untuk menghindari pajanan sinar matahari debu
dan udara.

B. ASUHAN KEPERAWATAN.
1. Data Demografi
Meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan
dst.
2. PolaFungsional
a.Persepsi kesehatan dan penanganan kesehatan
•Keluhan Utama : Penglihatan kabur
•Riwayat penyakit :
-Sejak kapan dirasakan, sudah berapa lama
- Gambaran gejala apa yang dialami, apa yang
memperburuk atau memperbaiki?
-apa yang dilakukan untuk menyembuhkan gejala.
•Penggunaan obat sekarang :
• Riwayat penyakit dahulu : Riwayat trauma pada mata
• Riwayat penyakit keluarga : Keluarga yang pernah
menderita
b.Pola aktivitas: Aktivitas sedikit terganggu
c.Pola kognitif – Konseptual
-Terjadi kemunduran tajam penglihatan, pandangan kabur
-Pemeriksaan Fisik mata :
•Konjungtiva
• Visus
3. Diagnosa Keperawatan yang mungkin timbul
Preoperasi
1. Gangguan sensori perseptual berhubungan dengan
gangguan penerimaan sensori akibat pterigium.
Intervensi:
- Tentukan ketajaman mata klien, catat apakah satu / dua
mata yang gejala terlibat.
-Orientasikan klien pada lingkungan sekitar
-Letakkan barang yang dibutuhkan klien di dekatnya
- Libatkan klien dan orang lain dalam pemenuhan aktivitas
kehidupan sehari-hari
2. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang prosedur invasive (bedah) yang akan dilaksanakan.
Intervensi:
-Kaji tingkat ansietas
-Beri penjelasan tentang prosedur operasi yang akan
dilaksanakan
- Beri dukungan moril berupa doa dan motivasi untuk klien
Post operasi
1. Perubahan kenyamanan (nyeri) berhubungan dengan
trauma jaringan sekunder terhadap operasi transplantasi
kornea
-Kaji tingkat nyeri yang dialami oleh klien
-Ajarkan kepada klien metode distraksi / relaksasi
-Ciptakan tempat tidur yang nyaman
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian analgetik
2. Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur
(invasif) bedah.
Intervensi:
-Pantau balutan setiap 2 - 4 jam
- Diskusikan dengan klien tentang pentingnya mencuci
tangan sebelum mengobati
-Gunakan tehnik aseptik dalam perawatan post operatif
- Beri obat-obatan sesuai indikasi seperti obat tetes mata.
3. Resiko terhadap injury (cidera) yang berhubungan dengan
perubahan ketajaman penglihatan.
Intervensi:
-Kaji ketajaman penglihatan
- Rencanakan semua perawatan denagn klien, jelaskan
rutinitas setiap hari
-Pertahankan barang-barang klien ditempat yang sama
-Bantu dalam beraktivitas sesuai dengan kebutuhan
-Anjurkan untuk menggunakan alat bantu misal tongkat
- Pertahankan penutup mata untuk meningkatkan
perlindungan
4. Perubahan dalam pesepsi sensori (perseptual)
sehubungan dengan luka post operasi.
Intervensi:
-Tentukan ketajaman penglihatan
-Orientasikan klien pada lingkungan, staf, orang lain di
sekitar
- Letakkan barang yang sering diperlukan dalam jangkauan
sisi yang tidak dioperasi
- Anjurkan klien untuk mengkonsumsi nutrisi yang bergizi,
misalnya buah-buahan yang berwarna kuning, seperti
pepaya, wortel dan lain-lain
- Berikan obat-obatan sesuai terapi
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi mengenai perawatan diri dan penatalaksanaan di
rumah.
Intervensi:
- Berikan penguatan kewaspadaan secara berhati-hati
berhubungan dengan penempatan perabot rumah tangga
dan lain-lain
- Berikan penjelasan mengenai kondisi penyakit, proses
sebelumnya dan sesudah dilakukan pembedahan
- Jelaskan dan ajarkan perawatan secara teratur di
pelayanan kesehatan terdekat
- Libatkan orang terdekat klien dalam melaksanakan
aktivitas kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
Bahan kuliah Medikal Bedah I, Banjarbaru
Doenges, Marilyn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan.
Edisi 3. Penerbit: EGC, Jakarta
Reeves, Charlene J —- (ET…al). 2001. Keperawatan Medikal
Bedah. Penerbit: Salemba Medika, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai