Anda di halaman 1dari 14

PERAN PERAWAT DAN HAK

PASIEN DALAM PEMBERIAN


OBAT
Oleh :
 
NAMA. : AGUNG VOLTA
NIM. :2021205201034
PENGERTIAN PERAWAT
 Perawat adalah seseorang yang telah lulus
pendidikan baik didalam maupun diluar negeri
sesuai dengan peraturan perundang- undangan
(Permenkes, 2010)
 Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan
kesehatan professional yang merupakan bagian
integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan
kiat keperawatan, yang berbentuk bio-psiko-sosio-
spiritual komprehensif yang ditujukan bagi
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik
sehat maupun sakit, yang mencakup keseluruhan
proses kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan
nasional, 1983)
PENGERTIAN OBAT
 Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan
untuk merawat penyakit, membebaskan gejala,
atau mengubah proses kimia dalam tubuh.
 Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan
yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau
gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau
bagian badan manusia termasuk obat tradisional.
PERAN PERAWAT DALAM
PEMBERIAN OBAT
 Perawat harus terampil dan tepat saat
memberikan obat, tidak sekedar memberikan
pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat
melalui pembuluh darah (parenteral), namun
juga mengobservasi respon klien terhadap
pemberian obat tersebut. Pengetahuan
tentang manfaat dan efek samping obat sangat
penting dimiliki oleh perawat. Perawat
memiliki peran yang utama dalam
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
klien dengan mendorong klien untuk lebih
proaktif jika membutuhkan pengobatan.
V  PRINSIP 12 BENAR, YAITU:
 1.Benar Klien
 Ø  Selalu dipastikan dengan memeriksa
identitas pasien dengan memeriksa gelang
identifikasi dan meminta menyebutkan
namanya sendiri.
 Ø  Klien berhak untuk mengetahui alasan
obat
 Ø  Klien berhak untuk menolak penggunaan
sebuah obat
 Ø  Membedakan klien dengan dua nama yang
sama
2. BENAR OBAT
 Ø  Klien dapat menerima obat yang telah diresepkaNn
 Ø  Perawat bertanggung jawab untuk mengikuti perintah
yang tepat
 Ø  Perawat harus menghindari kesalahan, yaitu dengan
membaca label obat minimal tiga kali:
 1. Pada saat melihat botol atau kemasan obat
 2. Sebelum menuang/menghisap obat
 3. Setelah menuang/ mengisap obat
 Ø  Memeriksa apakah perintah pengobatan lengkap dan sah
 Ø  Mengetahui alasan mengapa klien menerima obat
tersebut
 Ø  Memberikan obat-obatan tanda: nama obat, tanggal
kadaluarsa
3. BENAR DOSIS OBAT
 Ø  Dosis yang diberikan klien sesuai dengan kondisi
klien.
 Ø  Dosis yang diberikan dalam batas yang
direkomendasikan untuk obat yang bersangkutan.
 Ø  Perawat harus teliti dalam menghitung secara
akurat jumlah dosis yang akan diberikan, dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan/
diminta, pertimbangan berat badan klien
(mg/KgBB/hari), jika ragu-ragu dosisi obat harus
dihitung kembali dan diperiksa oleh perawat lain.
 Ø  Melihat batas yang direkomendasikan bagi dosis
obat tertentu.
4. BENAR WAKTU PEMBERIAN
 Ø  Pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
 Ø  Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari.
Misalnya seperti dua kali sehari, tiga kali sehat, empat kali sehari
dan 6 kali sehari sehingga kadar obat dalam plasma tubuh dapat
dipertimbangkan.
 Ø  Pemberian obat harus sesuai dengan waktu paruh obat (t ½ ).
Obat yang mempunyai waktu paruh panjang diberikan sekali sehari,
dan untuk obat yang memiliki waktu paruh pendek diberikan
beberapa kali sehari pada selang waktu tertentu.
 Ø  Pemberian obat juga memperhatikan diberikan sebelum atau
sesudah makan atau bersama makanan
 Ø  Memberikan obat obat-obat seperti kalium dan aspirin yang dapat
mengiritasi mukosa lambung bersama-sama dengan makanan.
 Ø  Menjadi tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah klien
telah dijadwalkan untuk memeriksa diagnostik, seperti tes darah
puasa yang merupakan kontraindikasi pemeriksaan obat.
5. BENAR CARA PEMBERIAN
(RUTE)
 Ø  Memperhatikan proses absorbsi obat dalam tubuh harus tepat dan
memadai.
 Ø  Memperhatikan kemampuan klien dalam menelan sebelum
memberikan obat-obat peroral.
 Ø  Menggunakan teknik aseptik sewaktu memberikan obat melalui rute
parenteral
 Ø  Memberikan obat pada tempat yang sesuai dan tetap bersama dengan
klien sampai obat oral telah ditelan.
 Ø  rute yang lebih sering dari absorpsi adalah :
1.   Oral ( melalui mulut ): cairan , suspensi ,pil , kaplet , atau kapsul .
 1.      Sublingual ( di bawah lidah untuk absorpsi vena ) ;
 2.      bukal (diantara gusi dan pipi)
 3.      topikal ( dipakai pada kulit ) ;
 4.      inhalasi ( semprot aerosol ) ;
 5.       instilasi ( pada mata, hidung, telinga, rektum atau vagina )
 6.       parenteral : intradermal , subkutan , intramuskular , dan
intravena.
V  PRINSIP ENAM BENAR

 1.Benar Pasien
 2.Benar Obat
 3.Benar Dosis
 4.Benar Cara/Rute
 5. Benar Waktu
 6.Benar Dokumentasi
4  KESALAHAN PEMBERIAN
OBAT
 Kesalahan pemberian obat, selain memberi
obat yang salah, mencakup faktor lain
yang  mengubah terapi obat yang direncanakan,
misalnya lupa memberi obat, memberi obat dua
sekaligus sebagai kompensasi, memberi obat
yang benar pada waktu yang salah, atau
memberi obat yang benar pada rute yang salah.
 Jika terjadi kesalahan pemberian obat, perawat
yang bersangkutan harus segera menghubungi
dokternya atau kepala perawat atau perawat
yang senior segera setelah kesalahan itu
diketahuinya.
PEDOMAN KIE PERAWAT KEPADA
PASIEN ATAU KELUARGA
 Kepatuhan terjadi bila aturan pakai obat
yang diresepkan serta pemberiannya di
rumah sakit diikuti dengan benar. Jika terapi
ini akan dilanjutkan setelah pasien pulang,
penting agar pasien mengerti dan dapat
meneruskan terapi itu dengan benar tanpa
pengawasan. Ini terutama penting untuk
penyakit-penyakit menahun, seperti asma,
artritis rematoid, hipertensi, TB, diabetes
melitus, dan lain-lain.
PENATALAKSANAAN OBAT
 Untuk itu sebelum pasien pulang ke rumah, perawat perlu memberikan KIE
kepada pasien maupun keluarga tentang :
 1.      Nama obatnya.
 2.      Kegunaan obat itu.
 3.      Jumlah obat untuk dosis tunggal.
 4.      Jumlah total kali minum obat.
 5.      Waktu obat itu harus diminum (sebelum atau sesudah makan,
antibiotik tidak diminum bersama susu)
 6.      Untuk berapa hari obat itu harus diminum.
 7.      Apakah harus sampai habis atau berhenti setelah keluhan menghilang.
 8.      Rute pemberian obat.
 9.      Kenali jika ada efek samping atau alergi obat dan cara mengatasinya
 10.  Jangan mengoperasikan mesin yang rumit atau mengendarai kendaraan
bermotor pada terapi obat tertentu misalnya sedatif, antihistamin.
 11.  Cara penyimpanan obat, perlu lemari es atau tidak
 12.  Setelah obat habis apakah perlu kontrol ulang atau tidak
KESIMPULAN
 Pemberian obat menjadi salah satu tugas seorang
perawat yang paling penting. Perawat adalah mata
rantai terakhir dalam proses pemberian obat kepada
pasien. Perawat bertanggung jawab pada obat itu
diberikan dan memastikan bahwa obat tersebut
benar. Obat yang diberikan kepada pasien, menjadi
bagian integral dari rencana keperawatan. Perawat
yang paling tahu tentang kebutuhan dan respon pasien
terhadap pengobatan. Misalnya, pasien yang sukar
menelan, muntah atau tidak dapat minum obat karena
alasan tertentu. Faktor gangguan visual, pendengaran,
intelektual atau motorik, yang mungkin menyebabkan
pasien tidak bias mengkonsumsi obat juga harus
diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai