Tanggung Jawab Perawat dalam Pemberian Obat Pengertian Perawat
Perawat adalah seoarang yang memiliki kemampuan dan
kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (UU Kesehatan No.23 tahun 1992) Pengertian Obat Obat ialah suatu bahan atau panduan bahan- bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,menghilangkan,menyembuhk an penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian manusia termasuk obat tradisional.
Peran Perawat dalam Pemberian Obat Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar memberikan pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluh darah 2. Benar Obat (parenteral), namun juga mengobservasi • Klien dapat menerima obat yang telah respon klien terhadap pemberian obat diresepkan tersebut. • Perawat bertanggung jawab untuk mengikuti perintah yang tepat Perawat dalam memberikan obat juga • Perawat harus menghindari kesalahan, harus memperhatikan resep obat yang yaitu dengan membaca label obat diberikan harus tepat, hitungan yang tepat 1. Benar Klien minimal tiga kali: pada dosis yang diberikan sesuai resep dan • Selalu dipastikan dengan 1. Pada saat melihat botol atau selalu menggunakan prinsip 12 benar, kemasan obat, memeriksa identitas pasien yaitu: dengan memeriksa gelang 2. Sebelum menuang/menghisap identifikasi dan meminta obat 3. Setelah menuang/ mengisap obat menyebutkan namanya sendiri. • Memeriksa apakah perintah • Klien berhak untuk mengetahui pengobatan lengkap dan sah alasan obat • Mengetahui alasan mengapa klien • Klien berhak untuk menolak menerima obat tersebut penggunaan sebuah obat • Memberikan obat-obatan tanda: • Membedakan klien dengan dua nama obat, tanggal kadaluarsa nama yang sama 3. Benar Dosis Obat • Dosis yang diberikan klien sesuai dengan kondisi klien. • Dosis yang diberikan dalam batas yang direkomendasikan untuk obat yang bersangkutan. • Perawat harus teliti dalam menghitung secara akurat jumlah dosis yang akan diberikan, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan/ diminta, pertimbangan berat badan klien (mg/KgBB/hari), jika ragu-ragu dosisi obat harus dihitung kembali dan diperiksa oleh perawat lain. • Melihat batas yang direkomendasikan bagi dosis obat tertentu. 4. Benar Waktu Pemberian • Pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. • Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari. Misalnya seperti dua kali sehari, tiga kali sehat, empat kali sehari dan 6 kali sehari sehingga kadar obat dalam plasma tubuh dapat dipertimbangkan. • Pemberian obat harus sesuai dengan waktu paruh obat (t ½ ). Obat yang mempunyai waktu paruh panjang diberikan sekali sehari, dan untuk obat yang memiliki waktu paruh pendek diberikan beberapa kali sehari pada selang waktu tertentu. • Pemberian obat juga memperhatikan diberikan sebelum atau sesudah makan atau bersama makanan • Memberikan obat obat-obat seperti kalium dan aspirin yang dapat mengiritasi mukosa lambung bersama-sama dengan makanan. • Menjadi tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah klien telah dijadwalkan untuk memeriksa diagnostik, seperti tes darah puasa yang merupakan kontraindikasi pemeriksaan obat. 5. Benar Cara Pemberian (rute) • Memperhatikan proses absorbsi obat dalam tubuh harus tepat dan memadai. • Memperhatikan kemampuan klien dalam menelan sebelum memberikan obat-obat peroral • Menggunakan teknik aseptik sewaktu memberikan obat melalui rute parenteral • Memberikan obat pada tempat yang sesuai dan tetap bersama dengan klien sampai obat oral telah ditelan. • rute yang lebih sering dari absorpsi adalah : 1. oral ( melalui mulut ): cairan , suspensi ,pil , kaplet , atau kapsul . ; 2. sublingual ( di bawah lidah untuk absorpsi vena ) ; 3. bukal (diantara gusi dan pipi) 4. topikal ( dipakai pada kulit ) ; 5. inhalasi ( semprot aerosol ) ; 6. instilasi ( pada mata, hidung, telinga, rektum atau vagina ) ; 7. parenteral : intradermal , subkutan , intramuskular , dan intravena. 6. Benar Dokumentasikan. Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah sakit. Dan selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah diberikan serta respon klien terhadap pengobatan. 7. Benar pendidika Perawat mempunyai tanggungjawab dalam melakukan n pendidikan kesehatan pada pasien, keluarga dan masyarakat luas terutama yang berkaitan dengan obat seperti manfaat kesehatan obat secara umum, penggunaan obat yang baik dan benar, alasan terapi obat dan kesehatan yang menyeluruh, hasil yang perihal diharapkan setelah pembeian obat, efek samping dan reaksi yang merugikan dari obat, interaksi obat dengan obat dan medikasi obat dengan makanan, perubahan-perubahan yang diperlukan klien dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama sakit, dsb. 8. Hak klien untuk menolak Klien berhak untuk menolak dalam pemberian obat. Perawat harus memberikan Inform consent dalam pemberian obat. 9. Benar pengkajian TTV (Tanda-tanda vital) sebelum pemberian obat. Perawat selalu memeriksa Tanda Tanda Vital 10. Benar evaluasi Perawat selalu melihat/ memantau efek kerja dari obat setelah pemberiannya 11. Benar reaksi terhadap makanan Obat memiliki efektivitas jika diberikan pada waktu yang tepat. Jika obat itu harus diminum sebelum makan untuk memperoleh kadar yang diperlukan harus diberi satu jam sebelum makan misalnya tetrasiklin, dan sebaiknya ada obat yang harus diminum setelah makan misalnya indometasin.
12. Benar reaksi dengan obat lain
Pada penggunaan obat seperti chloramphenicol diberikan dengan omeprazol penggunaan pada penyakit kronis Yang harus diperhatikan perawat dalam pemberian obat Dalam pemberian obat perawat harus memperhatikan hal-hal sebagai berkut : 1. interpretasikan denga tepat resep obat yang dibutuhkan 2. hitung dengan tepat dosis obat yang akan diberikan sesuai dengan resep 3. gunakan prosedur yang sesuai dan aman ingat 5 prinsip benar dalam pengobatan. 4. setelah memvalidasi dan menghitung dosis obat dengan benar, pemberian obat dengan akurat dapat Hak-Hak klein dalam pemberian obat 1. Hak Klien Mengetahui Alasan Pemberian Obat Hak ini adalah prinsip dari memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi ( Informed concent ) , yang berdasarkan pengetahuan individu yang diperlukan untuk membuat suatu keputusan .
2. Hak Klien untuk Menolak Pengobatan Klien dapat menolak untuk pemberian suatu pengobatan . Adalah tanggung jawab perawat untuk menentukan , jika memungkinkan , alasan penolakan dan mengambil langkah – langkah yang perlu untuk mengusahakan agar klien mau menerima pengobatan . Jika suatu pengobatan ditolak , penolakan ini harus segera didokumentasikan. Perawat yang bertanggung jawab, perawat primer, atau dokter harus diberitahu jika pembatalan pemberian obat ini dapat membahayakan klien, seperti dalam pemberian insulin. Tindak lanjut juga diperlukan jika terjadi perubahan pada hasil pemeriksaan laboratorium , misalnya pada pemberian insulin atau warfarin ( Taylor, Lillis and LeMone, 1993 ; Kee and Hayes, 1996 ). Terima Kasih