1.Benar Pasien
2.Benar Obat
3.Benar Dosis
4.Benar Cara/Rute
5. Benar Waktu
6.Benar Dokumentasi
4 KESALAHAN PEMBERIAN
OBAT
Kesalahan pemberian obat, selain memberi
obat yang salah, mencakup faktor lain
yang mengubah terapi obat yang direncanakan,
misalnya lupa memberi obat, memberi obat dua
sekaligus sebagai kompensasi, memberi obat
yang benar pada waktu yang salah, atau
memberi obat yang benar pada rute yang salah.
Jika terjadi kesalahan pemberian obat, perawat
yang bersangkutan harus segera menghubungi
dokternya atau kepala perawat atau perawat
yang senior segera setelah kesalahan itu
diketahuinya.
PEDOMAN KIE PERAWAT KEPADA
PASIEN ATAU KELUARGA
Kepatuhan terjadi bila aturan pakai obat
yang diresepkan serta pemberiannya di
rumah sakit diikuti dengan benar. Jika terapi
ini akan dilanjutkan setelah pasien pulang,
penting agar pasien mengerti dan dapat
meneruskan terapi itu dengan benar tanpa
pengawasan. Ini terutama penting untuk
penyakit-penyakit menahun, seperti asma,
artritis rematoid, hipertensi, TB, diabetes
melitus, dan lain-lain.
PENATALAKSANAAN OBAT
Untuk itu sebelum pasien pulang ke rumah, perawat perlu memberikan KIE
kepada pasien maupun keluarga tentang :
1. Nama obatnya.
2. Kegunaan obat itu.
3. Jumlah obat untuk dosis tunggal.
4. Jumlah total kali minum obat.
5. Waktu obat itu harus diminum (sebelum atau sesudah makan,
antibiotik tidak diminum bersama susu)
6. Untuk berapa hari obat itu harus diminum.
7. Apakah harus sampai habis atau berhenti setelah keluhan menghilang.
8. Rute pemberian obat.
9. Kenali jika ada efek samping atau alergi obat dan cara mengatasinya
10. Jangan mengoperasikan mesin yang rumit atau mengendarai kendaraan
bermotor pada terapi obat tertentu misalnya sedatif, antihistamin.
11. Cara penyimpanan obat, perlu lemari es atau tidak
12. Setelah obat habis apakah perlu kontrol ulang atau tidak
KESIMPULAN
Pemberian obat menjadi salah satu tugas seorang
perawat yang paling penting. Perawat adalah mata
rantai terakhir dalam proses pemberian obat kepada
pasien. Perawat bertanggung jawab pada obat itu
diberikan dan memastikan bahwa obat tersebut
benar. Obat yang diberikan kepada pasien, menjadi
bagian integral dari rencana keperawatan. Perawat
yang paling tahu tentang kebutuhan dan respon pasien
terhadap pengobatan. Misalnya, pasien yang sukar
menelan, muntah atau tidak dapat minum obat karena
alasan tertentu. Faktor gangguan visual, pendengaran,
intelektual atau motorik, yang mungkin menyebabkan
pasien tidak bias mengkonsumsi obat juga harus
diperhatikan.