b. Hak klien untuk menolak pengobatan Klien dapat menolak pemberian pengobatan.
Adalah tanggung jawab perawat untuk menentukan, jika memungkinkan, alasan
penolakan dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mengusahakan agar
klien mau menerima pengobatan. Jika suatu pengobatan ditolak, penolakan ini harus
segera didokumentasikan. Perawat yang bertanggung jawab, perawat primer, atau
dokter harus diberitahu jika pembatalan pemberian obat ini dapat membahayakan
klien, seperti dalam pemberian insulin. Tindak lanjut juga diperlukan jika terjadi
perubahan pada hasil pemeriksaan laboratorium, misalnya pada pemberian insulin atau
warfarin (Taylor, Lillis and LeMone, 1993; Kee and Hayes, 1996).
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa pemberian obat pada klien
merupakan fungsi dasar keperawatan yang membutuhkan ketrampilan teknik dan
pertimbangan terhadap perkembangan klien. Perawat yang memberikan obat-obatan pada
klien diharapkan mempunyai pengetahuan dasar mengenai obat dan prinsip-prinsip dalam
pemberian obat.
Ringkasan :
1) Peran perawat dalam pemberian obat kepada pasien sangat vital dari hasil kolaborasi,
perawat bertanggung jawab terhadap administering medication.
2) Proses perawatan dalam pemberian obat kepada pasien perlu dilakukan dalam rangka
memberikan pelayanan yang aman kepada pasien terutama berkaitan dengan pemberian
pengobatan
3) Perawat perlu waspada agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat
4) Keamanan dalam pemberian obat melalui injeksi perlu diwaspadai perawat. Mengingat
resiko tertular penyakit akibat needle stick injury, perawat perlu melindungi diri agar
aman saat menutup kembali jarum suntik yang telah digunakan.