Anda di halaman 1dari 40

PRINSIP PEMBERIAN OBAT

Oleh:
Listia Dwi Febriati, SST, M.Kes
TUJUAN PEMBELAJARAN

 Konsep dasar Pemberian Obat


 Cara Mengatasi Efek Samping Obat

 Impllikasi/ Etika Pemberian Obat


APA SAJA YANG HARUS DIMILIKI??
 Kemampuan Mengobservasi respon klien terhadap
pemberian obat
 Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping

 Kemampuan Mengajak klien proaktif

 Mampu membangun pengertian yang benar dan jelas


tentang pengobatan
 Mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan dan
turut serta bertanggung jawab dalam pengambilan
keputusan tentang pengobatan bersama dengan
tenaga kesehatan
BERAPA BENAR???
1. Benar Klien
2. Benar Obat
3. Benar Dosis Obat
4. Benar Waktu Pemberian
5. Benar Cara Pemberian
6. Benar Dokumentasi
7. Benar Pendidikan Kesehatan perihal Medikasi Klien
8. Benar Hak Klien Untuk Menolak
9. Benar Pengkajian
10. Benar Evaluasi
11. Benar Reaksi terhadap makanan
12. Benar reaksi dengan obat lain
BENAR KLIEN
 Pemeriksaan identitas
 Periksa gelang identifikasi
BENAR OBAT
 Komponen perintah pengobatan:
1. Tanggal saat perintah ditulis

2. Nama obat

3. Dosis obat

4. Rute pemberian

5. Frekuensi pemberian

6. Tanda tangan dokter atau pemberi asuhan


kesehatan
 Perawat bertanggungjawab untuk mengikuti
perintah yang tepat
 Perawat harus menghindari kesalahan yaitu harus
membaca label obat minimal 3 x:
PERAWAT / BIDAN HARUS MENGHINDARI KESALAHAN
YAITU HARUS MEMBACA LABEL OBAT MINIMAL 3 X:

 Pada saat melihat botol atau kemasan obat


 Sebelum menuang atau mengisap obat

 Setelah menuang atau menghisap obat

 Memeriksa apakah perintah pengobatan lengkap dan sah


 Mengetahui alasan mengapa klien menerima obat tersebut
 Memberikan obat-obatan : nama obat, tanggal kadaluwarsa
BENAR DOSIS OBAT
 Dosis yang diberikan klien sesuai dengan kondisi klien
 Dosis yang diberikan dalam batas yang
direkomendasikan untuk obat yang bersangkutan
 Perawat harus teliti dalam menghitung secara akurat
jumlah dosis yang akan diberikan, dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan atau
diminta, pertimbangan berat badan klien, jika ragu
dosis obat harus dihitung kembali dan diperiksa oleh
perawat atau bidan lain.
 Melihat batas yang direkomendasikan bagi dosis obat
tertentu
Inspirasi Jangan Mengeluh
BENAR WAKTU PEMBERIAN
 Pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang
ditetapkan
 Waktu yang benar adalah saat dimana obat yang
diresepkan harus diberikan. Dosis obat harian
diberikan pd wktu tentu dalam sehari, seperti b.i.d
(dua kali sehari), t.i.d (tiga Kali sehari), q.i.d (empat
kali sehari), atau q6h (setiap 6 jam), sehingga kadar
plasma dalam darah dapat dipertahankan. Obat-obat
dengan waktu paruh pendek diberikan beberapa kali
sehari pada selang waktu yang tertentu.
BENAR WAKTU PEMBERIAN
 Pemberian obat juga diperhatikan sebelum atau
sesudah makan atau bersama makanan
 Memberikan obat seperti kalium dan aspirin yang
dapat mengiritasi mukosa lambung bersama- sama
dengan makanan
 Menjadi tanggung jawab perawat untuk memeriksa
apakah klien telah dijadwalkan untuk memeriksa
diagnostik, seperti tes darah puasa yang merupakan
kontraindikasi pemeriksaan obat
BENAR CARA PEMBERIAN
 Memperhatikan proses absorbsi obat dalam tubuh
harus tepat dan memadai
 Memperhatikan kemampuan klien dalam menelan
sebelum memberikan obat-obat peroral
 Menggunakan teknik aseptik sewaktu memberikan
obat melalui rute parenteral
 Memberikan obat pada tempat yang sesuai dan tetap
bersama dengan klien sampai obat oral telah ditelan
BENAR DOKUMENTASI
 Pemberian obat berdasarkan standar prosedur yang
berlaku di RS. Selalu mencatat informasi yang sesuai
mengenai obat yang telah diberikan serta respon
klien terhadap pengobatan.
BENAR PENDIDIKAN KESEHATAN
PERIHAL MEDIKASI KLIEN
 Tanggung jawab dalam melakukan pendidikan
keshatan pada pasien, keluarga, dan masyarakat luas
terutama yang berkaitan dengan obat seperti
manfaat obat secara umum, penggunaan obat yang
baik dan benar, alasan terapi obat dan kesehatan
yang menyeluruh
 Hasil yang diharapkan setelah pemberian obat

 Efek samping dan reaksi yang merugikan dari obat

 Interaksi obat dengan obat dan obat dengan


makanan
 Perubahan-perubahan yang diperlukan dalam
menjalankan aktifitas sehari-hari selama sakit dsb.
I HAVE SOMETHING IN LIFE
BENAR HAK KLIEN UNTUK MENOLAK

 Klien berhak untuk menolak dalam pemberian obat. Perawat


harus memberikan inforn consent dalam pemberian obat.
 A. hak klien mengetahui alasan pemberian obat

Adalah prinsip dari memberikan persetujuan setelah


mendapatkan informasi (Informed Consent) yang berdasarkan
pengetahuan individu yang diperlukan untuk membuat suatu
keputusan
 B. hak klien untuk menolak pengobatan

Tanggung jawab perawat untuk menentukan, jika


memungkinkan, alasan penolakan dan mengambil langkah-
langkah yang perlu untuk mengusahakan agar klien mau
menerima pengobatan. Jika pengobatan ditolak maka segera
didokumentasikan.
BENAR PENGKAJIAN
 Bidan harus selalu memeriksa tanda-tanda vital sebelum
pemberian obat
BENAR EVALUASI
 Perawat/ Bidan selalu melihat atau memantau efek kerja
dari obat setelah pemberiannya
BENAR REAKSI TERHADAP MAKANAN
 Obat memiliki efektifitas jika diberikan pada waktu yang tepat.
Jika obat itu harus diminum sebelum makan (ante cimum atau
a.c) untuk memperoleh kadar yang diperlukan harus diberi satu
jam sebelum makanan misalnya tetrasiklin dan sebaiknya ada
obat yang harus diminum setelah makan misalnya
indometasin
BENAR REAKSI DENGAN OBAT LAIN
 Pada penggunaan obat seperti chloramphenicol diberikan
dengan omeprazol penggunaan pada penyakit kronis.
IMPLIKASI PERAWAT/BIDAN DALAM
FARMAKOLOGI

 Pengkajian
Keadaan Pasien/ Identifikasi Pasien
Keadaan Obat / identifikasi Obat
Efek Samping Obat (Side Effect)
Etiket
Keadaan Pasien
Ada tidaknya riwayat alergi obat
 Pelaksanaan

 Evaluasi
PENGKAJIAN PASIEN

a. Usia: bayi, anak-anak, dewasa dan lansia


b. Reaksi : bagaimana reaksi pasien setelah minum obat
c. Pola kebiasaan : kebiasaan pasien pada waktu minum
obat, misalnya dengan memakai air minum, pisang dll
d. Persepsi pasien tentang obat: khasiat obat, sugesti
terhadap obat
KEADAAN OBAT
 Dosis sesuai umur pasien
 Bentuk obat apakah padat, cair suspensi

 Penggunaan obat : Oral, Sub-Lingual, ditelan, Atau


dikunyah
ETIKET

 Obat luar atau obat dalam (obat dalam diberi etiket putih,
obat luar diberi etiket biru)
 Tanggal/bulan/tahun kadaluarsa obat

 Jenis obat (sedative, antihistamin, antibiotic, deuresis


KEADAAN PASIEN

 Adakah pasien menjalani terapi khusus


1. Penderita TBC Aktif
2. Penderita Kusta Aktif
3. Penderita Epilepsi
4. Penderita Malnutrisi
ADA TIDAKNYA RIWAYAT ALERGI OBAT

 Bilamana ada pasien yang tidak tahan akan jenis obat


tertentu harus ditulis dengan jelas pada status pasien
dengan tinta merah, agar dokter dapat memilih obat lain
yang lebih aman.
HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM
KOLABORASI PEMBERIAN OBAT
 Perawat yang membagi obat harus bekerja dengan penuh
konsentrasi dan tenang.
 Setelah mengecek perintah pengobatan, bacalah tabel tiga kali
ketika mempersiapkan obat :
1. Saat mengambil obat

2. Saat membuka/menuang atau mencampur

3. Saat mengembalikan.
 Obat yang sudah lama, lebih-lebih yang sudah hilang etiketnya
atau tidak jelas jangan dipakai.
 Cara pemberian obat harus memperhatikan prinsip 12 benar

 Perhatikan pasien waktu minum obat, jangan meninggalkan


obat diatas meja.
 Jangan sekali-kali memberikan obat-obatan yang telah
disiapkan orang lain, kecuali jelas ditugaskan kepada kita.
HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM
KOLABORASI PEMBERIAN OBAT
 Perhatikan reaksi pasien setelah minum obat.
 Mencatat atau membubuhkan paraf pada waktu atau pada status pasien
setelah memberikan obat.
 Obat-obatan harus disimpan sesuai dengan syarat-syarat penyimpanan
masing-masing obat, misalnya : Lemari es, tempat yang sejuk, gelap dan
lain-lain.
 Obat-obat yang dibeli sendiri oleh pasien harus disimpan dalam lemari
obat pada tempat khusus, dengan etiket nama yang jelas.
 Menuangkan obat-obatan cair, jangan pada sisi yang ada etiketnya dan
sejajar dengan mata.
 Setiap kali selesai mengambil obat, tempat obat ditutup kembali.

 Bila terjadi kesalahan dalam memberikan obat harus segera dilaporkan


kepada yang bertanggung jawab.
 Usahakan agar tangan selalu bersih, ketika akan memberikan obat-obatan.
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT
SEHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN OBAT:
 Perawat harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman
yang memadai mengenai obat.
 Mendukung keefektivitasan obat.

 Mengobservasi efek samping dan alergi obat

 Menyimpan, menyiapkan dan administrasi obat

 Melakukan pendidikan kesehatan tentang obat

 Perawatan, pemeliharaan dan pemberian banyak obat-


obatan merupakan tanggung jawab besar bagi perawat.
 Kesalahan dapat terjadi pada instruksi, pembagian, penamaan
dan pengintrepretasian instruksi sesuai dengan penatalaksanaan
obat. Obat harus tidak diberikan perawat tanpa membawa resep
tertulis kecuali pada saat kegawatan. Tanggung jawab ini hanya
bisa dilimpahkan dengan persetujuan dari petugas yang memiliki
wewenang.
 Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa pemberian
obat pada klien merupakan fungsi dasar keperawatan yang
membutuhkan ketrampilan teknik dan pertimbangan terhadap
perkembangan klien. Perawat yang memberikan obat-obatan
pada klien diharapkan mempunyai pengetahuan dasar mengenai
obat dan prinsip-prinsip dalam pemberian obat.
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DI BIDANG FARMASI
 UU Pokok-pokok kesehatan No. 9 Tahun 1960 tentang
pokok-pokok Kesehatan “Pemerintah menguasai,
mengatur dan mengawasi persediaan, pembuatan,
penyimpanan, peredaran dan pemakaian obat-obatan
(termasuk obat narkotika dan minuman keras), Bahan
Obat,
CARA MENGATASI EFEK SAMPING
OBAT
 Pada saat dilakukan pengobatan dengan menggunakan dosis
yang normal, sering timbul efek samping yang tidak
diinginkan. Efek samping ini terjadi setelah beberapa saat
minum obat. Efek samping ini dapat terjadi pada saluran
pencernaan berupa rasa mual, diare, perut sembelit, dapat
juga terjadi pada kulit, berupa bercak merah, gatal, rasa panas
pada kulit, selain itu juga dapat menyebabkan wajah menjadi
bengkak, sesak nafas dan sebagainya. Efek samping obat
adalah setiap respons obat yang merugikan akibat penggunaan
obat dengan dosis atau takaran normal.
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIKETAHUI TENTANG
EFEK SAMPING OBAT, ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

