Anda di halaman 1dari 29

INTRACUTAN

DI SUSUN OLEH :

o SABDA NABILA 1720180013


o INDRI SRI MULYANI 1720180016
o RANNY EKA SAFITRY 1720180019
o ROSITA RENWARIN 1720170067
DEFINISI
Menyuntikkan obat (dalam
jumlah kecil, umumnya
hanya 0,01 samapai dengan
0,1cc ) ke dalam kulit bagian
dermis dimana suplai darah
dibagian tersebut sangat
minimal dan absorpsi obat
lambat . Jarum dimasukkan
ke dalam dermis dengan
sudut 5-15 derajat sampai
terbentuk gelembung kecil
TUJUAN

1. Mengetahui besar indurasi dan perubahan


warna dari tes tuberkulin
2. Mengetahui adanya alergi obat. Hal ini bisa
dilihat dari perubahan warna kulit, besarnya
kerusakan integritas kulit.
INDIKASI

Klien yang akan dilakukan


skin test ,misalnya tes
tuberkulin atau tes
terhadap reaksi alergi
obat tertentu.

KONTRAINDIKASI

Tidak ada
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Daerah dermis yang dipilih untuk pemberian obat


adalah daerah yang tidak ada lesi , hiperpigmentasi
dan relatif mempunyai sedikit bulu rambut. Lokasi
penusukan yang umumnya dipakai adalah lengan
bagian dalam
2. Gunakan spuit hipodermik atau spuit tubercullin
dengan jarum berukuran 26-27.
3. Jika tidak terjadi gelembung kecil setelah obat
dimasukkan ,maka berarti obat tersebut masuk
kedalam jaringan subkutan.Jikan hal ini terjadi maka
ulangi tindakan karena jika tidak diulangin, hasilnya
akan menjadi tidak valid
PENGKAJIAN

1. Kaji catatan medis dokter tentang terapi obat


yang akan diberikan kepada klien
2. Kaji infromasi yang diharapkan dari reaksi
pemberian obat intadernal
3. Kaji riwayat alergi kalien dan reaksi yang timbul
4. Kaji tanggal kadaluarsa obat
5. Kaji tingkat pengetahuan klien terhadap tujuan
reaski skin test.
MASALAH KEPERAWATAN YANG TERKAIT
1. RESIKO INJURY
2. KURANG PENGETAHUAN KLIEN TENTANG SKIN TEST

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Untuk mengatasi masalah klien, salah satu intervensi yang
dapat dikolaborasikan dengan tim medis adalah
memberikan obat parenteral intracutan

IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

Memberikan obat parenteral intracutan


EVALUASI FORMATIF

1. Evaluasi reaksi obat


2. Evaluasi besarnya indurasi dan perubahan warna
di area penusukan .Baca hasilnya selama 48-72jam
setelah penusukan ( untuk tes tuberculin )
sedangkan skin test untuk obat ( biasanya
antibiotik) adalah 15-30menti setelah
penyuntikkan
3. Evaluasi adanya implikasi dan tanda
hipersentivitas kemampuan klien dalam mengenali
tanda dan hasil skin test membantu perawat
dalam memperkirakan waktu reaksi obat.
Pemberian obat 12 benar

1. Klien yang benar 7. Benar dokumentasi


2. Obat yang benar 8. Hak klien untuk
3. Dosis yang benar menolak
4. Waktu yang benar 9.Benar pengkajian
5. Rute yang benar 10. Benar evaluasi
6. Benar pendidikan 11. Benar reaksi terhadap
kesehatan perihal makanan
medikasi klien 12. Benar reaksi dengan
obat lain.
1. BENAR KLIEN

a. Memeriksa gelang identifikasi


b. Memeriksa papan nama tempat tidur klien
c. Meminta klien menyebutkan namanya
d. Memeriksa rekam medis ,kartu
obat/kardeks klien
2. BENAR OBAT
a. Periksa apakah perintah pengobatan lengkap dan sah
Komponen perintah pengobatan
1. Tanggal & waktu perintah ditulis
2. Nama obat
3. Dosis obat
4. Rute/ cara pemberian
5. Frekuensi pemberian
6. Tanda tangan dokter / pemberian asuhan kesehatan.

b. Ketahui alasan mengapa klien menerima obat tersebut


c. Periksa label sebanyak 3x sebelum meberikan obat –
obatan: nama obat dan tanggal kadaluarsa
Lanjutan…
d. Untuk menghindari kesalahan ,label obat harus dibaca 3kali yaitu
1. Pada saat melihat botol / kemasan obat
2. Sebelum menuang obat / menyiapkan obat
3. Setelah menuang obat / menyiapkan obat
e. Hati-hati terhadap obat-obat yang bunyinya /ejaannya mirip .
4. Digoksin & digitoksin
5. Quinidin & quinin
6. Kaflex & kantrex
7. Demerol & dikumarol
8. Percocet & percodan
f. Terdapat 4 kategori perintah pemberian obat , yaitu
9. Perintah tetap ( standing order)
10. Perintah satu kali ( single order)
11. Perintah PRN (jika perlu
12. Perintah STAT ( segera )
3. BENAR DOSIS

a. Dosis harus sesuai dengan yang diresepkan pada klien


tertentu
b. Hitung dosis dengan benar . Jika ragu-ragu dosis obat
harus dihitung kembali dan diperiksa oleh perawatlain
c. Pertimbangan variable perhitungan dosis
1. tersedianya obat & dosis yang diresepkan
2. Bb klien
3. Rasio & proporsi
4. Luas permukaan tubuh
d. Ketikan mengukur obat cair ,gunakan wadah pengukur
yang standar
4. BENAR WAKTU

1. Saat dimana obat yang diresepkan harus diberikan


2. Contoh dosis harian :
–b.i.d = 2 kali sehari
–t.i.d = 3 kali sehari
–q.i.d = 4 kali sehari
–q6h= setiap enam jam
3. Berikan obat pada saat yang khusus .1 / 2 jam sebelum/ setelah
waktu yang tertulis di resep
4.Berikan obat-obat, seperti kalium dan aspirin yang dapat mengiritasi
mukosa lambung bersama-sama dengan makanan
5.Adalah tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah klien telah
di jadualkan untuk pemeriksaan diagnostik
6. Periksan tanggal kadaluarsa obat
5. BENAR RUTE/CARA
a. Rute yang sering digunakan dalam pemeberian obat
– Oral : cairan, suspensi,pil,tablet atau kapsul
– Sublingual ( dibawah lidah untuk absorpsi vena)
– Bukal ( antara gusi & pipi )
– Topikal ( permukaan kulit )
– Inhalasi ( semprot aerasol )
– Instilasi ( pada hidung , mata , telinga , rektum / vagina
– Rute parenteral :Intradernal, subkutan,intrsamuskular ,
intravena
b. Pilih rute pemeberian obat bergantung pada kandungan obat
efek
c. Perawat sering terlihat dalam menentukan rute pemberian obat
yang baik dengan berkolaborasi dengan dokter
6. Benar pendidikan kesehatan perihal medikasi klien

Pendoma keterangan informasi edukasi ( KIE) perawat kepada pasien


atau keluarga
• Kepatuhan terjadi bila aturan pakai obat yang diresepkan serta
pemberiannya dirumah sakit diikuti dengan benar. Terutama
penting untuk penyaki-penyakit manahun seperti asma,rematoid
,hipertensi , TB,diabetes melitus dan lain lain
• Terapi obat yang efektif dan aman hanya dapat dicapai bila pasien
mengetahui seluk-beluk pengobatan serta kegunaannya. Untuk itu
sebelum pasien pulang kerumah , perawat perlu memberikan KIE
kepada pasien dan keluarganya
a) Nama obat
b) Kegunaan obat itu
c) Jumlah obat untuk dosisi tunggak
d) Jumlah total kali minum
Lanjutan…

e) Waktu obat itu harus diminum


f) Untuk berapa hari obat itu harus diminum
g) Apakah harus sampai habis atau berhenti setelah keluhan
menghilang
h) Rute pemberian obat.
i) Kenali jika ada efek samping atau alergi obat dan cara mengatasinya
j) Jangan mengoprasikan mesin yang rumit atau
mengendarai kendaraan pada terapi obat tertentu
misalnya sedatiif , antihistamin
k) Cara penyimpanan obat, perlu dilemari es atau tidak
l) Setelah obat habis apakah perlu kontrol ulang atau
tidak
7. Benar Dokumentasi

1. Catat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah diberikan


2. Catat respon klien terhadap pengobatan
3. Apabila obat tidak diberikan karena misalnya, klien menolak atau ada
kontraindikasi terhadap obat tersebut , maka informasi ini dimasukkan
ke dalam catatan pengobatan.
4. Apabila klien menolah sebuah obat atau sedan menjalani pemeriksaan
atau prosedur yang membuat sebuah dosis terlewat ,dalam catatan
perawat , perawat menuliskan alasannya obat tersebut tidak diberikan
5. Beri tanda lingkar dan tanda tangan (inisial ) waktu pemberian obat
yang di programkan pada catatan obat ketikan suatu dosisi terlewat
6. Komponen dokumentasi
– Catat informasi segera sesuai tindakan pemberian obat yang telat
dilakukan .meliputi nama obat , dosis ,rute/cara , waktu , tanggal ,
inisial & tanda tanan perawat , dan respon klien terhadap
pengobatan
8. Hak Klien Untuk Menolak
Karena adanya resiko potensial yang berhubungan dengan
pemberian obat , seorang kalien memiliki hak untuk;
1. Mengetahui nama tujuan ,kerja obat , dan efek potensial yang
tidak diinginkan
2. Menolak sebuah obat tanpa memperhatikan konsekuensinya
3. Meminta perawat atau dokter berkulitas untuk mengkaji riwayat
obat , termasuk alergi
4. Mendapat nasihat yang benar berkenaan dengan sifat suatu terapi
obat yang pernah muncul dan memberi persetujuan untuk
penggunaanya
5. Menerima obat yang dilabel dengan aman tanpa merasa tidak
nyaman sesuai dengan 12 benar pemberian obat
6. Menerima terapi pendukung yang diperlukan terkait dengan terapi
obat yang di jalanin
7. Tidak menerima obat yang tidak perlu
9. Benar Pengkajian

• Memeriksa ttv dan keluhan klien sebelum


obat diberikan .
• Adalah tanggung jawab perawat untuk
memeriksa apakah klien telah dijadwalkan
untuk pemeriksaan diagnostik seperti tes
darah puasa yang merupakan kontraindikasi
pemeriksaan obat
10. Benar Evaluasi

• Perawat memantau respon klien terhadap


obat secara berkesinambungan
• Perawat harus mengetahui kerja terapeutik
dan efek samping yang umum mencul dari
setiap obat
11.Benar reaksi terhadap makanan

• Obat memiliki efektivitas jika diberikan pada


waktu yang tepat . Jika obat itu harus di
minum sebelum makan ( ante cimum atau ac)
untuk memperoeleh kadar yang diperlukan
harus diberi satu jam sebelulm makan.
12. Benar reaksi dengan obat lain.

• Pemberian obat harus bebas dari interaksi


obat yang merugikkan.
PEMBERIAN OBAT PARENTERAL INTRACUTAN

1. Persiapan alat
a) spuit
b) Kassa antiseptik / kapas alkohol
c) Ampul
d) Formulir obat
e) Sarung tangan bersih
f) Pengalas
2. Persiapan lingkungan :
g) Jaga privasi klien
Lanjutan…

3.Perisapan klien
• Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan
• Berikan klien posisi supine atau fowler di
tempat tidur dengan diluruskan
Lanjutan…
4. Langkah-langkah
a. Cuci tangan
b. Pakai sarung tangan bersih
c. Cek instruksi obat pasien
d. Menyiapkan obat dengan benar sesuai instruksi pengobatan
e. Periksa pita identifikasi kliendan tanyakan nama klien .kaji
terhadap alergi
f. Pasang pengalas
g. Pilih tempat penyuntikkan yang tepat . Palpasi dan periksatempat
penyuntikan terhadap edema, massa, atau nyeri tekan. Hindari
area yang terdapat jaringan perut,memar , lecet atau infeksi
h. Bersihkan tempat penyuntikkan yang dipilih dengan swab kassa
antiseptik dengan arah melingkar ( dalam ke luar ) sekitar 5cm
Lanjutan…
i. Lepaskan penutup jarum dari spuit
j. Pegang spuit diantara ibu jari dari jari telunjuk
tangan yang dominan
k. Regangkan kedua belasisi kulit tempat suntikan
dengan tangan non domina di daerah yang akan menjadi
tempat suntikan
l. Suntikkan obat dalam spuit pada sudut 15derajat
sampai membuat gelembung kecil
m. Cabut jarum dengan cepat dan jangan memberikan
penekanan pada area suntikan
n. Beri tanda lingkar pada area suntikan apabila obat
yang diberikan berupa antibiotik
Lanjutan…

o. Ambil pengalas
p. Rapihkan alat dan klien
q. Lepaskan sarung tangan
r. Cuci tangan
s. Dokumentasi
t. Evaluasi respons klein terhadap obat yang
diberikan setelah 15 samapi 30 menit
setelah penyuntikan
Lanjutan…

5. Sikap :
a. Melakukan tindakan dengan sistematis
b. Komunikatif dengan klien
c. Percaya diri

Anda mungkin juga menyukai