Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESIS TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. S

Umur :58 Tahun

Alamat : Jl. Pejernihan Raya Panaikang

Diagnosa Medik : Katarak

No. RM :60 72 28

1. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori visual: Penglihatan berhubungan degan penurunan ketajaman
penglihatan ganda
2. Dasar Pemikiran
a. Kornea mata banyak disuplai serabut nyeri sehingga menjadi sangat sensitif
terhadap apapunyang diberikan ke kornea. Oleh karena itu, perawat atau bidan
menghindari obat mata apapunsecara langsung ke kornea
b. Resiko penularan infeksi dari satu mata ke mata lain sangatlah tinggi.
Perawat atau bidanmenghindari menyentuh kelopak mata atau struktur
mata yang lain dengan alat tetes mataatau tube salep.
c. Perawat atau bidan menggunakan obat mata hana untuk mata yang terinfeksi.
3. Tindakan Keperawatan yang dilakukan
Pemberian obat tetes mata dan salep mata
4. Prinsip Tindakan
a. Benar Pengkajian, Data tentang kebutuhan pasien akan pengobatan dilakukan
melalui pengkajian yang benar.Hal yang tidak boleh terlewatkan pada pengajian
sebelum pemberian obat adalah TTV.
b. Benar obat, Baca nama dagang dan nama generiknya, periksa label obat,
bandingkan label obat dgn permintaan obat, ulangi pada saatmengembalikan obat
ke rak semula. Bila label tidak terbaca, obat tidak boleh dipakai, begitu pula jika
isinya tidak uniform, harus dikembalikan ke farmasi. Komponen dari perintah
pengobatan adalah: tanggal dan saat perintah ditulis, nama obat, dosis obat, rute
pemberian, frekuensi pemberian, serta tanda tangan dokter atau pemberi asuhan
kesehatan. Meskipun merupakan tanggung jawab untuk mengikuti perintah yang
tepat, tetapi jika salah satu komponen tidak ada, perintah pengobatan tidak lengkap,
maka obat tidak boleh diberikan.
c. Benar dosis, Sebelum memberikan obat pd pasien periksa dosisnya, jika ragu
tanyakan kepada penulis resep atau apoteker perhatikan titik desimal dan satuannya
ada obat tertentu yang tidak boleh dibelah atau digerus. Hitung dosis berdarkan
Rumus, perawat harus menghitung setiap obat secara akurat, dengan
mempertimbangkan variable berikut : tersedianya obat dan dosis obat yang
diresepkan atau diminta. Dosis toksik : dosis yg menimbulkan gejala keracunan.
Dosis minimal : dosis paling kecil yang masih mempunyai efek terapeutik. Dosis
maksimal : dosis terbesar yg masih mempunyai efek terapeutik. Dosis terapeutik :
dosis antara minimal dan maksimal yang mempunyai efek terapeutik bagi pasien.
d. Benar klien, Identitas harus benar, cocokan antara dokumen dengan pasien dengan
cara lihat gelang identitas, papan nama pasien, dan jika Pasiennya sadar à
ditanyakan langsung kepada pasien dan meminta klien menyebutkan namanya
sendiri, Jika Tidak sadar tanya kepada Keluarga.
e. Benar rute/cara pemberian, Oral > diminum, dikunyah dll (melalui mulut).
Parenteral >tidak melalui saluran cerna. Topikal > krim,salp,lotion,liniment,spray
(kulit)Rektal > enema, supositoria (melalui anal). Inhalasi >melalui saluran nafas.
f. Benar waktu, Dosis obat diberikan pada waktu tertentu dalam sehari, sehinnga
kadar obat dalam plasma dapat dipertahankan.
g. Benar dokumentasi, Setelah obat diberikan harus dicatat dosis, rute, waktu dan oleh
siapa obat diberikan. Bila obat tidak diminum/tdk berhasil diberikan kepada pasien
maka harus dicatat alasannya dan harus dilaporkan.
h. Benar Penolakan, Klien berhak menolak dalam pemberian obat. Perawat harus
memberikan informasi yang konsen dalam pemberian obat.
i. Benar riwayat pengobatan, Benar Riwayat Pengobatan: Terkait : kondisi sekarang
yang menyebabkan pasien mendapatkan pengobatan. Terkait Riwayat pengobatan
sebelumnya.
j. Benar Pendidikan kesehatan, Yang perlu dijelaskan: Manfaat obat secara umum,
Penggunaan obat yang baik dan benar, Alasan terapi obat dan kesehatan yang
menyeluruh, Hasil yang dihatrapkan setelah pemberian obat, Efek samping dan
Reaksi yang merugikan, Interaksi obat dengan obat dan makanan, Perubahan
aktivitas yg diperlukan selama sakit.
k. Benar Evaluasi, Perawat diharapkan memantau dan mengevaluasi efek kerja obat
setelah pemberian obat.
5. Analisa Tindakan
SOP pemberian obat tetes mata

NO ASPEK YANG DINILAI

  A. Persiapan alat

Obat tetes mata, kasa/kapas steril, bengkok, kasa dan larutan desinfektan untuk
1.
membersihkan mata

  B. Tahap pre-interaksi

2. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien

3. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan

4. Cuci tangan

  C. Tahap orientasi

5. Berikan salam, panggil nama klien

6. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien/keluarga

  D. Tahap kerja

7. Mendekatkan alat ke dekat pasien

Pasien dibaringkan dengan sikap yang nyaman atau duduk dengan kepala di
8.
tengadahkan

9. Mata dibersihkan dahulu

Obat tetes mata dengan posisi membujur, dekatkan dengan mata jangan sampai
10.
menyentuh

11. Perawat membuka kelopak mata dengan jari, pasien diminta melihat ke atas (jika
memungkinkan) , teteskan obat ke kantung conjungtiva sesuai dosis

12. Kelebihan obat diserap dengan kasa

13. Rapikan alat dan klien

  E. Tahap terminasi

14. Mengobservasi reaksi pasien

15. Membuat kontrak selanjutnya

16. Mencuci tangan

17 Mendokumentasikan tindakan keperawatan

  TOTAL NILAI

SOP pemberian salep mata


a. Cuci tangan

b. Penderita berbaring/duduk dan melihat ke atas

c. Perlahan tarik kulit kelopak mata yang sakit ke bawah kemudian pencet ujung
salep, ujung tube jangan sampai menyentuh mata.

d. Penderita dianjurkan untuk menutup matanya 2-3 menit.supaya obat masuk dan
terserap.

e. Selama pemberian salep penglihatannya akan kabur sebentar, dan istirahatlah.

f. Cuci tangan.

6. Bahaya dan Pencegahan


Obat tetes mata yang mengandung nafazolin hidroksida tidak boleh digunakan pada
penderitaglaukoma atau penyakit mata lainnya yang hebat, bayi dan anak.
Kecuali dalam pegawasandan nasehat dokter.
7. Hasil yang didapatkan dan maknanya
Evaluasi Tindakan : Efek Samping Obat Tetes Dan Salep untuk mata adalah :
a. Penglihatan Kabur
b. Nyeri  Pada Mata
c. Iritasi atau Infeksi Mata
d. Sakit Kepala
e. Alergi Kontak
Pasien dan Keluarga dapat :
a.  Penjelasan pengertian katarak

b. Penjelasan penyebab katarak

c. Penjelasan tanda-tanda katarak

d. Penjelasan pengertian perawatan setelah operasi katarak.

e. Penjelasan hal-hal yang perlu diperhatikan pasien dan keluarga setelah operasi
katarak.

f. Penjelasan cara penggunaan tetes mata.

g. Penjelasan cara penggunaan salep mata.

8. Tindakan Keperawatan Lain


Pemberian obat tetes mata, salep mata dan kontrol ke dokter
9. Evaluasi Diri
Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek samping yang tidak baik
jika kita salahmenggunakannya. Hal ini tentunya dapat menimbulkan kerugian bahkan
akibatnya bias fatal. Olehkarena itu, kita sebagai perawat kiranya harus melaksanakan
tugas kita dengan sebaik-baiknya tanpamenimbulkan masalah-masalah yang dapat
merugikan diri kita sendiri maupun orang lain.
Referensi :
Youtube: https://youtu.be/1JxFrgBll18
Youtube: https://youtu.be/2-THzdbFV30

Pembimbing Mahasiswa

(Ns. Fatma Jama, M. Kes) (Yuriska Djamal)

Anda mungkin juga menyukai