 Biasanya efek samping obat terjadi setelah beberapa saat


minum obat.
 Perhatikan kondisi pasien, misalnya ibu hamil, ibu menyusui,
lansia, anak-anak, penderita gagal ginjal, jantung dan
sebagainya. Pada penderita tersebut harus lebih berhati-hati
dalam memberikan obat.
 Informasi tentang kemungkinan terjadinya efek samping obat,
biasanya terdapat pada brosur kemasan obat, oleh karena itu
bacalah dengan saksama kemasan atau brosur obat, agar efek
samping yang mungkin timbul sudah diketahui sebelumnya,
sehingga dapat dilakukan rencana penanggulangannya.
EFEK SAMPING YANG BIASA TERJADI:

 Pada kulit, berupa rasa gatal, timbul bercak merah atau rasa panas.
 Pada kepala, terasa pusing.

 Pada saluran pencernaan, terasa mual, dan muntah, serta diare.

 Pada saluran pernafasan, terjadi sesak nafas.

 Pada jantung terasa dada berdetak kencang (berdebar-debar).

 Urin berwarna merah sampai hitam.


HAL YANG HARUS DILAKUKAN APABILA TIMBUL
EFEK SAMPING OBAT:

 Hentikan minum obat.


 Mencari pertolongan ke sarana kesehatan,
puskesmas/rumah sakit/dokter terdekat.
KEJADIAN KEAMANAN PENGOBATAN DAPAT DIMULAI DENGAN:

 Kejadian pengobatan (MI = Medication Incident) adalah


semua kejadian yang terjadi berkaitan dengan
pengobatan.
 Kesalahan pengobatan (ME = Medication Error) adalah
kejadian yang terjadi akibat proses penggunaan obat
yang tidak tepat, sehingga dapat membahayakan
keselamatan pasien.
LANJUTAN

 Kejadian obat yang merugikan (ADE = Adverse Drug Event) adalah


kejadian yang dapat membahayakan pasien atau masyarakat
mencakup bahaya yang dihasilkan dari sifat intrinsik obat (ADR)
serta bahaya yang dihasilkan dari kesalahan pengobatan atau
kegagalan sistem yang terkait dengan manufaktur dan distribusi
penggunaan obat.
 Reaksi obat merugikan (ADR = Adverse Drug Reaction) adalah
respons terhadap obat yang berbahaya dan tidak diinginkan serta
terjadi pada dosis yang biasanya digunakan pada manusia untuk
profilaksis, diagnosis atau terapi penyakit, atau untuk modifikasi
fungsi fisiologis, misalnya reaksi alergi terhadap suatu obat pada
dosis yang normal atau efek samping yang terjadi yang sudah
diketahui sebelumnya pada dosis normal.
 Efek samping obat adalah efek yang tidak diinginkan dari obat yang
sebelumnya sudah diramalkan sebelumnya dan dalam batas dosis
normal
 Sebenarnya, kesalahan pengobatan dapat dicegah karena
penggunaan obat dapat dikontrol oleh profesional pelayanan
kesehatan, pasien, atau konsumen. Peristiwa itu dapat terkait
dengan praktik profesional, prosedur, dan sistem peresepan:
komunikasi, administrasi, edukasi, monitoring, dan
penggunaan.
 Keselamatan pasien didefinisikan sebagai suatu upaya untuk
mencegah bahaya penggunaan obat yang terjadi pada pasien.
Meskipun mempunyai definisi yang sangat sederhana, tetapi
upaya untuk menjamin keselamatan pasien di fasilitas
kesehatan sangat kompleks dan banyak hambatan. Konsep
keselamatan pasien harus dijalankan secara menyeluruh dan
terpadu.
ADA BEBERAPA STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KESELAMATAN PASIEN ANTARA LAIN:

 Menggunakan obat dan peralatan yang aman.


 Melakukan praktik klinik yang aman dan dalam
lingkungan yang aman.
 Melaksanakan manajemen risiko, contoh: pengendalian
infeksi.
 Membuat dan meningkatkan sistem yang dapat
menurunkan risiko yang berorientasi kepada pasien.
 Meningkatkan keselamatan pasien dengan mencegah
terjadinya kejadian yang tidak diharapkan (adverse event),
membuat sistem identifikasi dan pelaporan adverse event,
serta mengurangi efek akibat adverse event.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai